More
Create Blog Sign In
M. Nasir Sabtu, 20 Februari 2016
materi ppkn 1 MATERI AJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2013 i KATA PENGANTAR Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merubah kurikulum mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan Undang-Undang No 12 tahun 2012, bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum, namun pada pelaksanaannya diperlukan rambu-rambu yang sama agar dapat mencapai hasil yang optimal. Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi merupakan insan dewasa , sehingga dianggap sudah memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau professional. Sehubungan dengan itu, maka perubahan pada proses pembelajaran menjadi penting dan akan menciptakan iklim akademik yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa baik hardskills maupun softskills. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam UU No 12 tahun 12 yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education). Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 tahun 2012 sebagai mata kuliah wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya, baik yang terintegrasi maupun individu. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara Republik Indonesia. Pada tahun ini dihasilkan rencana pembelajaran secara rinci, beserta bahan ajar berupa ebook dan digital asset yang kami berharap dapat digunakan oleh kalangan dosen pengampu di perguruan tinggi. Penyusunan rencana pembelajaran dan bahan ajar ini didanai oleh Satker Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti tahun 2012. Bahan ini akan diunggah di web Dikti agar menjadi sumber belajar terbuka bagi semua. Kepada tim penulis kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi, waktu dan curahan pemikirannya untuk menuangkan buah pemikiran untuk memantapkan Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Penyempurnaan secara periodic akan tetap dilakukan, untuk ini kami mohon kepada para pengguna dapat memberikan masukan secara tertulis, baik langsung kepada penulis maupun kepada Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya, Jakarta 10 Januari 2012 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso ii BAB I PENDAHULUAN Gerakan untuk merevitalisasi Pancasila saat ini semakin menunjukkan gejala yang menggembirakan. Forum-forum ilmiah di berbagai tempat telah diselenggarakan baik oleh masyarakat umum maupun kalangan akademisi. Tidak terkecuali lembaga negara yaitu MPR mencanangkan empat pilar berbangsa yang salah satunya adalah Pancasila. Memang ada perdebatan tentang istilah pilar tersebut, karena selama ini dipahami bahwa Pancasila adalah dasar negara, namun semangat untuk menumbuhkembangkan lagi Pancasila perlu disambut dengan baik. Undang undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang belum lama disahkan, secara eksplisit juga menyebutkan bahwa terkait dengan kurikulum nasional setiap perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, Agama dan Bahasa Indonesia. Menindaklanjuti undang undang tersebut, Dikti juga menawarkan berbagai hibah pembelajaran untuk keempat mata kuliah tersebut. Dan laporan ini merupakan bagian dari program yang dirancang oleh Dikti dalam hal ini Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Apabila dilakukan jejak pendapat dikalangan mahasiswa biasanya mereka cenderung tidak menyukai empat mata kuliah yang dikenal sebagai Mata Kuliah Kepribadian (MPK) ini. Beberapa alasannya adalah pertama, mata kuliah ini bukan mata kuliah sesuai dengan bidang studi mereka, kedua, materinya tidak up to date, hanya mengulang apa yang pernah mereka dapatkan di jenjang pendidikan sebelumnya, ketiga, metode pembelajarannya yang tidak variatif dan inovatif sehingga menimbulkan kebosanan. Alasan yang pertama perlu diberikan penjelasan kepada mahasiswa bahwa mempelajari ilmu sesuai dengan bidangnya saja tidaklah cukup untuk bekal ketika mereka lulus kuliah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 60% keberhasilan seseorang tidak ditentukan pada penguasaan bidang ilmunya, namun pada kepribadiannya. Dengan menyadari pentingnya kepribadian ini diharapkan mahasiswa lebih tertarik pada mata kuliah ini. iii Alasan kedua yaitu materi tidak up to date sebenarnya hal ini lebih terkait dengan masalah SDM (dosen pengampu). Bahan-bahan pendukung perkuliahan yang terkait dengan Pancasila sangat banyak. Tulisan dalam jurnal, majalah, buku maupun internet sangat mencukupi untuk digunakan sebagai bahan ajar. Persoalan sebenarnya juga tidak dapat ditimpakan sepenuhnya kepada dosen karena realitas di lapangan jumlah dosen Pancasila sangat terbatas, sehingga yang terjadi satu dosen dapat mengajar banyak kelas atau dosen yang tidak berkompeten mengajar Pancasila. Persoalan materi terkait pula dengan metode pembelajaran yang berujung pada SDM juga. Sehinggga perlu kiranya kedepan dilakukan up grading bagi pengajar Pancasila dan pelatihan untuk calon dosen pengajar Pancasila. Keberadaan Rancangan Pembelajaran Pendidikan Pancasila ini tentunya sangat penting untuk memberikan panduan umum tentang bagaimana mengajarkan Pancasila kepada mahasiswa. Rancangan ini sudah memilahkan antara Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan yang sebelumnya dijadikan satu, sehingga memperjelas pokok bahasan apa saja yang perlu disampaikan kepada mahasiswa terkait dengan Pendidikan Pancasila ini. Selain itu gambaran tentang metode pembelajaran juga diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk dikembangkan lebih lanjut. iv BAB II KONSEP PENDUKUNG CAPAIAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI A. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila 1. Dasar Filosofis Ketika Republik Indonesia diproklamasikan pasca Perang Dunia kedua, dunia dicekam oleh pertentangan ideologi kapitalisme dengan ideologi komunisme. Kapitalisme berakar pada faham individualisme yang menjunjung tinggi kebebasan dan hak-hak individu; sementara komunisme berakar pada faham sosialisme atau kolektivisme yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individual. Kedua aliran ideologi ini melahirkan sistem kenegaraan yang berbeda. Faham individualisme melahirkan negara-negara kapitalis yang mendewakan kebebasan (liberalisme) setiap warga, sehingga menimbulkan perilaku dengan superioritas individu, kebebasan berkreasi dan berproduksi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sementara faham kolektivisme melahirkan negara-negara komunis yang otoriter dengan tujuan untuk melindungi kepentingan rakyat banyak dari eksploitasi segelintir warga pemilik kapital. Pertentangan ideologi ini telah menimbulkan ‘perang dingin’ yang dampaknya terasa di seluruh dunia. Namun para pendiri negara Republik Indonesia mampu melepaskan diri dari tarikan-tarikan dua kutub ideologi dunia tersebut, dengan merumuskan pandangan dasar (philosophische grondslag) pada sebuah konsep filosofis yang bernama Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila bahkan bisa berperan sebagai penjaga keseimbangan (margin of appreciation) antara dua ideologi dunia yang bertentangan, karena dalam ideologi Pancasila hak-hak individu dan masyarakat diakui secara proporsional. Rumusan tentang Pancasila tidak muncul dari sekedar pikiran logis-rasional, tetapi digali dari akar budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Maka Bung Karno hanya mengaku diri sebagai penggali Pancasila, karena nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila itu diambil dari nilai-nilai yang sejak lama hadir dalam masyarakat Nusantara. Oleh karena itulah Pancasila disebut mengandung nilai-nilai dasar filsafat (philosophische v grondslag), merupakan jiwa bangsa (volksgeist) atau jati diri bangsa (innerself of nation), dan menjadi cara hidup (way of life) bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Dengan demikian nilai-nilai dalam Pancasila merupakan karakter bangsa, yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikan Pancasila perlu karena dengan cara itulah karakter bangsa dapat lestari, terpelihara dari ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar. 2. Dasar Sosiologis Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikan Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan (materil, formal, dan fungsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kenyataan objektif ini menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis (peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau kesepahaman, dan konvensi. Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi, dimana agama, ras, etnik, bahasa, tradisi-budaya penuh perbedaan, menyebabkan ideologi Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatu. Data sejarah menunjukan bahwa setiap kali ada upaya perpecahan atau pemberontakan oleh beberapa kelompok masyarakat, maka nilai-nilai Pancasilalah yang dikedepankan sebagai solusi untuk menyatukan kembali. Begitu kuat dan ‘ajaibnya’ kedudukan Pancasila sebagai kekuatan pemersatu, maka kegagalan upaya pemberontakan yang terakhir (G30S/PKI) pada 1 Oktober 1965 untuk seterusnya hari tersebut dijadikan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat bangsa. Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan terpadu. vi 3. Dasar Yuridis Pancasila sebagai norma dasar negara dan dasar negara Republik Indonesia yang berlaku adalah Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pembukaan UUD NRI Tahun 1945) junctis Keputusan Presiden RI Nomor 150 Tahun 1959 mengenai Dekrit Presiden RI/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Tentang Kembali Kepada Undang-Undang Dasar NNegara REpublik Indonesia Tahun 1945. Naskah Pembukaan UUD NRI 1945 yang berlaku adalah Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang disahkan/ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Sila-sila Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Konsekuensi dari Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Nilai-nilai Pancasila dari segi implementasi terdiri atas nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Nilai dasar terdiri atas nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai dasar ini terdapat pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, dan Penjelasan UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa nilai dasar tersebut harus dijabarkan konkret dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945, bahkan pada semua peraturan perundang-undangan pelaksanaannya. Peraturan perundang-undangan ke tingkat yang lebih rendah pada esensinya adalah merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Pancasila yang terdapat pada Pembukaan dan batang tubuh UUD NRI Tahun 1945, sehingga perangkat peraturan perundangundangan tersebut dikenal sebagai nilai instrumental Pancasila. Jadi nilai instrumental harus merupakan penjelasan dari nilai dasar; dengan kata lain, semua perangkat perundang-undangan haruslah merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila yang terdapat pada Pembukaan dan batang tubuh UUD NRI Tahun 1945. vii Para penyusun peraturan perundang-undangan (legal drafter) di lembagalembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dari tingkat pusat hingga daerah adalah orangorang yang bertugas melaksanakan penjabaran nilai dasar Pancasila menjadi nilai-nilai instrumental. Mereka ini, dengan sendirinya, harus mempunyai pengetahuan, pengertian dan pemahaman, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan yang baik terhadap kandungan nilai-nilai Pancasila. Sebab jika tidak, mereka akan melahirkan nilai-nilai instrumental yang menyesatkan rakyat dari nilai dasar Pancasila. Jika seluruh warga bangsa taat asas pada nilai-nilai instrumental, taat pada semua peraturan perundang-undangan yang betul-betul merupakan penjabaran dari nilai dasar Pancasila, maka sesungguhnya nilai praksis Pancasila telah wujud pada amaliyah setiap warga. Pemahaman perspektif hukum seperti ini sangat strategis disemaikan pada semua warga negara sesuai dengan usia dan tingkat pendidikannya, termasuk pada para penyusun peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu menjadi suatu kewajaran, bahkan keharusan, jika Pancasila disebarluaskan secara massif antara lain melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal. Penyelenggaraan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi lebih penting lagi karena Perguruan Tinggi sebagai agen perubahan yang melahirkan intelektual-intelektual muda yang kelak menjadi tenaga inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap strata lembaga dan badan-badan negara, lembagalembaga daerah, lembaga-lembaga infrastruktur politik dan sosial kemasyarakatan, lembaga-lembaga bisnis, dan lainnya. B. Tujuan Penyelenggaraan Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan Nasional bertujuan untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan nasional yang ada merupakan viii rangkaian konsep, program, tata cara, dan usaha untuk mewujudkan tujuan nasional yang diamanatkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi pun merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk : 1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. 4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia. C. Capaian Pembelajaran 1. Memiliki kemampuan analisis, berfikir rasional, bersikap kritis dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Memiliki kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam mengenali masalahmasalah dan memberi solusi berdasarkan nilai-nilai Pancasila 3. Mampu menjelaskan dasar-dasar kebenaran bahwa Pancasila adalah ideologi yang sesuai bagi bangsa Indonesia yang majemuk (Bhinneka Tunggal Ika). ix 4. Mampu mengimplementasikan dan melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam realitas kehidupan 5. Memiliki karakter ilmuwan dan profesional Pancasilais yang memiliki komitmen atas kelangsungan hidup dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. x BAB III METODE PEMBELAJARAN DAN MATRIKS KEGIATAN MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA a. Metode Pembelajaran Pilihan strategi pengembangan metode pembelajaran Pendidikan Pancasila yang berbasis kompetensi dengan pendekatan Student Active Learning membawa konsekuensi perubahan paradigma metode pembelajaran. Arah perubahannya adalah sebagai berikut; Dari: Menjadi: a. Berpusat pada pengajar metode instruksi a. Berpusat pada mahasiswa metode konstruksi b. Paradigma: mengajar b. Paradigma: belajar c. Apa yang dipikirkan c. Apa yang dipelajari d. Mengetahui apanya transfer of knowledge d. Mengetahui bagaimananya transfer of values Dengan pendekatan Student Active Learning, mahasiswa lebih banyak melakukan eksplorasi daripada secara pasif menerima informasi yang disampaikan oleh pengajar. Keuntungannya mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang keahliannya saja, tetapi juga berkembang keterampilan komunikasi, bekerja dalam kelompok, insiatif, berbagi informasi, dan penghargaan terhadap orang lain. Metode pendekatan Student Active Learning ini meliputi antara lain: 1) Studi kasus Pada metode pembelajaran ini mahasiswa diberikan kasus yang perlu dicari pemecahan masalahnya sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dibahas. 2) Diskusi Penyajian bahan pelajaran dilakukan dengan cara mahasiswa ditugaskan untuk membahas dan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti. xi 3) Seminar Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan makalah/paper, kemudian mempresentasikannya di depan mahasiswa lainnya dan dalam kesempatan ini akan memperoleh masukan dan pertanyaan baik dari sesama mahasiswa lainnya maupun dari staf pengajar. 4) Debat Suatu metode pembelajaran dengan cara mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Di dalam kelompok tersebut mahasiswa melakukan perdebatan tentang topik tertentu. 5) Kerja lapangan Suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa mahasiswa langsung kepada objek atau pokok bahasan yang akan dipelajari di luar kelas. 6) Bermain peran Bermain peran adalah salah satu permainan pendidikan yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, perilaku dan nilai dengan tujuan untuk menghayati peran, sudut pandang dan cara berpikir orang lain dengan memainkan peran orang lain. 7) Simulasi Suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan mahasiswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan mahasiswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu tergantung kepada apa yang diperankan. 8) Tugas kelompok Metode pembelajaran dengan memberikan tugas kepada mahasiswa yang telah dibuat kelompok, misalnya dalam bentuk karangan atau makalah, kliping dan/atau mengamati suatu kejadian. xii 9) Permainan Merupakan cara penyajian bahan pengajaran dimana mahasiswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pemahaman dan konsep tertentu. Metode permainan ini dapat dilakukan secara individual atau kelompok. 10) Collaborative Learning (CL) Merupakan proses belajar kelompok, di mana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengetahuan, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. 11) Problem-Based Learning (PBL) Metode belajar yang menggunakan masalah yang komplek dan nyata untuk memicu pembelajaran sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. 12) Bola salju menggelinding Dalam pembelajaran ini mahasiswa melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari mahasiswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok yang lebih kecil berangsurangsur kepada kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh mahasiswa secara kelompok. Pilihan terhadap metode tersebut tergantung dari kebutuhan, kesiapan staf pengajar, sarana, dan prasarana yang ada pada masing-masing perguruan tinggi. xiii B. Matriks Kegiatan Mata Kuliah Pancasila Kompetensi : Mahasiswa mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar nilai-nilai Pancasila melalui kemampuan menjelaskan sejarah, kedudukan dan hakikat sila-sila Pancasila, merespon persoalan aktual bangsa dan negara, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan MINGGU KE KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK PEMBELA JARAN KRITERIA PENILAIAN (indikator) BOBOT NILAI 1-2 Mampu Menjelaskan dan memahami Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia: a. Era Pra Kemerdekaan b. Era Kemerdekaan c. Era Orde Lama d. Era Orde Baru e. Era Reformasi Ceramah Pemutaran film dokumenter (sidang BPUPKI, Proklamasi) diskusi Kejelasan pemahaman 10% 3-4 Mampu Menganalisis dan mengevaluasi Pancasila sebagai dasar negara: a. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 b. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945 c. Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam Ceramah Case study kejelasan dalam mengkritisi/ mengevaluas i kebijakan pemerintah yang sesuai/tidak sesuai dengan Pancasila 15% xiv 5 – 7 Mampu Menganalisis dan membandingka n Pancasila sebagai Ideologi negara: a. Pengertian Ideologi b. Pancasila dan Ideologi Dunia c. Pancasila dan Agama ceramah Small group discussion Kekritisan dan ketajaman analisis 15% 8-9 Mampu Memahami dan Menjelaskan Pancasila sebagai Sistem Filsafat: a. Pengertian Filsafat b. Filsafat Pancasila c. Hakikat Sila- sila Pancasila Problem base learning and inquiry (PBL) Kemampuan mengungkap hakikat silasila Pancasila berdasar problem yg ditemui 20% 10– 11 Mampu Memahami dan menjadikan pola hidup Pancasila sebagai Sistem Etika: a. Pengertian Etika b. Etika Pancasila c. Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan lingkungan, dekadensi moral, dll Ceramah Diskusi film Mempraktek an sikap, tindakan sesuai nilai Pancasila dengan menunjukka n bukti kegiatan. 20% 12-14 Mampu Menganalisis dan menjadi pola hidup Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu: a. Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu b. Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu c. Nilai persatuan Problem base learning (PBL) Menemukan dan mengungkap kan problem keilmuan yang sesuai/tidak sesuai dengan nilainilai Pancasila 20% xv sebagai dasar pengembangan ilmu d. Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu e. Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu FORMAT RANCANGAN TUGAS (1) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 4 TUGAS KE : 1 I. TUJUAN TUGAS 1. Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat mengevaluasi kebijakan pemerintah yang sesuai/tidak sesuai dengan Pancasila. Dengan cara demikian apabila mereka kelak menjadi pejabat pemerintah akan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan. II. URAIAN TUGAS 1. Mahasiswa mencari salah satu kebijakan pemerintah baik melalui media cetak atau elektronik yang menurut mereka menarik untuk dikaji. Kebijakan boleh yang sudah berlangsung lama maupun yang baru. 2. Mahasiswa dikelompokkan sesuai dengan tema kebijakan (politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, lain-lain). 3. Masing-masing kelompok melakukan diskusi, meliputi inventarisasi masalah dan analisis sesuai/tidak sesuai dengan Pancasila, apa faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian atau ketidaksesuaian. Bagaimana sebaiknya merumuskan kebijakan yang sesuai dengan Pancasila. 4. Melakukan diskusi pleno dengan cara masing-masing kelompok menunjuk satu juru bicara untuk membacakan hasil diskusi. III. KRITERIA PENILAIAN Tema menarik, urgen, menyebutkan faktor-faktor penyebab, merumuskan solusi. xvi IV. INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) Sangat kurang <25 Tema tidak menarik, urgen, menyebutkan faktorfaktor penyebab, merumuskan solusi Kurang 26-45 Tema menarik, tidak urgen, menyebutkan faktorfaktor penyebab, merumuskan solusi Cukup 46-65 Tema menarik, urgen, tidak menyebutkan faktorfaktor penyebab, merumuskan solusi Baik 66-85 Tema menarik, urgen, menyebutkan faktor-faktor penyebab, tidak merumuskan solusi Sangat Baik >85 Tema menarik, urgen, menyebutkan faktor-faktor penyebab, merumuskan solusi FORMAT RANCANGAN TUGAS (2) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 6 TUGAS KE : 1 I. TUJUAN TUGAS Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat membandingkan perbedaan, kelebihan dan kekurangan ideologi liberalisme, komunisme dan Pancasila. II. URAIAN TUGAS 1. Mahasiswa dibagi tiga kelompok. Kelompok I membahas kelebihan liberalisme dan kelemahan komunisme dan Pancasila. Kelompok II membahas kelebihan komunisme dan kelemahan liberalisme dan Pancasila. Kelompok III membahas kelebihan Pancasila dan kelemahan liberalisme dan komunisme 2. Masing-masing kelompok memresentasikan tugas masing-masing dan didiskusikan 3. Menginventarisis kelebihan dan kekurangan masing-masing ideologi dan menunjukkan bagaimana posisi Pancasila diantara ideologi-ideologi lain. III. KRITERIA PENILAIAN Kedalaman bahasan dan kekuatan argumentasi IV. INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) Sangat kurang <25 Pemahaman tidak logis, argumentatif, jelas, runtut Kurang 26-45 Pemahaman logis, argumentatif, tidak lengkap, jelas, runtut xvii Cukup 46-65 Pemahaman logis, argumentatif, namun tidak jelas dan runtut Baik 66-85 Pemahaman logis, argumentatif, jelas namun tidak runtut Sangat Baik >85 Pemahaman logis, argumentatif, jelas, dan runtut FORMAT RANCANGAN TUGAS (3) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 8 TUGAS KE : 1 I. TUJUAN TUGAS Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat menghayati sila kemanusiaan yang adil dan beradab sekaligus menumbuhkan rasa empati dengan masyarakat yang tidak beruntung dalam bidang ekonomi. II. URAIAN TUGAS 1. Mahasiswa diminta mendatangi rumah keluarga yang paling miskin di lingkungannya, mereka diminta memberikan santunan sesuai dengan kemampuannya, dan mengajaknya berbincang-bincang seputar keadaan kehidupan mereka. 2. Mahasiswa membuat laporan kunjungan serta merumuskan makna kemiskinan dan makna sila kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Hasil laporan didiskusikan di kelas. III. KRITERIA PENILAIAN Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis dan jelas V. INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) Sangat kurang <25 Laporan tidak menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis dan jelas Kurang 26-45 Laporan menyentuh aspek afeksi, namun tidak logis, sistematis dan jelas Cukup 46-65 Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, namun tidak sistematis dan jelas Baik 66-85 Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis namun tidak jelas Sangat Baik >85 Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis dan jelas xviii FORMAT RANCANGAN TUGAS (4) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 9 TUGAS KE : 1 I. TUJUAN TUGAS Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat merumuskan makna patriotisme dan nasionalisme II. URAIAN TUGAS 1. Mahasiswa mengunjungi museum yang mengungkap perjuangan para pahlawan 2. Mahasiswa membuat laporan kunjungan dan membuat refleksi kritis makna patriotisme dan nasionalisme pada jaman modern. Laporan dilampiri dengan tiket masuk museum. 3. Hasil laporan didiskusikan di kelas. III. KRITERIA PENILAIAN Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis dan jelas IV. INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) Sangat kurang <25 Laporan tidak menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis dan jelas Kurang 26-45 Laporan menyentuh aspek afeksi, namun tidak logis, sistematis dan jelas Cukup 46-65 Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, namun tidak sistematis dan jelas Baik 66-85 Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis namun tidak jelas Sangat Baik >85 Laporan menyentuh aspek afeksi, logis, sistematis dan jelas xix FORMAT RANCANGAN TUGAS (5) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 9 TUGAS KE : 2 I. TUJUAN TUGAS Melalui tugas ini mahasiswa memraktikan suatu permainan yang menggambarkan persatuan dan kesatuan II. URAIAN TUGAS 1. Tiga kelompok maju ke depan kelas, masing-masing kelompok berjumlah enam orang. 2. Masing-masing orang bergandengan satu sama lain dengan cara tangan disilangkan. 3. Tanpa melepas gandengan semua berbalik arah menghadap ke belakang. 5. Setelah berhasil, sebaliknya berbalik arah ke depan 6. Mahasiswa merumuskan syarat-syarat untuk menjaga dan mempertahankan kesatuan dan pesatuan. III. KRITERIA PENILAIAN Tidak ada penilaian FORMAT RANCANGAN TUGAS (6) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 11 TUGAS KE : 1 V. TUJUAN TUGAS Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran pentingnya keteguhan hati ketika mengalami kegalauan untuk menentukan suatu keputusan yang dilematis VI. URAIAN TUGAS 1. Mahasiswa menonton film singkat berjudul ‘Galau’. Suatu kisah yang menceritakan seseorang yang sedang mengalami situasi dilematis antara kebutuhan biaya untuk melahirkan anaknya melalui cesar dan tawaran temannya untuk bergabung melakukan korupsi. 2. Mahasiwa mengungkapkan watak/karakter dari masing-masing tokoh dan memberikan komentar tentang sebab-sebab terjadinya korupsi dan upaya pencegahan dan penanggulangannya. xx 3. KRITERIA PENILAIAN menyentuh ranah psikomotorik, logis, sistematis dan jelas 4. INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) Sangat kurang <25 tidak menyentuh ranah psikomotorik, logis, sistematis dan jelas Kurang 26-45 menyentuh ranah psikomotorik, namun tidak logis, sistematis dan jelas Cukup 46-65 menyentuh ranah psikomotorik, logis, namun tidak sistematis dan jelas Baik 66-85 menyentuh ranah psikomotorik, logis, sistematis namun tidak jelas Sangat Baik >85 menyentuh ranah psikomotorik, logis, sistematis dan jelas FORMAT RANCANGAN TUGAS ( tidak wajib) MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER : I SKS : 2 MINGGU KE : 14 TUGAS KE : 1 I. TUJUAN TUGAS Melalui tugas ini mahasiswa berkontribusi terhadap sosialisasi Pancasila melalui media internet II. URAIAN TUGAS 1. Mahasiswa membuat film singkat terkait dengan nilai-nilai Pancasila. 2. Film tersebut diupload di youtube III. KRITERIA PENILAIAN Di upload di youtube, jelas pesan nilai-nilai Pancasilanya, realistis, menarik. IV. INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC) Sangat kurang <25 Tidak di upload di youtube, jelas pesan nilai-nilai Pancasilanya, realistis, menarik. Kurang 26-45 Di upload di youtube, namun tidak jelas pesan nilainilai Pancasilanya, realistis, menarik. Cukup 46-65 Di upload di youtube, jelas pesan nilai-nilai xxi Pancasilanya, namun tidak realistis, menarik. Baik 66-85 Di upload di youtube, jelas pesan nilai-nilai Pancasilanya, realistis, namun tidak menarik. Sangat Baik >85 Di upload di youtube, jelas pesan nilai-nilai Pancasilanya, realistis, menarik. C. Sistem Evaluasi Hasil Pembelajaran 1. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan berdasarkan capaian pembelajarannya. Adapun bentuknya bisa bermacam-macam seperti penugasan individual atau kelompok, quis, ujian tengah semester, ujian akhir semester, penilaian diri (self assessment), penilaian sejawat (peer assessment), dan observasi kinerja mahasiswa melalui tampilan lisan atau tertulis. 2. Kriteria penilaian dan pembobotannya diserahkan kepada dosen pengampu dan disesuaikan dengan Pedoman Evaluasi Akademik yang berlaku pada perguruan tinggi masing-masing. 3. Sistem penilaian perlu dijelaskan kepada mahasiswa pada awal perkuliahan. xxii BAB IV ALUR PEMBENTUKAN MATA KULIAH YANG MERUJUK PADA SKL DAN KKNI SERTA PERUMUSAN KONSEPTUAL MATA KULIAH PANCASILA YANG DAPAT MENCAPAI CAPAIAN PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah yang termasuk dalam kelompok mata kulaih MPK (Pengembangan Kepribadian). MPK merupakan kelompok bahan kajian dan pembelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Berikut merupakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditentukan oleh Dikti: Standar Kompetensi Lulusan (SKL) No Domain DIKTI 1 Sikap a. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang dewasa yang beriman, berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bertanggung jawab, berbudaya dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial alam b. Berkontribusi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk berperan dalam pergaulan dunia dengan menjungjung tinggi penegakkan hukum 2 Keterampilan a. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan inovatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya b. Mampu memberikan petunjuk dalam memilih alternatif solusi secara mandiri dan/atau kelompok 3 Pengetahuan a. Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam konsep teoretis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan khusus serta mendalam dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan dan peradaban b. Terkait dengan fenomena dan kejadian yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan soluis akhir Sedangkan untuk Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dalam Pasal 5 disebutkan bahwa “…Lulusan Diploma 3 paling rendah xxiii setara dengan jenjang 5, Lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana, paling rendah setara dengan jenjang 6…” Berikut ini deskripsi kualifikasi level 6 KKNI: a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. B. Perumusan Capaian Pembelajaran 1. Standar Kompetensi 1: Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia Indikator: a. Mampu melakukan kajian dengan suatu proses kajian memanfaatkan berbagai literatur dan tokoh sehingga menghasilkan kajian tentang kebenaran sejarah Pancasila yang komprehensif. b. Dengan metode kajian literatur dan wawancara mendalam, mahasiswa diharapkan dapat mengkaji sejarah Pancasila secara utuh dari berbagai perspektif. c. Menunjukkan hasil kemampuan membandingkan, mempersamakan dan membedakan pendapat yang berkembang mengenai sejarah Pancasila. d. Dalam kondisi perbedaan pendapat mengenai sejarah Pancasila yang dilihat berdasarkan berbagai perspektif, mahasiswa harus dapat memutuskan kajian sejarah mana yang sesuai dengan pemahaman dan analisis yang telah dilakukan. e. Menguasai pengetahuan tentang kajian sejarah Pancasila pada era pra-kemerdekaan, era kemerdekaan, era Orde Lama, era Orde Baru, dan era Reformasi. xxiv f. Mampu mengelola perbedaan pendapat mengenai perbedaan versi sejarah Pancasila menjadi khasanah yang harus digali lebih dalam tentang kebenaran dan kedalaman kajian sejarah Pancasila tersebut. g. Memiliki sikap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dari pengambilan kajian Pancasila yang dipandang benar berdasarkan hasil kajian yang dilakukan atas pencapaian kerja kelompok, komunikasi, estetis, etis, apresiatif dan pastisipatif. Metode Pembelajaran Penilaian 1. Experimental learning 2. Collaborative learning 3. Problem based learning 4. Presentasi 5. Penyusunan makalah 6. Project based learning 1. UTS 2. UAS 3. Lembar tugas mahasiswa 4. Penilaian presentasi 5. Penilaian makalah 6. Penilaian diskusi kelompok 2. Standar Kompetensi 2: Pancasila sebagai Dasar Negara Indikator: a. Mampu melakukan penyimpulan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dengan memberikan berbagai rasionalitas. b. Menunjukkan hasil pembelajaran melalui analisis pemahaman Pancasila yang hidup dalam setiap tata peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia. c. Dalam kondisi semangat jiwa Pancasila dalam tataperaturan, mahasiswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila apa saja yang hidup atau menjiwai tata peraturan tersebut. d. Menguasai pengetahuan tentang hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945, dan Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan serta keamanan. e. Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut, mahasiswa akan diberikan tugas berupa tugas individu dan kelompok untuk melakukan diskusi mengenai nilai-nilai Pancasila yang hidup dalam tata peraturan yang ada di Indonesia. xxv f. Mampu mengelola hasil kerja individu dan kelompok menjadi suatu gagasan mengenai Pancasila yang hidup dalam tata peraturan Indonesia. g. Memiliki sikap menjunjung tinggi penegakkan hukum dan norma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai bukti kecintaan terhadap Pancasila yang hidup dalam nilai-nilai hukum. Metode Pembelajaran Penilaian 1. Experimental learning 2. Collaborative learning 3. Problem based learning 4. Presentasi 5. Penyusunan makalah 6. Project based learning 1. UTS 2. UAS 3. Lembar tugas mahasiswa 4. Penilaian presentasi 5. Penilaian makalah 6. Penilaian diskusi kelompok 3. Standar Kompetensi 3: Pancasila sebagai Ideologi Negara Indikator: a. Mampu melakukan kajian dalam kegiatan pembelajaran yang dikaji melalui suatu proses pembelajaran yang membentuk dan membangun pengertian bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. b. Dengan metode kajian literatur dan diskusi mahasiswa dapat mengkaji pemahaman mengenai ideologi dan pembuktian Pancasila sebagai ideologi. c. Menunjukkan hasil pembelajaran dengan cara membandingkan, mempersamakan dan membedakan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lainnya di dunia. d. Dalam kondisi pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan, mahasiswa memiliki pemahaman yang holistik tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara yang ideal bagi Indonesia. e. Menguasai pengetahuan tentang perbandingan antara Pancasila dan liberalisme, Pancasila dan komunisme serta pemahaman hubungan Pancasila dan agama. f. Untuk dapat menguji pemahaman yang holistik mengenai Pancasila sebagai ideologi, maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas individu dan kelompok melalui pengkajian dan diskusi kelompok. xxvi g. Mampu mengelola perbedaan pandangan dari hasil kajian literatur dan hasil kerja kelompok sebagai khasanah kekayaan pemikiran dalam membentuk dan membangun pemahaman yang kuat tentang Ideologi Pancasila. h. Memiliki sikap tanggung jawab pada pekerjaan secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. Komunikatif, estetis, etis, apresiatif dan partisipatif. Metode Pembelajaran Penilaian 1. Experimental learning 2. Collaborative learning 3. Problem based learning 4. Presentasi 5. Penyusunan makalah 6. Project based learning 1. UTS 2. UAS 3. Lembar tugas mahasiswa 4. Penilaian presentasi 5. Penilaian makalah 6. Penilaian diskusi kelompok 4. Standar Kompetensi 4: Pancasila sebagai Sistem Filsafat Indikator: a. Mampu melakukan kajian dengan suatu proses kajian yang dapat memanfaatkan literatur tentang Pancasila sebagai sistem filsafat. b. Dengan metode kajian literatur diharapkan dapat mengkaji Pancasila sebagai filsafat secara utuh dari berbagai perspektif dan pemahaman sudut pandang. c. Menunjukkan hasil kemampuan membandingkan, mempersamakan dan membedakan pendapat yang berkembang mengenai filsafat Pancasila. d. Dalam kondisi perbedaan sudut pandang, diharapkan mampu menganalisis dan membuat suatu keputusan berdasarkan pemahaman setelah mengkaji secara mendalam tentang filsafat Pancasila. e. Menguasai pengetahuan tentang pengertian filsafat, filsafat Pancasila dan hakikat sila-sila dalam Pancasila. f. Untuk dapat membuktikan hakikat sila-sila dalam Pancasila mahasiswa harus melakukan kajian individual dan diskusi kelompok. g. Mampu mengelola perbedaan sudut pandang sebagai pembentuk pemahaman yang holistik mengenai Pancasila sebagai filsafat. xxvii h. Memiliki sikap tanggung jawab pada pekerjaan secara mendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok. Dapat berkomunikasi, berlaku secara estetis, etis, apresiatif dan partisipatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Metode Pembelajaran Penilaian 1. Experimental learning 2. Collaborative learning 3. Problem based learning 4. Presentasi 5. Penyusunan makalah 6. Project based learning 1. UTS 2. UAS 3. Lembar tugas mahasiswa 4. Penilaian presentasi 5. Penilaian makalah 6. Penilaian diskusi kelompok 5. Standar Kompetensi 5: Pancasila sebagai Sistem Etika Indikator: a. Mampu melakukan kajian dengan proses kajian pemanfaatan literatur yang dapat menghasilkan kajian tentang Pancasila sebagai etika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Dengan metode kajian literatur diharapkan dapat mengkaji Pancasila sebagai sistem etika dari berbagai perspektif. c. Menunjukkan hasil kajian literatur dengan kemampuan membandingkan, mempersamakan dan membedakan pendapat mengenai Pancasila sebagai sistem etika. d. Dalam kondisi perbedaan sudut pandang Pancasila sebagai etika, mahasiswa dapat memutuskan dan merumuskan sudut pandang mana yang paling sesuai setelah melakukan kajian dan analisis yang mendalam. e. Menguasai pengetahuan tentang pengertian etika, aliran-aliran etika, etika Pancasila, dan Pancasila sebagai solusi problem moralitas bangsa. f. Untuk dapat menguji pengetahuan tersebut mahasiswa akan diberikan tugas berupa tugas individu dan kelompok untuk melakukan diskusi mengenai permasalahan moralitas bangsa. xxviii g. Mampu mengelola perbedaan pendapat dalam sikusi sebagai pembentukan pemahaman bersama bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki permasalahan moralitas yang mendera bangsa Indonesia. h. Memiliki sikap tanggung jawab pada pekerjaan secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok, komunikatif, estetis, etis, apresiatif dan partisipatif. Metode Pembelajaran Penilaian 1. Experimental learning 2. Collaborative learning 3. Problem based learning 4. Presentasi 5. Penyusunan makalah 6. Project based learning 1. UTS 2. UAS 3. Lembar tugas mahasiswa 4. Penilaian presentasi 5. Penilaian makalah 6. Penilaian diskusi kelompok 6. Standar Kompetensi 6: Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Indikator: a. Mampu melakukan kajian dalam berbagai literatur yang dapat membentuk dan membangun pemahaman bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijadikan dasar pengembangan ilmu. b. Dengan metode kajian literatur mahasiswa dapat mengkaji dan membuktikan nilainilai Pancasila harus menjadi dasar dalam pengembangan setiap ilmu. c. Menunjukkan hasil pembelajaran melalui pengkajian literatur dengan membandingkan, mempersamakan dan membedakan ilmu-ilmu yang didasari oleh Pancasila dan ilmu-ilmu yang tidak didasari nilai-nilai Pancasila. d. Dalam kondisi perbedaan dasar keilmuan tersebut, mahasiswa harus memutuskan nilai-nilai Pancasila apa saja yang harus selalu menyertai perkembangan keilmuan yang ada di Indonesia. e. Menguasai pengetahuan tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang religius, ilmu yang humanis dan ilmu untuk pembangunan bangsa. f. Untuk dapat menguji pemahaman yang holisitik mengenai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu, maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas inividu dan kelompok melalui kajian dan diskusi kelompok. xxix g. Mampu mengelola mengelola perbedaan pandangan dari hasil kajian literatur dan hasil kerja kelompok sebagai khasanah kekayaan pemikiran dalam membentuk dan membangun pemahaman yang kuat tentang Pancasila sebagai dasar pengembangan keilmuan. h. Memiliki sikap tanggung jawab pada pekerjaan secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok, komunikatif, estetis, etis, apresiatif dan partisipatif. Metode Pembelajaran Penilaian 1. Experimental learning 2. Collaborative learning 3. Problem based learning 4. Presentasi 5. Penyusunan makalah 6. Project based learning 1. UTS 2. UAS 3. Lembar tugas mahasiswa 4. Penilaian presentasi 5. Penilaian makalah 6. Penilaian diskusi kelompok Penutup Alur perumusan mata kuliah Pendidikan Pancasila yang disesuaikan dengan SKL dan KKNI, diharapkan output yang dihasilkan dapat memiliki sikap, keterampilan dan pengetahuan tentang Pancasila yang holistik. Dengan demikian, mata kuliah Pendidkan Pancasila dapat memberikan kontribusi yang bermakna dalam mewujudkan Renstra Pendidikan Tinggi Kemdiknas 2010-2014, yaitu menghasilkan insan cerdas konprehensif yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mendiri, terampil, kompten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. 1 PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA iJ“sscbudddYGmdiseeiemiaaukateeepkmrlparanjanaeuaad a aaumlgimrlgmrn ttinakPAua a-us eei kumhrndrye brrbaeaum agbi,ea lamstsika“ihkybm eitn Nadgouaaaamnagspaeleon k ygjese“tiemakn nagiisja hn nddaa ea lb karinaia(jimcn eaetaS nSk ekbirgr“hhobeood naHiaegmi emknaeadbdhraimkhak snseueu lecamnawatkmkareaprornr a milmnaenarnaidu nlki r nowoakaaipma ueks.s, na e caepaiVeoSnh 1rnnjrajuirpela iCa9iytikaefspreahsprai8avlaaacuareeiao n9entenhnah ratla ”:M rttgki at”gg .staiou .,ahm6 riua u s Dnemd 4Pgrbi eka uiaj)ieaaumAiost(md.r ngk nkt1knnmieirpPgae eae0 gsnap euesn ehk6ekk”gsbernnrgipa,-eo tard ait4auyipbsyknkninauta3nnia easa a ngpil sgsn et nkdes aeSaanpgsafyaanoerauysyS sn anabrr” naiainMti .i atn e tn akgductn ) rc gaseba“ i mgbiti jabtrenta a ,aasdal a lfn-yyinJe-cehiakecolcgaabigblivswnthiannatsuueatiaahnnhaggaast-f,. in something, and unless that something has moral IIydkbhpNmmmnnaieaaeemaeeddnmnnrgsmmooaggeyaabdnn nsarip.Ba laaeead sieleib kHss,air os iigaicpdaeaamn imnaakl. ats ye ut snebatI atne dd okaeedimknjia saramsiudsras lldeueae aierenisrishbt)kbnta“icu ii aacu( sadrhaMsoinitpkan t-me n uadana pdfdanie,di iP aa mir m mdjsganrkmkieidanerjebee ab enn cmbandinaaa staengasgbtubissnga el ia.kcaa lduksmliaamru ivaIn an amiamrak dnl Lnttsiaoee zueiaaaynedrarnk .tda pa ueyiteja fSiaelosa,coP dl end a2nlunaaoj”ih0gaa”bn n gD g lk1ec (iidiui a 1atrddiminPsjjsPp:edaei aiaa4kaneealynr anna2rmtka t dicc ci) ttdaaab.aaba amyassdnassaseilai an en lalIpia agndgnBBmba koseyaaadn taiopannntiijj dlkgaa igggowiinaanasssttgunlukgaaagaii 2 isdeelanmtitaa kso yloanngia ldisomrmea” n(At, bydaunlgg a“ntei,r 1ti9d7u9r:” 2d2a)n. yang “terbius” A. Pancasila Pra Kemerdekaan ittkkbhppKKnaeeeaieeeernlirmnrnsm apgomegjnebagahjsgmanijPaanaana hdllau neahit tda a2sinrjaeamaIaaia9dnrannt nha o iasd,dMl a indruoddinkoD ,iemn aabr en3irReinl uppg .)a-s bagmr u miPkai 1aRrbpieny aamerpsJmagduideretbs ejte.Knjiari eaaarmnStinerermn ieetpwya1ka ulncbuPMahIKaia9((ru1ppPBmWandiknhat nB.esaa nen49eee a uuBam(ildaeurdneePrbrrnojd54tLnkhiPpnmuoldg usamgenUanduaa,a5 aaiUa inta isknnidntu iannPno,wtnminkKlarr eiPt naygpaa tntfKdy ainae,seaa,mKue mst hmtard ya)i4rin)gtawo2arbbunakI n,daa, aim) pagaa ea k0Pa a mia s saysngidnnmPnfbkpan1r aeltnseaiaI u geo,e ekaggran1nb m niblYrnsrmu nfudas ng:dage.aiaa nat ennitra e 2gP4rao tbtDanKam e-n d t,mkuta9ne)nnb fa kuDgreugi.iiet ni al ega.glue arknagri rBkbmabymns MuaSs rduk. na eka eeiedKeamk2bgoraiealtamgnpnesrglniln a-yse)eemsnk i gaaieieaitgd gaseaalykpm taunyaknasndsaeu anitrauon1IlareuikaaRkkaiaremn t s.ngtmumm g9klaa na era :euad2Dta ennn4dank dmn1obp mssdo9rrnUe e5 aeguKj )eiduuaadna iundgypyyk ;a npsmgeillaw dPPneeakMkgakaaaaknaaMtaatshksa eeranuaaaanunhaaaday5rraiaearrrarnnnnnnnnngaakaaaggaar)iiili,.. Gambar: Sidang BPUPKI Sumber: hendra-prehaten.blogspot.com Gambar: Burung Garuda Pancasila Sumber: 3blogemen.blogspot.com 3 It(rsy1dPPYKmnadeea9aaaaenetbneinrhnm4etngmiaducag5r:ggug aam n: oM“““ssayykbbuddpppPPBKMaa adhsaPKMyauknltaaeeuniaeeu aaiieei 1 1aseua layhranndnerdnlrngpngkttnaai3h)rak)natapuhumninoagggaiaccaee da dalm0aast gdaaio kh aaanip nngfurakediinp pT k,et dpspsE ) naaana c mpke iaNt,Mioym,eneiiaal is rskt dydalkaetsidpfamohaagaeaaen bsao4eai aei.uarIasnta srr ea s nm nderi,,)stn(lausdac is iin gbn kso. ,rBe niaoud P hg ajdyae1uPa ia e imKtegPnulrbearaatnrw imyd9tSacla Phaarne u inaan asnufebaasoona4pkhaninasuusysdln cg yn lpaenliac(5agd,eeila s galla usetyaal-yphkkabik dljbar yiuog dmhhshmaria kaaasaaekoaafmamuaaistaaa a nhaaiIg lnrrnIan,deo adlldn a insIlrt ngtiu eaabn ald f d ikTar a,1r.ea.od i ”p no . nlu. -tlfaisa lury (agd3omBis!daeeg JcgmyttSaBm( Salhaiu)inkkmrrha,eeipSa-kasaom umoaa rn,sinaieekemlaea ignenBymi enithe ePdk gmsimk da iyate”biKga k ako)nuaiiaaaau naa1duaam nara asenaabrrtnrnhk(pn nl ,a9a n ogatr,a nKramaydabaa aignu sksng41g sn kdnb mauMlakhamaakeaai sioesrsyo59gooagkaras eanr abeoes a nelae h 9 tiahai yl lnetntikndpebaaora,ndgykpnnhiea5we nadh den,nradaana agaua erhae r nd:eta dnhe d-ala t,n enspedngI 6a ggaskPl(aprk)as2 anaenagmogaalagmia n3e,kanaaaraass 0nbm dm ,Igdrr rp d )y aayanpeg.d-auidn0oo ta.aan5u-IauIy d a r daaa t i0a nstntn 3deB M),a vlpka,bnhaeoim emy i:edgd k) na iIlea ae iogabndae3dsa ralooKa bbetl u,ngrlaiaien anma7leu nntTnaSytuueisinag nslgnuu ge -aae aoetajMukklngi g4t ierNiulrldd ladyssimietoaaaanaaiyasttu0tlu1i)ihuaisaeekauuhhnlnnheaaaaisl,t-))i :f,, ,angiasre .a,sJ nkadgrbuktnraaaii22uankrannon))ttii., 4 Iyk12Pnaa..a dnrneoit(sssyykkbdpnPPPYKDmgcneSneeenaaae aaeeiaaeaeereltIt(sSddpmubpdannrkgersdnnmmtamenieStemeeiaeuw keeieaiusggacegirebnlodbanlb inrmikrrpieha ana raapmnaakekentoietaiuamad -dsasnpiaalir,erb ekikn nntn ahi kaonaainnss iapir-laebeaanetg d iaaaa idnpTehatdtgou-ekrurrormas iapnae pnni aoi uinald,armnenilzcnnslj hasla aatein j1a uhjhapoaaaey dgalaa naiau.arna9P hgpma r abaarallaandt mtdtdipiiikma9mna da Mduinernn s akkaak Taae nan3iaeatbetmr hnm enlana ealelru kncinar :neaapa nnpadis lyreKuae ohpme2br lapmgmsssaalsu aaaay sroipnla uese0hiiaedeketdkyret niisarla landauaLjtn-b l-l,ubaaeuoaiehaaj ngaaan2tkma aaaa aw lbpau hnkurt bBb igaai1,atlang:k,nda eetl rgap ii muietrnAA)an a nfbhebra,itpa mian.k h,hsyip ma in llp lsi e aua 2hlljSaektb iaaiImakiaiaaarsakwtru dnar mm0kkannselunaaehhhNadhiikupsdlunaa1ang wmmpn epaaaye upadklaoa 1 tnagba npssaagisuSkaatnd Setan:j aoanuiiriaaeakas dau sb krupnhadk2eynami ap mrmneykayabe (rlabys aa1akahayraaa jeaKlraihtnaahkpae )ah taaaaulidrkr iadaae. a radoamtk…a j as abaaIteatIiing u nnriali karejsnnne uib aelt aaleanut .arotaKraeart dsnnhuasadlahSkahhStdasnptmuieub ong nud,keagajuieohua aij,Mtaatean npa basakniu de2adra s ulnnaerny are ya kkskania0yenWpdsaha sWS.agn,e,ateaap d na 0 peiheraukM eabngnnramn aagabg-0oarn la ingapg Idb gtaasugmdteIatl:nnen Sagabo a ainaeaautn herh2atPr diarl maam renmandiirkl liau9wddiaMe-lkaioaaarnliwagoaom neap)daer iau ,inhnaapr ” an.n-tned ,ny aai sa mennaulk ljegojdda akaagaatsmaiiasseamtnihaaalaalkyiddalniauaarsnnnndigaaaaatiiiiii,,,,. 5 3. tbdNwmmeeiu aleejraasknmsjlifJttt“(ssSbdnPNHhdauintaaeeeabgSouueemuau inpaakdglrritKaukesdrdntas,yg utusuta iliaarpwae12345aaahag imaoaaae nt b”ssndunrih..... ama bmrlrsa totyda aem( umsa tn meuiurmatPybaat.mli da(TTTTTkanr u at oeiaDapraeatWStae iiiii Poakhm emn asndddddanr aainmraps a,e na sznhg ug aaaaattcnruPe padah talaum1geeaa kkkkkmringakinapdnkudaimtgarlghu9ss dhadnuaebbbbbcoae tniuaoiikaPk9imrallau uhmic o oooo rzlmydpra ra3iSrnaalpa lllllatsayd aaiaa adnpaeeeee:KsajPmi,hmsae.i a ndkabik inhhhhhagu ykranja2lnaaafh eaanaas gnaabnBkaraa mmbbm3nnglnruenyn mrdayataercykaeed-a P jgaa a A eeaitjhaa2rtaailarrMhikdaorintikkktianlbiskpnkjb:4 nrn-maae) ,aE igaa ijua csae awgo),etbkalk1wr“l nn myuaj.naekSnkayt pShsga auha9ai am ri”grmegge aarBanehmourpplkum7 dirirkiibaadelerl bwan neu(aatwa,i 8aaie mnauykunie udhalM rnhgtt insk:yie-maeia nt kuau sha kjiai nj6sau mhaarktktaa aglkTpwaahaena,)aabmyn pemsayt k Pnabas.n ngjmgama aayekdgnaaiauknra,raaap n n a bek di aait aknegtra pi nprgaeurabnupmnnnaminsanb naaaeggskr ba loa gi ca sudadal ahawleahuPnsii aawm drsmaiaurg pykuiazmmac ani.aIaa apliape -tapasahanoeokn mlnsaeneaishaumt uobhld,t ktrDiuekm ti g unanla m apao aaSrmGesa rads r j ndhpnuinnaiakiil aaai aln gaaa ubtnet NjMMa e j.laPuwiasg mnasenalsark da auaaai wih eremnysaesFarsP i bnjjad kle wara aaie air ar,caMleaginp jpbbbtakuyyJyg anaaurejitaadbauuutaaaaaaaorrsstgallowhhrhaukkknnaaanadriaaustlraiti)hnhntunuuuahgggaaaastti,,. tSeenlatrinem z,a mkearnt ak erraahjaaarnja, m(aDsairhm boadniyhaakr dfajos e-dfkakse, y1a9n9g1 :h a2r1u)s. 6 tbddddppPEmmeeiiaaaeakreejlrnlsdniaejarnwbaa cajwemajrdua aafj“bbppPK 2aSlsinad iKe tSeeeue 9iiaSykhiillkpuarrrn mt eaaieaotbMsrsmT,ameb . lunlmi aai aidmreka emim tpnyiBa hgaeuiT udag a an aneppSasrhapasnsi l uaiuanin aann liu gPhmjtda,sni u tdrlb i eakrSdayalpp dibsmaanaeinsia aauaala-h I mega.anunilnrth a t a dmratgid1bddeksehlpiha alaa oaaaimr aeJn kis lnnnIsuypI hri naaeen e tnaa tP lSSykddnmmdPlbadsdsniudiipouapaemamia euiopaaosg,ee aa1kunnmt esgnnuntupen nn uaa9e.atkgatcscgtbe ktadeu rgua, hr4raiar maa gstiais:enB aiAnanait sr s5 ius nidptuajegdi,nngiPajleb.u hiltlgut u ar,gdks.ai IoaUkoIb Pae k skdknnopmn ta ia agneraaPapanesekcd lladknlildg a neneauKriaiki a2noo oagagmuanbd IannsnaImn8 n-Intuual cihjama nn iita eduedks ufmOeyllg aIakd dsnaaha sneja orntaanukiteioihanykain.ijjannianyi gnturubtg nsao agy eo gee S,jggaganass nne Iaurb sbotaesi gnrangsattmm elikbdueelem ja iiaaid gBl lrama aakrikiti1 d;eecsombdssrPleki giadaaa nn1 maaabnraitnUaJiKrarkraame ggra9hu huenanbeaiPnnisrarmaan2 nsanw d,eo iaigKi bm kkiyl s8if riasen aab aauueIadapd e1i;ntlnsy,ayeynrs laioeegeo9jikklntaagaagsralmilakac4nnaaadneaayIsaadilsarnnn5huhggoaaagaasrii.. ydhdmaeaiejnmrenugloaus clsrlaarkuhahatit nrinIe rpeo .ga ldeSadhaorana e It krag.akno rSegtnoo-gToena kugln ah 1rera ognJnuyaoanor nayni . aig tIi untS(u Ldea daod“taGnainfeol,ags t2hoika0 nan 1ngya1 amR:nE oa1gky 8 Paok- a1nintS9gaci”) la .ad ksT iiarleyaritkea a(nnadpngaii Gambar: Suasana sidang BPUPKI Tahun 1945 (Sumber: ANRI) 7 II““(sFdpppAKNmrstKNaaaeeeanau.lem eaknrnnorssjnSdtmetuith igpuooayaonehgaki Sdnheensbana reepkuayaaa ilgsk,tiaaaanlst ai beiaParnaak asplanntnnp aaa nIa1gaanor nttha t”bi9io,Yms,eun c : i 8e,satalj m PSariaun11ns“dobi a ph…ieg9a;galle eTdeliag 8ndatkrMmari,a 1kd igleaDidgnmyiaas:i nerha aaakpahitnl2g almsalunraeaaooa1Jtam nkgra a ngr)Et i-k .dl o atdps nmdedauIadmattakddNmdiekbeinreaee nes”igeaaametgiahiank rreerh aasd snrw(as jdaenghbbea amiR aiEBi r rifalaogiulad(rdajrielakurPdana2sj seubnkai i likakRUej ua, ik2bskaar odutsNsnoNlkheuPasa nla ,aiekai eryiolpne nlnJaKNs hkjaraakluammgau s p iIi aannat”nSr ay1i pban msoe pendyMg airia9rleid rnla rh aiionNdae9irkluuko1anat, anng ben d1ae psnm9lgIk eNtnaeaijilsl)naIg4 enasgiudsgldn.igisma kdi olra a5ataaalBsaagasMbaiaponnnmrs)l nadingPanum KanooaaatKuona kUmui ywkdnknlele stkrk iiacnaPtias astsali pa e nieiinsiw enK l amknalep ittmgpe,BBksIee.ass n M da ,sm atheena rwPPedtbenyue1bkupbbni .UUnanaeare rna9easiaathdpjjnsrgPPtlEsrtt9laaaggiraiiaauaaaaiyKKhlrddam5aaasirnnnnntkaa)ttIIiiiiil;.. ltydnAHHmeeaaenaagrunsgltdtos atgoeiwlatr nsie;AP moi ntrdaKauc se siddhli ebgia( ea dBbEeaidm niuanrlaiaeangtt inws u uyty,okdu kasaaPneib. ln tHpa Juudgaineaknhnad ncdkei ljia tauielB kaiesmlknmPialhulikgkU atiseSara uPMrduantnumiKnri udgponoInosau anlayl,kdenk iosaTm ahaai ,ledo nen k usnmasb a eekPnainenhnnulP E nIe dg KonsMnugiielIrtdadre onbiour akhhtyaanthie ga. d eet a(OiaHslbkpeiiki nteadaaek grsi .rMom)nbahmd,n gnauoe2eteis skbr0nrdinldhasa1 iayrm ekta0neeakm a:p: pns atg3ou oa M a(7sdkbkdAmoi)aaolaai.lht nnhklaii.,. Gambar Ir. Soekarno mengucapkan pidato dalam Sidang BPUPKI Tahun 1945 (Sumber: ANRI) 8 Gambar : Teks Proklamasi Indonesia Merdeka Sumber: 1ray.wordpress.com 2009: bddeaagpnia ttuk de 1 aitt7dee)lari.at iminI n amia lsageehamm rp puedearra ltjpaiamaplatib nsaamannneg mlkaTaahhnsiery kabFareoanruk bnadadtag iIsnanaigd r okFnneaeemtgshiuaearnr.a sg kyyinaannangg B. Pancasila Era Kemerdekaan JIItssagSSkkuKmmmarnaeegoaoeone.kneeedsk aymeltmtoaunnmSgauourukrnuoa egu untktabtyuIPUgiiaegdrdrea sumaualkMnaHanin sii aandas atndnyiotiePeanatkngrre1ua ak mlr.no namd n . 6kiao ttknmgsBoapgPn eaukhJ.g n.oar k neBe eklm daAio namSrspmngPeDalgkmmi u e agaisU p ru2anlrknadntsaaoasrP es2igaelgadm.tsowr t aKi rom6 niMauanklJo naaImiul K tsla asl Aois aga en nemain ihnomgn(khimssk g1 .dgulebdiaie oeaa19 kHaaensenmapdsntt194asSLddpMntrrryna eAiuuugki.d4nioag5 aiiriet np osnI mnaysaeotn5e aKkte rgngtaua hnua im knakbgs.e1oo etdtkd d stn.h jahaaleatnak P9rneluueaotaiiigomatar ktismjyur 4isratnmnk aa rdnan jaH,adean5a a eitsapagjg dt ap.m eutknoa t d s deonanrdaenbT msanktehi aiormilufanianatnao ea peya t ktSaekmj ll tmemukgaha aaaaataep namldirgnesa atld inamrnryae cask s iarnmnaiu aapI d a parieTneksal rb tgyd durp nabuenpaa noa.b1 aa oiInanagbutskdmdem e mJ7rn.k S)didi A o euNtunriau gol,er apiaAlikt mslyamiadanssei ney tMlmhae ubgmngaiadu0imhgkaejed njmiues aagmr2 iaa gnaranIikguBar.sdIs atnnt.ia regsngl0 .ektkuanudoi nari dr u udt0ka ahalPinadnAosoiismsMs aio S-nkklseijeg, n-m0huaoa nne1 a nPgpykasahem4olgolthtDe9nuuadkkadaePa esa al.lNas4r 0nnadraaleadaeiKikrImdiarraisrn5nndnh0ohggaaaassIiiii... 9 ifIt(gSyykkbddddppPPmmtinoHouaaeoeiiiaeoaalueeskhskdnnwrnnllmtmal aaoanneioaauoggmcctbhfamnlejgpnphnis aaaoajekkAlekgau r issetmd ummnby.aon saahiiws sikllstanaiae,nm ai aDpaaed aoananrn pni7 S. omkaa s- oilytngd eey ( bksdinilmap aaSdmaYmdaa(eaekhig”mtnsaolisreaahrnea, e-ufpbi aa lc kmkausod nneanijearatastia tudnnri e Addn tiihraiurddn hnkkddmajkaatuglaiabeaem i,)alutaikanu n sailn puag ln1nsakwn ayg1mteyhak a m n 9aagma rZ9aenrt aBuPen mkm5uhk ealu5tPeP tnPk aa 4pabal.dha0tkure aPUnontU nr:aauonron-an kKmS1KclifIppa UdnkP ai1kaesmsannjuc aal9eeIaaaanacDKi6 blspsutds ksPnnammkrpd4hnp a irap)Iiy irloasim aymuhgal aii.5 e 1m oaaF bbdma tndnnakab KurPk)u9kdrmapur eea k ecp imt uuoeiieiala4saarnessnnuiaasaaknaai t.ntmilnole o5rai tscgt da )iuusiitatPPgpub bmnc ssi u ,eai aap h l.KM (iomiePkesa tradlmilnssarbSaaI aaderadelgapK ecausoPlgiieintatTklrh am.anatnrodtlr aIa gmh-Jintiaaaleonie .Ma aia ikik“hame a ea ngmnslkP(ftkn Kkgia b a lsarmaieP2 s Nmaya aasapYehe dikasrD1n6pi,hounmrtmtieab ai pee.tme8ia totu jb mcbatggfnkukoaeJualK s eal aheau eaaaagilraaj iAlddberd(stiJobioyagimamrns ahsnlia1naidaeMg amnseaennpkiilmn Nkk r5rruu i auu rnba gae a 1i kiaeaP aasakake ing lkdbphpr9monhmtitRpstRte, ae t si teuaea esme4A s ri amrmeame daresidrf msdejj5tE grap p udeanhpel otakuaeud Iau)ns1uuneobmandayyrs d ehr dwanasstl9buobklujddddgaaaedkuaua.siaitlc 4molllnnaaaanaaaaaakukaarkmailuianhnnhpunnnk5hnggkaagrrs)t-tli Gambar: Pembacaan Teks Proklamasi Indonesia Merdeka Sumber: id.wikipedia.org 10 C. ‘ttt(ssaSykk1123dpPPPmkaaeAieroaee...9iaaae de rnnejtbndmnnnmeda5misanggaPSPPUnkgusdccae9nubjggghea aaabee yaiabn gSMaabdkuanmrssammaa duddd ollianuiiickukr l ia taillaaeiabbsni dDaloaas5so 1 j,nnanpsnieeu eku a e naa18in“ gr ttslntlnJbenllstssdii9eaae uuea- iddus taa gtesUJ lrriA8nbUujEl iiuurerrrabauiacUtu(nr1ga k uau nodnusanb.aiaNtm1n gud:an minedlpeiag a oOa9 d9nesa P ronaaautc1kupigt5gnra9 esniaimalttmuo9dis ae nee9gra-e:ng snke51 rnhbhna g n ks-ckk D( aas9M0pLuntaa e-UagAa1eoti.nUaa.0dtug tanansik ntan9nSu ms tKan)a kini gajdudtea4sskl .drepudiea abs hdtariaD5adailbke j ilaid irna“ybuPUmmna a”t 1apInsesacenauue r1snagdenatsken 9kageasyeuIgnitemnan se7ngitp ,rratrdih4aarD a;njaun gbm gk.1a.di tuenenau0a 5nutrcDaaukt a aP9artkr nmags0e Tep uPsnag Sankrtanea8ia k g)n ailaeennar no tesBr ngt n 1da prcayerbPsimeiaigmey s“a”ony :ni admsmiaekrreag ka 1mnhDpDga9 piiua b hrdnbeaPnad 9di osp aa9aappasamea mleyucrrgee4akhr isyi)syleandnaoepala nl il a.e5aa banaat3 akssnldaypolhahDb r narmwe”anniitgm puen igat e ld ,eeiheerl egjaab n odad Ji gNrDuretu kmm ru rIara1rnlasuedPntdsmrysueeDpaalubnen mu9yeaitiiie/agkakhrttskta aambkpyuam 4iba lnae aruao gsenaua aa1s5Pnijunsrg mha;nab ptamnak; mt9 iak”get drckmd ilea a eb.Pk5Pmeakg ta MPPeaarneUnnepoena a.9rdNinmn rrdndde NJ rrnnyeeRluIn ,aeea d ao rhkieab sreedcetkan4sssktimyPpanknihaduyutannagiiiakldg auaddl:dtuagPgtaessnfanJutua yareriisjudeeiaaanaaksKrtattmhugainnlniinnuulnnhnnpaaaaagrrtI-fiii,,. Gambar: Suasana Saat Pembacaan Dekrit Presiden Sumber: kubahidiologis.wordpress.com 11 “(ssagSSSyykkko112dpPBKMMmmmmmMDaegoeooaaeeol009iaeeeaeeaeeeetbmnneppmneelyP mlt055aaornhltrnmaeankkggtueaeAem)99neaunu ikegutgd aan.ltnprik-) :iapDu ODamkagdalinb prrsiat goiaapb nanapoii3nni.ahlmiea ol N b nnalseaekpnetsgnma0/oonh lymnmie ghnri.eab/tao nUs )g bdarjaa a knn Udnoi.kAeu ecap Sn eahkkn modj alP,nMaoS ndMi1Ds nuagmia byth dmnirdDrkgai ude9 trpgnaEePmakauie geea relnEt iu5nos b“sKRn i sMta tnus dnadamgKi“n 9gklediaGidi)“ySlingdgatarhf ePm rei pPt”,ide aateau g,srea leipbo.e Rksikee nnrksriiimuardNrknenleert uintinSa ngyoirnua as ibordMlodpemna.segu agiy- nuk(a,sa a.p”ea t im Gds Ptiaaep kde mpagm. mkbineb io”anebjd1arnuaaoutsipra eeyurnlTeee ieani/eat dnkdlaerrrefai oikrprspgnattMe sgan-ne hitrp hmeauo a aoPTs kritsnotn ap keknadPa B ajetiSeltaua numg Kieorb Dlari masRoknenttuskhas-isaRrs e)elieesee atSujca aeakapynua ramaeraowkk a1tkmbnNnpa .obd arsnp rulusa(9 nba g oeTatleeeo Agiu( raiakug6 glgaonbHhdlmtmaikmanbanltiodo inal 0nuit ateankaoi lp ,Pbimeeliiaeo D i, tknksPo lka ka2ineak gurIReduksitP nue nPtn rrn0b ayaeaymbdaiaereA n.ghsIr1i nrcie0 nna(tannsitdvesneaia aea Sikmr i9tn agsaodgbamusnagpn tp)asouN,a:dagaiglano e aka i( yan(adeuknbilt i3adeyIhrnn tiAda ahgkg essur aalagaa3iujie a iulmaaIksin urphnnraanitP) nrsa rbm1,naau Gus.rnogk g.igaKK n tn2 n aa7ata,sIWBaaaalt u1 S ioIgni0w) k Pi dnfnnn,tHmbonk9 tat ((id0aaaaAi g akeemeeGdo,6dtNpn”lo9n papgahg arrrAakmod B0ei1 knec: aassdaaus uma gknay aHeer9k3ahehiolgusa(srpul.dt agesbb aus pA47aalaatlnNnru3ninaekaaiuIIuutmmammii8)lloairr)u0nnnhnhnggaai.ssttt: ...,., 12 Dit“(sssyhddpPPPPmmmtiPeaeeaaiieraaa.ud aeegkdkbmaennnnrg,aknnue n.auasPgaccc)kpPiriggnlgc,san aaandi aiJSegra2 aa nsssngda emmelelasikcbiiib0STDaougd nilllsilandaaauaaau1naeilya uaii sgatns,admt, oktln0n ri apiSua eakls e,h,akj:j a oabPa1t b aaus anmnia 4 sleEeud adrnabttmk n 2t rhnebnakgiu a:::JnSisa a ) uk akyeaaachPKKpoeednd .IOar anrgaiinpnkke egeei a ntud(sa rgi kbasraeha-mol Sdibi aTatsnednarlpa keedr1aaabmgaaknuddar amui ta th9Bna,attugrihaud u jksaoayln 6dau eisasakaaaas krar nsnai7ysatmnna iPrdnujajieaai arag u tn- a aj sSykpnamnp setPkudaIaagPa enaonankukeedmf u(a ntr:,ianb alrrh cnPkaeamgaedre1dana eimlp oaYuskhkgaengrstolysn9am saasiyumeariaann aa a an e ij9dimShmPiarnudknnamrref l nn eUu4peeataannaaloetne gegisa sg.1ntle: Uhnim,dn po nt bgai ehm ehaMB5moa9a ymuDa irma iabldlaaa.Nd ) eaa 6eae nthadb,dakanSnne. agha ism gD8ophtwginol-uane kikikup a mp meaadetdle gasigaaaanaekut Ji rnieehatauPnEeehne omr gim bgnrunanplrcn rkbsP,ardb paa Paalarheaj k aage udakaebiDiao“i ntgansp kaeada1nni Panenoneliako nnd nkuti2yakytdrcarg ttgtiabidncdaaa m aie eaiaa .nessn mmaceoyp1nlnarndrstenazc asra aa sti l rg aaa ep dpilielneh hJnlaI smbnaPuaPPPpnaitbndSSuai yn fgnen”nalaaartsooudaaronasad.aurgen nnnei inneeteorE h Sta sk,ccccchhbg san11neiahlaaaeaaemadkkaaaade99ldddnssssd ramrrgeahasa66iiiiaaaaayIattidllllniannirrnhphnoo88uaaaaaaarriii.,,, Gambar : Jenderal Soeharto Sumber: barepsport.blogspot.com 13 It(((1dPAmneEEd.aep pesikkdlrstalaaacaSbiiorimtlpn.pp.i.um n l“skbhdpnPA1ugrrak Pyeeaaeiaae9aakdssSkkLbpPEHmt PsdraKeimrdnngsseen6aaeeiaeeiem toe udbeem3a essaa cPltrpa rpr8mPddarttips uuoat6raupa c aneu.yymasuroii an emsaaad taklsnrsaagyn ebhm aTPialiiygactaaeu gl asu ua kInaaedsAaaPmltbt::in rannk t is-naddn gIkpny e4amKK.PaPadinamdna e drgaeaegneeim nkp)aeena nlmond,enanaabnhrg e aacdra nlP yanenogwlnnha i ganaaitaed aYclajek tPrheunam eiaMnyakkgneanai2iunaadasenotlremdynatk hayrjkk an2ag aiPgpnuunuers,ata ssaaro ainkaggbh amaiR plg:tnlasbent,sbraa raamaw n Makaaah.nb sgeMem s .sdaangmsg yna)oaakr acuaakaitaaen aaanan ksayN)aibe taabrymts oht i t ra eknhei enadkoeaaaimdraaakPtg ea ptirr,nerlnmadmapdy a e abpu budEe bbn gnadnanu1 kreosdanaualseadd l naa appd9eeaddra-aaksulbgaa nginamgteai 7aam anei nannp t a onnbr-P8 bp sst mad ib rkdIrTy euempea aebnIPsaamearkeananlu/gnderaeuanuedlpnlneucMgi rh iaalkenns ratmiap a mappk anbenuieduk gP,hyeam sueunregte teaydhauRa oraeajsunn rgntnmaPaaacs antlep/prmeYhg ajneyia l nnesha1 aatakaaadar”haygany aanpkidl9pn.laasnniw na at aasgplyey haan 7 u ueganygnnaDaagtamai n 8m tnaekkgtwmg nta.r-akMe a r r aamap aPPn beagpenaakan ttaeaamgarrataetklagaadt hnnnaaaeeggaretrsanignainnha gntccbaaasanrltad/sa aa ae btaltli pudnaEssnb adni1ianinanysuruaglln3naaaaaaggttt14 d. 2. caSb..i. laSkpTMM Kaeeieedelprinnmasnaggakdgaaem a nmkmm auouebaesrinn maiaapcn nkaaieggnnekrk wtl ssyaaaaaaaniikmn jns ia.ebg anss aaia aknnsdma uiapldaan d tetmuarat aneraajan nabg gutsea,ges rmasiapaandae.mg ar dsbaaa rmmna saakana enupd seihaarnac. k a ytdaeaapnno 34.. fccaaeegSSkbbhdd........ii e..... llbaaIskkbbdddnCTTBBBGRMMMMMmi PnjeeeaeiaaeiaiiaaeeeeeeeeeaklndddppknrngknnmirlnnnnmrseratKoaaiaaeeug sggs ayomgjeg kkannrreanstuaasg a.muurj atu kraneiabtjtsambnara utat.iu sesmm ae ae py nsajaanksiakesuasamrkeInaaammgaaeeyneeamnnknnla.ntgahmmlue lban dok aa gtaaukgnIad ntra. kkaaorn kam ban pak tauagbbpniaanud innetesrld-hnaaenanr auekoal m r ie drtagin m sg kkanba-np gaebi sakn aBenaa kgeinnimyapune sduk h uarenk naaibel binsauimpnmakeaik n gnrbealtadpt sge neameesgbnneutnaaya inh ipaur araatnedkg anuteh k aaetnhrks geiwI snaeannsnganagoasmydnamdkdaongt,.a sdra Ti ime raaial a mnkpoaw doapupkdn pkegnanilanhaed na aim eemakonubreng tnriagrsnie rnusesp aaasntangkaip ir.isndtaintaaay m ennnsaaiut.a aulaaa aggun d daelnnI, sdmaa a aknnalip.eisnman n aanl,gaogeeo ai ae .h. n ar brdl nkngbekawbor.aaa. a.hean emar gnrarr mpngae aktek egina liadn enaslnathaigsbaiti anni aai akhn.t.mg a muddd gitaibaaaaaaatainnninnnusrtl 15 d. Musyawarah t(yk5etae.u rnmsjjliffcaeeggSkbhdgue.....b. .....i . ...h b l Naa)dulssSSykkkddYTTTBBKDMMMMMMmmm i iatKl beeuuaeeeia,aaiiieeeep eeeeeuoaeupdddesmunakpnkknirrkpnannnnnrnul-asesaaadsstegeaa egeungattybydijjgggearkkkial in a mr aahatnkiubmatalehhireim ;lubagut abbl ndagiw waeramdMaouiamnBaaesnhSeenp akiakirrenrmdgaata m.bairrgPmi-gt gekge man la narirsisg hgasaba-aarakeeat bPmgadaaime 7aiuia njaadanfislnekhahkemaainK yaa tn neggaihl kbd anrn a.iPulktac.pke iik ng aaaeuiaa pEddm hce muu bdheasjah dulsnprnna sraa aumkseporduinakbiis uema stnwlkadasllaarteaaia uibaa,ruemokt -ais olnrum i,kantp nk khaawmy r.n tasgnos p bm.emm i euua gaai rase.kukule am kgrhaynkhkyoemareaee rlyjplboanaua aragna nu.nneannor aneteut isn nkdgd.nnao joartjjan rw aaaua sau askkacinr bng1ntd adnnenaaa:nyaytnaug d 9 niicanhpj antagn -i aksue9aeaSrlrtg.4nat 1 i-t aenlnarkr rieo4kkpi aaI5g0liplaha g garnayae- niaeh m sadddlannan ompdmirb (uaadnndiii.i bsn uoK tkuarsh laao. eaiaug inaf mytenuj dpprahiitouaraesaa rgraak auabintraasoknd a.kkgln aanslaiit n.Partgauaiel akntiug na a ll4k nbnh eg ,ysgdn .eh ep/)u ya igws lnmmdPaaklnnaab ei3radlieenapggieehjauknr6rapasj gurniataiabm.ub nu ubi tTjtnterjiaaa.h tlag a eu;b duurds aniowrdddhukkaahSsiral. naaaaaaaaatieuutlinnnnbnnnn7haaarsr 16 Ketiga, (uMsnePdpRauSn “(sSykdppnKml uNgAAeuae iaeeeebahrmnmnlolrgmtitannei)iga,e.akpe k areb 2Xr bg aniusngeadd0akXu ajraar kriiaa0/tnn knthaienhdM9 riaakyuanttu i;:ae aun a Pk eddk3nn7pnt ,guR eua7a te amSnuddn(km)snrRt/.sgaaaae a udS e1ealnnncdy ijaepba9nluaaImrakura6d nnhni kaetgbKp6 ad)g ae ttil lee. oaeaaim mabKknlkntnnnmisua oagmuee t et suaInt rsuginaeyrmnpaisragra,td;atn ieu laoama i roaSm ttpklladd unaoiaeayklUbainsennnanaaaniusU g jott pstaiK ik uaPaDaennedkanernga rii ioa el ni hasm 1 nnm1detcasd1 useab9IaenpaeUs rnslba4(ykalnakaisUegaa5aeltmnu eagma,g Sh, e b aidap mi nessdie1euKdsmek leunr9anuacemjanupgais4taaptnwj)nuaenae5arta, untndk baaand”ta auoip ntl1aaigrn0k-. rSdpPMeoaeeaimenmnrh feeeoaUtrrr riiUc1tnnioD9ntt aa8 gbhh01 i c.o9 aalIt4renik5dahta ,ai nnkkpm ey eramamad leOsaae nhprprgbaaianaantd gt aataddih mdiRi bpaaadekekpenr aiakndmnkugu a aanAnPntg B a msnRmesceIbeea nhadnsggiiiylnu aaaPgbit. egaackakhKo aa emnPnmPba pranabaerrcasrauaiahdh stw2ieailsnn7aat i(sakb2dpPmdeekea0eeeeedblhhmnn1our.aiwgg)0alareg,oaa s:nrDra2a gnka iy id0eynsu agpe.na41pta aaterg3p0enJiyihmaeare): aP al.nlpn4 uea ant mg3rs epn sas-S Omraice4arehlsrramiute4leattdsuamhae)kdiaen .lir b aka a b lj.Bpu laupi eTi(noana t nPa nlrrgbitrku tPytseamaei aaankgmsnrn aeg ab(ohescoPiiut amuanprorkPrskajaa aaauidan ndlnnlIsnaaagaon ay lcnm tda apaokmos epsu abedniinen lnnbuDaeagm falwls “oaaoagieAdkdnarmaarazumo riipna n ig Dd aas patAA saodaT ToignnhdazA suuea odiPEnasgss Ou nktdgi au inrhdgPartsTduiaianaaa reu l hn ,b”E m1n c e(1nypB9gaere9adasga9dasi8idarat0nk.l)2uuhaal-ii,, 17 saSkopPEDenootraneokane ndmarkhcdaiylitaatihikeaesgsr iknir(uit a lo e,gasn ipd n er)pimy me,spa ba2epeduenec0rnalrareg1agi trs n k0a2aitfdr:h 1da ,i 4iath elti5namkM kik)d Oo .oseua rrpakikkdu rmra epa1an kp 9slB atai9de anio8 karglsdu ne see (h PumyPn anmargangpnaakac engnianmn o msit tlpiieoeldeurasn ani.lan gdakgnsMtsa ataetilne raehrrcanms p ankyOom sima lpDr i ddtaePoierenkardam gp eonksBli yi ikrkadddaiiartaenaaiusnnnnkgi. E. Pancasila Era Reformasi ieeyddpnPBNmntkaiaaaaaiieldlnonndmrkuanoungca pijpk- a. oasab mnSPDatsadmDkEraaikaieteililagraanu ainnannma itsic-d.ag u a ssaDiasaakuannrtOsRinhnaua t atei(reurn al us tghAadefsa unsetaout enle erg yayirark l ,aoaahaa amNdu2 dlBr nulhaaem0uaaasag ndahg 0mmsur mayd-aii(s9umto naapKrieu:p tl an aihbaaa “5int akrrebanheaiu0iscye t lrrp,eakbddna ymsu)a eefau mrl“eea.eaeaaonb nnanpdsunbrnlurrnsnr,taeda nga baibiiiamyn ggk2ko glgl eytdnaaauaa te0a eandkbaaklguhagitn eits0 iai aispeea b , kipad asg i0lfsaanieme ”w,eam eie e nsmg:dl tanbw lnadreei2aenoarpyamhatkutmingrn a4aypaaik idgasannsejkln a5an o eaananaekrcgm ms )rgkdnindnygacuadik. i ed tituaaaeakan n lia eamb gao lk nsrai inbrrapledynnulanfgNaasman eeoonaem y nbae ni rhyelbr,aoweanbia iaaa ogadtirdm l kuram maim”oakarrayakta t keaargnainas aa.nta,Paz tlnitt .iangess h u ed m,iagr yy kmgsmtPaN ripnn uepasa otbdhsmusoac eeaebnrrontiuOaaanamsgllnaoaiagoloiadlldlswrciakktaldlgagrtlumiadaaaiaruamaalihaaakaphnhkaka kettiiilil,., Gambar: Pengunduran Diri Soeharto sebagai Presiden Repbulik Indonesia Sumber: saputrafijai.blogspot.com 18 lIssaakkbhddpDmmmunaekkeeaoiaoaaeo ndnmttpnnnlrllsiibidtaogiedge vvtauysemaaninsmaniikoakrrttltaelte ,r aainb ,i aia nsfba gynssytahais k taaiaaaggiptdkaelnhrna.naaa otaraatagDglngiajdpnl n ar isa taadop tdgsIide tl innseal aaikarkiiieedd kd ldhsmtek anhki oativaladukkmrooo damne di itkearmnnsinrie ale- pk potyouyssdphpidhareiaesmkahe aioiikire nk,dapeunrs .kenio lednenu,erg k ylDhakaiytrpaatso aakiepnedaanhaedpn sird la an c-batieuobmjroran aea maurmupasrlrdr asptasodha ajn aimkiaoahgns aa tbyikdlki oulynm neiaaianbietldara l ogiIayte,du nka tnihbinsramtimep n dasbiaeg rddfagmokonanraap ake ajrsennyngdsaoaannbiybaaseg.neadrn g uaaa ssnangi kard nia ldLlat Iaaine a agnbeagnp.ktdsk yssbidnee-Daaaoadciaaknir otdetnanohak,teu e nbnalu fkn etaadrklbee gijpe,iamnomu erdsekakhrsmd is rka-sei aiipabknbb alerhr imaadoamimenaaili ndnupnrangdmauupngagraragfiindutaaalnaladayrsdiauannnnnhkkaaagaii., ItssaaaakddPXKmneeetkkdeiaaVeraepdbpthhnsasIcsnieoeaaIlaiicva aIrdgrrrgntai/nnhttSN uhutahesMaitay eaiaip saauhdmslalnNdiPaamsamd aae m ran RaienRam wuna pn pg/skeetdn hiaeaaa1ub map ka asn rrn9enuAaluer apirad9 ,dmub s mnneimen8meinlstrembimape umik jRgeu uPngakk( aidaneIelaaHkdake knkrpijsrnsiaeltasaiadkauaabaedgtmud”nnoik albteak pdi a n,nsa rlya 1(udc ipakne aksnMa annakusPu td rmr nikeD,aamaUua ai2sk e sen,lt In keMat0bpaa nncaNdpem2m,n1eeday Phtaa0rne 2seoi aRukn bkgi1t)bnsrlni.aghau.aPa1 uun eet -r ukK e1)cttgasUa.k msakaie9na inakenaruttn4 Kb beedaunnmK 5uhte anPa yea.t ksgin abaaksdepeaaIynsga aotunaciiaa hact onnapsdnunapwDdnres ao asgaaiaabMaanin snn lssUla tae Pd aaeg“ybU srriRPninaaReitnD amaei on re niN N ntnrg pdeaemcees ot1unppagaaueggm9baljakkasraaaaatr4ialdauortrdmiliaunn5kfaaaasri,, 19 dalam Ketetapan iIt(sssakkkbddpnPTMmmmtna3aaetaeheaeeiaiueameeelddjla)lmrnnmraaua,asi llm tmoalyw aec iphm ,unbo- knaakn2pj ansanga “sSybpYRUUmaik umnesluges0tkeSsieataeyaleearianngsulgalkkikiyer ulb0nhanmaeaarr nirkaaddt tiaawsaaPmam6maiml t . gutayg uaairpnairb,atdsDgi gynu s aeannebaeukaai edreaadafn(ati yPjjkdrgn Mggseimusrsuii Aubsnainapjmp aaabyi-k rkyfniakdv,DelsIgakUt pi.na tmiaaueied ndkeakerkamh, h,uaadacw SPnmbg gramidhnaaduna unassat aesaedue2phJnmoutaan isaaae ksu aruilrebsMta0i.i rs n rini imu uknkmss-eEedrsl nleai 0ksed aaaP1 maaoayal ntisrttguuPa9eeso.pRtaianrn9haRearSba a s2rauidnm :alnthiinnna i,,ai4a ark edetss a 0amandDgA uTNnan,/gtun5nuu5hmaa nrg0ceaKahzp nga m( gpn”osa2sn naa dnn4yAseKe.hk he ais mo ) yctpsra Iuatg u mearalrieu.peuanisyiau uirkn nw lmltoi ra,Pinrk2a laA denaa namSbu tckrdo2naa ga 0mnnouastezPa1lu msabdsinnaiuek0g y0rIk unslla9kelneea2aiItanrcidk i 0ur8nessbI l4smo ntanFn0aa eia/gi9k mgs/ca a 5nka ms IsP s0tgnMeieeea2:anAmgSdaiaaaeai,s aae9j,bn ljsmo0eagI 5raz,onnPlalaarrg bai Pai grnii yr0l1llsdl iRjaaa asaedmkaaeaa-aanaaif9t)isndyUtD/ar sya vmtae kuigl. aanaa te2.daldkainImisd aPb SunWt rsr rAlet0niretaS bataaueerjenap to bsegamnre0zgePlKahlaeralrkheaarifaaeaKnarnm ra0de gsssop aec am dlramfui aP eapiem iiaaranortrnaen a UPantsb.aoam emadr r s nu tHdbinDa nnkuaskOnkmmie eStUkgdhaeuesl a asiacdtye lgy lmhkeasnadUanu kaeoreasRnnaaaraihltlidnisngeeagrhssD ad gtne aiedr iiauisnjimaiaaaah,g1 tgim pmad g uaulegasinnnnnhgtaa aLa-1fulumpiaeeyahbAi a nkljna9sbddpbknkam u guigylh a34lnaaaaaaasagadadaiasaiinnn1bnnnk5hgasrtttfiii. 20 taSkddddPKmminieiiaeenemee grrntUsgUnmagiiagpgn:anruu tabiotaiPAuir rvnaves uaaukleni netannutaare rst ics mKnnlsuneRaaisi bak:tt hes oaeau tNKTpi ssellstuaaioi aTta mnPa,nasbnUn ilgeipUm ileg do(gsniinr2nk“naa,i d e.Ey 0dys aIisieimPn1daals S lnPndei2tePepkingaano:nlmaaa an-.g2ing nntUlhkceL4ea gc n aaneIsiaP9a-nsjidbt“r-nsiiaiadEl2aaaiilai hrladoknlnm5araa ana g2 d dipnnd e )KiaDPai s atmBeUrPtieaunia bkhnan se, ,ea iP niaidWntdngvnriucbiglained gaaa aeatnresiMsrwatbnks aki aKhieldaPaaantaKuronusanR aTneans n”-pbun ,gysRg G1aPea nra;Iy9 a Kenja ng1eadms4ngegpg)nn j5scb Pa eaeilgaasi,larahl n asd,agINnn tgiknkiMulgceekuaayu”rasrgea .i auka dssandiiiaaatitrdnlaariunnnaaciili, taeykkkbdddppUUmmmmetpaeeeeiaaeennianeeeanssbrlninnsdduannnnstaamtge ggataaam sgyalln BeeeaannnaoksSPlaesmtra ohhhgseggesebcaeathurygaai gi - uilonhumnaaaaanUiDnna(a lkuetnlnknikPrgol a nikapnmaaa siaee ke.gsadka n nakkksmaaiptnaaKds saanaeaaprsTat ni abltedt rty buk aataA,eg 1tmTek aaaaanmhiug rpPn9.ludannnRb iapea oeb ttn4an gb eenameuernek5ougaripli ngMkkdrPgi bs lg,hnlutop gao eeiaeaaaaPaNanbre(enmgtm,nlsnhsn cRiatgln ei caiaag;bu hIau gkj ea,‘khsetp akPabuaib emsalasIudmelnureeaa2eigni t nlaaa rp rmnssi)oaebdkdn nabgiaa inr ltuPKor )taena naryuyui knae ntiny u ssn anaaPrnabse ega(nb etahkanmacsegbss,abgeg ntiusaalreeauaauiakeraa bsnabsd g k hraarlitNanw aua lndaaaPnp 2amgd gioni easmuka e ataabmePggRpeeanjrianieurda a)anuamnse do rt,dhrnautng py auara aa wlcmadadtu b alppkn.kea1ac nebamaetaubaarsuh2pnginS:lrkisrl ve i l engae gkeeataritpn acteaben bnks ,aaU adknIggheruaee ndsrokinea sdUuk shtk adaurh taradanaina a eoasdnraertau dtshea’t)en2tiidurn anue a;iclugee0puk diggatantaonsi1uaanaa3aatrtginrsununn1kkaagss)-ii, 21 IItsskkbbudpnPPPmmnnaeeouaaneeeaaahaeddchhnnnnnngmltlhaiuooiuawgacccgeanrapnnnkraaa skkahag iIskkddnPPPKNHMasao aeesss nuad n oig eeeeeaee.2iiie nsseasn i kaellldKAasebrrnmnngmiimw0aalageakaoaaiS o ummuaipsgcgg .aan1cnMnjn ..lepatuaennra ad raaaeorlue 2unpbn a naemdiesmadkSnnerabKgbkrk s ayaj riualsa anlsas ipaaausltayuauikataaa idahasRleenkegegn aeranpat lm,e i.nanb nmuhia igee, nnagwhg Pg pflaueyK tsbnp-Pm iabs adtiais epnaauaalegkiaatkaanuaaheaetianmnd e argnnlaihste.n anrrb b iu taPgbaktgaagr ddaaatuybyciKalkPrtn mnsaee e tatiknyuaaaaaud guuakueiPan gri kaynnssgdknelakansh s ks oedaseittaK gg elui/raaal Ioe ineprelisd irktaiatn Pdeea kdtlPnirare sdaeiu ,eaensDtdmnka eaaetitlnaskniub dddnk3ua arponra ldyainK mygabhi aai wutay5rrtjn nsaijlcauikesiaminnukaana k asaendeyakaitNwU agdnknae h a rnn UsgasaakaIjaTnie ankaabhgn iaii gn knnitnal adhnganni ldaar eshkaNpd d niad nTailgi el hr aP oaaeiobtsni geTar abibgmiPnpwesymatmmn nongga,nanYtuaeo mreaginaaei alueagmshgrgekapaers bn-etcsrros gual-Uiuw aginlarohacaKaisaipsU kUdsidioiaananganndeg isd n aieiaana ntrPn. dnsyiab adaepba jtsannltmabdidiaalaiau1u asnanaauenlbio a ,Manlanaahs t9ntn narm nldnu arncPgtP esmugm4gdoab d easaygage bheKte ph5ladansieisimd efanb-eurr de nuna iaihUiltmnshaap Nal hladad aangargeoDiaatnngg unkdk okanlsanauu ks tRa aid ksEsiimaliud mlngonyaraslanliseasaaaeB sas aaaaaf atleecaemmpatinnomiaa ehihnnnnnat dual srbtumn,rugaijayhi a nkaaaba db kkgrarasluilagaiuu1alaaanlauasntiaaplnnnnhh2pkgaaisriii,. 22 knPUoiaUlnnaDdis- ia1nsn9tileg4anai5 n.Pm[ a]eHn ncidaaaustiplia k Bdeaatennng Ptsueaam, nbd-kueenktgaeaannnt uUabUneD rdp a1eld9ao4mm5 padnaas nak ls-eeppcaaasdraaal Daftar Pustaka Abdulgani, Roeslan, 1979, Pengembangan Pancasila di Ali, As’aIndd Soanieds,i a2,0 Y0a9y, aNsaenga Irdaa yPua,n Jcaaksairlata J. alan Kemaslahatan AnsharBi, eErbnadnagnsga ,S Pauifsutdakdain L, P139E8S1,, JaPkiaagrtaam. Jakarta 22 Juni 1945 dan Sejarah Konsensus Nasional antara Nasionalis Islam dan Nasionalis “Sekular” tentang Badan PPDeuPansseatgmarhk baaiyn-NaPateeaagrnnpa urasPd taeannkR daeaidpPnuie kSnbaalgnilkam m aPanIeln aIldTanokB ns, aPeBnsaaiananac dnaus 1nil9gPa4.,e 5 do11m9995a49n,, Bahar, JBSaaakhfararontea d. Pinen, a1t9a9ra5n, RPi-s4a,l aPha nSicdaasnilga /BP-a4d, anB PP-7en yPeulisdaitk, Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia DDDaaorrdmmo,oo Sdd(GRNuPiiieehhrtPvgaoaaKia nrrsKIrddio)aa, jj U oordR2y,,sa 8eaanDp ,Dh Ju,MEa abn1 keNdld9iaik akr7aks1 th8Iia.9n,o , . (4 dn eO51oad-r9ln2.i,)9 ee2S, n1su 2it, aAr0aa,g1s SbJiu0aa askn,S ytKaituaniroas.g t n jakis1 .a i9 stPt4 aeP5nn,a scniaS cNesaikilslariael iat-E,aN drPiiliaTastii. Pancasila dalam UUD 1945 dan Implementasinya, HidayatPYMM, SoaoPgAkd-yraePaillerak efha,s Ir sdt2,ae p0Y ata1oald 2gnay,g Page“kaKNnalo yer3netg1algae .rrM naege sg iH-a 1uPra kaJaununncm ai s2NiP0laea1 gn2ac.Ir aV a s iladH iu (kSUuuGmatMu”, 23 Ismaun, 1978, Tinjauan Pancasila: Dasar Filsafat Negara _K_a_e__la, n2,R0 21e0p20u, 0bP,l riPkoe bInnleddmiodn ikEeaspinias P,t eCamanrcoyaloas giRliase, mPEaamrdpajada,ti gB Pmainlaad, rYu noBggey.r bakaanrgtsaa. Latif, dYaund Bi,e rn2eg0a1r1a,, PaNreagdaigrma a, YPoagriypaukranrata: . Historisitas, NMoDt,o Msuo2dPRUMsha0auan.an lss1iMkavitt1omaoaea.nlk ,rha asaNhfMil utUi utadeatgs,na psr 2m eGoa0dghadaa1ajoa,an k1,J h ka, 1A “kaMS9Iknama8tr arut1pdKaaa,la s.oel iPe mntYhrasooeastgs nniteyPt usaaa ssknPiNiaoc eNranartssiaualiilamo liatitna-ua, nanssPlia g lTangI ina 2GPPld 0raao2a1nnn-m13cceaa esMssidaiidllei”aaaii, SetiardDjaa, sAa.r GNuegnaarwaa, nP,N 1 B9a9l4ai, PFuilsstaafkaat , PJaaknacratsai.l a Bagian II: SSYouaewmkaianrr,n nKMMooaoMa,, n rs1uiaas19hgli 9uuP8a9smn9a3,ng, Ym,,c P oJaaaagPsdnkyial,ca aanark,c ts1Uaaai9lr.nsa t5iia lv4da. e, a rnsBP iPturaoedsrka dDlyaaaimpm oaaBnsiiaea ngno dgDrasoaun, n SiaeIKn,m odCnaoVsrnta eiHntsugaiasj. ii, Republik Indonesia, Djambatan, Jakarta/Amsterdam. 24 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA JII(ssabbb1ddpppnnnPPRRAUmmmennaaetaee9aaaeeaeeaeaanspaeeenddbmrrrrnlslrdggmadd4g uabrnnaglsuoosgaaaahdajj5gapumn aasyuigiirgenn rr apjaonmm.mapimgPBD egi onraaaee-2n pi ntgiaaab Uei tPj assaaa er9t(aa aeSsa1ikkruiiweasnnUT ns ubn aakgo gkaa dsatsBna hgJPA anaa alkeuennriIreuWhWgupPUemsehknrKnerga pbm mnaknkm aaaUoisaad nFaIreee ldiayrad ea husntii P oPg dodurIk klaian1gohaamln- aKvduneyymykebbanleab9 asi1dairnoeeobIaa2naiterg tia4-(s ema9ouskladdnad auhan4 mh ibp5msiknan4sia iangiswaDc aIanena;pnd o. epee5pa A nga i bn Prdogdieanikukrshe pWasdngjneynke asm aaiutoaaarnsFaaunoaggaeumey nng eama sh mma i risntnrbllraP K gueblknbaeu takbatkiiaega luaektheutiamdnk eetakteieubris sslnrac ,etgmsdrtejhm aadiubpaaesuusauprm taaos“aI lnue ik lueus1erltuneab,i epaakl6a )b n auar,rko9ndrllild Tphen n3 kyrdaao Za,yudl gmda 4 ora aaeyd gmakenyaeknrielsa5nn toaa aiaibuu udku ikatdplt u ml e rdmiashauna aluimiad dK aedaalpssiKamntasibkka:eadaUram inaiesai eunepngaiei pnensirnat ssdmm gs r jsgs.etei toi1eg.nai npa sk,Ii u auaa snb rgeree0knihgpyeiTneaatnaajgitugrarnn d-aarseaLeaj ny ,Jpu daesgt amea”nB ru)omaBddmo inIkdrge ar mimdjtlntaoeaP tJi(uaaki siieiiarmdneida deksbsfbuU ahnaasrus,s apanatkps aailsi aaakn a mPeamroniklragendaunsmaaani ab Kkpasp(ntm hrk iuekunm gn)naP2ane aieIe(pgia la s hg jeesnBe0 garlrd) anDaDasp1atarg ngu ai-0PBiike on pnJrd(m9ai rbbaends2ym2eU1 P B.r .eddeuir2r eae aed9Ypi:ao7UPanaaKkaKua sahns0lnga oasni dMknKwad aPssRatRJa-d sinsia2uuaaanhaaayiKsI5artRiTiTaegrl)nnn9unnnklokaaaagr))Iliii..,.. 25 Mei dddpppnYmiaeaeeeaebsnrrngmnitmaagdcagirraa1anmiD eannrn9 n aaat g(4aakln,da5a iaadea nmy dnnadgnnaka s ae iyeptsatrnKeapauiraSgd rrea )oak atdd 2neunantaa9ekoia Iel tg naa ga1aMrmdaanBrn lorJemaig Pouarni gm U an.ee onsniPsamt a igSaKs1amageao 9I tun ,sepa4 ingmpsuad5miaaoi da,e j pkmanuaSr1aakdnokg onha eageJ au kunk mnaan jidun.rit a guunibkl 1aksaoaUen 9um h nnma4lmae mt m5sugeeam,eabknu n nre yMnagarye seahumabamhnuhmBu ea,bau etrpls mbu lkeidaaudnsaymianpkkkagasdonnaaaaaaannnnndggr, philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka. ittrsaaSy11PdpnBBwmmseeuettoa29aheeaatarraaeeomnelrigkhi89ssksuarrllrokgaaroaee5- udtum al1rr yahurbbsi:emnsSUaad mor ,2n uu aku ng ‘spnnpa9uw(Ayyttn6aae sgeosh2t s)aa.dn3 u adeuaa r .idk0 n blhisa,nsarnkS tuana1ducgei nllaao 6,ndssaiha 0 randnnn e9dau mdabmen:tbmRaks er ,iln uie cas .angb-aaga 83gdkehdaBMnhardkienra11na lmaan-r.oaaniac neu,a)kdaluons natibKap,n mse id auu ddn me auuuoan,ankpjssug dpiausrlltalnenkglayaaedaaauutuaglt a’dyananhu u.g mhnetaR niaasa klt gsSIMnM,taU aiups e pm odatidhy,mmst uurb .auea aui uejiMduakln ik lAnaa a,nslwapmag asia uuss.ahdytmunBaadriaanimhePS iepnial ni.d , f na, aoma bN updpoKisnsmdneu‘kyrnia aiPeaihuskdaiintdaennmdbtuhkae aaspancgiagnaaans badusrita ag(naulnmgriSo niamaPt d etgnaalo kg osiyema e S 1ta iaaeaag Hammhn Yne p,rkniee nJ imm a,u eu2b ‘anaddS ygPmdnfrrnn0ueujeuba ymiaatnaelman0iknindipaasnd nwlgo aga4anag1g midcib a,k(saef na :9gaiySiarlu eannkftl i Is4a1aatuaitkm snu)ai, u5na1l nnbea Bdib(tadHfapag d7’nediprot’P.ep ei i .ur,aoe ddae kr nUnp hlrkemoD1nsoaaidaegaPdraiudssll2ymasafaadeeesKiaamia.i1rrr)innhnhnaarr-tIliii,, 26 Dasar yang dinamakan ‘Piagam Jakarta’ atau Jakarta rykC1ddpPPRKDDHMmmmuaeh9iaeiiueaauuaeekaamndlmam4ssmkaggrknekguaar5duumaaalega etu rroa emmm esSS12345redrs psm miak(rdieu(s)))))ianad j R maRna atJeudeonpIkpPKKKKDdtaealhJ.H Mskrlagia o aeaeekaeeeelnaenlukPahaadhDSbhakkrrtram aHshgeap9ah au sewa mai akad)r atnjDnsaa nad lMs hktrraaeAiBJaa ep tkaas nlit.)eiybankr auikatgbulPaki ra anpunsaneiSsasd ntiuad heeaUdneaeamlta sasigaan naesnad aabs assaibnPunminnatemn mnnee kmtoa SiuIaKg pau gu agh nnb e adnsdetg aadespI mnakmai nahdjmage na asmaBaiard 1 rge lro nkayiad eldatiabP ap9alu reyr naedg,Mnba eim ipnUbiiua4ml andaye llmn eauYbuaeat ne5mnPn gasugrgiRuknarbnhakiaig ng Ki daiktaabiu-smkgma,a a ea kig, sspiIad kda aisenhdnbP ee uadaeipyadai-wakcabinetsibllntp mam nnaauual aseenne sddaaaB alpign anralcreaetytagmjiaondtPuaa aPuniau pglmlaheatnJbmuiaumdUrhkka a eei,tri.a mdanr k aihnbn1 plraPpyb ranau a snmiei k0aaK2apeoJ shrd thesyranhm ikiri2M kiHIaa bit asakani Jgi yp u srRkutdrueu J updaP aP peaau undtaalSkrankata1md ai enpnttjb ie dudlaneI6nasr:aasaiamcsn a dmiago imelii mb1aatdadttd aAibl1isbiimunm 9nea1uaaroankgue7ihbg4D ak4n sl n ubypat aaa y5Part gaeahasPaJIneDnaraJn u esnt sg i uekrn w ua ot rilBdarclsHaiHaebcarh1ksi isaoayP nr a neuuiu71irnan1m1Ukn ayhrcrkk a9ortem99upagaiPaJuutuuil4ts44unn’paaaesKsammamai5nnni55hulggaattItli, ZPmyeeurnsngibaaip nagInkn akta iK Seoymaeenkragdr enkkoea masnue bdaiagInna di odnkikeeetsuinaaa l d(saPenPb KagMI)a oi h.‘d PeaHnnagittatinaa 27 sebagai ‘It“ssbb11dpppPRDDMmmmmKnahaeee99areeeeaaukeeeeednmaarrmlrrp44ssarnnntlkdudoguukaa uuu55uumbjcuaanaiibbbrrakbh, arlpa12345Ddutr reaaaal in(hl aNnuasa)))))iPdknhasihh bRmyn a”kktntieailadykpPKKKK aae uapH waaa a akgPanaaeinneerseeee. mgmenMnk DanaJ habeh rikrI tramSanef e rnnunsm mkai)ka ejdoaemppYtajneHa.ad sehkimsaai thiblau brlataPaninli goay Uua nkmRda,uelosnnJsulte geuat mannks k anlynaeaakylgargkHanu rtasaseikuedsanp dndlas aea maasigmneandsa tamriaw gua ennM obnauesiIbmatir iaa naIkbn Ya njts aa s aataanpasapb na DagitaaPldahgad .rngeaidhUP d e,ae a-s hinkaio kaaya(l lUs niawarioPinUu tU aysgss anIaai ebtg agIn sna aairnD annaage‘bUnpEalMalne‘knBuerdranhmB aag s gademDsdsd /e1sihaai mmayg (ugitanaUoaaipmtaaa 9d n Ri‘h aa aseh’baKdga nnr ne.a4gn aeM ineNtaiaPe ieer dn ya5 lgDlrpbPtnnswEPtisJuR Han aad n ddauaeaie,JegdasKrJn InarD aaNDekaiihgnhnemsat)duip aI gJkgkkebnai aaape)a gat,eah im- iabrra es Se ntnmaaspllUIb ydymltaraaaarurrein pnneaeaaaeoaatnspairhnnpkkbdnegm a e nrinen nkdna iudatdm i oras gnbg uaynhaaiatdaeRdennd’l uNluan me a nitsbe’maseeedakp ettult gaet dkaeubp sngnaaaiUraeIIn rigd gatii anak ksnughc odrasPentaia.Dperda-iasd duueu.lalradai pabeeeanaanPnr ookalb nnba erhubuhs tg1 aen n a1acRna,ema u at ngIk8mheeadd4nir,rgnaPnt a ieRs es si iia -tnedkm raiAwlliAilUienHadaaalNnusachaonuaggp dneae kk ae e kuincte.uutuknjtu unand:yyyrnakgAieee ssmbdijlbkkgaaaagsyaustmlaatttlnnaaaiaannaaaiuuraadammilahpnnnnnnkggaaaggs’ssti,, 28 Pancasila ISdnoedenokgnaarenns jioiaw m(a1 eb9ra6dn0egs:k seaa4b 2aiItng)u ad bi“o hanahderwasusiaasa ,r dsd aeapnblaaeamtgg aam rimmael eaetInnanagkd adkodainakneka satnianaek g anasnere agos auliertauhai atas suatu meja statis yang dapat mempersatukan segenap elemen di dalam bangsa itu, tetapi juga harus mempunyai tuntunan dinamis ke arah mana kita gerakkan rakyat, bdaennggasan dbaenr knaetgaa, r“aS ainyia.” bSeerlia nujruatinayna iStuo etkaadrin oa gmare nseaguadsakraansaudara mengerti bahwa bagi Republik Indonesia, kita memerlukan satu dasar yang bisa menjadi dasar statis dan lydaaannrjigu bt,ba ihsSaaos eamk aJeernrnjmaod ainm leeyinatnsgtagat rab kedariannr,a tmi“ K‘ibsai. lnaLtuae intgkst iatparim ampdieannlaacnha’ r. iiL stesiablatihuh dasar yang statis yang dapat mengumpulkan semua, dan jikalau kita mencari suatu leitstar dinamis yang dapat menjadi arah perjalanan, kita harus menggali sedalamdalamnya di dalam jiwa masyarakat kita sendiri…Kalau kita mau memasukkan elemen-elemen yang tidak ada di dalam jiwa Indonesia, tidak mungkin dijadikan dasar untuk duduk di ata snya.” A. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 sPmeeebmnabugBurauiek tbra deaAarnbis kdauuUrtklU:la aDnh a(N1ja9Rr8Ia 4n:T S7at1hu)uf,fn eh nu 1bt9hue4no5grdayna p dPaaatr ni cdHaiasginalasm dKbeaenrlskgeaannn, 29 IssgykbbbhhddpPPKmneuaaeiaeuuaaaaaededcmnmprnnnlldmkkaanaaaogegccauummbbrnuden aans mmaPGDaegrnaasset cdrr aiii a ljAdsa Iinlla uben(ipmltaadnkpeldanagrkaakic eenidin.eamabgn-k ry aaanhgoccrenasaagsaCapdyi hiainaumri ndsntn iuapdelnt ae tnsaa gu lnlKaeiiP sea ieg d pId ncaieghaKn bnbsaayaaehnmjgena egeeed.lekenau etmlc cbbgrleraoa)tn raekafesaa,arr pntg usrssbuarurgasnibemae inasmaamua plgagtssneagnaim isaiiiema b n snPka gbasks iiycuba seteaen aeateatiantebmsbnenmrngie rbn rle brama ya rma begdbacsInget.ahhrn eueeI uaaaingtwnn ubnbrnPdkgralistyemdi keiaugaaakouaass agorunraniatnua kji nas gimnnnnm nc eamdwiIrgaaeaf ddstn,aaa a Uuesasinubad ssuatmpiir U ran elaaoc“.pkudai idynk.r eDigrn .eupa t. auDaang measj nninampnimlrsNgtae-swik eeiauac giamnedtcRiaagnik. auirdg ntiiyn.daIagata sasaa jdaar aae hi dTlnnCwan-hakkrn skaca o itglue ed-aaitnaithrtk kbtnkaaieinem mauds eaa-nuer rm cucinstsgc g mta hhiaiasbe uaattae u uu1masdlaan ilrnuy uik-kn9lh aaatscjacaraauuu4lsawta iiiuaianatandtmmdtmnn5nuhhaaagsriii,,, 30 UndangI(rssssyobhuudddddppPPKKKNHmmmn2aeeeuuleunnaaaaeaeaeeeeoueeeedcbkj0mrrnlllnndnrtrm ddki.bhaaalnwaIytoewaai0aeac gguaaXdoummmbr ytaattgnka0k uaennmaaauu/ipnPSBeintnayesnrsa: mj gg pMrjreas geuieieutd,s atdu ,a la uaisfnma igrdppP9taseaaPUaonanundaadnghPai k0eapnednnnyprR”ba n-atn a ra uemrnas.-emgpi au aau RiM/adpr s 9prsePnbs brgaiend i1k abaeaeatab1seam nuePyadrua dra9dtcnpuduljdaI)rayhans R usekan aanuaa,7bugsakaguetn auwglnarrnSydrdusnu 8teaabagnagaaaamnbig yua aDinora rnia)l anUg nt n N aj ai,asrda. nnap u ilaek npf nhUawawdadtnddoanaeo sen ayePsyn waaUDs .aiedys mraaHuI P ktanpNaea lsstirnnmaiarU XaasnP aeeiaeamPjuilrNe ean gdtoe m mXDa,lj elrmaNmrau bgtakuakR gdlose d/rialan p a keneie ekns,penrIubMnNin ascrr seshigipli PntaepnTeanblaennaas/aeaRPalaiP,atgseprune edngad es pidtbnhr aIIdiR m aeapiraarrh aa unaeaaan lokanpdkhshutSdrean ur bgpdasbcRalme ia ao/i,hur.wa(IeoKgnfa,n a aou hb entd1 aKn kh-isea PKsn einkkauepmtulp1du9 oieuti ntat ekaeeaernlueanap9o6autmdmagibaariasslpher snbdfnd4enl 6hi.sainedeno1c au,tjii alnar a ea5 enak,brlDaaaiar n9 ta uh akty(snnln,pmdyam unapa e,ua4tyJiturha mgegaaoaunuasstanosuaa5a abaIaguninana,.yrkt unlgannn ht lknuaeimnsa ga a gdkPKaytgsd Yasi-rr nn ninMI kneaaaas baReeaontnkdakng Pg urun ap snlt en, nyeamIPfdau ktekrato amuagtrcdbangeapRnanteoirtaosnlkaeta n di isi akeuesb y nt,dknMjsntseg igpaaadiPPharehaaeaiemeadsd gUksk kluaniaaa r )r sselkaapaieldu subnn hnn an i aKak rnunpaadhaeltteah dacdibctdautaylde,hne nonaeyaMnara uaaaoakaeeEatrddual,rknkaagsstrntr nllaaylniPitmsunaaaaeioaiaanauyiaatpgmigallssaRuhnnnnhnnnbkkgaaaglls-t-iiii,., 31 religius tsssseykbbh11dddddPPPPRKUUmmmeeeeukueaau99iiiieaeeeeaUUraeetrsubbhmlsghnmmmnrep 44kedieaDDrcnbiiaaiinwlcgugu55subndna ababbbd aggayatamb,.mpagpignLPDaeuuuhaaa easnkaNslbygsa raNe peiiindkkk ai k s mlut RaakktkbmPaaaalaasRi(ae dbknpida n aadIii2teaaan tatnrPIdh e bIaimaoknanguedarnnn t0n yn adge usinaruar tb le aP0an dkndaainamubhnUkns tminai l0agaomlctahanPgedaaaa hab-Utguankharhg:lnhtuanuiphoednaus aawa ee DlseiciuPneursnndkawaaaj.kdtmnarnia dd9udaab saa snslhopi atdu Nasaaraui1tn- aann uik P nari,1yaapib stRdl )p lycgnk.u t se,e jlasa a9 , eaauaa1a a NIeegmmarnrK a4 PrlKsthnthydakdl9att sPaegtua tiaA5ibaauad gunaaa u4alinhgbde ibeabnh.muisk lnisanuk k5d amu taadlu.meba cuhikl au u er ulhekbaOfabahnseabuananhnyo:mbekmhu hae shlra ma um ka ureesmPaRati bim 1gUu n1mplnukne ghknta aaeea9(kb U)abagemaI utN Pn 2gp miaU 4nihunesrar a Dtmhkcea0leuk u5aedksrUumngg pIamyaiu gy0abiearbnu o a kbDskNunaaakrudt M0bnliasdnbiutteiianenUrl mulRraae:tnku tioueramauNnn gaiyn msUgrP Ibsgydds ank I k naka asRseai iaDg9nauanfiae Pfta eaieresaisaInyian 1adnhaas mdib; d be ikat chigdkno- t tmiudyau adNt9nkaautem uean 2oUgat aedanhse2gnR,bmeUul ne)e rnamsrfiaraUud eu)ym uIlon-s Uascsiighmera kgufD niie1keraesrmd uFamDam,p aadm l tnunabn 9mktauem.PPaa1nr mueaiprykpsat4NtskanathdNee9 eum-noikaugeaau.5a elauRdmPm uan4mRra, a dnrsMnt. lrabnkaanI y5 n ai uIgbbuy Ns mkeHnm se a an a duuudpaurttadnctdtedan 1uaaeupikbkkaeaayarrgauaa ladthh9ntdklrkdkaaakea nesapaptlralatuu4tinnaaadaaaadiaauayrruiamnalarnnnhnnnbnunn5gkaaaaaaaatttili 32 Pembukaan litttaykoFbbbhdpPPPPPPPBBKUNmatiietaeluaaeuiraaeeoooPPuddaURneraanonmrrgnnmmkkkink aaUU mDuIhdtdymiusigicooo udekkk PPb abbtaae autrkkk maiukesADMMaKKtklsuuhsahasUiBaa mareata NloiKhkk dIIai tniuKieenkalymnph r K nyn aaluaeaRmapynnpykmaaadmaa o aaaa .snphSiaunaeI ananuurriamadkenitnn daettuuandky r ddk rrginOamoaag tmuttak no gk1iiuuUaa agehsuetlksl atUtham l u 9beasnltth -rbe.etr(U p senhaP d UeUeNhhmi4i2s trriaishueUhu DhcNeac,elrupPt PutD5n0 teeaNra s b auimutpno aePsayenca bk1NdtngNani rrukealurudnaganmanasa aa nb0Naia aoiRgtnum sanargnenhdc rrknmu : tdRba iarImgn cgeala1gcuatmaosgk ayaraauj aaePItiun gsa 9ninekn 2ka-t.a ayha n rinrke -dasnate4lg ula tar2nyaPhaU tDaaDD niaa n ar aaouk5gPnlmPna 2gueysma.ngapicsaahknk enol n i g ma m)Wanna.aaiUdoass uaae arao,sn gnr .ansIamgkFanoyddaUb t1n l naKc miSgrraadaodnNoutaldu auP 9FaDle,d e aaesdm( guanagkFanedu1keso4urtnoet rauFin nng.Niireudgt9aunky s 5inlllnylDu.upa adgl,asJaa aaop:akg4R.d aaeaj mlapsnu nra anhimukaaa5 4k hIadsktdeafsan dn n mnk guia aame0t eabead eakys a aIaa (nddtlt U)nrnrKamaain eaa2 emenh ,dytaamN Pdgg tssnmPnndatrna0 ulibpaaeaiaaiaeeiieaikd eg oatdh0a n lsdnuaarnimpnyaghm i tyanmea d0b th ayakge etlaat1 fnaaw nekPb aa:nuha iabairrrna mn9pdddglss skuleniunnak uusng,iateg-e4iaia9m aka agae,lb sejkU aclP rNka5u2niafa nyendsradaa ttdbynadha .ddt e)tebaaaul hPuiariaaultaudn,aip sgbb inimu ala nane nstutukphalacPedaaai utumnia jbg naahanse rm suaghampr n ii dsu aa. r sssgnsbnaltklas ejiabaaa neeeainees Ppieuclust rtDmmmtamdeabbtbrbi alitookkpyu eUent cogoaaaaaaasdskkknaaauaaarrasisljmUllggiggananaaioaoanaedaekyllaraaaaaaairDnunnnnhhhkkg aaaaiaaarsiiilii,, 33 hukum ‘ftttyyyykb1dppPPPTUwmmmKoiiaaaaaaa9iaeooouddUaheeeureinnnrnrdkkk4haatmlDmmmtubena gggguaoookku9ann aau s uiipkkk nh atsNSPPhdlla ahtpael iiaud,da1eiaoo akkRt KKdKrudIahnniime9bkstpkknnjiilkIantaaaaea uiay ra4e ooo ddne,eiifikr dMitnat krrdddk5okksntuoayjna eiis suaaieaara s.u indahlntt inseYh dhmmieKlhhKhfaidPk auesiebaaftababiufr aaia,e pis mn uat annheyyaedtiiksiidm amdt le gddrya gnaaaaaaaaio i1traaeimaa nna abmrdaakh sedim(t9dinthat MhdtggriuBa unmasrpau t a4agpn p ilkanaeulayubaueha,ba5yttiaky etatrk,asreihe rhb n.uan, yaadrtUau r naPrradt ean and a ayyynalttitkgU oknhaatndgu a i aa,k tfatEi fkDepk tB U2nganiuflpei tlutidsk odtuaeit kmS0 tayngesUui a ehukaaatgnttd kda r1d 1D rieonpu kajaudnyradadj0uatm9rkr su s kyaaukbgKnibam:gNtada 5aig u peu alk n2seaadladiMrt0i(Raemtn haalhs ri i2gn2eaeaid .dnddIthu uma iusann3t0 r p alja aan .pierttaykutda )1adephakn.ubut an.s aag itm0 miaah Watlue kdsnagjWPdik :tttuegb.sbo iye kigi edei lladmidn Pm2ataaaprai ar dmalkmaia ga2aohnldnasanuaiesa1tikaldg 2ku bgak aheeab smu9i oouako p)spunngre ap4,l laneiknK htakua hcehteelud5ekkkf iatieraauginohh.adkKn r naaaukegkaaPkn tktdia pna gmaaaiunr ukkuestkadiIadgdknat.rap teemld mnala Uataiaiaeee akk sat dnnks, nbkUsmmt mu huu mdheueo, epuu Dsuaaid iibmrn sjyyouuakyiykkasskt aij aeaaNstdbaaaaauaiiiraRpuagwaaiisinanaaaaaaklRtttmaInianninuinnnhhuhggaSaasItfi,,, B. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 cpiotak ohkPu-epkmoukmbou kkd apaainkn i criatUnaU- ycDait nag N mmRoeIr laiptl aubhtiau nsnug asas1a 9In4na5d ko enmbeasetiniang. aaPnno,d kcuiotnkag-34 ttcyb1123ddddppPPPUmmmmaaiaa)))9iiiaooeeoUthheeeejjc ntmmraakukk4““sssykpPPPiDrrnmauuig-pnnbeeeooon5aeuu eooonbbgcnn llleetaukkkiNprjr kkkdppiuuuSHaguutau atggrs -aauoooRieaan prrrakkkpknuabkaaj1tntuuukkk;skkad iIaaata ouprrgb y1eh9kud aaubhhh“nuaaaatPn rkabiu9upin4aaannka a nnpt psrnnatorrun4kiii5nhet rniiaad iink ngaaykurfhmgs5upkgkkh ugnn aakk iacga amadd,a,miaeiramepn p t ynaeyynrgr dtdtnarane mnnne uiapaspale aai ,ea1eann kni y dinnnrn ttodtanksakn nln9oi Ph ge ”kesyaagtge h rIkikdeakgg. l4abeeitejen k epaad be o uadepukeaaabnr5msdadrnd ndehaa lkdsbnupenensabut a.aPergo nat a-ebtriuep idtgyms tlmabnap i arPngtlubaru tkai gkbua nmaaanango ekseemeaudu kaneaenmhdgna ulcknsabwndte aanbsrasPgg anaig monje kwyaebanaahe Ieb uelss ykbr tn ageann”ar d milbaemjuubiam .alewedhadudt e n ba raepnjabarsbndh meodIaauiUleter astsniagnunoauiatnausunk rkadnerukUn ipmgrhtdapaikglnaabedibktjidanmga Drara on kiaastntguaaa nadatat tadunia an Ub akngnibU nbrann anbkinbnedNtnae‘ iU ga ekaUi Ku a hasksu psriudp taPRgnD Uk tainDrbeue a.hboPennt‘a eaaedgIaejK a aUnuek eakn arg nmrsakamddreHkugh‘rwDnN ao gtagPNdrypimdii aabm ,akceu li l kR oaeaiiR tarhaaUnNualltn sbyeuPrtrkua IaeIunnuuIsipak, Us gRarnutai nlbln ib l pbhnlaaabou.uialnnDadIa tsu atauititae ks neipatuockno-gsua h t isnrhaar1inphaabaost ian”hNadso.dn nr ki k9isai.uPhesn euf naUlasaURa i.Kes.ai4rnaua sl iln’nsasaU UsanIa,D’rien5i na ,abl aul alk e DDdc e-r irtyye1 smkpamt11a ana yy y ruaau9bbyauasa99hNNdlgaaaaiibpaal4iaaattsstt4u4annraanlRRaatemauuggtaa5atunnhn55ggg’ssrt IIiiill;;.,, 35 Itayykkkkbh4dpppppppPUwMmmmnutaaaeeeaa)aiieeeeoeUaeaaeekkdj nnrhdphmrlrrrnkubPMMjDunarsniieoutsoiggiaewgorraeuyoambd ubuan naars unaaekNrnakmp PPPtasuraun ahhmennrlta urd suou aaRnoooi pkjtsaaad aamanaiuiekiakttiikkkgmaIa ttl akiamnaaU ngpEkn t aauaniaoooanEatBnbaunn ia ekuniksuna,nniakkkn,p sk t ’a inbnaas sh.ndpm . duin itck c ’ma Ueengkppruju a, egmDarIispie ruunreluai ttniiUnymnnaoijupeygrmiekakanrkuaanetkdakgyl arD raamu-ia-ik e1ktoabn i(iur-yrocaeunctrIumt prnaanU2n9agaa inilisaaNupnh aktdketnanuh a04ngynpnt daaaae;nnnR nkkii t rawa1p5 ked aotk sd“eya eaugkbdIknrem0,eirnanyana gasad aenagapeateant tyrn:nen aiaea l. maa.aketa hdpe satp a gntgi sr2dpnmhnruaarwugaimadeiaNapK pgsa0taatt tucaktauan auraiaau ,a oksh ee9 iy sna a dnspbt,Um tha pmapDdekgm atma)nni aiesterennep,1baneoaemnca aearei gerbmenrgj reaura9kedsgs y gkmabkan armoedtdnnlparl 4 aaaga lirmueneaad,grdrairaryta pni5ronauntmnmitepatiai anakpaianeeugn a ldu mse ggnnanoyds irdna -ntngya ygsakpdakdgUkan iihadnenee aasykamaaririaaaonuenganinennguarwnaa nra rcpnnnkdagnra aaguaardigas ia nagse .u d ao ankntgas i raakapme cs hyaarrnkiksmda ru nnyyeattlasaandsaak ‘a na auaiets Kaagabu itnneapkaeo b nn Kkl.nurantt s eepalpn gyginbea uDe ineapakegdrMtmyan a a rsneaaugibnd t a oiwsasrndda edrrufn-udea hesaaoekmdnainadakgaaauhpsPlati.nghlago s e atnls ugaaraknreaeeaakaikwnaukanlgt ms mea anngmrulnlereerair saagadaHinlnawniaeasiawrs ena r a dbi k p s .abgaibnnnph . a tn ppii auddeidlaaeuas elaimkk jYopY okaanyllsoanOngijhsiaoiiaubdkllkaakaaalagrrrstigalaaatatgfiuanadanaanoaaaieokgaarsnammmnain nnnnnnnhkgkgkgaaaaassstil. 36 kedaulatan llltt(saykkkh1112ddpppnnNwmmmauuae2etaeeeu1999iaiaeeeoiarquaeehkkhp0ilsmnnsngg0444bvjt rerkweiwruueea1aaa u gru)555geumaasljrrnldrr2.aaeoa aam n ,unbpnbPBM. aa uin jlb: Umh gd eioaud eso, ebtnbyhp2 baPtPaunerekr mlsarkpeeayepeeng4kauRnbmobrndiadnorkgonrraraaamya5php ukan taiaa kaenakgadaeRnakauoanaodn s2abelmr sng2 nkn anu Iidkkaa yokpiagnme0ah a 4 j tt rsaaeta tl,-uyib na0 naa me6epnakkeUpnspmk1paanatprgn1d hlsroe)aieua ntnga9mageejr i,k ,e,ki nTmesgu nt krahMsa dagmk kedmgai ela eaudnnaeminai aeameeaaisr rmaaOnnemahgoteglh rnrsbPenana;ajd lj nkpa gtakier e lgieane;e gp,nikituhraaae n altl m ldlarmi uiapatoea lt1errahtn kasDta idtuit rk,auekibYmemr u0b ae gdkebinhPauatrl eraugnheadkrsgu gaaaia aisdnpteehm graanikag uAaignu kaanbnlnra a aadn,nealg-aubhha gra jdmghui ntghn uinn tp ,1uae anb sb a adaab Mak gmuah atnranb9suceypnkaplmapiasaeaiasaast iaaba9agse mietenabtua ydpdmrlbthnaiane9iannm slgasuabaaaUaeaamnas-ra -lg,daui nanaw naepsbkncananh eU g l2unnn egingiE,e-sa per da a1 ntDs0pmsdns ti trdisyngsaanter er8u-nueata0uaa agauaea elamam yehic tatbas lmmak2 irrbmgtck a naaitnaNdikunaaaaney.knoAauunynhr gaal,eoan, hnndRayor n ag ah:Mg agnnapmnr pan uu an gnIttyuRn n pddUUaeU oee gsnaspaeas dbdeapeel(ryUUlinnh e U ngtgneuraBkuemmuatobmauuk DdDnr taangD uhyrnbnnakeasaurpireyeehe t ypsaur k daogg umkNNauNegnneanduieimterhr kia,ytsnnra n 2RRl gkiRnya.nm( ia iae aulresgjsMa0 a,apII,R gIbnann ta itmni e nnPk0 p ei -bttt2ia dgPlkglln1tUaaad,uoru0yyyaaihao0 gauRaiphhhtd9ddudkkaaastUh,rraga1pirt )euuuuaj4annnaaaoaaanuusiruDi.0arsl tnnnnnnnnnnn95kgggaagrr-ttii:,, 37 Pancasila 1N.R aSbI .i.t salt(ykkbbhuddddpPPPPPAAAUUmmmmteheeaaeeeeuniaeeerraaeyyynnmreeeesmukneeckrrrssp nnntkaaaddhernnnunwmemussaaugbatttggyu ubaaaeuuiiprn ll kk ataaeaddm1e nnuduup(dNWg nne3te s(lnngnee291mggaaatesaaam3ajj .ea kmnn uua)ey r4pbnkk d(swma)DDg e:aan 1weaakkhe5ka g:aa ndaesn eaan dwrnegn)Mkknluagly.prm eae) sswaji: n aMen aa aaakan ag.nnapaaamp lgennbtr geudetrarra/aamjk eaakgay eeanah.;n mBamnajdbe n ( rahbeaerl Mteau atgeaik3ahauajhknb l asaansnnpek rih e )ianpkeem utengsPedglgdt u:twajPmcb na a net geue auamWnaneaaneyartNalaParsbspasreiirgttrna trar kaseaReaaautaaadgtim aa agli rbryaikmhug nt nl aanatnd skmiu3anaujai a rks lgsaal aekastnbanr au sj yuudg ibPknePaneedabmIugy d apiddsanPdlay lrkc e aa a.huaaty ner ataaadarurnnI wkdks raeapsneplnt mnoKam ge uai ndwmiksar mda sn(dtsekmhukiniire(semk1aaioaadpentabeeM a eaasayleetak ),rnrssenasela tyeajakda,knneaaieiaPa inelrh;manmnsa ip(umu kt tsd tnsRl wwuM2.eaemuaea iya eiaa b )bndtag)anjndasnaaRPnnpa,ea,hen aa na g,tr ajp Ranhaa rdugre aaaaa gRndIntskktua galadkdtnpnuiMtea/asyaaya,aanranaeua a ednrelanknannunannrd-P rllmarobtgnyka(p taaa ts alaRaI 3jntna ahgiah ema nakuimnn gUU)teen dbs wd d h uasgaM nnRuaeunndtobisuuinahaleuWklddmtaeemai tenaaubrnk raunU ggaakjjsjanaekdkuauknagauuegatannyuUt stakaduaanammlyggaarraggiiaiDiinnnnkkaaaaaaaassstt--li,, 38 2. apHm.eu eniIt(saakodPAmblnnibidasneriaudypetadlieaitstanaiendumnearonnatkrggidtnru lnggnkpi (a lOat t2 ee2aabinuau st6rsmns)ows nauasia:i i,alin ro y bnnamesPdak.m an atgrgheanaeeSigga ne nyntmaneaalblada p sbeg ker nniuekaspienarmhnegdtrgarst gaygoeu euiaetbb tnaa grnniyjknueaa hnrisadta zersnpahiaairgnpato ag.egatkn e gnn laeni, agm grrtyddhmhaaaa-uapabuun ul aewgr-anedk dnnfniatr ududdauad melkstnreiamknaaitokegnnngaak,n sws asgpg,u gmi i iaga a naodlppnaasjstne.niie akleee bg arlbdwkanruaailit naie dtmnria pogtlIagdyu haneauar saedIyaniddimennna uantoasgldguhk a)u nm aoa n ndpaeInnneys iniesr (een aidnbgidnapskh g odeei.eeraoau arnnunigylwrk lnieeddaagaagusrasrnkuaanuimaisannupgakgsil, cb.. jiIskudpnPPAAwmunneepaeeaayyagtedrpssnngaaaeratmoaaaett dyrag llnrnra pua (PPdac22(eam u3 dep2naaaa 79stnmr)ueysslei)ie :taoat:aakm argee umnS ull aagnd Nkbeuanpr2u ji2 tuelnaea na9hi l7lpba.gmtkaya ub paakiaaaawdikeryao ynn nawia )ryaant m.in nu sat bsap agmhete.era(e l gapg2mdamep(aka )han3eyer bt j)tmnaals aeeu sn eamblrbektgagtmseukeu ia aerankdla nreabshg alian eaiauaanng kbunntmkbe ue um ru gemmsnumattra o ne teherba nbgyknaranaoaeade.uknu arrp we ngmagsmdokjisa,aua laaaaaimjyn kai sk Tybadni kasnaiawNa auntnngunnItdayg-, i ja mann bbi psbpuaeaaaea nmghhsittdltkaiiiiwwuaunanarupnnpkgaaagt 39 asasi, ed.. ttscaeSykkbbbbdpppnPPAAAwmmmmmmeuaikkeaeeaaeeaeeeaaayyypateeeeeejnnmohpwrrnnss snnnsaaaaurtlnnnmmsagaiaangleggatttcddapgaoaeaacgg rall ensskoabuiiain jnnekmBA aeaddt33 maarintsm i(n m(bra ktlmdineas ii,13ab2pme a1a ndkkgleaToayrIyieany ( esne) er)a kagnaanndsbmau3augs:iaana:rngd sanni s di anaieah)silbkn njkgnttoniits kno:rsagurmiaSaeuakdud aagPeydndnaaedn mmnne kardnai ktaerkai dygaaki eita .tmnas ika ;r asbekas iakuesak kdanawentdiaPapl iselheket ,kerauapkalan pyaruuer Iamaht.eiwnasm ao nal dweinmdrajhbHaiana srin pdnd auiptkubw p erdmsaekgd leaaorjopudup aaaabn irebkeaealrasambn enipin ddagtamnatieta dn-uirunmaaueenaya aansnnigggiigplm nsensta aaknn kaaii asdabkasaia lnrnnint ib aeiamnad maib abehaisuny eb ysp bnna.i na rn e a ab au gntakaeanmea tinrane dnaaarna eenagnggmpdn bmgtnearin nkhgddiuasdasDaap aesnkgm eae aaaian uibtrsdanrn raacsdwrlsp.lpentisjada .uieaa easenaiau riirneuegogtuKsanakhwnag ra p sk mns-pnianrldryjaga d meeupakaiauwd ammg ankpruaatbie nsmaajdnkbieaalsnie p sureadsana,dsbmknaed ku ita glpjiuten.ain pa uanin a atam,-hk bdbiebn tunuyrteqn.rnnanaraa araa aa searuagwk e pigkunemhKhylgimtmindkn.halmaaa eakt i aawa ieeedm ugme nn gnnnbounaibhemaoima i a sdnsumnnbg uniepsl puesdi ooo isabsuubhagdawi brmtemusnk onyyiniansitoiijaaetkdddpardkkgaanaugskbtisigyraujuannaaauaaahaaaaagseeitaastnnpnnnnnbnkpn ggikaalasriiii,. 40 daya 3. fcabdnM... ..e aPPgttrsssskLLbb2ddnPPPBBAmmmmmtaieaaaeeeoeeaaae0ieeaaaaedysraaeeepsrsbmkrsbmnn gsssnghn1aaakaaurrrsniieyaaaauaegdtg adak1lbtuuly,ebadra g lll rr saaesll3 e3 a:cokppoiBDlat aaaa333sa (banra urer j56yelaaanmt2i e a466aa aaie1 ad kabaN bakk mmngndn)rIr,BA t hdk8aol nbanNna:aaai e iede ka a n a ang7 agnnn dngkbnegeBtepbraNNp ink)ogb aogpg ae argtmnh.aeeagmsere aa aanrtehaysbrt innaae sggnab,rabnnen nDaiua iaea gn maaa bgan isedsn nekpgalsnemarr thitsaaruuIgueeginblaeuaaa rl anppahiak,aasarkas d bt a od a ndmaoiaueidhernadsuunllauamdalh iamsote jha ifaia aakn aBTpeoat,aaman lp emnulhuy haa nd p,aunanmaIte anp.an rhnatelbshrtaeanh bssaega nsih aau ndannali gaIa nmreeno agkyn nhsgos gglnadmemsl p G aiyaaedwdibnaedaaua3ggea ta hgagebriobalenaIma,ai4amlag tntram unanIesnanmn i r i uuk(re dihpn aogangad e.akwasan ademdonay e,dk gsai.tSe l d.wa aesnaira dni rkenIpbaadekt lunabtncaerauf yne aedn aaasabRada nsn(Pjamnrgknaiglumrig 2aoa nsaaa gname lihMd) aynagnngs. s n emaktsajsiegeu staeceka usktnea.eseumaa gr aatmeskobbinr lesna ahimautuasnkabkamdi miehr alternnnieeeo)apua urkuIb(bP bab g rm, nnukshM- hudonusaajbeadi saadi tlaaannb tPh aieto mnswi,ey k gagds Rhilien nukayyn ohssaai.s en dkdgaanaarsgapritusRtunnaaaiaaaaayggsaaiaunnnhnnnnIkggaaaaatil,, 41 iImdneedmnotnii lteiakssiia ddmaalaanmk n pake erdgpaaueunllaattinan nign tenrunengatasuirkoa n almd. aenn unbjuaknkgasna C. Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan Kebijakan Negara Dalam Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya Dan Hankam Itt(ssaSkobbhddddpPRAmmmnee2aeseeleuuiaaaaOeserreeetdjtp)ldrpllnsdpkuaLiskahaa rnnkoeaaae uau euaiEamm jgkleynm nukbyampb nnpKPPPaba uek l2 d aualgdkepakaaeonsSaps ine,6itskkn kuetuosnadi Oknga pddaoaa,a ahaywsns ijao gIsSalaan marnpdalinnai sgaks aBdannadb Il aadta 2dal 3-e dnlnraa gUu-rap2psr paa6opw2gpaad k-gbdra pa7Danon uneaa.klan aoNluanu aata k r nesanyn enldnycj2mHeAltnomaasoyuda ga aaebaa g7ilkmesAartdaia bkar hsteyeabpnp, g at Ua nriNk eerna ara taa(ea ana(ndkgearaaUn 1yjKph ykrs3,gPand mnea haa)aDaiwaAs d) dyeeibnk Rutns le ntp Mpdamida gaaia eRun cb 2eNgr(raieeakasw nbKia.t1p eaab7 it tRnr1irneu ganeppn ng)abuAaut aPga9 Igsa ,atg-aepugpr eb k, samaUaua4 cyhgkdint rbpaolaynna iihaa5inpataaatdsa alekkaynec tthiaa .ndneannnu tkaiok aawn mn ut(erlaa an dk ns Iue2dsganp3nnaphnnpiIa ugga:)IlUnaanr a0g ou d ahan, patk1glspy sd-U lukkt.ao prd(i iUaba9aY ooktmmaueaBDEnaao lnteii4nlania n maskieiami nrrRge nnn52rtdmea,lska tpie nna ege 8gNpasdeilkdnras aamhgypi ggnm.ayi,y3Rkiia s ntaa aMaaustga,A3ee.auePI pyat irl 2bn w knlan, upsaaPenaa a Dd0lgopdddcgnhro2m intaat aaa 1kan aeaiik gakr9sgd lnsdssb k0nkhomagaka o ,tiIIala i uu: atiaiumnl nnaEtkprd pp n,e ebu2ppk nn ddsm 2ainaakigea7aN paas o ,ons6st oggreedsaan- 6io ansneeasa uksn1monhnaygo)rlggeleiaijli as9o j.lk kkaaau sr aasps33ayaism4naapniaakagiirrddama14aaaanp5nngaaaelgattiiiil,,.., 42 Indonesia. IIttsykkbbbbudddddppppPNwmmmnnieuaeeaeeeniiiaaieeoadoaraaetsakddnbshrrrhnnnnnltaetsrkrs utiieskkooujgiowc jdrtkutegeierdeapieennaink aanobumka irakkrbPPPBauuammpees nga a ludledib adaaaiepeinbssknk d gmpsltisuaeirssshmiihriaadga a,aenyoaadaaelnm raaaakda n.aaantnegma ars p. neenulll , darnbnkk noiar egsuKnred kussah2iaAauiuear na gunnnageiu aa2daksatad7cr2adnnasgdpttadad-rd nk6aae ukiaau nu8(eis gaknasaduaa ru n a1,b annyrnka k ai pphkaa iplkaiynoal9e a ,ayn naanudaniea laeab2 rngudnr7hmapinittnm rnep tbdts aie7 aaana y5 kko. t n ao yePmetrarrtl lbuad(p:beak nagimsbpaak nasap1.mugw aateao emaaan aoeneb a)annaweKprnkryndrhsag2n ekdtcdip tnigco u-adamea aj aanak3 jaahahupaiejaptltnsanpksprbjaananu) iuaer enrobiakngit adaditaa s nknlnkipdkdbmka aakga(ddnka.inid dttuy oaraeii1 l n be,Mtaua un rwa n aaaamsknru)b wdasn sanlarpyeankdnnt, gaiaaahie nta an aesmoglauj a gn-parhntb dawrkk ab.g ualrudnmg. buiai,iak aaini2aeage rkn taa,an nkaksgn naswanir rap9i dnkiDtibie arinaku ay ud nlbaa daenpi kmau absma amalyenajnanarwueeil,he ddemi2i nagaaayiakdbgtee mgasaradika8anua m dan. egnaapakka n rla r rgte:aseaulyanmmruuueeng an aa rebmharasd,rdnslap e h ihea(ba, in a kndha idjgoa3dpd na abma ulkgysbeutiaada ak)anaakggkeakuy datnekl rnaneanont e eraaahknabaire mtnlkd dkkn n tittaakdkada gjgndpapaegaeai teatnnmesee aanainRkyadeeuenstki drbb nsrmu yalaanl na ue ,uhdapaaaauee n bah,annrnddpd kdpraaem kibbaetidaa ku u uusknedyaaa raagokbanniiddbddddknnkkakaagssranllyiaayaunulauaaaaaeadnaaanayyragignahnnnnnnhnnnnnkk gkaaaaagit-i,,. 43 Hal lrsssagyyykkbbbbh2ddpppnmmmmmaaieeyoaaaeeiaeua3iireoesydaeeeojpbdkoannnskrgjlngakl8ta oaknnmiareyeaaaetdiugggaljat)kt a nhanejcrjdamngir ( iuan aea.klmganlnSPPDlgt3gaaa hgbt smkmmg khu. u ppeeaik aai )akeiayeads heb tkodl narpnssaiaeanahdieadarnumana ekd aailunao,arnnurgnwii iigrsrsr ayllkiun kntt palah a i pmuagho sieinae pa32a pa tn tnkatadh aessahgnadiak ioneamn37aauk. dti bkkaaka ansdgkuaegrdu kk Dm -sana a siekaa agilkuahnasaa,isadbln kgla maiynpyeatuuaath antgtksdalei aaueaaaoaawngaehnada kh iparina myntnsstlu n mImcs l akdstu epe lsan tabat.ia (t a(rbakp aie pohtrujsemi atid1a 2aamuaamhnn anmphe aso mknnan)odk)K(-sdhaa kis,agol ks ca2 ayaan a yienimlewkpte mlaawit pa a)lsplaiietgtmiaurbie agskt br kanaoebedktseejausidnmisamae.aae ki nankila ienr nijbiag mri,ntmdnaranus gettybbtnybRgu y ikudeaunie id aid uaeaau oykhukPasne amst aoa dsint ssnteaaanud radbi kakjasnraeiaiisdeuybiaut ptIrgaanaeiialyakl kt ranguj aaklauddausk nsk.reacnaa -a pnannnd,ikgas iabarartum ki ngbankre pn oagaaiuannsekaaa pa e ukm knit ieiasknpmh s obnsenr loaaedaboentm ayapeae sblad e sirarlesidsenarag saurriomohi kmaataasasrtinhhjiue tehnimlalawikte daaneuik ieeykwkp gpd ai lstmyy kbka phdn hmabaao ueioauebaaaaanyeakalue d rennbsl rIkutnten agmta ekagnpr haa KkckogaiarknagI nh a aaknduanaannhneaemsdnak i cgnpr enbieo tuk dnlgiedlaeneana oidndu -ikg anakmkgakullkoamryt,mydmaaaeue ahnayiearaekasennaadiasmngblrsipuagasrirnnedvau p n eapaaaaa eiaaak-drann i sa oaasrga nclr drrb knma(nier g -iurw dka na asu 2aduyidda bl uglmd paubapykyau n.0aaaaka aaa aadddldlaaasayayarttrpts0yalsuagasuunannaaaandaaaaadgaaamam0aanlnhnnnnnnntkgkgggaaaas rttii:,, 44 l(rsaaaaSkkkbdddddpppppppnnmma2aitsyneeeeeiaaaeaaeeeeoaesyaaeaak)alsmmrllnnmrrdnnsag ktaasaa nmtsyekeenitkaa jcou oknym iaaaogjamkejydr-a mpkara.njaajnbSPPAeatkmaaok armuau h mu. nyaemndadaa a rednaetltaPt ealaalaaApadrssnainmiayiaoe.anberslnte ananmaabsnkiada yypar mniel kaiknbne(lla eual daataain du s ja5inol tke2e r npnuiktasra3 ua,naa(ma)t g arkned7ai an,trs24nyaapn s a n(dkynospnioasa oi)n1 a k asp eaaaa nynarm bapsknaso)gyauhntyadiilsasoasyi neiat n ieggsanidaenaa 3ale noaapmar (dasiaspp uti rkltlanda3nsk5 ist aia.s aatnoa ( as3mi liga e)i datkP 2n.add(tkgonut pu4 aadnal aee1laem)e aia onp sdnda a ega ,mendn)irn akaamsnan- npaept pmlaacedjjhuy-auaslm nml anigauaaya pnjgaae.aalanneprway asgst assahsao nlen ktddamaaaaniae dt3yfsraa kpnlggonlt lai ailn aakta4 b rsino aeg pnlnsa,3n a3liar e ad nkraiairnbog3aih,an3llnemaa ti m ei(ia,kmd,nnuaa kt dmny d2pbntaidaaaaka tsmr oaa s ii)uisesgaytdmssaai n pkiktn kso perng siaeb nnka aieneewobsep y atnrdanaa (pnlkmali gpmnaaareih4uia sa(aykae hsd-pmgaannjl4ipnwa)lwnamaaiabseoaika esb g a)en gnbjagashyearniaaanu hnaakdl-iumla yaadairlan sa uygkslae,di P gass n feia3ktl ieiankdkatiuai.istena mansn 4aed namakd ametpnbsSnagk toaipa inkaauidaade,acenae a raens laep a nlhlaeairnsp auaansaau.ma nlksdgmmnu h sanda eksimtundre aiKn.aagad tinib ia lueis,la mnanag unsikesaaen amirh ensa .ykaktmfa nsnkn udbn f aeyrna bbaeuniariKorj geapens n sautedlanaaa nntunniuegiaay ttgkihhaklaeuaagouddnahkdniggkraaylyynwwtttasurmaaaaanuaaaaayaaaraaainsahnnnnnhnnkkaga aaaassstttii., 45 ItrssaaaeyykkkbhddddpnEKKUmmmmmneaietgkdaaaeeeaiaeeeesaensraaeeeoadcknnatopmarnnl anngtetdssarnnmnaanydouem.lnggaelgygde uaam raagugaomknahr raaoabeeAanhapdlnnPBDigtsacpesean nam lrmu ndbg aiiuaaa ua lmeeosniida lupts(m ptykenanpyrssoirkipnl,a.miaa2a ea ei raapiaeda,i sn lgnm m eaanl pt0Damsrel dnrtauaaaStau pnan hd.e gae0mnai a dsadenkie2nbbYnj ejm aa-edka0rpsuk nabasa 9n eue,narmbkIkaoar u:meaanngdra nurni n adgkaara nal rendel ka aap2dstta,egPpnaidaiennok kj aannlyek a3koim nnamaegae lyyom sniatany laoMmne9rnum n mmsaieaiankbtbd aii ylnpka)eincyi nrtteaoeoae aib i,kagak a esa(hma tlkhnmhIrrnnmp,aapi1uenau ryse tniiaaa yad gdnacnb apinaae)asM kedi gllas aa asyesai .dntn iea r P iakojE tdmiayunakn(aljsdar ta,jSnumaaae n1anismealdtnetb kraeyme g hhnmueab)egar eagyalkpaa2ns-ek pt.m caanmsaadskn aamn.aeneaen9yaei gekhrisnMokraba ns ra nsgbpasbc aa nya tyyrusna tenu inatguoeaapstginatsiieulaaaaarjoen pseaeaensy,aihtae mn dt bntkinnmisaamtrd gaassuu kriaagueka iihgnlatea ateiadasnrtmas i rbna a pabnu,prk stuneadnh,p pnn(a eada-apoto. klytl2 pa.2e onetngi u ma ng anenukeadin9en)mte KgmPraubpa kesio oe ar d dhgtuampibeeein goienkdmpkpu mtdeaTanakhn tjaentke-s iiaee anrebkapkuui tn prirjairoosbrdarhlaeneebng iieakhahioniasndmb iadlnttk atasagn isaaaankbaaeumoad antion ns adinismdo krpe enmdmak aaknn gd eayuey aamkrekngslkeaaYesgdokinanaadadiepm iak ptae nanaam noi n nminau npur.emenemn ncibmUn gg sekan iitnDkki sga p ao sgnpibbke biarootebps bnuear imuaddntiuyianMaksennde nhndugapysnjaaakulohausiabieooekkkkgkgkaaaart tpnmuyrlwtslammmuaanaaaanaahaeayaauadagaisnnnnnnnnnnhkagaaagasstt-tiiiii, 46 ((saSykbbb3dddddppppppnBKNmmmmm35eneaeaae2iiaaeaeeeeeieeeeeeeuaplt))nlbrhhsnnrrsnnm glta gia rnmmtaelhesaaaagpguaw ggyiuaiundmnec rendrlaap asaaedemreer pjoemiPPna rj tkaara ulsntt lnadaema3iwrul eadi)aaaaee ba )nte y enuhddga 1nkmasshn antnmlaeahtanalyha aaaaana gdlaui anyyrra semaieranpspeillngi uhapgmnaae emnaknnmmrtnsiek arDak p nleag3ar a 3 aedihend diarep nwtme rkeak 1ah nrn2dnuadaaandianawaankadaeta Aaepa ka gnaadp sinajdsntareiatdjganankgh eanPapkdtaai uaginadg ykaomajeiba bte ya Bantuahkirk a paats ertn brh namankn em laaN)asiaatraebspapamaatngie ek k gyinpse nd ak ame kelne pwag( w-niaa j kenhduabn(n 1en(uia IsaetnoeAm am1anAnaa wipaided) hkgrnrdbnm lnj)jP us hdka(snaeiomeiitkdbiaa aicdadb m2aebB nuwosnmkkggaenai ehsmei bitr)paaatrnDag nbiamnkkmeuruiaw a buntyaane yandebaedenaga usp aaamkghnaeme raasbn ennani.aepn naan nei naaw(gina nna Dsn yta.aees ssuAm ng.adg-ngauks ggnaaaya airmekKnksni Saphsda amasitbldb asukbmiuatnt neeangkniPoaoenim.aanauuesu rn i atlkgt ,arir net nnlinamm aeetkkadkkDmt aaeaiamennianig nngnghm eeia mrhnn m ana mdpalsekajgtttahi ay.d mugrnswtip naauaaaenraantenailDiueeaihtnukhqai daepn a njnknaa yn pnth,unaa eaisn awn uadi esujua-yugu lankimnig aPmmdytd ynpimpa asbhaaipnlda 2asjiaidaeakiiimaa.eua l,aineeid nla rtauim t0nna rauo,narSkknnumm aa iw.is aki%ld a d itn kepaae -(y kaga bkidamdspanaaa2bn aaa nm am sm aabektpadjlarpi(rnl)as itkguiaenlt.drga dunibee anaa kega uemonktg(naammpnuda lltmagaeianb2sa reasa s nadaa 3miygB biaauamnage)ra nnaabtsy aii1dh usuean,talapr d djaek aa apti nuiu alayn,pdssuihuj guolih haaanaluidd khlkkkkagaasmaalln(yannylwysiuaanaaaaaaaaakiyy4rrnamaaajiaainnnnnnnnunhkgaaaaaaaa)tt-lli.. 47 Pasal IItsssskkkkkkobbhuddddpppppnPMmnneiioueeeeeelaeaniaaaireeeaalsaerelkddsaomtbbhhmrnnrllp rnnstaishhaaneiivaookesi sieiigcajgkraeommbjradda aiaedemannpbaastaeublnknnb SBteruu staKaeeesnkar kuuga s a reuaiyppbe trssdsEa amakaltia liemlrIstiiraa.aatad,n.eaiapsnl aainanan ataidlniennnn alniaa iaeem. t smdn inan anknPg ik, nlas mpay on a bs da egeaMsyaaynb saa2dani aa pgebrekkdpnika,a asns 9arey,ibmehdanmyi(aaeran ae kttndkgkprn,a2sraerwuan magr adgaigaa aebiaanuuikn0iltna,ggan yampsmpnra adudta agrkant0gau,da ta ha a nuunuea pttaanm bp 0 inagpayst ud rlurtagtsboi elkd.a:ialIeaum aal araei,kl mslaIaknr malpennaiinij; nnDraim Kamlattra2 odedisnaeg eigu n -dnaeddeto 3e4knoaaned-nre d ,m nno nmaalmebm 1kng0nufnnjmainuapnbjnunabgnliea, ) epeatsaai rndaaoibyanek ,b,apptnlladks a dbusisnaya oedanskaseg aieegneykiieayhiasniaupwi rao m nsnnnk-sat 2 aarnea,anagansnimikade ggPatd arni) bgnbgenin gsjiri se aa tsdaaison alae rghkaP a udmmeanko pnapd ygng kgaahtanaipita snabacroaiePekaie gnrisun iidkit edaaksi.Pil k,urpnheahaa cmbl aisoransiiupaaabnnros liaaalotaiil rsddksdi pa enabnila ,cknsbnsg-soe pe aeuenamnaagicunyioicudid3,bnnl ormkn an pak s,aaahuikdid a2aadbgdllPleigskw aai a ri- Kbnlgana aaaiedbtaaapnnekbilsyailouk engnnn adnmnae.bako m abee iatlkej g.tnrpic mbmis n-uykbu ruK a abjasausao asHmeaoa dhadbldnaie uakasksnusnirnkmuksgkaaampestauiniehtdieakamcealgl ainlanaaarynensaaabglbd aenanna iklssntuaaimb i g ayu sora uaad ine n kdsaaea ,abbddpls,n kkbnbimiak eidnrnap-ed u,aiio m:huei dseb kk ynatd boYdbaydyngeaaaidaaduiddrad idulukdaaaaaaranrtftllauagaiaatialnnaaannoaaaanayu1rtddimkinaarrrhnunnupnnhkgkkgggaags)iiiiiii,, 48 gotong IrssaSkkkbbbhuudddpnnnKKDmmmmmmnaeeleeeeaeetsuiiieeeeeeaaaaaaeelnndraktalauwrrhrggg ppabritatlssnnnmyyytaobhmaaaataw akaoouyynuayuuaaudanpearrrtls llnaaajjaguPPadn,atttssaaahiiad iea u ,rraa sswgbna iitA iaa. aepbnasat aaaaii akkmaTsaasslginaaesnn.aabakk,.rDkaaaa n aa nneaennkrnyreogk denaam,nnam allnt mdrg eark ry attanaa laktsuaab, hN b2aaanoe3nnK mhe ba uen pimaatpsms7bn ne0e KsraNejewska auehkaayagta eggme pnluke npuesarka knwdaaa re agaoapesrtikg ,e eatanNy rnrad aaLnyunadladouaperlnanaaaig rao aaakaaen matsrlatga g.u t a mnian atleuldsgyaiuasn asdeRau asaihygn aita aann(ilms eoKhmaank(i,eanaaaa3rtttn ew n1n h euu upsAntatnune)sa gsmeNa )adiRtat aa u nin skTk,kaipe nkg sl a(mjnseiesbjae pgsTearndeiiaama3e tanegpb eInallkapenneedat.kseNli)ginra ubi uaemk,anr mane ntnaktn ardetaabiknt aPaitdgt paey anmisaakagos ugraelnyI,r aaunta aa dhi nanuananaaadrpkaakd reRmlnn shtaar aa tdiisneatpueel auhaU en aggilniaan eos.,arkandN nl u p higkdkias rsNtnymD,mauiad ku aaaaeun Ianiak 3abena sankusrruhybnardmp e emiRs0ietsu mdlituadtaannm alg kaaaoieiarmub iesneaast,ooengaakknmhurs en a ap . nin, snnnidri ane abnn aaadhh,dfueg (AaI gneaTrins aktakkiulaaanw2rbaab u ahedsl yt he eenpyi dla)yda kilnbpp jaaaaandwawdiaIa ajudgIooaeka rtnaenua mmtahn tatg amananwpgatag rsk dk nnud(aail (ja etaaed raakmo a5iapi us 4oam aiatbnssd,iinpahn j )ek ihnskk)Inia dlieaaiae naaAna ebenke amheetlteminnNpppmn h tuseldjatndeanwsaee s aaei eiaarnkeokninm3gukaabbseslsawwdsrhalksal u nkeen0 akaabeaati tiajaaaa shggaaaiaeoiiu yh lulalsnsbddddlkddbka aarrttsaanarwgnaai33aaaaaaaaaaaaaaggirrrunnmaassga0nnnnnnnnnnnnpn0aaaaaatiiiili,. 49 menjalankan tugasnya, ItttsakkkkkkbhhuddppppppnnTDwmneeuedeeeeeeaaaniaaaeeeeeeuaarrekdrjaakbbbnrkanlrrdnnggd lhuscrtaneaouttmmluaaiie ga jcaeagaaaaaanjjmajmnsrrbasa aa banpannhhhdaabPPBgwaa areskkam buga nn aaagdtaae ae assYhaashaiIauathnnlaaarrsinniirlndaane,nnaaaraannanaj atuannrdaane nbayugdm lnalwm ng an lnn k-a gdnl.a aa adnbohgy nkhdan i us aa aag enkndeinaa kDaakm2k aaahelramkMragrr ensiianeenlesre7aeangti, haiaba i a rms akauag. s anokda ue nrasaiimunnesam wrhDr -ngaigeanueykagsaimpshnj ataa.man ldagaaineana-tkay aeuao a s uhbnrlnahgnnerpnuaathrE .nekdkaakagu l dapantggtk lpasaapns t,aoeeg k kannk ae aignau a aemunarkmi al n nai(s d kpmahradadtr nkt3t(nnej eatm ep aamueapanaaeisSedema)seel spn nird ryubtesrik i gsumeekawg mnl tuetlk aeeamanaeaalmaasa(ihaaddrisrnbanruardrarSdi ohtisnrilab, aauaipnd iauigmg jdauidiaaratkddnultan n enPaa,ar amu inakn- iuPanda a(ay hrtsngslaap apgpapSniuntntaakganaydainnpntnep- aunek iengnrruaagnaa mruelcay r morr e r anbniucsurngdhasnknsta skea d aad a aassaspaaaapeg damkoknsstta ihikhmenln kteaetaah lekbiee kedunenunewaal -r nprk.nramgeate ah radms a.e3ntagkiea brgaperat aingatgeknap0SaaiaiatudPi.d nnauehabkk m)ande nenip i I snaoakna r ,kyat)s uanraa c u e sap,mlkiudeetaniantm adna dwdarrsitdnbdo snsid athnr metaogeir aeweai eakuaaaaagneawgr an mnnnrngnga d a ra hrph raaa pte pmgipagtaa )napuipaaanirnlsasekka,aekanpijean ng idsadeie ia ,srteeknrb s nmysadem anrauarit utaatie aet smyr ha unnna rernbmmunbahaaserhtarbwaah pmee aaudkudejiddli ntsuaaudgguaantmhahgjaaiaaaaednn udukaddankkkargrantalllstrarrpuiaaaauaaanaaaaaaaaggiarktngaarsnhhnnnnnnnnnnnnhuakaagar-ii,., 50 untuk iIaekkkkbbhdnUmntkeeeeaeuaaUadlaobbrnlspkiDuanoimniimgulomjj enesaaomnaKaNmgaekkm knat)ae,s,Raae .eelamsitr inn ryIa,rnekena wS aa.entre, t esnnaltBahtunnioamsuggsdnheijee isedu kadad ruugigbmudnadaPpaunaaaa ln paalarn er agnsyaat1angimda ban acn m9igiaru a mi hd4dbkkms ddsediia5aeeaianiadnteltarraln enaygaiudn nndtmm aaemeajgke isu ,nylrrap ageea ksiamatykarab dneeainpaosrtk aea rbnkguanemdgetmnu a dumgasad etinkebakli uimbmam p wnaeaaInpmaen nlgdpeaetdanadr d un asan argtahyoltkgkaaaalusai waana hegdndahnrmr eaaiirgu aamaglasr n-dap bknhmii wsayenaa ea kpmpknan.laeint[aael.boe h cn ta an]kmrnupia ah ksd tptekn y,eanae ma agahpppnkenkirmaaee agbsgaeynnmm sa aakhac aarnnatiibbpnnlandtag-tauuoea e p uun(g-aalgdadidnpcS attatsaiaaiaaaairrdtalkrnnnnnnaaaaiil, Daftar Pustaka Abdullah, Rozali, 1984, Pancasila sebagai Dasar Negara dan Bahar, PHSaaunadfdarawoneagdtaii nn, ( HpieAdnunypa. n)B,d aa1n 9gs9Ba5., ,C KVR.ui sRsaualmjaahwa , aSliidd, Jaaannk ga rNtBaaa.n dnaine Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan BKKaaukesluraymn, ,a 2N,ISP n0eAeod0klo.aBo0rrjne.,a , tePr2aMs,e r0iYnasi0aod. ,4t gi( d,NyP2 iaLPke0kaagK1ahanI0r)ir r,Pt a ana2 R.Py n8aeec npaUMdusniiebdldiali ia,kk 1Pna 9Igann4r- dUa5Pod-n2anidg2neam csnaiAagasg, ,i DYluJaasoa,kt gsuaayPsrra ut ka11sa.t99 ra44tka55a.,, IBnaddoanne siPa,e Jnaekrabritta . Fakultas Hukum Universitas 51 Latif, Yudi, 2011, Negara Paripurna: Historisitas, MPR RI,PR 2ua0ssit1oa1nk,aa l PUitaatnasdm duaaa,n nJ a APkkaetmurtaaal.si tyaasr aPkaantcaans ilUan, PdTan. Gg-rUamndeadniga Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat NotonagJRoaerkopa,ur btal1i.k 9 7I5n,d onPeasniaca, sSileak resteacraiarat JeInlmdeiarhal MPoPpRu lRerI,, _R_i_n_d__j_in__, ,PU KtatGe.nt,M ut Pjt,u ,aY r2noa0cgna1y Ts2aiu,kl aPjau erYhtnua,d r.J iiaddkiikas raKtnae n.P eagnacraasailna, uFnatkuukl tPaesr Fgiulsraufaant Tinggi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 52 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Ideologi sbeedrfaunngg sbie rskeeb madgbia ainn sgee,g samuraaet-nunu eryguaatnr agP ry“ocafo.n ngWf i.rb mHar ouaw namdr eddr edWeepkreiagn g ditnahsne, iiiIIrsscaakkkbuddppnnmmmmddndmeeuatkieeeniaeeeeetaaeeeemsebzratkbrslnggtapntsalnwmoia ioiuaatuaaeaerv miln tku lalrgliukrrranguioipoikts I jttaaaas-k sampieggjdgeaanymarakuinkaisymgai ri sneenpsi mea ad ay laedn ewdiozoaoeanrnennnakinwnpaidamfal gedilnamt . nyoa ig lagonaiaanuetwa dteanIgys nknli lrmbhtndmjier k eia ddaaaau gt byueuter o.ieynns aid i i cisaikodeappttlarndsa iektnIuoiarn kl“at aesnadneddeeobacsasgg,yuyegpkgr remgoiuiegna - iakka safameasacn olilga bna uaentbouon tctidtla(tbuteulaaagibpayioaggik Aaiaaitten udrn sural i gaaha nekba rmoduau bagntin-bssg”f edl t,apllcars eug a maeuaeeruiunanilar tbn(thrnnaarhamn kultn.ibmasease gnlmg lyg a ue aa mdeaemekrsssOabsgeakshtabikb uaunbiyanklaa naiue es kuuenuaaluaa nauinasania(ser,rattagttnkr mgn ,g tednuju.auh ls1ua igausoaobeupp a y ahiana9tdsa tdmlMmsranl anaetna e 7.aiyimfagu ) n tysu.hh ueIeamu9a d.uuapdt adynnainsn nnp:eiak Ndaec, e yate)N tug mgtenu2 ”iun oullanaustrmmea ,nis n0ml p rmka ta iukenmmoy a ndt)-Ae temt kegugcu.ispkaiib t nuelmmepn lmigiukoOunfaeeata myniAdsaecba atdnn pealnieee, irane ltam p elgndapgsfdnlatauyarhtnei uieni aisttiidaa aen asd ngda n(araalgannnsntepga1aekskuga gsetasemf gjgm alo9auagmnai imanba snen ubl (nana9ul a t taoinae1ei uu ra te e0dssbgnr gga9ynnnprlgnncir:lab eiidakkkk ada9g tataaaihiliak6truuaalinaaaalissrr0rdaungaaarah)nnnnnkkagaaaa)tiiiii.,,., 53 iittayykkbbh1234ddddppddeenaaeeeua....aaaeee rneennlkrklssnnngdisSkbdBONmmuuaootadaauggaigggeateaaietmrwkllokrreeedrn akaeeaooyhgntikSPKK narualnmneta-nmmeiem aggieigamtetayare eekdnatyprs ii sbr lb dlpbnirnbba atdktaf autaeaaatmtaiidtsuea era aagdenauanhgtis(n-patidkairrnnrsi nnanrensOarea aa grmyadibi akasn nkmggyobnoudki,, mepankie renntaaayaaa,trra a us.i eeo otbpgu y dek,mnamnnnadiynmej nnnhlgkauuaa,rin. g, oaaj r mg gaiaania uat,tanmdg dknds gmpki amndd linpdmiaym eauginautteuelemuai yaa riaaaibdnne nmindphmnfe nelt salknimkmd,alaeisd eiaa i numiatnrbneaapidhiahnayuruined iakglrbdgnn- eaal.wu gu usanku mnnaaeia aibAd s iarypiindd gmn tn iaglti msemaamnsblal alangue ip dfigaeSarennmnt eminkyae deaeaeiuronaudj- rg k liaaltnnnsprpienf nedinnadiaki arr.elswe jd nga bre,lgaengkiame aa ht msasnj1 hemse esku sjagdamfheeiammaiyoaau9rairdepsnknlj ionrlidususkanl iren9,ake aaa etr boyray .idarn ongpai0dd hpmaaetagmiiarubnaul sledgen:aa unaa.aiiriPd ah nbdi rnksdta7n engln-an,hoaai sau muk kaojoyk tt euneaswn8kantenubulmaamt ebuoestkb j,)a giakaebtaa a,pnutn.gpkaa he lra ueubd obiittrnaetsrtkadtt a u unmiuwanwnaeaae imabtapannkihki ubtask gndltneaelaeageda wauau uetayrmr aw nu mnutaim tmta sdmndmm-aig a k jaaungnolbbu s asa hea.ehseaamgi ejeelaalpnnunlmaonarsa a hcamnrneigbnaaia emddmmaiilalrbg( giknn e amaeiir1ernsdud mmaaiari giamdil 9a-g-uenn aan-yyens nnaneehdk9pidllknvaagag:aalsiinnry aaa0annniaaaaallyammikaaassrrrnnn)nningggariiliiiiii,, 54 56.. lttsPKmaeueeekrejsnkukumeduaaoniaannrydhtnadaiaanky u nsmaagn en. yg is, ua u dnnabitmg iadu dgeakmienl anagmmgsmheaenapsnnyyeu j(ekkb1dpnPaaoao 1mooa9ioate lrrmp(i9ahrsonl2i aOpiienhi2wpsetm4noeanikie6nes gnkmDasttppae-ry m aa 1naarispheslnt9lisa ,amuaia a i t3knr nmd mtaao1eud upauadnlg )uisajmnrne dau gilnlisha ak naenaaeInmo dth onio tnskmaAol ii ndliaiD e nrdpodlotsodfmmr gie:aiBylnda saadikraaea.n kenak iamsrnl-tss e,aa nanaM dima1mennak sopirIrp9o , rdamenrke o(uie9htmnaPdraalm ert0.,iddnnIo itsan):neiuuo n a H kcs4p(kgyyrnsnteaensau8okkaaaaotspejtyunnaad)aanainltaaa.fnnnhkggkaga --i,, thmaehulpul)an i (yLmaanetnigf u, lsi2sa 0m1ba1u, :k Tu5a )n.N aMSaeark laitkdaaer iIIrkkkuRNmnsnaeeoneuletdkspampsesmeyomuauraudandnrnpbitni easatea lisiam msrasrkirihanmeo eaeIKi vnn .nmte oouyad tlimKnalkiduol d igeainskia kutnrieiIkoete antnsir anenndtidlkarueai aobbn)ar,kkk n.ia r se De tanlmaymsia( yanaimKieae annndpon nteRgnyhieamjul aaaeyuarakrblp aucnrpiuua.uanund- ataiykb sinkketsDa elkna ayimb nediennbagaekyare,a a k jal nhaaetbp wsmakrkeIeaIjaeoenaang rmnpkr ttsnidprge teuaaaouaaraknma hnnd hnaatd eaaiaaaisssess sninmmiiaaondia nojs mngee akyinanan .Iea aanlsggd k sl(l au)HyaMaod nusmaumaeueu nrlmnnP naaaluskgtgtakuupnuaaanadajriinnnukrrst--i SGuammbbearr:: iDd.rws.i kMipoehd. Hiaa.ottrag 55 tsakbdPPBOmmeejeeaaaeearaebsrhnnrsrkknasatmac aadrragtgamnnuoamPieaasd-n damn iaiaa elndun djadaoaas i nc amnnlakiraignratn srRbsai etana iuseaAdglss yahsasriailykai fspakl(dsiaeraalaLaa esnialmnn sna,enkkg tt b ygr( iaiskefeayaaimtu,dd d g anany2aieeta)ng pta0im,moiu fg nu 11 l iiiiik1dBmoeagjs19yddnnnnaiisor9aun gP da:9eiieettddkmnunl int4dgeeUen6nyoe0 eivtupo tggve5aoagPak)clgil:,elamorrnaid h .,rli ktaSeK 4 dsolkaagiaiyu inhoienvb0Iullgan iksmaa iie n,mi.e)naiss kt esDml p.rgeattTila smcapAes siiikeoamkenesijnIkkeamnjcleonmnemamknyat . o dljb mika dndaieerBaytroaweayerrauru, rioaaeb ,an troaana rdnnnamulai( ngdabnita kitagegM:aIni amgaaen agayson s ugt dnnnohklknirann ia a(aa ngedfoanwa d i2mi klldk(rg kolnegliaao)ats1dneayiton,m imi3uf ko)kikg-lail gdos )l nf e epeato aa oAPin kilm knein3lsuamo tadaIksi 1ipnppppappn sasiveniseed ricmtauaaaiaalgepisrlddiayagasnhhhihhgnsisathuuMl aaamcsmugaauaraaayanainaanlimdmmammmalaneaaesnnngaeggtiiliii,., lIrsknKmaneeaeotedvopganreorairsetpal rtaupneailbtsrng-iueisend )snlmeeaa isgnnhkeeacylalnireaan at w,dga(s ye pseaAiajnenpkasnrg rsaigptaaainak e nhm monT , iljeaedoaRr-njgeteuagaoiphtMsgmlgr .oa aeeDagyrnsr aiaaes id,nf,l n aeakgItmmsnona t msdoe spifon ekiualsngasnluiaenainntssf gaaiKi)gdak .tgo -etanulmeoLnaehgleh,uoga nb nasg“yiy Driihas maad a nnreeddgyiml aa aarsr,okd (ieiyukpa ymarlkaaiaiatndautmusungaai, Gambar: Prof. Dr. Soepomo Sumber: id.wikipedia.org 56 Pancasila, bbpmeeeerrnnkkddeea ammplaabbmtaa nn tdgge ndadrriysaliaue lar bkemuinvsti kol,g aaleuinIr-snnnaidkiy-lr oaate inuv beoisuadliulheaaso spil aeopintmguu-ina -e(il rdaLisenapaottenialrfoh ,n ga2ain0hs en1 bcy1emaa:sr .ae 4arr 7 a)sd.l aeuDkbnaaiirnhai A. Pancasila dan Liberalisme ittsykkbb24ddddddpppRmmmniaeaeuae00iaaaeuaaedehaaepdkikgnlllmrdmapn)1ataaakkmuieut.iut guaku)iv tammmhhoir nal.sa ual ibe ikpKIPPllpaki d aM t nBuun hrl1uNpDeadsaePrae uib,dkkdaakai9am anordadaeoeaegda nnroiIs st5d l amagndlonnpaea iynisIy in 7a ta Iostndionrtduegiaiduesfuapr .mli1k des riol m,(ldnusamenK khkiea i9u Bmosinbe naam t r aaaemieb51uano1e enl,ikdgnatl t doeha09m erus9i a oNeen tid(EmahaBid.ds5-rn5niram daAu U1nadilnMaceaa5si0l .a bis1l k9 higna doerl ,ft s-eiea dp9pika6kiibi,aa1(kStmiPa nenrdmae.tK5eua a0 uhr9i inra giannsstre naM5am at, 5rn e a(tkket dsdss e leye9pidpnsPupbe eekieaanalmmdm ade aaaiasnhSaaaimnply n ip.kmralnigIhndeeis)uk aaa dtIdgdemei,ePa,nrasie,an t m oep ns2urPaicai magPhiyc m detnaa-n 0p a D2nauiKeiKambpbe rgr n n1aOtak0cinnlogaaalaIluaenP ndca 0ee i 1eeddgre rnttbatRssmn mii:luBsra2 t laboedv i aesiaa4msagRbp lk:a gepiekieebtasnei kud0dleiIkrirr nnooeaaea b aatu)raniaao2rdnlnbg tIated.natntaoly eensiula5uiasi m nolea ddl agdgrs ik itgad4Edlhands dta naaiiaaaeampsti)amunr elnarkgkkkzudd.is anen dakP lmb e i a eeeshaarym y.siaekpen gi nudmse mH aaAea hrldueee engdribun 1knaml me nammabamayfi(pamaal9gnkkistha aenaehlaao eap5 aeeayipgtda ks anngsrneramt0rbreatn )ibinieu,f uerebt atb esn ,ina ree aj lscn p(Iaib12uataeebs rrs uFpanyayahdaa90ttegmaslejekhkkkaaaakyusnabiia91psi fumnaadanaeaaagsruautda00annnnnnnphikggaaarttttil::, 57 jitttsaaSbbhdnPPwmmmmmmateeeetgeauaaeaouwarrraaeeeeesadhnmlgekllhhruarnnmmmuamea aawscagtaam pggahtpbnraanbbbabddaaiTagkia s obg neeere kaa ur mei Ndkwa prrdryldipp lnnaettiiasauiraaeeda k nibat,ninni td kkrrnfadraadbekuerg adtu aadTngpniagaekraanatminplkoaugaa ndan rnneantsas ane jalthrubismeg ,i og ed i klnaf eanakede2a adkara tnedannb smemt0amuiennmggdiil b a ohmyr0 aplr aalaaeeeselnhieuasmai2aorhma.anbnenrro eamsnmas:gta nineeg igdstkaa( gdain4(rem aiaiBuaK aun aka aKlank0ltmrsiekpnau yliaanlbhay-aanws rene a kknp4 ee anaadyanbl eksa ka 1irlas h ataalaameegKenmrae n)khbks gktnrpkagblp. ea,eea esiaamaae ura,aebseKtn rie2rmhnmaps2un lsmbnalkoh ae0i-w e,a0yhnabh tanadrira0etdi0anasIiegea wn aenan.nn0ydaab n0grn - kglgtdadam :naikaga:aana sa nino h2aan2urp rievankdgasnuna k3a n2agisY mkte altd n ae 1nita0eamekkeanlunuunstre)adms)rebnuuliemge.ka .anmisaa beagg.bk mB ni j nIuebtn yaan enMenNagnimalargartesrdmpanaetiadasnakalgbadi onegan a ldmgahieahe,ananrskdl( n a anaridakSruageab namk iatano EStnismnlne a nea pi eopis r dnkassrigeiapeaearll b,deeasgeiicmk irlrrgbybtehpnpagbaiocaajeasaebeoiddulkgaaecarplmlmarirunioaaadadnaaryttmkaatthnnuhnnookaei aaglili., B. Pancasila dan Komunisme fttspmmaeeeikrrehebshtnraaoeaadkgnrsd oa adlairDa iipoirnmadn nitla a,aaegt gsemtsr raeinrehbr rhas j aalapinm n ddeaegadiersg spiiampaaon ner dgki lar eeiIag kned pusikdu 1uamsodI9dktnnuuea4aderklhh5aonsa -ninpan1ak lei 9y uhPs5auaaiyaan0tknna .g tncsS uNagekseks beeak icdamlumaamgut.ureau daeFnmi u naa,i kjbtfknaaoaaetjtudknoare uhia rrN nsaPeIk bnaCkaalennnsA nrystuc b euayaaar.dadns ngniaiDslaarhgaaiiil 58 merongrong litsagykkkkLu1dddddppnPADNMmmmmateekoaeoooen9iiaaaiaerurruianaeeetalknaamitnllnnlgnmm .it4e g ohmaisnnnrighsunnJgan dnr5ayrmfoniaaiagyuuPakor isaegonyiayh,a mmhPKbheegma nnnse ktln agbhgarkmslsbiaoe aa mEo siiiuana aaa keeomassaankrnodne upmskre,d granmmkat nfdb rarb aeaaai aakamar satogedlbh uaenNs jjtkeehsirkaatlkeasuamusa arahn ba yt. toaajLan ekr eatobnhPira itlamiaendint euaad l tarsBNmun kfa anaoarriimkIi na z mnna Pfshatdeyamnkaenl asmDdeil a-uka nigDgmbakaamun geeectdeasmarokea gRaeein haaamnoast e jeona bdandnaasagndtansretec lkindn oni amo”aklros(aayaaiandpiggmrd Kkal.aeMpar lk gmr .a saaitasuki pdau aPhlsOnteauaimo i e aSnapab5o kblke ia(ndaabtK ns,rlaa hetgyPra umkelr enIuetgsaPeuaed Ii.dwn ipn tai r h ohk 1 krhrh rrPpe aEuatdnykeaJams a aKte9od aspreuanantnnIkraeehoignnstHiem-8aenrfnnkelgnugdniknisa niua iadibnm s2bmrtadcda d, karsnaagtute snamaiaa n2l/eueteo shiayh jiapDs nen neg seas8rie 1nn0,nnna iYeh dnan iignapjdm(abtabd39 as0alaoe y aaatheggaiain, riaamaI in m 5 (s4annan euedaeiontn.isk gKi nai ty9el:ykr iegntiPa.easa tdp a ua)isdjaae ra2ad,eu det .drtala, ho iam ,iMhk luaamnunm1 D s 2armydeaok namamd s g.gkgam2snenanP0a aaplentueePaneia M un enn)alh ge1,r,snelsrydes oa,r l .hm es se2ggea knkaei 0dejdaua“mmieda kua skub n0a beouSm :ekKaabs Eaimdt bonmpabn ma1i3rsdpasltiseselhrsipaumsabuua laeae2en9eee iortaaab u mtjerahnklt gumbndsn : )ainy,hukuaak nl nnDa .aueah2i okDra u mjee lnae Rkdi.narsgkigakaa5Ijr lssgasrr iaauaaI/ri a aneioiSensmeh4ia.on C s,irt kT tkrirmho r mma dsau-rJ-ii iatadue depK2Iso pe irnnnolei raeId a pe e paefuoukh5 rd n aeemIga jnuYnaynyayisarnnUaa5 ggagoskasbjltplaudgaakargarnttaaa)paaatUamltaintuannuannaaaaae.uoserrthmdia inD nnuonnnnnknhkggagaaafassr-ti,. 59 iIt(ykkbbbddpPVwmmmnnaPaaoaeeaeiKIinaeekddIonrrrhlnlmIIannnaitiessoe,g/kgrv amyiiyuuunsn MaaaffinpaSPpesnaanadennn bgheeibPttTeo tuis a ea srul laltiRwa at radaanmTniNmrtespdt/siri iayk ainernine1 eaadperafpMabb g./nakya9dnae tin uaamImatt agdP8knoud g ukMrnmaaa R3gjnaiaaea,taonngdsn aP.r eti oe, t,i, N uin x radRRml1ampPsyoittuoubeke s9eu aebagat. omepu nNn8btnlniuXskrlaumu iy9caoyioegkb.hsXrk pbage:ga e.eaaleV Ias.albu2m im dnn dii p/Iibkadk0lpeggk BXaaMa are a 3oiea-oo/me acinrInbk-PnmnlmmrMnranso2t erpgRbd imud gb0eiudkPaueiitS oimlda4vaan iRnd e/ssinnpie )msinki/nea1b dses.goe o1i di9ed uased dtknlmj9irdbiois6a.muoaak iaaii7leges6Pkgnun gip abmr8nti raam tbn m tsee gen keaeipifrrtasras fdao ng iiauatl tnkkdhamaiktaizstnb e asanaary esia Peuom,nonakmiPag mt ratnnng sn iaedTuso armuj aagignriaapatsnrtfanalh acwan iape.egt tt addaintnm uake ad dshiiP gusri MKt bitiabnae aelhi posaoaddpkuaPgknoetena mee u nabaaRclrrj monuayslnara amku aikdllaagrrsrttuiaotnNeulaunaanaiaaamailgirtnnnnnhokkggasstii, C. Pancasila dan Agama fakbbnTBNmikhaeelueeasasngaghgakanasgiaafatr r asrnua aatay d PP b amRayphaanaInaeeennnungynpnndccgb aguuaatsous i bssarTnnentiiu lucgellegiaatkaIsnhra nr itntayIauadepnna y aroud a nmnma(nnnomeAgnei gnig nytlse eiamrdaiokmosartadl eia hposalain aerg om.n gmmodilKt odiehaasPo ugalpanyaPnaaileka saln saudor amaecnariinmpga catn as aknTpedyimskalgraheaaineul a mle dada p a amtuidabmkemFndkaa rio eruebalkhuaKarnrkeawnhunuar nad pa epbndplTi aolaa nuaaukcgkkgrnnPaahaaea ,ganlai ns nFp naa 2gacedg kkd0eatYnaaaaahn1sdamrrrsiei2anylyiuarara)naagrssi,.. 60 Itt(((saakbdpA…Mmneesskegdaaienyeealrukdcearhanaidakkhaemlaommtahganaiirna-nnntta ieapiag SMaaamgsesr EPr aelrrt(aumsldd esaieK))tejBiInahaan ine a lsnedagd hek, k luc7 1E guaaKaw(aiy aarn ak4mCllsmtarsaauiaadn aa h iniznmptts,dl pbea akaa giaMt)ukal a N iebme aKrkbda rtdanbsaihnoTaeirea bat e d uT teikharerbnu(socp dgub ,nriLsta aatndea1inaepueteanranneuury9ngbneratgpl aggpialib9gn,at ysfa su oaaaa,alag8gia)r raIrr Bhnn ga2la :nBbuony Iud uii rI03dnsah , ahgkuin de61s(kojnydis aauh denhh)1auanogp.Ismr . anaanls : neSnaeta lm,lreHgas laeng5pea i ki mb- ismg7eaHamanhdiseanin),ha i d ,aaan.ranT yikiK rmlulurnykaDadaduaaiaiihragn t hlauianasbeina-ng ams lnmg lnanakayaganys gngiidamae n aaalyla(agbanaa t,trask mls ieiun ap d eb-2y aabIrsnkn ikaaauk0 luaenrIaiyi-ninbakem1jnhlpttataaa ga uual 2dwga iTlia hr Bg a No:a aktaa S)nkinmun sP u4eu untiag a“demela74ssd tanbealsHharan ) e r iauisnl,si-amaanab yonsednojtsa”nbgauamkbgamuiii.snnna aallgausralaaednnaggaaaalatli,,, Iayk1ddpDmndao9aaehednrranm2amoiingt0r uin rymbn-bKnaeaaagKeaguisn,y nrte aia,aabas ytmtMsne ueanm kbdg h aypeeakaaenaottdba nmin g(lfkan iaHraitsbats unihiaa r kuda darru aa,Itm a bantok(n neaK dnL a krgraoaaoreest gutdnt,aiap iuna1saemfgu,mh y 9s abbaaiaa9maael, ng i22, sk amaaw0a:i a mdmnr51heane )1naualp .ad mkkg:leu aayeaenipplabtt ad6iauanakmids 7ngrnaTiii) g b fu.kmob sbahdoaraeyeamaimnSrarmnnebgnuau. cspe gmstnaaSdiuikdir euaktnataajas,ienya dkskbka s aaai tklaks nedenutet rneugdulbltkges ajoauukaappljgrudaaeaaaaanphnaestil fSdooauesnakdra irnnnegog afaprtaah d(eparh s i1lno esJgouapnrhia i s1ck9hit4ea5 g,d roaknpedatistk laadg ib)b aeycraabn igpc aamrdaea n mypaiedtnaagktoea nnIa,r i. 61 itssSydddpPYTTKmteaeoaaaeeaauuuenebunnelnnnnthh antuda(kgc gggaaam(gmiha,aaaa nnn2k JII“ssSykkbdPBDmmarrsank enne-PM)g ”eeetaieeaaeniumanbu. l teeasldd nmtr ngPbrrp abtaonadatBeakaannkioo-ndeeagsueaabne h honuiTinaauuynnlnnuyik srptdb saablha rahn uma rrmuaauaoheeYnuiaei h neeyuunk,phl.ptsssgair yamyrn e e rnaEaydmagttii-2“ auki anaabK-naa mnn Haadun sen9Titapp”amg earye nesag Ysa nIp.,an enauaei ndh etst-Ug kMaaeyteKni skutI hiltajwhailyanldUnanrurheatauekyaahealasbeeuu.ajmyalmaigdnaiD rjhauhadkhnaafk neukntplam uajamtr a n uaena.”rsbuSdani1j ap asat nn u-mti aak od(aka eik9E NsrnTbakJhdKp e Z,nkaheeika ntd ap4 sa auemegaaNeo nm!rpkl tnngbaebngi 5anPghanidnhaeB aoa”aanys Iaia sTe ardauap aslua.sr(tsbuina tbhg lhvanrnuinaAeabnnrHhcanaibi dkaewaa wsgi kn ach.ahoyiu luma nrimya ,uMadiuaan ud aaa, hap,lnA2n a bIkn s ngr atsny. a2a iunpei Ig0n ileiuhagdae ns“tass ln0asHhmdcau“1rganTm ims ugali itdya0nrn-daatonl M 2eyIjalaeeTair auabaem-9maentu ngndp)ar dtena i amu a -gsne:.ad-raaea“da ib le am,fyasnmbdahraee 1dp dso’pkaaangimade arttyaavgia1haiaaen- kkTnaaaaemgal rahtosaatnpt8,de,nenshrm tgrao u ilean,wmid.naiabai ) agshy lsnsnshl un sj.uykaaitpmu aaaa pmaaaadi aaya . gsalk kia nhls r dt oeraT tanuI ai neuoan.eut a linhadmkwn,sju. ale glbry t aapitadaIoigal hm la , earabrenng hlSa aukoKpTana. ab)pokolaeaee eIn pI . nikeuue,Sn ngsni rrnar gmggsc apPnaptetkoahlnanaaa taadiaaaaautnseege, ssieannasyyymu rrrtbomtaihraerer sak”naaaaaggaaaad-njttt..jearyasaaut aaaabaet bnka,rrhml( mimersaannaaaaI1iarirnnndbnngoaaaa)--. 62 bahwa Tuhan iIttssaSkpppAKmmmtneeaetoeaeiuojrraaeekdatbterrm uckuknmerioahekraea rn gI lneaaaTbkusannrPPhantrene.uaupnma i rrinst akcmpbehlgiiaio nnnnaSuipamaa arni p o ssyr nadhn np(idiuiiaear iTwi m,ppi a nnatk”dyhm eMl dRaj ga pa(auakar aTroKateimoiitgmleknnotltineuhnehaau-buup n omaTgajetma urBiu ydnlgrEuTdImai, a saha doaubashmunlp dnaanitas aotahgtdkaidanogei merndn“Aaae adnkr -aarPaa nyppnuw yaa ninIRintam ai plaPnnd oAgdYwyao dna dean damaaawIeYmbaagkntor ynitnmo aas iaw. oynae glg, snhonh be. enS 1ai (gwl lMafiesodsepi9ta bPmidrp,ueahpaait9a ybee1di-Mk e,p ehiak9 rNmid9a hnamacnabd :oaata9yra uati ig6iaohlnlgmb tEracr9teak n3u)auaua aoish:m ecpd ,)m rsp a 6 sa.dia a ui d tsnEa3 ryamtde eBnerainu )sa-nakl baaa. eama n pnyMugbidegn hdgataea aealaagae inm unrmntnhdnmasr-bkmg dwae yaubetaua sPdpnakuedrnnnae aehriaahgmiyg n ut npptiauiblaaadkad rcaieyliln e nn;aeaekduiine rrn-dthpnp iyailNtiserd iudnkagkiaridalnyafidaanaanayInda igarrnhnnnkgaagt--ii... iitrs2dPTMMmmltuiea3iruusaaaessaih aalnethkmudna-linpsnaaaauih, pl,ia thn ahas puekyEn ahy 36r aasyun ads2:tiayan2yneait)” a uakt4gs d.(un a u ,eMasb DkgTrtmLnate u uuiautgr pekmukulhkasmynea i aanaettanjnnmuaasan ngnk nd agt1aayaYnioataTb 6 laaa rnjiud:m.amaonp yshki1t,geeaDai ai a2s3 bnn,ta inm0M, yag p l“Q1aageaTuaeTam2iardunrthiuttaai)iaurua i hn.dmaal s abatTanniEpahanaa u hseT sh haarnututmarj auiyrhasdt(ngeaaainaKa l ant najYki:ksig tfid a a Aaanosanabnptebr blna oglma dMa l rUeMiibTaa uknlhlay uaake’ mnTapnhhheypnguegpaaeiausgnnah nnanaEn ungad dg synen aaa aa6m dkst.Y [ :aesanb24Jbdaamlalyi3-aaaunstd5a]nhuhaagai:., 63 tttttsssaaykkkob1ddppnnPPBGNmmmmeeeeuaeeggaaaeli9aeeeaeaeouoeslrrreeeeltbnnaaltdnmnn rnsga4ladmuasshahnnmmaogsaimmgauhc gtmee5h on as agyoidgngr aoad bbibne,andaagPGhaenwmsaa asaagsrnauuuak g :aaaabneaai liaa n ad g ta lttkae nplh8kdmhuudydgmlnaha , Ii uatr lknab t t kus aaaaytaitas itm amgneeangeekgg tlaesnaiyrs lanrmnaarasl tnaralunshehauatainaanag aulp meyh aara kniaankysua nsa gibihkaninKpduia unsgn a ralt ,pashgnm aaietgbpiayinuota mlankteghd um i bgeitKgkhaeteum esnskgaka d ianeiardae1rmadrjakcurennodmaongMeanu r iaadr iia 9saannrg lh nma idksl gpyak e taaa ynaroy8gh tkiubt oaada.atahiddss ee ara ka5a u amcatn drtaattedbfa mnrejnnPk ardu m deoatnigirsbdk ana detguglauuabrik)kanaegby ,eaaegnndetm sK ,s nsin tarna gagtuignr ki sm eeekamtd aiags dsnnal ediaketadmpabgfu aieltmekiakaablni agnimabeaias oaaoaun nnc ckhnnneesa af ennnarekmoglalt aittaikuikgrihggsi ggas,ag pus, aa rrrrkt P eeaehk kemwia akga iaaaamrlksma,ksOkkamnau knaarii atn ge g aa taepang mua uwnraKareidmkaagaujim rnmn aaugc a nreyPnln ymarup m(eaeaa tmoaa alnlai gAadpnaIbdyl iastam nss nlanmka nOma nanimia uaaaunatsdirg.virad gnelic ginRka yl sl-aaeaa l(i Piilatk oanNAu tisnadm gad,absnsMmiln t kamaasPmnadd stteny inkauaa innidineniyAlnaeePkaoar malg’dgg uepiengcaay aninsekarmSKnrm aioab iaUgag kp ieaneaogrc y ntd rkaeamssanain .dkagri,anagtea tm a n mdiPheklloe2dnaesgari lmmrdnis eSnamiaaawo1sbsita su0attageaseagenl ennk tae dkmee i7natn n0ksknpau pasercp icmmdmaa y gImauIug7 mna.geaberJiaa ditnnnniatauna til-,m: ,ra earees m eam e rd edNdU nOnl t4daisrsrnthinanrkHbiwliaoio iuh uunf a3eeR aausjhm 1kanug oagnanimkaktnadn a.yy9njUMilan9 agahannndeedeidhkkkagaan)ttlkskdmu8UhwtglyiIssAu.iuaaaaannanaya ar nuakuini7asa Dnnpnnnnp6kaggaaSgaaasstiiiil,.,. 64 “(ssssSykbbh17dpTTNmmma1aaeeeaeaoa29eeuuUeeegtbmm9nldhmnrl)4hnuannn aeka8.guwg) agaun ymhbjggge 3 aaahng .ajat“(sdpnPYADaoh adi mmun-nlaiaaaKA dn e atieeka1aadgaaYmt yamnlagbigahnengmnponsa.t9glapaa rna aa atleamekchmugobykb9tn eeaelm Knpnkrania kaasl eab3tr-gklpaadaogegsaHnkaeukM astt a) aad- sian raKleapkraMah an,k.larikni dt, apnaninaggnHrktk ieuu .gaima1 a ahaa tabanu Atna o”amkb.naih9aura atnKa yasn lgsMmyuui sn ga9o tadA a ’a ea aeaanmP mag Esgu6dblam ‘a,dctEikamb ndgmaakipu k( nseu:hheukesndus ee aednsMaar9reaaanaam,ynaaa radglnn njic.aSlmw- e m y /maoanajinayaa d1nyb.bsaa r“D akgileyraaies sed0iaa r m aIuJamur.aaesraainiiru syacknmg) n lat maim pinS liatahe.gSaukeiDk nan dnn,ae js r naint baa aaamthgpmaaders uraim( aekgntr uddaa tlucgrZdt l ”ehar deko t Itzi laaoeakd,a2iiditesnmuc a aaarqkymnunrpAteudal0ruaaaghnnleaaha mgjro nmiuraPk0l raaamma a mga ,ibrm skmia o m7mfnansanrgsde-heiepmnaa Ple:tuk n biemaIyeetara inal opacknahneinsiau etnahn rtkyatnmeanued pun’yIe nnu-a m asanwbasnlctoehGkar S1unagbiset lelaietlhretndauajada ti 2lBngreamaatsarsca dnamdkaejnm ag3ir juHinaakdi ddaienslMaapPanbda-pssayag z Ninagan1alg sl a eia d aniaiadeb(k ks gapdkka2 ll mt Msaanimn,iieapa 1bs b m eaa noh4 enn gmktneie9kan(nofi id b)erT aibfa re rhdsho.8 de iia rPay bi unpbdtaaktwasrapni8anguaadee d lhee)miagnwpata an anra,aarrn,aaaaA bb r ihDwanhegdl crass22 hnnhda aagstt iaan ,aataayA00u i aihhslaaismldsjlldaarpaj10islaaamwwiaunaaainalatdaamm07nsahpnudkggaaas-tii::., 65 ftt((ssssaaakbuuuppppnnPPTMmmmmoaeSGeeeeggpoasnnieeeiiaauotnaaeerhllojccbaaaunnnllnm kaaithaamiannmmaarpvaeuammhstokccgiiplaakrrbgu nketuaagdkaaaaaahbp naaalaasPMyhr an saya- ss umlmst e ura su iandaiaaiinP eirsmambosr Yanlld nsena ddgra)aau faie lare“aahaikkn glucp daaea ndrlapagdpt mnahanIo eaajpnlntanaicdlaninaofiuanadgrahnc sis tihar,a eahadl( luld n ui oaii p1assaicnnaSlr dibaMossPmmaka fpitait9em ritogm nlmi-gi iuu on lr lauesam d9neaeieaimiaep d an. ena nalaeaa dlmht6(innmmmfabna gajslsacnipOnagrkeaau:agdniiltaayaaiTrb tse g-raajea un 6eileggaimgbnelasmni eaamink m,Easr 5 ahu tdilbk eginniald(mash gsa al-)lm neaaareupaEaPsgeidhsnaea.d-Gn-lnnr tk saaginembikkka a,aaa rpiaa ,lB ek tdnl araaagaauknunsnnapaanaksbaahHmu knnanakutcmu tddiusg aaiseni nkm ula N ”1stataraaaapratbd tPu u, su iye9amlp ins i bpiaeajaaiad)nmdakny-nanipa9la2 i me,a hnfpdhAnaainaae angglaiatI6s0n gdawiaa ,, nrsckn .likagm b tles :if0 ngajiptaa g h adaaipaaboaA ysapn0(a asiam jndao gis ubenmagrainukr )rrstdmelaa inl6uneat a.readaiua, aluk ilek ts taaegl4hPmgnyups1 a da, r deoaAsae nsihi )a aesb9eanuaatkpsmotindaikb. ua nunars oaee9,ghhdien dds a dar-ptkbpac t.brna 0r dii alani agmpuubaltaes uuluamhcHo:Dealniir atekissrha ,angndkpaame1tit pebmgairaananadi yuaas agldaunn6anadgull-angg anakis aka Gaoaljathsul7 uyd,khasl iaakuy n- m dpdbigBakmp-napaa ddaarm naama a1aaimija eHa egyra gyaa et nIramr6sniengaljenanansakPP N ni tnteaa8bn ra ,nagmeetd at aa wv kj iahm)iearaaaaadrrb oknknrsafo.Wsasn-rhh algga d aoea nhaccndeaaen snn kaabaanainaarremaam coaajtriimmdiddddknoulegssgesarhllmkislaaaaauaaaaniinnakyegiuskariaaagllaiinnpnpndnhagaaaaa aaaagrsst----i. 66 (ek2dppPPBwMmmAne0eaaaaaaaaeknnnndnem0kanmrusccagj5rtaabghaaa aupi.nlffaaaSbb2ddnBKDDmm Pifaosstni paa e,jgnegaae0iaimiilna a eeekrall ee lruallajrnan ntssnra1rinnaagirastnmmaaynkmaatgeig e iia, g 0etggln arg- ,temff abnaaYsnt nsabaaan:uaaadas 2hgtiynm anaaauhts nnude1ihh i,e,ia0aiat a n l lm ae datn a7ania aatsgIk0nahdbgdskyinmahpnhkd e.2igenati8 geps aaeaindendSure odaa)ymteikak:giknntgi s.ianea rmy,o apg a,laa1 a aH fa ggaaia mnaoeknmkaaied nri7sasta- rjr ara n iurluaearupaeae ial.7nnbsiedrdam kgkonsrnrmgbl te aai)im aa eniaauiiaa ( gpatre.fadeaaDn dpmnK(Yalnuidnanlt mnbu.alnnpaSaga aaegehu kiage sehP nanBt j, smnaannna is dueaPrr e-ayd pjYPumna dgcihynnnnaaaalnm.abakko)Pama ak aagaroy jin e eS raaunbstlngspriaaeanaycamniristeanneiaiecnn naanma gsioaei ebt4dg parm ntgcte i g snynrau0hdn siaasbaeat ni adiaPbgoaaegillniept ygrmPsayamlaadttnaieea oaaaamiaayantaiaka mdlkrurngnainrs y maaa nhti tasa“ai ie a ptcagualb -ykytcKunesaguPkldtaaadnu gkaouaaaaiaibddn aae nasiakiag annmlnsadammuma,ia sntnens l nild hggnuaeanm tleah c ,aa aardm ,d a arahglmW ja daedbssk ea lajlagwatsPaihapeaiirlkananeldeernnhiannniiaamrnsralaaliljirrslyeep eidaggaiata naeasmkijdge umana na m--mn an msnh knhepap mm ssgrbddpdin- pemo bjd;e Yee.eeaaeeea ali 1laadaSrmrabmaerrmajn(irnnnbkjS ssahmtam aghegnalnu Okggganiiearpamepuisdignnw ggatanaaaaa nyywkeraea.maugg aSut)b nnnnnglaaaglMtgrtiiu,..,aunuonu k unuankgarsbttumrliuiuaaaalahaealannnnhnokaarsti 67 Esa” dikunci Ittttt“(rsykkbhu1dpppPPAmmmmnaeeeopMaeaeeaan6eaeoaabrrrueeeekdokoilmnnnrnrdlt8daskdto nnnmihoyrouudlyuccagte)auieameajegahinieksaas a abae:rdckrprnPKKKNrgt i-tbess ksind tpuurd i atdafugeiiaeaeesaam a ,oioalltyeIhtdm ilr ni edcktaatmm.P2hnas kalkrak itauaaalaai uMag0laamdee aon” banunreunnynkhaanm.mf1nsohaage nu nay eaa ,,ksec2 n n b1npndasr annpkertlabaSokgm)e eieIle.9eag,ae b eesn ni ae(.sulaesrI Wn tnrsm ps7iemrdalenga.jteianmltsi apsathhaa8aagoainjDkadrpo,aatiamaklo it,s ,ab l jiunuaa” hotanaasklasa u”anpi uaslnny kanlyl nii gdmaa m aaeedlnadnla amt neauniotdiynmmjs u n asgraaus mdkrgm(aidad ea krtkgihdlOt memny eas aaaireWkhea aareuir tamegsat.nsnraldanua ntIiinenaniss asibanks tgtysimPtbe kegumIra grulakhaaat maasadna nuaa da1 nengany ln eamyrnkkaymngaheuk9l i fugga knaon naa aim“gfn et8 kgdadPle sniK ktumh y Oasbjlpdane5ianiita asgeamaeisn p oretselmakp dn yamh tf a e edeIrknadnaefp aoaciindkr(pdu“anmaenibodtdnnaan nkeehnnedite ditA yihaursals gdmbka aa aaB raoaiiiglidpp bpkna.ehad lmdsf n)nwaseiapaaiaunaaiknu,a an,inae r eor ,ndaltehnau P tsmp.muanmiaes snnd sna nd o w ka sin g2h eaaaaaa aPdusta(iamtnidama u0lamloanndteie.laiaani bcrwead ar0hbnsdre enuh aa aunlKIia“mis”u 9nao) as sc sa anap ekggnb,eamnlgmll:lain mn gig banaaioal ab1yassgthae amsmmrneuegygoiiiuka j9a gamgj2aelunnii atr taeakn9ae a k an,4ekg gg kms ssadat br-n0b art3anaaaeeeaeaaa otaaja:s ttudnnjj-elrebggb an tboehuuatknu21lea sdgalaahakda uibnkkkktayr4Pi6tpbasmmiggaaraaimuuonpaaaaaaa6r7naaiaalprs4nnpntnnhhkgaaaaas)tt-iiiiii,, 68 ftsscaaegykbbhdTMM.eee...g. ae.e..u aarbpnasrhhshabaamraSkhpnTTTBKNNHwMmmmmmmgayaadakgagee aeiiiiaeeeunuadaeaaaeeel Bdddhakkaaagtkmntaggk rmE mskunnnaaiaaaummrtiatuiigaagm ilu ipkkhspejjya kkkblhnaa,ibrraasKaataaam wnla el, uememtaaageas llu aue ,,tetal aa mr nne nn .a ed rnakkta seMAdabinnbpsu iauaanmptkdIae yd emnnkaaakkalTeaonnnnruhudg nalanaau hatmgeaarnausudot gath aetltjania arwmnnaihga outhroetanm ata(surym rtu h mdaismnKtanaa pamyitehN fatmdalalp iin jg iaen tabameb inaar dpmukbaK pmoakb.a.snkea iubekng kasanaayantpiliRemlka grkiaea a au nnaatdagracbrkaIduh hrda rrgsanM a n s iaMtaabaap le,hnwi ya a an, hgiutgakpdn nasannua mana2md e hi kRaeamegbaehsMdkan thny0aga a ranilieaogaasa ( a abga alaam1 tdsaernyRnga eeaa lph m ekrEi2 haikserismthyoltaobaaleer aau samae:Eaepilaa sr pse ke riet nad,s 2ran nams spe iatermheE sn” hnmeaiahme1ss,Kmd eke.d a sgbag lag.iin ud5m abasee duarsge aedce-dtaba-mdhtsunae ma adirralK2aaeudtpaanuuugn asgapnremnupkon1ohranaa tanrkan.edme rgk ks arg6nSnsait sie ngutnib aana a a iaaren)s eulanataaosdamnalnaen:inlebsdraak n ei-ggigrngak g bkuu mmsnaa ek aaa aip PasKuaeapnn nunmmpakgasY,raanianie eamag dgkilg aeao1n tnaendaataakgsna i .rmkdd9uaneg cpr, rmaisaacmo aerkr7mbaaiihgi namlaasiskrniasnaoars7a aaape,,y mmyMiae tyiaingralhh:n ra lunaa“ngl a aaa te1auwaa …n hnom la n s h-dd1nk kskkn gl aanbea jdoaeeaes6 ahaau e dbgaoene Ypnnsnay)rriEggaanbarrtiidkd.dleeagaagg analkslimamgteiuannndaaanaaaaaar.tmagar ihpnnnnnpggaaaaaaar.t---i 69 It(sybdpnEwmneeeaaaeesareddcnanlngjjana.o aigago)mbrenl,r smp aib Bga2aen a meu,ee 0sr nrmhhirary0ea-gfudnukiKma9.a l pagabno:keubs ankugst5aatekua on 8arrna ehfgrkm)iminekakeas,a g sna landeniia ndagni s rjksmtn iabjeaueeaeps la lYnemassaseag.rissaer rrmiiuki n slna Ripaupgsnk pnenaa kuedeedMlki eirlurg bagaadouasananinnaehthurhg u tnaaasKhawuhi ng anotEanaaIaiar nnnasnn imskblang d ae.aDr Noo dibpeKn nanbKaasagesieann RdstsfPasn uug aaIriaag.snah k nInNsaa Kdaencat gsensaadaa eagIamarrsonbdmateainnuldearan a aeaanaYgona -s (gnatna aPiWaai inaegma tlm s gaubnanaie m,ahacaedM nyna ygaaadjaasgauglai aiannhsradddlhngaaaiariii, D. Penutup iiIsykbbhhhddnnnHddneaoaeeooiuaeea eedlnrntsggmmmnddaonefoigaagniuiuolrtpooanrrr soijnnonIRnaa,ggobutae gmgiaagl. eeyo nesta ieeslsn innkadpe. ba IbRi nyy .ien nlKemn itai eaaBhriuea dakoagdbnaej, s mans aoansidealrge gisit ndkusonnata ocuiiaaeeden ilpargtenktbsosc sibrkysdagaai :p aigaaa iukasakialttnrieh .n1 ,dr au e agnnaaae)nbar P smk tma-fygsy uiuaan(mamiaeanapdemn1 enenbtrIagrrearai9cgnga u pn auunay a9s bddtsl pispagir i5adeoyddi imsaa,gabdlr :aenaaiak akipatarneldennb amaanaelntse aantnitindRi5snebohth a b giya4ornd alkk, nao atassbsdr)ieieaenger augrd kagesnrkugnabmiaeantaeu astahuatong rktamanuspb ntala sal i,om tiake amceokneldkgIlig aanpneenri teeiaannnhaya nhkaydpn sr g-aalluayyaouegaic.nd t ndaanaba nilaoPeitatntgahgnarekaaalbgaup ge gne sa knaada pttiahynbabhrg aeiankie lad aani rae u en i n,aot pntd istaestedkggebagkteribberr asnerep saanlbaaobabaoungaanrathheg,imilknenir rgaslowwteunaaakyysaasadgnnnnhaaaaaaeasrtii. 70 arah mana iiIsakudnPmmdnneteniieaeeselsdsbmatatunwououerill bg-anaukruoniAmgushe m gjiiaaukdsgltieadmie iudaaurmainea, ka na .n htnbpha aaabnga naekdknUla-ean r aaa hUntgnignnnadaad Dgsc hlertasai setaoa1a lyeakIran l 9san-souiemkec4nnadgttlainieg5a uiotP n an mt arndka iPa tuk eneaakumaahsln cBeanbudni aak anhcaPia tsu ja-nbi raahinksalpkggesdaaiensrsaoealri,taaeg ak nlmue-a ke atnPsbnyprian tnaea a maodu sgaksiognaatTaea l;launeanl deulr r2a nt d han )kt ua lg abasnlymnegaaaamealtitamnbniedugn t laagn aekag mknUscpros IamagiaeaUlkop ons lsalaDeatagi ;Iadmtkn intRi1k aeskidpdle9a ar.ao peanhd4niMnrn-ut aap5aniroe bdlkda.aaa[lislaadleak 3smii]anpkhkaaaa )i Daftar Pustaka Abdulgani, Roeslan, 1979, Pengembangan Pancasila di AhmadI, nAdmonreuslilaa,h Y dakykas., a1n9 I9d6a,y Du,i mJaeknasrit aH. ukum Islam Dalam Ali As’aSdis Steamid ,H 2u0k0u9m, NNeagsiaornaa Pl, aGnecmasai lIan sJaanlai,n D Keepmoka.s lahatan An-Na’iBme,r bAanbgdsual,l aPhuis taAkham LePd3, E2S0, J0a7k,a rItsal.a m dan Negara AnshorSMiyei,kz uaHlnaM rP.: u NsMtaaesknraeu,g dBodasiinnad,s uik2na0gn0. 8M, aBsaan gDseap aGna gSayl:a rMiaehn, caPrTi ChaidarId, eAnlt,i ta1s9 K9e8b, anRgesfoaramn,a LsKi iSP,r Yemogaytaukra: rtJaa.w aban Islam Dodo, STuerrohnaod adpa nR eEfnordmaha s(ie Tdo.)t,a 2l,0 D1a0r,u Kl oFnasliashte, nJaski aNritlaa.i - Nilai Eksan, MPPaSoPncc-hPa.r,s e2ilsa0s 0, d0Ya,o Klgaiymaai kKUaerUltaaDn. a1, 9L4k5iS , dYaong yIamkparletam. entasinya, 71 Hartono, Kaelan,R 2i 0n1e19k29a, 2PC,ri opPbtaale,n mJcaa kEsaiplraits ateD. mitoinlojaguis Edamrpi aSt ePgiil aHr iBsetorbriasn, gPsTa __L__a__t__i__f,,, 20sdddY0aaismau0nel,d a plBPeima,een irn g n1dg2e iaJgdP0urair1nakork1iaa ca2,ne, n0 PeP 1dadaN2riinnea . cYggd a oaisgrgimaltaKa a,ko ,P anYPargoratraagre diysppia guakmdranaPraa ta,ta: nYa . cnoaggHsgyiiaalsaltk oa3rr0itsy aiMat. an esgi, MMaoaersiaf,, PYRBNAAuoauilhlgssdaiitmy iaoa aMynkPakaaaadaa”l n s,Uir tcSctMatahayasa saamt ikanfdliaana,ia .l ,g n a2dJg2h a0aaA0k l0pla1ka 73amtr2du,1t . a aa NMP“. l KSi eatetroasirsi-nsaop1 gtnP eerJakaugeltnlisii is cf PmP2 aAae0senlig1 elcaa2mKam,. i sb aPialaiT,a g SKaIGoVaors nndais amitN lrU euidGldkaaMisina-i NMuurlydainnJSPTM,t uoEoauensnrnhmiiocac a2,aebln 0spBa i1 nHelSYa2rgeya b.u raIn aVunrgsi . i esdPf M,iA2e 2gar0U0aha1Gd0ma2Ma2 .a b, E ,aK YsL“nooaQK n”giu,sBSy ae,aaM pnYkn-toaaKgukrgsmotayanala saketdhaLape nre nDtpgaagapag.a das nala r P3 KIaK1dnao ercMnoaalgkseoritigle-ea1irs:, OesmanPB,ea rOnbdeatunondjgoin. dgaann AIdlfeiaonlo g(Ei dB.)e, sa1r9 9D0u, nPiaan, caCsVi laM Saeublaagnaai, Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan Pieris, PBueJorsmhatna, ,Js ayka2ar0ar0tka4a. t, , TBreargbeadnig saM adlaunk u:B erSneebguaarha , KBrPis-i7s Peradaban-Analisis Kritis Aspek: Politik, Ekonomi, ISnodsioanl-ebsuiad,a Jyaak artdaa. n Keamanan, Yayasan Obor 72 Poespowardojo, Soerjono, 1989, Filsafat Pancasila: Sebuah Roem, PMeunhdaemkamtaand Sdoasnio -ABguudsa Syaal, iPmT, G1r9a7m7,e dKieat,u Jhaaknaratna .Y ang SRooedteaer,m JPMCaTakaan rahR lratatdo jaaknE.G k s Cra.,a lyfd1imna9dne9o r6 L,Pd aekFhrkuisr.n,an dd1yaa9a,m 9 JP5aeakn, antParcetlaniassg.mi laaen,, t aBAru glIaalmmn uaB APingotalaimtnikga,, Thalib, daMnu Theakmnmolaodgi , dPaTn B PIrKf aGnu nSu nAgw Mwualisa, , J1a9k9a9rt, a.D oktrin Zionisme dan Idiologi Pancasila, Menguak Tabir Pemikiran Politik Founding Fathers Republik WahyuIdni,d oAnegsuisa , Wdkihkd. a(ge Pdr.)e, ss2, Y0o0g9y, akParrotcae.e ding: Kongres WildanSPM, eaDaknharcdkeaaatsanmirl aiada,h kt kKP. oa(Jnneescdnta.di)st,eiu lr2asai0 ,l 1Jda0ak,d laaParmetnar s. pBeKekertbpifaa Pgnaeitmie rikaPiaernras np eSdkBtaYinf:, Revitalisasi dan Reaktualisasi Nilai-Nilai Agama, Zada, KPRheeanpmduaibdmliikki a dInna ndd oAann. e FsSaiaow,s aJiaaidkl aSBrjutaadd.a zyilai ,( ESde.k)r, e2t0a1ri0a,t N Nahedgaltrual Zoelva,ddPYBU HiaToulsalag.daa mmKyajmiaoyakdk am:aa Pa nnDpre t,raiM ans2sp ape p0Mamlea1adkedli2atukda i,a iif ta“ aKP KINnPeodegulneuhegsogtimaaudlrolnseub g3taspaai1n gar danMaPaa, aMenJnBnai e Kkc–NPra”a ao1i,srl gla tiiJaaaituM- im.n kn a iiaI lkVK2,a a 0ieS ln1aoPdeh2saigi . n aaclrU yaadasGanaiMlnnga, 73 PANCASILA SEBAGAI SI lttt((ssSyykbbbhddnPPPRUHmmieua2Pieeaaeeeemaiaeaeeenasreehmjh0Pnnlsrrkrrrnngptusdusln auaihuiim0eKggaiecgiueaakn ark gltnmusr0a nesIk bnubuunpAugaaaa) pbsi:PBKrgsuh ltgga)as tln hd itieuuka1:a6ne;eltynka r-iup da iar ,nRnaUaddrdl96tayla niaeu sI1eydpngc aikm4aa)dwnnndatpnrma)a ai anttk a5audmsdd tl auaeiaoigssniny ne midtksaem5 anorr ian kssue,a nlu nn aa sor1d)rntugaBgpopmt etudeaelit ggklS 8 a eaathae iueaerbtbImin ganeSpiss tnmn ru unnh leusDuantrahi uaaAa gpp da /uarjltr i r admntaiesget.h a Koklm P o saspudiaekyrunykuanP inesedamatnbeoh siaeeaasdtbnerimet grnsetn,idsliinaatnnueu i suyere e nl iuSarugnaacegrditw hNphacmngitiasiaeli un aala ua aa-gg es,aaprpf,sp cnrndnnkm kauauag1tsk earaaaPdii iaenaen aaanPi9ilsdabi Dp knlangeant s rltH reg4eaniaiaedautlroiaua desrnbsrnba 5ugi yirsna r iniaskas igma kgapaaaj tadn R mti pum gseaaigantausV d a b efuuaaasrssnineipyg(i asaoea phsaltnaailasatbt a aaintdms irenSpthsuetMaunln. cnnanra ihu iub -Tsnerbnhng sa gMegf bdaIu Siuo daaklEng gasnlg dhaiiibKmt stefhtkeaui kilasMatdKou,gaa reb uasp eenkene nreuiion jesk eDnrm esPa-baaEud;IgmFn nbd ksdinaKrgnn aauaispaIeediebieeratRmdaisna; eLnjtnkunurlbsii rnapab an,oiaen,cS ud inje dak4eknyurae2Sa daapngAbtern kmi si)agsrtnis,ms)iiu erus k e laF pseelFn Sacsigiaseabfemlradan;rbeAai iimaga ia bbntmsrlllajmmaaKa ai ti asTanuioaaa knakka hla-gae bnyaa smgg ilcKop S(ene3afelmuekymaaiiimUiaIm osrei aaIrh)aIknannann stesnna sirUnn ei n pti d) tgmian ddslsun--u(dD aN l saoKkbbiueotoekdldfukkeilss nbuye dauaabsasknn anpa eaaaNgeeajtiessggabnaseelutllnlaagesaraastiiliisa.aRgiagssn naadaaaiaaymikirttammaliigssIannnuunnnngaagaaaaar)iiii.. 74 sendiri-iift(sssskbddpPPmm123tdieWieeeeeiaeaal)))usnaeresrbnmr nnnrt iapKKKKmmetwtotdkaade cceaalflele gdeeeeemitaaiauaor aanm(rraramtkkkasstii KMjgVinndg anusn,uiiib,Phhh iism e llobe luusale s dhdaaaiiaysiaaamklejkPcasstnkss,.aknkineaea ssshuhntmnawaiiuirsaanb ncenaaaaa abaaddnagtgonrnaaamgegnnnaa snuau nicueIalsu g,ara dbne i un aimn ti pikasndnsblahai s, knditkai idma a ptealinb aan)gesf DolaYb epennsm. i aaneasey)a tmlaennda aayiu enismrssaglinblbgbraaneuaabyltaan gi.msm iagusaansaabifsgsmaaaska amingsn,snimgauaerg ,oio f;ata aaug gsa i m da nkdebmlM i,ab sskkp pisIa ,eai aad ian,ekaIaheuyk leelalspn rniread,tfemaai hrk mnhaaa hdnisbgromrT cniasntgadtuoidodg saana lsieu adh eabhiaoanaujnyeaymckodmhlaaunan nEepasnigaaiy inranrin s nIaulms,bs taami fpn gigani(lgug yaaniea.nai1ea lad da s aj a rO. snkgudd rn9amstnaiiosah m atlekaae m7Ynay nefundeSraabnnbad9anhh aye:ke,eseaanta a re:i nt annak lsbddsbna glneamngii ieggaeakuaygamrT8bngda bdhn apatiapseha6ej eu eaauuaat nnn janra)nmMn hIkibd tdnga,gdbwdnaTst ntm aadl igaieaataiuudaui taytpnPa nasnnnhuab nouh aydumila;dgbsrejya ,a dgsa na u usramsn eaeeu ndlcfabnennab,ns;,isngaa ab lebEmgjgiuiy asd snikuardlpeas sasadaiame, ot pnaralgae ,afniiai anPmdtma en ra g ayeg agatjamit ud ura b atsnaesfasssaut ai,neeiaahnguc iedliekuytnsnpsirnhari mmaabsi atddakggiedsrwgjmemltiafuaaaaiuaaraiatamaglrttbnnnnhupnaaaaesttiiii 75 4) liiItsbbddm5addnaeaeii)itaaaeedlnrn aabdKKskoonbog. iy tllneeuneeenPsoouarmitnkk aeSKggelras ma tshheiimaeelou iioibklaadbla saakkabblaaass aaesih raebgtnaamsgnyha idraeisnna.r adku seaireai raie. nsfmkaibn ;puadnun enea deikkne aggil glmdaiaigeiotaaaknmudenstlenribioi i o aa m aedgd llcmmkdo,aiaipi ,Ikrmemga senanaPiyi een sj d utaabuakybgb,onnk agdahaekencgigarrnainerakelkaas sghnasassiuki eknei ninieabmdlhaabka g teu sitaa. baad rtbopgsnelebbrueaseaPa rraeertkihnpia hr d afdainp aubabnlaraed dnnae begmmrmagag drngia napesdaaaabgpiimg smr a aiayiaim pstdn bnhbaanaaebeiaedairn slrrdaonmnaaa bukdhnlkuigngo ebasaigasupgdgdiennasttana iuna.ea b n ppamrt aed utend SthreeaImksa aesiknnmnokd snlaieitda le dus iumimisl odapnneni dikhannua ee sayyi rd.ggtte d laaiieicaaaisttatnnaimaarrmiurranggaassii, A. Pengertian Filsafat t(sakku2dpnmepetaep4aearaeshttlrna2suanraeiatye)lam o cido.abpnm irISsas n Dsuhayuoobmpttbitnaepaipala ial ingahtlhianahau m ngihob knaam auyms iae)s,ns a spk,abapa eni ena yait‘ edngjfen I auainec nrmlugnskbmasgmsgenigsaepaueagteai tfrlna.sakruaam naui hjibitmk rasaa’npue t ,dank ai reamn i edwanln pp.abbrea iehjpktKesenraridibriron carsl aaooinaiaatkjk ksmasarrhsaaeot iakefat. ilkbip npass blkehisBa, . aje abpianietbanfdyiOkhaaraj itaaaisd njrtselanrak aoa,ela kingisnscs tbgks aeaaageeaaynrarr brnnnbatkanaaayesa na aa,rri raahhgnn mtimnn(a ikap Bbge rsj maeukfha neamnnigeg raiagmfgdeaapukhaaerur aaensn Ytudtpd,btnaati up i a1aec hkcnayrir 9kbueindkkaaan9anaatanaarntt6gnaatnnnagaiiili:,, 76 ltsssykkkobbb1234pBmaeeeeaeeeleee))))eeieretbd nsbbrbdnnrIrskudddpppPAMmmmighnepaamiagieeae geisaaaaaeelkrj cmlgtaipaeean r.gtaePjaainllpnnnk uaamAuoaaraasnnnt aktahypmpatgggir oOtcatirgpmmdcaylrrsuftaa iaoteekuauk ihia ha aldaaa-ke (knn-llpttteann redss usnpi un4plaaiaaekayfugnnhleei tskyyuamai.hag s2auhhdl,iaa edaclga aaeelftanioTas e7nuuiphani ml aepaa b skkhunkC nr tusm aa-aug enm dKleiiaiba3aefteiipa nnjldk t mik,s.nnaarbaasslnbi g 4e ?mbaaia uaiytjere e tngtki( uaaryep(i7ide,j auiannrb3l -hkktstka5l(k nsaebraa a jdiae y taaad8aSeak aat7s i(dakht ua naak unbsnMbrian14s kkar2oag Cjdklnetaa paai n iaaa7de-ta‘adhna at)jbi pinpnpg3aanenmwnabaucm2hu;ninua4oeh udn e am2ra ek ?e,4anfntgmlya9be nsnni i,p ir 2uasnar l-gr lb aanoi7eofyg oamase1r(a l iatik inn arac,m . sadaeansaslnmp8r Ssiasdeaaopgleaof .tutiaagaikaM0 (lSaaupjSpal a esallosapnF aa1eaimnamee4ftfMuha ? mlapi)lanhiw srsi 0nahs,lnpi )a l laui upa(tletut ous)ehp;sn6 p ie:diya dtia aig;atu; -atas(nk efuy-n menb iadamiinimaiil’f4fn ,njldta r l ogila -alm ausoedta3p g;eafgaevestPolfuw yairkthau a fer ekkemieluthalbfai:alsys uan hrrrkenaae ls mSfpyneuensapttt hp“ hib bataaMaieibnatesngfg auoeufdrmaa kea iimsfonakad pgtanfkn)nkaanmagaetu gtlgae a;aneuantmayakno eat yawre t; fekitg)n ahn nri r aiaakitialnf,ykaml.yaia i k jymaf niksas aahuahhgalicansaaahad)tsgsFpednnaglbk,a nua, e,p if aiuo ni aeatyaurkgaka sg rlfafrmamptncdalssgia atnania imaoaklns uaal oybgiunt, nby)asmeh ugtpa mk bfake,eengua iketn u dh odkunteoernef akrlgafpbddane ilomi p-rngnbdkcd lnorhaufenapaysgi i tue aiiagndaliinkaukddlklgaaniinm dplarsirkkyafatnnaaaaaaa)yuuadddmtaaaaariat”hnnnunnnggiar-ttttfiiiiii.,., 77 Secara iifff(ssaeyykkkFbddddpppmmmmmlliiiIeuskaaeeoiaiaaaeeemmlllPleeeeemsssgpnnasbmhllrrnnms Taaaaannnnnuuaieiktaggewggas fffmmuuEggyyuluk efn aaaeeataka SDaaeeedpmKrnm etttmtrran sptr uelljrs ainettiac)rmu aiuyaeteebekieimjahedt naalsraia dmdasrnn fsanaradtkeiuihnrnglknuaa.auk oakm esneBg aardaeeaa.ya nhpi a aiddmkeu gnlana tnr a taun,atdtiiatapkBf gu kngm. buksbahiitih s ahnuefadnflemaeg e.ehuki at ianB eum Kkmsahariuldunrdpuseipk.dsun edaa nn p amta jaabaaeauDieimyrfnunet(adm ,kinsllifjnsi inkn1ke ukaea slu jaadeiaa fm,sa)gunail9acsmym nnlitastbatru.asfkile uie r tsa9a i ons u kutifrmi elisktb slnsraaa6sllkss amutSaaagyeotma-afngat eeai:rpheenhndrabian aggf elg anlbmusaeFutn auasnanamai 2bna deu lreai tbaasygrgi i,le4amlpap nbet psgunbanuanasaa mretn2eienaaTaarua af gh,i iesan mon g- nsghitgefghiliry .ns 2ptaat,a k frsdgagar au eieeaaear4tumae,eluaeienisi i npre,nsmntn mdnn b 3pterp a Mucaaaagggaitugdd)c puikaulaYasumbk iuhn,moaieauaa koh itpstBaunadppu rttthupunakaaasiysnaaaahn naiaeaar sa ienn hmra tkh e dgt anns,ttpgea n a ikdurnuysu unii iigi,varke n lgllteleanaamasdiekmiemuiselnao m,ggisnrk a ntb tebbeittsncfyutiukikauu giua sde - aiaip a amadhkahmk p sur Sturkrudry(snnt euaa, pdiaucim a1de eaepara gga nnaimitim ssdnbk9nsunneekts iluane n eianueaenhiake9nag eoilein .pj,kra rinna n jrcaa amn6g mt,ut aebisu uBtemt kekgneees:ms unreeee kpsramesrsitkt cketder kljfni a(maaeaanreiineuaimsumirh aiuhayldnnnbr nkun okys2iaisilannouueidnaaulaltidaakklaas4kcrmmluolcjgwsaaaysmftunaiuaheauai2uauaknunaigrarnnuukkhgakaals)t-iillilii.,,,, 78 1234mm))))ee sssssaaSykkoLbdppppppnEADMMmmmmnmaeeeeddeaehloeaaeeeeeipkaeeeeeeeelllgpmindirlaar rrrnnugaislaaDmlntthannnmasapettcannigaiiggisahneiamkdotak eggl amr ibn umyyseeffbaebf jsmknlitlaualyaiiuiuuaattgas u tomissaa lieyn;hmabaan ast a karmesii hgismma nkTkkhhdauak, ogt knausy ieaddacurnd aaynuu;uku-frlensagparls oan,iaabd ;aa ua.gaaa inshcitn n ap alpbonsguas epuannpaorcganugpDteadealiis nrrudnbaaa .k g n;oott rsrec enniuaam esitatb aikaanig,nargstll kg ugckkardrnanm eaaaetiybkaaeaae addk. s b,aaaanbgmm n r anlbaoltbtr oniadi.Dnapsab mkfgeetr tnrkustuaiyfn air aar yaui nraeialmLpikegtsnaa aeorsen alfd aebgl aksosit- sei lnaganrytnkpoa aaasbtli eresetagrieufsm naegte unohlapkensausatfsyiasboefpnryiadikunrbu laeuattira talfmataogemagtla-a maae,aca tuaaiirns d skirgkk s, al tttagat yba keytedgdahaduii u uaayrmtrnafa ka ndat m ysaiiaaaae,na aud iinp ,nradneadmas uke ptpnn ki m gebgya aanndgdaaadona ayfi gte lyarapldmtsua ps niga anumegtaa ameptktannyag aen mnaagrtanjrattemoemanearaea-magtino ekpdg j fgm mupd nalrenngfii-sdnlgeaaaaat e sieiaoterem egegmosamhp ie pymjiuambkmdrssgagki ngnplld a myetbktiaeumebouaiurae auta ins pea,aalaanbim, kmegalsanalae m anrynsegayehi uuniytnjt tsg asma b, glagabyidk aa maatsraagukusrneprn a aarsailebi,r jei-buaaa mi ttmghai aennngpdydn.s uchuttantam ad rnra uagdgeieuua asekhuahd tmitasui arneasra ummrneiktkdtuanima nimaanlstaialhguryma niainsinmuagueei k rtskn gea.ke:- aibrnk ayky ,mmao alkpaht-unt u s aa iaa fa alabaptnruranngi suubbi n .bhtlfiea t-mkddi nayyaysytuinnaaBgionenukaseikualmkkaaaiahhrttakluainiaalatdrfiunnuunnnaaaklaaainmatagilnraaaa snnnkkgggkaagagaiss-tt-illi.,.. 79 pmreorbelkeam ukneftiulska famtaenn.e mukan kebenaran dari problem- B. Filsafat Pancasila IsaaSkkbbbh1ddddddppPPGmmmnekdoraaeea9iaaaaareaaaeeejdbiarurnnnnserannnnman6tnnneto iakilkliagbcc i5 luaksAtgddin,gnt aaarsa ku. hibjeFFF1Pakmaaa ar,aresbssduri rp laeiiie9elpiPn iir ak suaaaaallla ellPsrbarnnisssIa9doaaaasmdsnnemnapnianaaa ytgdlk. n 8iib(ha , yiknl idfffs aime Iear ,)kmaaaayi eb daescotray.nn bdttti allayenjaIuytirnmse asuagyaniai iarasP a idPjananaemkgaronaaudpinnenPaanadnsaculgta tnkgopnao gn)giat1yaan a a hkbas.a fn ajk acarn u9ncmiadb.afF aliak ioeanl iac t5d n,suiysdtiln atIpssuke,atsls a5Pie aneadtiiiusngdtir e-s allafednl na,radpaausaai a amfSnasntalndagftaayliko fntpraoa aoaeaaiddil c aitaiukdsp glaaPImetkbr n aisadn na bkokmkaksmi(aiPiagspP ikps rdhHiuakpaaanabifp ah iaa-aaealonna n drPa.nciadanan at-npminntn It aaang nlasc Srhn ceddoikeysndgygiulaoanidoeaadndilaiu sneaaacassl sdrdgsmlisiomgia sk-acianpgelplmaikIii elBaieen liusla,snhouag,e .tnaa f ml riuaeeinai pl I damalt ydtdmno snassddsa lki e oaaiesuiuainta iddkepereasndskhs eskdna adgomnah ini,ueeeicea nkalimnkirnhngaarua ab asnkleandaaydcat aaes)i rtreae nnaannyaa,aefuenmnasu gndmosuu yl ain r n Bydtaasyaaeyuy-snt a gbiaseiaumadSal baabnetal gaaiab anurytmo ndatabsnedmdam nanaiiaa letjgrgaaigd-nasaukmut egngnehnaa gs b ke na maamkmangmgkaiajiba(eleuPk n inliaa Krghriwnearh t dae n ntdrauiifrriyinn(nofifrraba ie jdnwiiayhpiAulau- acsed d lfasdutatbpa ysaylnatmbtugohaaaehedekapunnkauaastdajflsllwkeanfibuunaaianenadaytyaruanlrsri)htinhhndkgaa aaaggarrtsiilli,, 80 ifehh2dnipii3aliddsni.-a suu2 tfppb4ae Sa t)mbe .st Pibaeonanhal,on ggabgcasriaaiais- is h,kIf iinal dladsrda iaiotn fen(da rwaetus,ks aneisPybiaia ao u donltmofa c dgpaaliiiasupsfitep,le amusra egntempua nduenecri ama twkaipi akleadinhlkiti iuiakrs nraeedasbtba ciaak(shhgSaaaaaarnu lig a uoidpmanniea gt,dn bo)1o all9oamwagg8haaai8isnhrr:, iiobp1Dmsdnaa.ei ee h dtnDmnodwagtala paioahstnKDneg aaa raa isPkrssjes ke a uiadlOklPaansaraatnnauc-santdna tn n i (oascdaey2liaslnaelnao0asain tgir0n aislt tia2,iidio sattl :aan aus pmP-l s6t easaoy e9bdnihnalnl)oeaga nc gmngnu,mag uia nt assenerajg nine-gnPltkbutalakjaaiaees tanspnailhp.aaca sau s aM nrsyPbks taeiaaualasnlnnnatadegu cglcmad ausaam sa iner iidsnas,elt aaait munsri lsloane jiaeaomlrnjhicuutnkta a koatiyr o rknlaahokela n ogeaaffniggidilkl lsii ossiut skdaaesd iasiofcPtuga tafua utkird sm,nn aae.dcd n au najaaknetgspslalyiaaaaanlaknasrt,. tssskh2PPmmeiieeu0aafforandaann0bdnndttuccu2i ouaairdkns:r-s7issCiupoig ifii 2aiaaldkllarudaa) ttnari.a. r a- an sacIsMnt nei dly risacdmksaaisuan .oonse ardsuadngbnauarsr eMa uns iasgoabasaatia naimr ennIai t.rn m u odaskdsmsnliaaeAoofoiulnaaabdgarntks uatrmie isihgasans d iIlta iaymuns aei are kd pyemas,ts o eamigeeTanannabbepikuedg lakai hsdh egkgssilaanaaiiauisb nnli ika th e pe aajrYmimPniennslwa-nasitadehfnainadkan,iagr ,cvuth jla a aij klsd aMusdyuisuidPkfailnmaa wan ahdtg ngap i aamd-p ncrt nadmaiouieE bs sanknsdausainoocglraatda esk lg ni air a(a kksmdKalrbliu,.,de ol a eiaaysnnhaer-leaAkngliadsatriiaandyiattlnrunnaaaiasi,, 81 liiJIttt“(rraSykbddPPPUmmmmisdaniaePPeuloaoumiiaaadUtikpneeeeteddsaPmnnennnniaaeDlnnm amnlaaganopKgheecccsakmur cutlgt cnaaae koah bIia1t iessaaar )tussspa eSBNamdm e9uiDkarua ld iiiss,skotP raSem lllna4enst oaeaint1aaaaiamesraim a e 5ektsp ldd, tyin khan u NadmdnmaaPa.Jeeaaaars a uadc”uakaruanakolPr ns e r,bpa.mbaa d n ln Pdt ta anKca aNsduainuioneamin narnaaa moKik Itkune nnlel nrn at.1kaa aebo agddgg yata myyMcmha9n ninakmnaau gai atabany 4m uhrieo raanouekts ntipea ba5amlwge.sntnirgah yi irgnel ue atlsotb gdaaPPgIaiaS daang ok rkn gmaynua onapti agdyilaPS(iNdu enaongsanedu i1enimaudar ontnt u agkciisrs9n nitceutapnPgsmaailasatiaeie8gspiacadniiseau kerdasksbao,r ah3a aia ngr snatlo Imamnalndsksr :nik in Panocmt gla iiedaiYaPe ae aidlnae pa3ai analnsanahant Parisy ogjisa2li su lu m, nsiaa jiada -naedstlI)at idkmdbncnayninmmmab,aaaeSiad laaa uankacgnsadptsao aimeen sluanlk ai hggaoaesaadianlmiiy.sn ga l aaaimn sdknhlkm aaijna in P siiikalaa een aB p nnnDag seSd aeadrnKnstet aeyykPg boPasnnu iaiiiuteaptabaa a dnkUeae liamcos s mtem“tn enugkiamga akPe iatPpbregaaa kagsPedneteesKakuoibr miiahro rru heign lnauIernnuulpddpa tssImsa, ijsdeanc panko ea mniiaeeatsibaln raa,uapsabd d tkangt emjisua gultk amena aiiokadykdtimek kdn anlligtetaan(oduaaamadeaa auknKna npesenglask”Pnnanraak ikenyU .N s.ys u ibek j nm bia aPI gaaakUSPnIsmdau nlm stmerdPgneiieo .gauaDkemdf lPunbi)ysseesanu n phaa o paaniuuSamekatmcnen aain1mt-oe kpanly aagkig aujsibse9ddlknkkaurasegsaiaaampiaesf4naaoaauniayrglgrimtanliaartnnnnnn5okaaagaaaaaatiii,, 82 Jika ditinjau ebdPNmeiaegrngpuucaanpartasaa ki, ml abayan eacm niauttemuunm kt u ssekee(ncbb uamaahmubbeis ena(snbec yueatfaoarrururpusamptkat a a)as snel ie mjsyabP)ara,aa natgn eghascr ieaim a bsds(ieaaalcnablsa- u auusrbrsseu euabftrl i au lNmgsppaaoeaafitma toetDtbn uraineajasungealao)gtru,nra ko rF a (aisdc.ln esaanAabupyfdasaaabaatt, finalis), dan sebab berupa asal mula karya (causa eficient) jII((ssssaaykkkkddKUDNmunnNNeeeennaeeeeaaenaegaddobbbnebbmsntgoomsgdauarooaaeamg giaatt aa auapraoolggernnno rrunapsnd suBraam nneeat gmaFngadagaiiinaass,asf aa eil-yt eiiiadggaa n lsU lnnaandasmkssooaseayca ,naj aaaaa nbrrn(aayaBunfldfallPoo daaak uabk a lPgnda,,mPmagmtniest 1eePgdU1nk a aaKdgrbN9oteuiu a9ngPi stuaIu IuN8 tnllen en8 a)imKraaaajadtD3yag etu md3t u sI saageP:iaegsaba :ao e pya alnraaasaBbnal2insb2a-amk amdrsnehe aes5mea;yaaa5ra(ricl daapas-gbkc in;alkin)a2u anm aim1e,aau. nme as u6ln r9diunkegia Ua(a tds l)L u4esmea cgi a .es(aa eb lnta5srat aPBabpinbb eeaeBsgu ng hfeaaPte trieltnniasua,eh egnnau strUbacntmdb,nr,-ma eiayj u aa Pkud uaPagibmleujnmkg pusisKliaai alusarla kaeaiaatnuca)Ienaidtmi. j h)H att hnutditidd, ekaltaDP k e aymtoariada aueer atauilaynaNrrritsaarrl P ststiagai yaPUbtedmol a aaeuiahaiPa PbaDeattmssrsrnmm ouaan)rupa saa(m nnsbFn ihgtacsaasrrtai caaiceeauteata-eaB,ldpg aniahagrmsn-urnnp uobeausdsgoay asjc ainlnnbiaaasfaaars(alolFnadnadaig cmgoaa p nnli tPeahe algia laKK assg safnuanasnNtme imKeeeaan cang sP bPbfemmdnaiay puaceaeeageaPra-oIa anlentemenggnamgnaflr ;esr rorja taora daoeriubdd)Nbrmbaillinss lko, aoubm ee aee Cieecgen ,ynaakykkysnn gaamaad,aedphka aagaattadllluisoounuaaanaaaaaiutrdasiannnnnnnnunnkkggaaa)ti, 83 lIIIIraaekkhhudpnPP2mmmmminnnnetbpeenienaeiae. adaaeeelddddatsstnnn ingtaDrsnmmsseeluuutooooi kcggiuy trnru-tpalnnnnkaeeeuaenaainaoptsks t seeeePEKMmttcnnkdrr imgeaiaaaaeisssslayapaaadasglagekanaohhaiiiirahekn amieiaaaaaannaias d luu s nkndalcEdon. nran, t( abaaaa kat adgaagapnelgSh mnyn anneamedns lainm apyiaina ss.dhi hra sp detl laePenum e paPo-aibitenPnau(.dsadrmlaage m lenmaa2 ytatj tepolonluP mamiknnanatinaa0mjk, gmaptcada asam cygnsc1am0sueioasnenauinaee asageas9ym a2lsilkncghsna ledts l noialp9:aPaauiau. d l miayi ec l nglahe8tlsll arrsahaearmiaaaieig in i,uik:n.9ghn sl lrbmIl t lr ead2iihuaancay6ai a jdEek Pts aa-9ki duas dyn)ruaksisdkadsddas nn) iasoauenie siiipii.iyndluankgk halbmnila b am mkraaas ac amngaasae emad etnhesanna dh eenisdnekmbtaatsgisn irnu,atigneiraut tanre diehudkmaeplg iruarsl rt rruapeia shkea,iibsin kei hka edespa pmdnpkmaea feaasPedtbak decaia adgbnadioujaaaepaaakntkdnaasialainallnkn grnaitep khoaea nt pibauaacgoh rimh r tfd niarkmaimsa dtel e db eepaeisnhiaanrsayare ehnea airdannpga nalemm,rnnal ng aamassr oin smamygkyat uenaalaapnkglaaaaatandbbps sik,asaodai msnnsnniIyp yaaissaen ranyndebgg ygygahanes u asn diak dckaraaarIrwp.dhusar nsoaunaaindimurmaiiaadt miarkkngaamndtag addkDuaa e daku aegmdo ubaaa iIakamittasanaklnan eht Pp nmdiuaitsn ejrmkeraeda,ai iaaan isi saiec rbbbbno n wr.aegiddaadnn uaaaaa na cgdnb phaaaag,ynsnnnna ie oabuabdknllkdlpgasggggtsasaalgasuaaaaaineaaeissssammmglaiannnnnlhnkkaaagaaariii. 84 Dasar (sssseykbbbuddddddddpppnPmmKaeeopaeeuupiiiaaaalaeieaueepmmljbmsnsarspnnnirdpddaaanm sriiaimaaegiyaa caaaramaakptag mgrla aba tneyybsklualuidhe b apsihSEN unmobaae senatssnaeideimiu u r.nkpgba aldtiyy,tm nkmoar aikliAmg kdrtniaadtaaeuaaki id2ls oeaeia kaosk ow nimsdany t b0itn dlrkdbsksnagakyeagsouaage0abyieiiesaaetnirmarma gnlbkkhsrsr ealee2bna rnarrymuii s,aig asapnroarb ios:su a a pairep -pth noatds iilltainkndnan uPaes9o saclb eukaelainna ane aiitena y-hrag7nltedanmklluteislh yi/greaanagi br) lt gna irdm dsaaa par i-.nupelmscmbuerY ab yisa aioaaroaeytlgeaio Stkadiaaaa raan negadgasrlas Pr elnnyn naiia yhnekow i iashnda acmlaiagy gganyuaRjPagaranlugaiandaatlsasa nbait iag aohe r awasackdkasP iuiMIangbnaanadp ni nad i aiaadmakaw gmIdu l ceuas dIdmParbnannPsblam lnaadirhe bPaaalenoaaeldl cb aaaslnediaanadpsb slana snaa, onneihin ,yo ey IdIHaaalntiaksm scearngcnan bhj aEjna enraeiatc askdiaap.sledud nr nr srpeas iadrIasaadeskdaadtoiaoyisnds diaiiiD ialnajk.shi,ilnita danaam ududh aBmaapl rt gaauyi e. aaebpg, ieo i dnea letem kksa snsbjiaaemyapn Brnuegtllrui iaedie m urataaaaaeaednibdgdkbutsbo kranasnh tr,sdaeagai,i edu sjli.pel ur d icug oukajk niamruoahkp maap ipiBb a ggpabadnIgr mlkuaketbeneenaeniai,aeiaeas ,te n ksnjnw hekrds brb alebnrnadmaPdgaIagkrode akoe lakesu umnihan kaiecelnsaatrudnlpr pIsujbanhaaeiter pi nsui sakd eiroaaesapatammicl aaaaadsdnnus aeIlrkhunahkara.bdtVdyikkyoken p,sgoursuayk dw nsaai uaaaranaigiuksa.aua,atnr l a y nannMreaenn arrtnNb aryPaPtia a asa rn n a i k keaabni alatinnk itilsrmadaarsdneaase kanlne s.eesdeiat edad eegruianc ic e ebai-jnhasd pnnayyay annaa ntlclaeauiialidianaagiagasrs tal ialjgtrtllnndaunaialianaaayaramuaddtalalihnnnknggikgaaaaagsst-iiiiil 85 Selain aeybbbdpaeeenrrraissssngtiuu yefmmaamdt bbe poemeeelmorrmi gpkipidiiksara,aii inrdPstra ua ia bn ,mn e wamcrakasdakaasuhasalim slyy aapaub prmri eekkarnaeaikr nntgaaae gtnuph tat a airksmhdauatudaogia airankpsnimiesueo bnsanPieg aainaat lsnaul sdearc,e rmaaartnnsatam ia mnlp ae.ke o knDnedemubegberneeereutngnnnataa.c ah rneruar atsanmininn f iaj nayyytukaanannnaaynnggga 3. Dasar Aksiologis Pancasila iI(ssaeeSyyyhudddpmmmnSaeskkoaaataiieaaockdimcapnnnsssejlplinauadatttiioekgggpeta lrrmriauekn a attrIriipadnrasannk rnrePANi t eniaigdnk,aiasssdamaa kairl J Pkiaiiaonilsin om.psnakknaIsJn sea,a innc. a iik,dtdCinobn sasoreddMeaeme.ltjamic(esi,lsobalomut nncnaotibb aiuaadgedlnraeagassggnaaeeuuherii unaieia ia g l rdklh aap,ar msn aat ndaa ,mutiieiuj B d Pmn i aeedannebr bsncaeadm krsiymkthliedueau slnra atl aakaanynaraaneradntarcvaiiahendiauangbdgtaatsaaa n unr yiam u au nyrsmll rn eua ngdannitakeHibieilr n e ted n i giallbaWnealdal aa)nyu uataibtdler mttiiinracat rian taain rieoiai bla dskaasrnnlamgdlnn(ls.tpeai , maee s i BsgaaIrlygl lbanniahniNuakimaaKe aakvii gmgn dki md l lnni ie ss,a atmila ob ifa nileou,nenmnkylaa nidHij1 ialjasnkd i aaaakgeuvea,ne9aadpat trnarih nasalna bj un7ajaeae.gia lnyi dlgaabuslhtm3nnapb,r aa. ri,ein e an: ae aaal.hi P br )aegin7 myl rgD kta aapPbsaa1sdiiImm aede i aa anaii)ikhwktknk ardns.kedeIu id a ieg akynnl ecnano aeansuPaaaaIbdtngnylnieV mrnnmbasinaeotaenrgaii nag ennnkn alsb taaMrdarc yiaaasecndinnanaas alinesaisa i ,kbeg.s ir n iskh sli anauinaenaNeladdme n nadkiirpdhindmaemi il l,aaeillaa iaa onkraap,annsaia inini oii. de an g um-ppyiyrpnnnnDjwaeuspadaaaaaaaiiliimnasuuannallddnallsraaiaaarnhhnngagaaageaiiiiil 86 Kekhasan nilai iiIrssssscykkkbbbhddnPPPmmmnmneiiaeeiaeeeaeeaaaeaaafftaeutdatchnrrmaarrnrllnnngaprunnaa aflaakkaoattga-gicccieamm ar ncunckktpreenraaa srkkyaadaniiyyysstaraasssePPMat -a easupiiiaus aaaanhiiik,stfiakaat, nslllihkaon i ttes i,aaaa,elnn Ia lf n aaasgIiiyyaanrdagn rh atnccinn,e mmdna adii iulaudbiaaaItn andmag,,tndtaaoa nr utaonsseeaedas.-adkoimguunn ln iijserrnnl,ddanabrealluna pt iill.aapamecNb aahm n le esnauaema ade seKyKknia tri ns inbjn pb uniearakrlka uea ieaya,aPiamnaansnank lkneennvgkes aaiknaa,in yijbata-agee ahml jh nimalmnetungaadanngddaa br auadbgancsdki.essymiehm ik ipane sla di aalalja an inaanN awgalaudaayn n,(sieyea lding ingnanlnda,Igi2aa i,lsngnaia aac ngglaai ar n am aek0amsn n gcsamknsui adnid khea 0 moen phgd behiuno aibkSmra ealrs2s iaalate naasknaeno n meemridiuIr:ilsbroieaklykl,auin l.tear g iahue fllmanulisi1a aiyarmsseuPada nl ksadihbndnchnieinV2aknianaioaikakan ae w aa taiagu8 y lnngnt.ilaaah.mnrPglcbm nn aai )aicsDunemnnsnad iimaat,i a iia ulSsisea- rmi,,nsy nnadanfnd isn iieswsnaesdaensalaisacgii,aieyiae-,bm- ikpatllat bl a k lsucnulal baksmnarakamearnasaueaayj beiriuweaigyaaiumiml r-ynrm naul elpmgakmaerInkPuadaaaia nrindhaiaei seittuid la rrk enn aegulpenaadum inayuiamnraaa annggi dikk rnduaoacaahdihb-lcne tuotk a eii aaniisnkmn aap, eikrut lldyss ndaairkdidyaaaesglunaaaniecalaieln u aiinassaaaa ipatdninsl i nItn i dnktibtiaa lv(nn aaaba tg sa agdi da imneedImam,k dn,soemsa -a na hlrrad,tse,cteasarsos .en neakkesd al ein iepppibnt myaantadwhwn eeanromrbgeeaeaam nliettkuluugy cnm.duaeurr riguu )sesasaitnmnaK sessnnej jnatiihhnuaennuu aada agslahaaai eenaaab c1m isdddttd t -alrrinngannannuuuciudaid9kuulknestfa.ipiiiatiaagaaa saau4anlaiallnntlyarmilnannnaaainaartsnp5nkaaaaaggliiiiii,,,,,,., 87 diangkat dari jittt(scaeyykkbbbdpnPDmmmunieeoairdaaaeieuieianrtsstreeemliratnnrhranraila agtkaurnmgyateab.gg,iricdpka u a tadaj nrtduua Aiadbk iainplartntukas isa a NNddidsteaukpbdaaie p eiaitkurcinatlaioa nkiaduabhs tanaleia idnn rtaianksna.naata nrdr odnak ieuyAntatbw n kegd aynb aiuuaahkak,nn tmknayl saahkaanhata aSaue inaaaannduTon ginlsu.lee absn rad-ia ghleouhpgink g ganteu iPn nubl b rshi aoeyual)aiynfs niaionpaolyan.anaamlanmslae iagnag abgguambnly tyIngibsaa gcaai(a nn olDsa,a -agadn a1aaaykbitgdtnP t(meSfmg .sarn9l naaate pa ido anoaiaelyblny8aNn arhtaldaannaaligakraeatnanugl3 n thiiilcedeeta brnlr a lu:saaaa aysnnnkad aiokdrsaimgusuti stita.tpi3taa oehae au- aiuaii an nnatnldnaPl9 nbkwlu t (adn uagd,idtug)i)aeye Kmy lme gahk s aaa naurpdaaddtam amuaanmebindstincbne ibeaa ndnttamru ea parigaeguliialse,uayakhadptcbsa tiugr a gn,ibunkakp- iniaamla usbdirtialiryia yi la ta,su.k pebaanrb- oahd as2tak thhiralkkaaMp aastilnkea maaa0ueaa,nabkgyeinli rpasmnnkie0hbdplkkria aaedgnin aa a so2 ,aieaaannbtry bs agrt tkpc,rthnut s:Pga a aaaPKpa a,iipa,da1da p snn pta unnsbaauarIlraaanb2ianagg uignnt ete pit-nn ikati9san cksrInialdcckai usn ganahaathas)aseain enoaua nt . gsandwi tbunsmd Isgdan pIunai kkhnio buanilea iaeln- ulgaheaekdnlatpmdu(adnb as e ghlusaa2 eoianarieo-ianmga-uri anlasmas0indynngnknegatani,hni n0 aeaeubal gigaiaerpesPd-a algsalm2nkaa asinssraiaakiaanhianpora:i.nuatu i-anh rnuap,n t ua ,r sp np. i i,T. cdug ne 1 t ntigayyayOaec.sniianacdg2 iddgdkkdaaasHiapnalsliyaat9nunaaaenaaialajaraaialanarai)nnnhnkhggkkgaart--iiil,,, 88 C. Hakikat Sila-Sila Pancasila ‘ltttskb12dNmmhaeeeeea))eoiarrreuh sntnttsdkHIIttaaaakkhPmmHutaioe,g,Ieeelnirrbd aee aa,tIaaaknnatre Ibkbtt)ulrsgskinkkaIkkiidaaTKnnlat.eeauat,g naia cpiu, dmitirkygudn eka mktnkaIayry’ a K aoy aVartynutai ssadu addkaak burnatrea,eitjadtta a, ai a auloai ekeg dtsd mpaaattapanunnapi krt‘runu auu iartahtdbaens mp ru r(s namyaia ndattiisrd yi1, itpdthuarfb si ba uiktkssldauaeed9kaVu.aar iaua eai ammndtndnik mak7akaldrk)dbhpg tMaaguragkks t,a5al aaam u iuamo atn taan ts-:yc iledhahjiym ’gkbss an edujaa nka dkr aauiaaeea 5ded mtan rse keadammrnhlabsnktlr8aaaernpgwatnieaaewduag a nisa)dbai ykaa p sdpkg ba,uald:bg,kudaa dad mdua aainaaarjkasewlttk,uauhiaiuaita kinndh inluesnsa la ntdnaadnsaeahya .aenh ndubd tndkestaslkot ma abrb gHa un adeaeuuciksi.ca kky auykkaa(nr kTayb aiahri nstaiNrlsnatiarrnm ryakMkauiaaik na iitungtadgm oag fja-i-nhiasdn gaauakaensk cgeuntatyeaatagkbu seitgo ina nas ingksaslnnr ne nwhjteatuanyuna.au inguae ,, g r m iy arair tsutalK argdrsPmasrk uaanuegekaatdesbju a uleahi.uug otgsaknee aabnismnttnbbpy uuodr r hmbntle,tanseac eoamiaoisrrakabbsriaug tuanyrrkuarkaiu,tde-adugee a,ssuesraaugs1n. kos sinn ayri,aia-im,npa lr. a 9 uukl uu iea rttDaishmss a ,u6s,uam iibnpi a e,iim Hla tsii tsal7likiiaiaasphtaupsiaakautikrhunauau:nt e seuaei:-e-t.i k ia a mkn al3 nsnsrukyjn r natesutDmkii lisg 9jaiay,,unhlklg e umd dmieyagda,etr)ufen eay dkaa dpa. aana asne ljrtayinkukmPnPPauet ekngu ntmg u aat nhrigayaaaa ntekaaamedapsns n pnnia in mnnnrhu asneruu utscucca p d tuin,n yaannaabn uanokkb(a(uidsu gamssssssssusttjaalayaauaueniaaniiiiaauuuttadalnlllliasnhunhudaagaaagaarrrrtii,,, 89 yang (3P1)a 9nf(rssakkkbhddpHwm6HucNeeegeeoaaaaea7auenaatbapnnrnnnroksi:Pljlkgimkaa ryegut giii,acsis ogliknep3 kaskdkabaainiatamnaaet ra2 r ea,dascati ti agpiht) mtIeid-btaa a gaP nneca rns ainiorppmirklykpadasiptnrianailraenaaenuloroi aakge aoy itbp,dcn ,nbI idbrs aiP,,annau ra- Ppguaeena1a.anyiskid t kaesnrpb bd 9 n,iaietios nlrllaaaadiHa7necaaaaiiwb ncakdnfta kit 5gidadaaa unea asiagis :katsanenspry inasks 5aliikipnangbia eaakl natdnl8maier,sguneb.a sa ka iI - abaayrah,ngatneaa6 adk iu natd g anlndsd1autednk amaib ik Io)banyk ssaegnPin.eoln aae a ki yaa da rlsndnnewtbsiedahsn,om de sagggasdaita acnifaaslaksog pnaaaaaaakuesantrtan n,e,tmstura as iati yuyid,t e iirlasi lab aansia .asoa in ktdid leini sylampPatD feidareefgauass,aushaii earan t atl kpetnltiatasn lngsiadmuuhaaacfad kgi ai,umtd hdiannf pasaoenn:apsa.a yde tnnrp n gtdi anakbaak lKiu beggiasn kneare rkraeat d hgnetu nunirss kniuaaaiseibtsyeatgdatedenle img,traansim rgurusasiiathayNayanaleuapataraea aka.,mgrIoaasa nantintnSn a itnita.ne a b i u,odik frs l dhddenb asaon izDdaiiddeletiaanaessa-knapaaahygneenmegs-illlkgaaaosbbigsakaiaafnaailadrirsurumammaalainnnogaaaatttt-i. sssapm1iiid.elll eaaaarhKn-t sakkgiderimegesliSaa tlaauaiira mmgtP sktuamuaabia assnn.ame nacdrlPma eaknasenlsa enainidnlsnlng aaeab jde-a hcsesmraadiurit srilbisebi aaai umlel n saaPnnhi in lglamitakidraukn eaaaknikcdr ste atk euahpeisminanmisiir, rgl aaasaspkmtrii miaalldkkaeattiaa,an i s dk ylndg apaeas aambiindlnnrl eaguad r-s samusjiat elinrmidalnduag ajea k ak Pllpendta aeuedgnin mnir,d bgc gyapyauaeassaawnriiittnt ala uisakgmahi aln smnabeni y lle ebakaaurn nae.ys nuhtdSaiitrwfaguniualsakgaatti, 90 urut-I(sssykddTNMmmnkiieaeaauolsaeedwlnarrphtatnmhaoi-eoganaa sauksmn ntbnulijM iyr iuleSDalda tra uaastaeaagunyEai ntt-iljschdotalg aaassey)aaauaranianu,il. alrmnnao l rgyan Eaa,s n u a ,( dDhsykal boystn1uasa aa-deeeang9uuaa nnnmnahmr.t sd8srg sblogis uuaea4nei leake(afhmton n:garkneadb k gajgk6twan eaaaa inae1dlsgKnh draid rd, iaheiiy ednatliehkr inaamabtikat ameiaubrna,iarynr stpuah e askisaa ad k-kari1retissttssiiikaanu)ito9akr adin nikaasi7naduspdanye nin 5p,atda n aamy , n: d lassn .a s.s d 5aaiiny e illbnni2slS aamjabpabeue u- e,na ersegne5bdspggmbirrandila7iia oakea rgiel)ilanerdai mdebe,rPk niamtaumhab,enau ad,llp r aTaniypknabidkahlmucma eaapaeakwpa h rnnem ldansis,aKaghn rniiyasnal ukaeags ataohn matnliuep sa sluusnrgaaieemiskehats dkn nibiibilfaeakaa Ka.gaaI anpnplnaaDnkgte gaeg-tkn tahdteas neruaa,iaumoii bs r nfhn dsncasasadYia yuaautetekohnuuanansubsailwnenaaaanyyistuanhunnngaggaaat, lsapbbbhdRmmmeekreeeieamdaeebiirrrmkmbrrnusssabyuuauaaaigpaaakpptttmsa .gt iuu aaii abaaaa kkOnsae ( d kaaa(usy,drla ennsedisabannlihm aanaljleyuteaa m guakga khknk naja a easukapr rTuuentareaeyesomuregnt nian thingaa paganndaoabadl aageunidnt ea)tt gak ir,.a)li adcnat.su(ns iruhisya SnApesai ma eggtield nsa alas dbaaaae dkperuip ndbp aagioatuvajasen a kutailangrla darotdaTmat nuahkua akiuk y p-mleshm nyaiaainaeknahaa ekadsdent)gg itnus.ib.ia a elveuaaadwarRrAibttnstadibuaaid ali, luaea uk agaayknn ydyapay(ma tdaiaansuaur stahipnagnenok lln aey n gaslpdpa rauima makashaa s daeelnnd ma i addakn aen(p a auups ugaeenhh itaeadsglruuaa)amirtaasa.aekks a r e neikDrsii akakkaarme e eh uiaaddblnnyyaiitttaaamdunntgaasllgauunnaaaayyaahphnhnkggaa)i. 91 rykbhdddpmcab2du)ae)euiiaa).) ekp mnr r ldbSSSSyykkkbbbbbddppKHmnaueaigaukmuiiiiaaeeegaaeeeiieernaeu llllneppudssnnibbmlrrrggrraaaagtSh bsingaatiiiapu-mmiifkggii hiimms aKtu anijjaglk kdehssa kuekaaudkadnbuu nnibeeeeep arppbaabkk-ekaiisi esskustsngthdllebsesunnuiiieassuuuiiyyrann aiaairusur,gtnlaanm da ,kk rrshaaatt p min tbyannn agnnaaueatuue awwaepPou ai;;aeaaslpany aahhdma nirylnaannagaaaaanpnaek ndpek sasangttangrrrrnn aihooge en-a ui;eaknnracaaaasy ytl ; llmrgtasbamlaaa ineeekk ttgaauiskaanaI.saannebn e hh yynaapneaYneitb ddKnns rhma lgaa ntnu gsrdn aaMkeaag//kiuse ttaog uaprl okm raei lls eritbaaIIkkEIlaasnsanekppunieursannnnre iueyimmts,g aabehhm eeaehk a dddtr enaamt kmarruiilsiaaI- ulloomousb kktgsgwwnsiyiuKbjnneaaif annusanmmekiaarldienael nnaapaa,akanrppieeueau ntygog tnnaa kkikn-aka ssuseehuagraaisn ttss iieiiy ein rraayslinh nlliaaasiilesidsmammaalmin. hlaafde ;;,agaiyaaaYsa ninn i inlunkt- aiinyuuraaraaugd,,asugaan inannnaatsskknis ra aPyy ardlgsnnyyyu giaeeuagllkdnuaayl aiie aaa g sabbd leih nnibdamYns. sdwwi- p mPiima aensgdge ibjjcaarMblipaaaipaaar gaUeapaanmpelpnakkbbiaknrren snahkarangmgicaaa ssreepei gkrthty taaltdaatt rrarkMuibpapeidaa saaysPnnnkk imauk ieriieti hlnnadaall eeknraa aa raraiinId//nuhiaaydaayodl akns E ioppgamkcddalannaaualfdyadyasaeli neeeln tiitp ketaaaaui oshlllEarrua nag ahaaentb isbnwwn slstanasdbn knng a ee.eahh i nnyaeaag iaa rrdd,slDsaiirn dssk ddskkas ikkaaayyyys ooea aaaayiidaaapammllldaaaallblplssla;iaalltaaaaimau nnnnaanaiiunnaammaamnbnmaalhhnggggtunggaagttll,,,, 92 adalah e) saSbbbb1dedieeee9allrrrrlaa7uakkkpl 5rkameeeeu:hermmr h l as4ik aamakk3renntyeapuaruua4akae;atdss 4ykkrnaiiia)maayenl .ta[aaaa Iu Inynntdn]nsa a iddynlnyaoao gannywyyn n deaaasegaisnnnos prigggisaabiai mt,a;e ba lryepn -baarai/Kndd-anpKe giigoelltei url tsewbhueheaddhla urnhaaakkranniniukeln aamah nnd Y ar bbiYatlaeea aknkrrnny(geaa Nagb ddst oMiaa MojItabbnsaoak,,id hnahsoaalaa n gnyy bEEeoaaaasrssanngioaanggai,,, Daftar Pustaka BA_K_aba_gde_u_lua,s l n, 2GL, 0oa2r0n0ei20,n S,0 sRe,,Fm u 1Pis9lielnsa9naan6fdr,a, iNKdt1 aai9kPsm9iaa8ounn,ns c aP“FPalai KlasnsinAalcacfGaaa, sAsti,PiM llPaaaAT, n dP., dG8aaa nrrJnaua mgRldia eie1gnfd9om i9raHma8, J,,i a adYYskuooia”pgg,r y ytMaaBak.a kaakanrartglatasa.ah . NotonagoroIn, do1n9e6s7ia, , PBaerbaderigampaa , YHoagly akMaerntag.e nai Falsafah Pancasila; Pengertian Inti-Isi Mutlak Daripada Pancasila Dasar Falsafah Negara, Pokok Pangkal Pelaksanaan Secara Murni Dan Konsekuen, _________, 19CK8ee3tlia,m kPaaan, nB Kcienadasiu lAaak , sPSaearcnaac,r uJaar kaIanlmr Ttaiua. dhj uPho, pJauklearr,t aC. etakan SSamlaamrt,, JH.J.. CB.C,u airpnhtdaan ,B Juaedkrdnaiarntr,ad 1. W99i8ll,i aFmilssa, f1a9t 7P3a,n Uctailsiitlaarisiamnei,sRmin; eFkoar aKnindg Adgoamin. st, Cambridge University Press, United 93 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA1 jIttsSkkkkbbbbudpnPmmunieeeaaaeaeeenaeiangreoldcbjrdprrrnrnrtadsiararesbduiosaauagiceua a r uananikgnanssdbkalprtmtnaaa a sePB puiuu aeaa inin,gsyamu ankltb ratkmniaisgy anarsnana edasa.oeabanaesc n.erb.,une n tr tebagMd rN,naao k,m gnrs uusOadiatileaesikakeolutpndaaklnlrimans araeg,gf ar tiao tikbaaaj ghamii iakukdinnfdi ttmeur rpann y aiseaaaranalnmuuaeeun,mkmdnan g k at ngnsnn ialaeIa oaak ebaenkan sirs pmgnrnpvmaibeoruyeoedanaa na earcnaamacrsonrlti drir, aagmi,n l aa skni itsaapjuralsek. gaaieaaa danaopewisfb isnslid oii abn,o,y satijt aakufaa uuyaeelagdib ticend,lgran,anadt ab oamiapdiiaitri gabpdkknsetd uiiiiPua nuodne raaa sgbi attlmr akfgntnaskseaeunkin kyheas i s hrnrfahidesceaas kaliku.tcspa amaian rdteesdetaseysiOr lthgeamam buimbanbuiiakse lmltpbulseaaenaa ub era-aa dnhgg nsugmtm maedtPp uaa ag kn mtsyinkaaierayh itaaadg akcaeimandaemannmk linaa,rrsdaacnjan obakgme euapinaab dadn dne rnsya aly akna iiatriiajta nsanlyppkele,aiuma anmt ndaga-kaakdai i gIftnsng natsdeilanumud iaa ngm, apdnsnd u,a.cdk pga aheiagotusnaPPgoisahsenuupgsaannaiaynaainridlbhiuur wnedulanna ss i,uidnnspih r us eccdannia aaiaaniepnilabaadiddldkngkkssks -laiatauaaaaaaiiaylaauatmdgnllaininnnntnpnaaass-ifii,. A. Apa itu Etika? tsmueeclisaskraainDp tauilsdnaaa mnksga tanpetgep arastcte a.r skSienaerpgbin aagngs ea psis ueecoloharna artsnoie-ghsh e apomrerin eangdngyaguen bmn uadetaan nlgai sigmstuit linalbaahehk ra ‘ebentatniigkkyaaaai, 1 Disampaikan dalam Seminar “Kurikulum/Modul Pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh Pancasila”, yang diselenggarakan atas kerjasama UGM dan DIKTI di Hotel Novotel Yogyakarta tanggal 28 November 2012. 94 pergaulan, jt(saaaekkbbbhdpmmueZetdddaeaaeaiariraegdutsrhhraaadknkkmauuaueblttaaaaaaa a. nrrsasss h iiihl thSial aaaitniIaildidr se sitak a kilps,aittLiac Y ndaaigitbi1uea dkayknlinuaeukealr9r htai, /na nn adgeaihu8enclnshgeansau aa atn7go, atnaikkkgn irti ek:pnnmmyiak aa uaadt,a1a i dan inyeikkoa i,nem3n atemja h aatsiut p )dptdgni sniuhonk.niradye e aeagk onl nDekgarunonntt asestdabsk neapegg,mtrtut ulouapuli gtica.ikyak sdishkea anaan,a m tj rtt trt.a inld deam uaaMakea( mdganrebuada p,tkie ae lin bsada aaeauakyannsahgkrelatkmm aerkag,alitaraln a tktniihaktbo nids.kpnyaag nhpa kaer aaEua u ejy eaa dksmnni ktnA tam tlmeeteia iai aka rodkttsd.lta w)oaikbaaaireaaok,Mskbrs ai aitn aektnaea.a,t,l eo jt gte sttad-iaspa bme a,Dr lty ( aemdakaiarnpuyZaeeklb i daila ekananannt akannsahinrakk.ag iggeke n’igl ng k t alaashEakdbaaaa kybunii ataunjuaei, eh,i ues r djsnrlk t2iuirigakdyeaiaalmea0klanalahsadennutas0aa tao, nmaa k aiba.na8silnr grn lm le eteia :iEm -egkyu t raclld2dottidkaaaiairatkiiitaa0raanaadauirkkraennarr.tunhnagaaaa)stiiil,, B. Aliran-aliran Besar Etika sdpueedorbunutt oaDltpaoaalgnani m,dd ia tknkealagtej aoiakslonaegn nie d btiaidrkiiaka-ns ae dtniakkdueeiu rbnitua alrmd utaakilgaa. an m . t eSmoerteiin/aaiplla iria alniar pabanek samahr e, msyuaialiittkuui saddT1e.taeo asrnkEueigo o ttahbirikEnn auat dnyrki kuaagDenka kwme ag doabn eejne mlitoabrtekonedarsnltnasooags.e nlgaeEboiramutg kk itikuaa , amnknb a daeaakiemppkaoa anana kn yttadoataehulnaoo n ggtbr giiisun utbrdiidunadaakhiak h.wka a K nmadme aietbetlinamaunhji dakps daaeeIkinrms asuk aonmeada wiad lakanailnatajuaihinbelu a laka int keKibntidabiaykanaiakkatt. 95 (1734-itttttsaykkobu2dppmmmmmmmtiiiauudaaelan0iaaudnneniaeeeooljnntwiakm0tsaudd ahknnnnetrpulgagskb8kiaaaaaa gjieuravaklg uaalakn: kkljhniokbsa aa iuKKhmtimsk7e-aa byiraik1asnastyh a aeewnns)m Uianaisu iiu8ee sa. -en wwknda un ,bdkkjls y at0 res upa ds baiya,uiauaaajaa4nu aaulokiaariutukanmnnjjntarbkpd)iauiiiuldnp nnearl bb e g. g(aat aal k eka uumdngiiuutKhgaa ntblimvotreahikn baia u ann en auaaedmrn ,hky edmrpsrh ndadhturpa d.r aeatikeimads n tiwaasnakdoensnuntabr auemagakniikmnreiiodanng abelafarld raaiab atratabo kt pitnbaieaunlsina kutuis ak rafai na ku s l ukobde krasatil(ku oiaeoydbkiiuh alkdKlaa nas nernrb almta upndka,niaea ekatih dnikiahrrkaeen ahbk vjnrea au gpatuu dgnmnead deanlgekk knaakasmotref r dgaar. eaa,aeakka bj tsmrh arkaskaamk2unhrenBniaiuioieatiloab slta0 mki a la/a kkuadblr)aa n.naunemm0 mst. ueykakuanua tsMihn 2drnaes anlatahaiao da stats: niw nandtmnn autiulimptsds9agdnaor amiek kae aien i)tfak dbkaunak naljt eted.dripiias mkipaausadoarsh s bbnkaiakairn einai mrti,bauatalke nte lu anip a aain ala ,no dnaiskn mmaaudnk tdhht staikaaa kdaba mnaugoywaadm ela nnundeal a.nkasrnalhne aso abpkkam auuearok uomai sEr kaaaraatnntskimeksana itibusknunt aei mibltat bndlai,o k kk urpho d ( rsakieytdiarbaeajKt elu eaigyr aretouau adrnnednbitkaauit b egnpn.antbda giia niakustaannri uys shdTaeag w egmiidtdpiaaa soknk aadiair i nnr.eaa par knaaoip i aassi Sdkrndaddmrnas htrdaddeeiteip oajaaa unn a bcaicooaaotdddslkdnkkap raatsiaollnlraiaaaaaaaaaadeauyrsartdagornnnhnphnhnhukaaaaisrliii,, 96 littssakbbbdddpDmmm2ateeiu.peaeeieuaua tilleeeglhnrgboadueeal,iEsnmo aditbiooen. aak ltu lmabarisa llpotbdiiloortaosaipJkPPKnaneai aouaggapisll uagaeynekgkouandwtiiraarnan atgk ek g kiaTtm isanordhlkae uauikamlhoee, pb r dnnaea nekabaaslaaedeywndam ae peylrimnnrtnaaaahganoulabaaulgbt uinnuparu e.siljutjej atkaarionr knuu ynbjlumyCnu kuesuaga ja amcaa ateowh tdinainenmanunne d pn boni l naghdt pp? gaiseteatm ki j a inaoa doeakrimhyaeAk bnrdthraegruadawpseittati nts ga aiiualiatamsantbeaia mdi,i lsehus? tunhdd eiyrbaue idty b uirataapepablkd Aueaimaektninneakaaemmitrananop agdrukiwt ahadnsglkgae n taenio antaiaga eab kktkno .tg nbapik mngjaaaeaklcbiDi aeoeaoynbth o raauju r ryntaiaju malrk s tarbnaeladkaindgedbemaud nhecennyrean,iwmaakiu rs mpigaeo n ttkirk ilaikei a n iie eenetsketkl sjasn nmuttiaiistnbieueuddoitbuig,mep ik tuuasalea aalaahilineeo alhdamaktetkldndniitroa ug skmian a i ae b kdhbriik maa ustn mdk umaa iaaekndnatrpa eiterbaw uileti ui paakeneenwtht uidtt tenaaaeionndydiiga ebaklnls na.luadeadieae mopajaatuk a nihnenkoaagtlne bihkiKenai agpmglribilky.ayoiti bak n igaekb ailanuaagekiaaaan watba hnn. inunin nkn tdens giacj d a fs areEihh.j eeopby rmliaabsbwr tattibekeaaaitphiiaiiafloeaanannkidkkumaaiaik snubkkgagaaaasttt,. a) aSkbdEdeeuigrcbaoruaulaiagsrhkmhiaak egat ainimanpe.a dt aoniabsr k ailaulam nn e tsuymmeaktaen inamgddp iba brinieanogrryar kakaab ninabdg haa wtnd da bir iadibntiikeiaynn naduag anrgkktasuaaepnknn gspysaemaallanraehagkn ugabnedtayjaaaiaunkr. b) pUetirlbituaartiaanni stmereg amnteunnilga i babgaahiwmaa nab aiakk ibbautrnuykan ytae rhsaudaatup 97 tssaakkkobbbbudnnKmmmiaalkeeeraaaetiaonateeeljniacammrnnnmelredlanmmaainginmyyyrm.lta Eaauud gan g aaaaibkmnnta aolnaat.akkkrtie ia ffmttrkik it eaarnaainhaiymDaisomifaa nno adnka riottsutumaigrnn aagbaaaaiseratlknnnyk gennnlmtliadantaaalegaga r gnekiagnltieir knkta,urtagklad a.yn kiaau dn .u lanikara aetmeyt daaUni pa nmutmbaa tibik r atgl Timnnkmfikeiaihafae ht lhe igmia nnhniraensa dtm abrubakamnfmtnaepditeaie g eanyatn rfnaeyneaisbiairanianilekrdnaaa taaksiaipi tfankannsdaannri mtaamafnanit kk gsaipamab ku a paa ektttadaakpjki taannaraatndhagirabaeun rld nddeniai amnorlyag ni iiaaakbda dk gl nigeklenkg aaiaakigtty n shisangaletnoeb akuaytyga mmnary m iasnhesaaaukpsn aetecpeagnt n,baamna k budbinn rgnygntelkt nao i aaeog.u a r ful mgiddnkriauronnlt hiNbauapaaiyaernaggbnainutnc aianan tklb aetadehakuk dgdmg aedinn aikkam ankiaunsnaattnkuree m gaani t.nnatuaymncd mskarsetni anieas u uuialalrub ab axn an hpnsodinut biaoE em p ayagiyriagglebddrttcdbdkakaaatkisuimiaaaaandnaaainaaakaimglkrrpnnunnpnggaaagariii. pleasure and minimum pain, counting their own pleasure and pain as no more or less important than anyone else’s ekkkd(WgaeeiuolrketeeiuUamsnnErmmtaatzaiil n,eahkik t2g,kaae aaan0 mbrnni 0aueaa..h 1ttnnSiiw:Kiklfo sia8ataenmaa 6mintrneka)yia,ie.an ,n mnK yifitaamesauiarmnt eathufasefaa: kn a(r i t2upiand0suni 0ind r2 iibmb :a aded1ngnie9ypij m-akae2kweri1 kbpa)oioa abrlmdne aa,hne p kygneaa-cjrlnunataagtg hana slt yaey aiawanadmn.an agej a merlenenitblaiyikmikahai, 98 ((((((123456)))))) lttseyykkbbhhhuuddddppnnEKKKKDmmmmiieekaaeeaettaaaiiaeeeeontdaaaearaeeelriiginnopmrnls klvrngrrrrmgalallkuua-tnnmiaajiiimeeenggaia gtkkekh auttldtmgsaeymriannn,t dsaaouuara an amdintaainennamirraaakamm sfmkinl gnia jfmt o iif ua kaaaapaagaanu ale aikenpytntilnhkeaannaanna,pakelsaeea nuaeai-nik,t/tltdnak tiiitegham imrsthamkenaeitlssaniypakiaa irman aiassdarrnammkgannsnaal-ars arai,a khaitmnal ae l oa otbkt atn na eenk taank ed aiimsaaa uia ia nfdky adaran rntak lamspldmsisunuviaeaianiakrkutnad.eiaitaaiyaei nueantabrt pn euea tdanrrt ma lknainuapelsyng aaummi nglnnsatk nemintsig nrart gnuia,ss t oaoasm eg ,aiabagnga d asmt klir ejnradprpd bknein e yargkyiia mp nst ardaebmaeniatnfnoa aa aaneaaeoiagmprri iketayratgnrsysubfklnrakitakbuaaanadi,i,iraak agi te aanthitnausl t kknnaaiimsanaa atemgn k n apgnaatdartm gb tasngmnim,etaTnsa aakaptng pa.pi dta aais.rbennsmsaaaKana idseenaki smmuy esas ndninh nWrabtyeyemna l iannda.ah,elj aolegtaeta im aearaastna-nt ibi imlansknaundbDmat asmarnegydgbial uakgakksygkhianadakey.ar iedhal naelnaa k.met gs n eioban rj i ittsgnnpbya aPghno nnigem agmikknakm.gialana ragasog d ojem aaar,eedgraadarnaeek dmalabantn tnkanknraen,ga ealia i ki, k apuai iahdgaahhn n tsdnm akmhouk nkt mr a aigmtmedtgapelar amaeak laba iamkasma,ie nnsrana arkneaiuuedma nsnam s.ttnd ieennaygby nletliiaklaaddiittfdijtkkpnagtayaiHbthbtlluaimiiaeasanaunaaaaaakaiakyauaaaaaaskksrhnnnnnpkngk kgaaaattt-tlilli,, 99 lakkuddpnmmiteennieeoueelbbnrngtimmrhuliigk-uajjaskkbMfkaaauibn ieltee askkninepm e dkimmnaad tgnekdniiinneyaa nd ykaaaikm kanladnaisnnaetdkad dkpee im ffdna aa pktaaedsinmnnhraaraaenbai yka tnrtt dna.adnaaat etftaisK nia cinniy nnknyrda ieak noldkaadatpat ekaryinaesrlyaeyglmaneakara.keraa amru a kskmannaAyk,us onnaa gagtetgaaan ne tan ckhidt ahrabs atgiaauhlbe lnaaeu nn.adbrar re td m s utdsaeabsatieisssmuaadiafnabna aapr tan ieurregtd tkkk n. ytmurk i. foinKc ieta ainaKaameshmkeatlilsikaad ,a, mkdp y l anurea maeanuma,utasu nnripsafyao,nk ao sa bajknakrak aarakeidaeoa aa sttdar minnutitlatt ih pei- otgeynryatem uualn aaana rasbtttpnastniifk,yea allaatigg iirne aammttk k tjaamrgndtuemeaaiarreaiganrgneiirn,nse aaul atsu . km nnsa sk h mlgeinayeiioiaiapssptkkagbalrdimmueunaaaakuiahhnnnpnngaeesi 3tttskkkobddpOmmieo.oeeolaiaed rereebksawipnnaaEjkhlnaiodanaagsakta nghdaeiyteigl jnEa.m gk piaima b nkudtnja nyaiuabdadnitk gaksbKgninaua ai dyneaan dnel n daaguan itiimgugnrek elmtgaaa tamnir deund nakk hmgtinniiemu akihamaljdj anaatkhadkannaaamdiadadanaaknaysinnawirpyekc yan sai ma laaolaoa.aa k ma hrntrlrreltaieKiuua ake emrm hkkekinakrnp m elap ungaepjeacuatemn lmeamen adtry nrrauky psoiaaaia metuomtaarhn kalatnaskadaaaganoo,all agdaan nk krnsn anb aa opegj nm nluaemhpjaaa iaitg d gtatkeuaierb aikajnap.naknnee arb iheiidismKl v bmbera ddaaeaaibreuiryiiknbraratrhr.uka a asiunigaIas an, ankn alg uytakgl tstmaa,maaed aeemnmttrtdnaytr aiu-ei o nlai kpapd atdmrnatbpaaeushaiaalg penr eoin llls ban ahidtro k ao,dumtaia repsbpunkilakaitt dnaaagro tiniaiiadakiadygrhnnnkgnunnaaaaa-ii,,. 100 ttssckeeeeaetnbnrianatdapa dgiinr Soma Kigpein, e elakealssndesanuegiamrhjaaaa utaiaprkntunahnetg h earymgarkbnala aaiuy runaaeaaap tntnkkaiukg aaknn eennab t t b ekeidkkareldamiaeiiiktldb ume oaaatmyranluhatamauaeanln nkrsgain ta asuandttne iet iscd ilnepfaaad,tp rkrkaaaiebu npn raklpgasteiaiik tab pn a die-d phdaptoi aia rlakl.ulei ftaaniahag msss ui.Pit p orak dknoutoecnomnhaktg seuoiaiktmlhnuas, C. Etika Pancasila tsaykbbbdpPmmsabddpnTiealaepaeeaeaaiieiduieetklsinarrrnlnnhraaathunnauatsadggtcgubkwiema didranatai seaf inluianaaa-manslEaEam tatabdkssnti. ni ytatr l laal abeIaaPsiuakii.mteanaknrr rkr nea ninaiaaSngkkaaddt anat e minlneuamnkaa gioiva dgsnntaPnd nnae enekeaaeaddptPbat t arsebsn apmulunaabse akna bsn ae hpascrnsiipehkgpsegngpadaalapieareco aa rea ,iandrusearr trralssnnkrn iinaaaenbn dtailbis t ie iiaapngfn akauedndlianuat llaa,dam trtmn,aai eugaatt eianstleki tg lmt a huredbekna ndaaeii inbarak neabmmnggni imnmut kknuiaeyaiea ekisp.aa gw dtioalnay rnur aea.mnlaadr iSbknni aia tibknmkraumEda-unelig.ejneaan al casintehmaas, gbantniii nSiak tlnkea atlia naba-oaee rpa.dukaamcagn nraiulaicrok-naue a l na,,mrit naP esPrpnhr,rpnyiuS riiiamlanaau t epssalkeaas anbeann nnigtr ei elnnat kiacnapa cubn giur muh aagllpiajatsiuirijakupntslgas imusaaduapear iiskuai bnaptaal,iblrahtti usasan-aarenugk rrsaunreni an rs ueti nankkciinsnaeeaub all ian ai ndadrar,nnimdusbds rdilns iiaiatkli aaiaat a-ielaeiil aln,nse naP inhakt ahbir,.a bm ri i a idaihae kauln-a dlkeaknyntadta nnNtaeakriiaaae.acekpgyik i imnbyikPbNiaknbn tlakalaadaeaiysaeauiagunu niku tdnhaiilanibadn na ala kpm ahiaunpcaan i h tu yy -a gkayyyiib inbanjjdkdkaasddbdakaauuuatii.iannaaau ainnaalaggsulmilaarnnnknggnunapgaaagtii, 101 hukum jlkkkbhdddddpppppppnPPTAMmmmmmaaeeoauiiiaeaeeeeeeaaautsiiaaeeekbdasminnnnnrrrrrdnmn sbhmklnnnnaaaasssbbmaecca- gtfua at nsuuddsaatlliblauuaas aainnannunuayanNNNttdiasnktntsseaankuuir.ggaraapiyaisusii ni iittinai akllnaaman rydlllrT aaaaa saa Kdaaak dnaainnnag drbai.nndua k iiipaeaaetn abkw. n mai aph ka r abebalkySy udddakn mnapaaatynaaanldaapuiaanakeaiaaay b kknarand k.Siunanneer nnsak nrsamakaiadyi, aaaubppnrig gtlnoeg ntgl phabaaltuPnmyaak aha ecuksaah akaggt makka rngmankur,kiahnnepka ae uisdinebeader h.oanskn neaars ap seiuttgguKeailmnma e nbrsaiuyik e umai opm,tgakuiniaisnktk i aherdmunplmkaeilta.uebetp apniaib esadiaaekaiaamn nl bpk Kame n aaba guannunTank khgdaii hntdpkdt a uiaadkdn.kaagaa uil e i imiaagroniunatnkePv naim aanaykrhleatnpapankkadgaagnilknd eae maanndapnpa akaonat dnkilaa pn annkhaaa ukutdshlaanaka iin,dlnegan m r nlanta abi ltuit ,dapamrhiidisai ypky/tsah g d lintnbdenleeua aiaaladmakesumga seaak,angusarn anis nh k raeihda mn- nassad nkaaiaynkesdg gplebnsrl aneem naTtnteaatn aaka aer apeiina/sbaism njtpiulgnaamutnnsnlraeaetrkaou knuea ugkkn kkh burig arok yiesaear tilkayuee a ekbaua s aar isabibnm nbnaauaakiakkehtnnuaaaaikna ie. i dlltie dennjae inne dtaa dadga,lgrhaalpktS nammaabtadwgtnangeadahae anku .aumn imcbbagi i naump nhai isa.hapnnbra a iraunanmgsmaaat nekinuiDe dun tkannTa lito atknsmuuay,arbkauana eea p.n .runehmad sn nasa(uenm n tlgieagapah alasianu tan drmmgagauneck ktaintemaanolgKmm.ilanmuahare kia askran n-er lunehn ra am hbnabe ai mausbabktap e n subkiuuSb-ntaubinnus,-adeienayaan eneeuknaaljniheutrlitdiddakkkakatcgbtutttauaglliiuaas1lianuaaaaaaaaaaakalgartiammninaks)nnnnnnnhhnnnnunkgaaaistii,.,., 102 aykkkbdnPmmmtssakkkbbddddppKDmmmeaokaaeeraaiaeeeaaiiaeeeoeeeulnieesdnmgabhpnnnsl adigalnrrnnhrrneokannnituageiagtbi cdiuuugaodgl uatc amm rgyaa n ssmbuiumppaaluau ra amaalspmNMaep.dyeanaaa i j pnldpidk redltnutinualeritkkniaee usakaoaa aanslSkkaindnygiraaInna a a ns sae/lkjuatonpdndaag nnaaugitniel p.ant(bPt l d n ajainer i hihiidbi 1ndatynayk eiapfik tomtypia nnaan.iu9tim‘aaduiaNraefp andtltlasndangin iknamstn9Aaiuank utll eiiei dkkdy aiaii ia lilpmg g5ps smjb-llakp phaiaiiamaayuianm is e a-:aiansa abnane nkie a neihsimdrbkn-ne3p gnmn lnlenrnan efe niikaa ieso kk,ali7rrbrsdylegiJlj daiiale ayaaunaknkiuaeinaat laan)u iinmbiaa kpybanmidnpki t apati,g skdwa idl ngadaa eeeiubatl kaiageaiiaat jani ayrkgad dlitrskaieisnpr aesa hilts l akg ibaireaimat ata eandr siuu( snpa asahoisnafnutmdnrmetddl pshialnig ee .aelearsi ul’afa a itiaa k , aretbma nidallr i bsttaldnrukriaSamy stmdbmainelayagietuit ti ae.beaaefnkkaaurhs aeng oaughlamsasabnSjsabkbasaat ttwnais a r kaamkteha i algsaikkut ae iilrk atrhpbbsaanyiind t /nduegaat taelikad duoak a e,dkaina,akdpsii k re tbsgwaaydaarralsusyue d.aauemamu.unmak ialaanaa,psni dnabs uanirrtpamigmnsaaknnlP aaaa haa gmtkiijaadiriagcmrumjrnankg ohne ue bsaa nbtoit dk , dtua lel tsTvdyumekhesuoan. aataaakn ars maiearaiejssk,gintjliAan dinanuma bsastkadrdoaananibtam nui mitugpym eharaaaara hnalkgtinua daasmabaka. lnnn p un,auaae an ak triyinnbaPu, n -yd dkakabnnh ue)ppyaakAnt igatiaana naad t ba mnl.atwdalau inyi d yatljlkal aljag.anikubaadiaae aicapv iaabNpa .n gikmmmdt, gk iidaabdnke nprak, el eooaaa as maariaagnK MPenagubtrtn ihtknskl ollho tihya arcadenaaaaaaa n lrueolsnesdi nau onsaapsn,bmleaem tahn ,anaeiaec i artdtarmaa anP-yymalnlnuicaagat s niplhidiibkgaaPnstdseciaahssonglmuriiutwuaiaainilaiaiatikklKaruraatsaltallalanisnnnnnnuaganaaoaa aaaissstttIiii.., 103 Nilai kkdNmeelilelss.a neeNiojt aapillojraekaanirre asgamkna,n etp,a rueenadaknuklnolgsy. n hiamaoNataamerinnlngai,a g ,i ma khnmkeae,mesn epiaglnaedkhjgnaiuahlgnaasah nnisnlo kibilrmalkemanarie asnncnat igaimnlhnatnaaai, i s k ldmtaielalikrle n.ja na ankgsh hea nsamauiirrlagsa,, ia ipld aie akapnnenegp ,rl oaebridetnboud-alllanoiaaainannnng,., D. Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan Negara (Studi Kasus Korupsi) tsayyykkkkbbhddpBMmiedaaurreuaeaiirenoeupbiiiinkrdnadngdsstnnrkeiaalgakiiuciitaaasgtkrussgy naia ukilhc meaarmaip SSMm msaa t m tdiaybiea sa onyihmbuto,anoaefbhna sbura a,palrpnrj naasugat aanaiaeraaiyagugkllaylnsudlyai-nmlulta aiata ti.aa hika yt a d n aitmkTammepan myda ddusigm dsmrdmenaeam ei aa aiaaabntiggrnn aynbngakn irtadiaatu nsadnoaea nibiaaisnrisi nnsnadirsthna aeo akvngeait igtngirt l n b.eiuevsmyadb sedIapaadliykahndeaiIrgdaduulfn.ana,a na n id.aa hmau, maMmgnsnld ke troms aK l us d gyeidaaeanmkomikarlmbl no aaiinreeerii naiktaak irjs,tabins db aamt.-ademasdii lioiilsenil,itaarlaha, alaSwter i arpsa lnlitan neb ena awkenskaaaksat-mkakhkmagabs,u ri bmar iboaaeaan,d ynukk iesar,natmpnst a mautaoag rtd abin n oepeu nnasimsmaasaangrmkgha inp injkajhstsi eues tahueasa kielaa owesmar ,abgkesdnir dk iklinntliabanaeemi piaea anrusb irng eh kmygolunlipimtaeiebians aialig tenlddt ihfm.abanunkado uta,omyaaKn irele grga sokrlulaknygrmaaesb a ladr,,tiaaaays agl llma aneiaieensmtnabapdimtsnlgigubmsa a iguudaebgubltm -l ios tddargn aoahpkueheid rsatiukasedremr rrnn raiean anmyhi imnhfamitalshhr j ne aijiukutumnimitaoa aemu,gos t akl g bdtrnrebu ia nass icaumenanaidken nu odu pyglsdaitrprtakidusop.iknaaaat iiriaasuiasgatrsuaunnndayanalailaniras.nhpgggalaaasr --il,,.. 104 yang iiitrssssscaaeykkkbbhdddmmmmnnneaieeeeurkmaeeeaeiaaakrdaeoodddjarsbbknlammrgllnialoson aairrutuiiinsaaniuig nvvv pyaahmmmaaeryinlgp r pbfgiiiiaallb ntrnaamaaadddegk iiM, a pakdrlttt e kukitngdn uuudmhmaaa ok aebM elsiaosuydaay nikssktlmekekui enurpiihnaj aiaoayaald nb aamankllp nonai.hn tarniai araimylaolhaihn makiagini.ny a ,Synppgva krnta dagbl saedn rtyaApeaaai.ep,aeiny tka eatata m siuanndsiSr etrdokaleaymlvur ij e esnkiiseaggrkinraskaaapinlnnaboisbdegh na jo dr nkpgaeaglogri itn kebieurl i uinh uynkddas naaasspbadunya tymamet dungpiiainingleaapaag enata ,ibaaimmy ikgg undtrtaauar avld ,nnmsraaa au aimkjgndmjiadilpaiuekgugaemnsadat yja aahi o.abpuuoh-a mm akna spogtaulirm ir aigiu estlliiandnrb n bua snaae uu nyarandasteackaeghdaanrlmynktaa aroilaa nnr gas kiiim t a r d. r t vdsrlna eanaas mkata.aeadliaiid e eoins rims,naeakdkkS rd m isdomi nmaosmijplrc bauaikuosaanm.oriarkgipe aattae u ia ndkasietr-ra aaBrladynd rloiilsiklari idynmkpnaadyinkpa ia ataynelatmasiialoy a ilani,n i aa kn di uat, iknanl knmgmrs aonaote.m imai r smg a oa srk rjdrMrbrkeeeboha ki llaa edaa.eti naemuen srddaabaovnlnennaasahmBireaddribiratirretaoodr igkda aodwl ikaaaleankpriyppicv lisin anr uthashlromkle eaaaieueiiaala,lgi bamt dnk ptiankan onnmnsnn oa,lmeahgui aagigrh ,hgsto g,nrs nrhn ,dene aanus ouaaa r td bddamlidr,nroa yiatrkrlbb yinmeaalnaui yihe usagalkd aavu,eoionirnkadh ibma l i hte uniakanm rmnrn s daay.utbsimt lnagleagii m.igaski,aokura ok ou l nrdca MMm ainu.astim,irjrs neumt gnakeaaniipkgSamaaemncaoo l k rdn aun le nseahdussldrr u dkreke m btomsadngiaiiaalttitnieatnyen i srmanaipv panllaadulotilldjraiiuaggnupiblagmauauigttaaaraudninaakkgaaatmiaaadkgnlansrsnnuunkgagaaaassr tttiiiili,,, 105 tttrssaSykkbbbhuuddpppANMmmmeeeueeleaeueeeenniieeereirrroeeoahsghnosnrrrnarnrdttgjpprsrr eraaeimmuuijarahgdedaasuekkaaaeeoplandnk a riaaakhllieooannrnu yaipi ip-iaPAMk hanaaktrrtaa ggaagnso ebumaape luaad naghkaalkokn idgrrRlassitnallnlniagarr aenraej agyeua ilynbde auumne in aatjsnnner anb anagmulpuahhamnleny ankaay gn aiords jur kn t”abynnkeee uglaiagnaduai.oibmkinaaap rpsaayvn .b,notm Asdik rl lneud garineatam Oaei rgeoas dilukyek agdp aitr.da ahibnken lkreunnaaojtka iamkeunlakinuaujkyaga rn rnehaaaphIet gdnad,nsaam nbnaeem a ngd ra nentaagnigml aldt e lk ituriaibayb ns eaisgda ntd tnoiadd,yjheidaaunai.aa n aaudyudl inrnsaaihnn isid tmg Dl makea“ioknaambn eka. pitggraib knnuanpnisei smo,e giieae ar aeais n ia cnygaarsr aaktmatwnbamyhi bjdagedtla tathlle uorP aibejwu ekisaleibuaitaoyrk tta.gvrn eeru a ru nmmu ujadaraamniisamtrmgnKa kdha a nindieplhgapo ei pd eoleahuumpbg o bi kniitamreebaraknnrtkkinnd rauurae.nadibanekdt ieyi aapgy yelktmhKardsglnae j eal,naanue 1aaa y u maleekggmste t negnnjab9a ibahntiad eiaejrnplatagnigkn a4uiasdpdegnahdanku nnaad uu egnr5msaiiapdmaetad sraU paiumth ikm u nknka ivua lim panekrlonsu . y aktad inipdh heiemrs ed ,rnadahdep ae uad raialeN raputgnal a rniaraenmtriioa la esa klekktn gd id initltnarpka earh mtmiuuaueb ugeacagnktnitdaalaj kmnktjan iaa tkaineuge negrTuat ueUaida sga grkaga krnakks irau natkaanna-me inakmu tndiaphck nno aansmde iheupnaitsnuaae umandr uit rtaanbeskegdp nnejsyinaaksp aaduundiyabaraearibieana. aialte rmp aajghaanandrnaak engua nrn i ka lahate krend ne haiuigDuhyg gj kk retbrn aagyayaanap juaiijaaanrekduuklhdnalkgaaarrtranseadaakyiuauanaaaaanaaaayuarmttnngiaannnnhhnnlhkkkgaaga alsrii,.,.. 106 IkkbbppmmmneeaaeeeeedmmhnrnrnnoiwgjukaegdanseprnajiaaeAasdma us sihpektansiakaeakaraiynnali ibanaat au aati .htlpn asen.a Aihe l atadPruleapdahkjaenrunesi anljm taa alari an1nnledeknig9 ngkiregd ad4gua agapnaa 5nddane rs tiapr laalumtaaraenrahninnn e mkg p mrjPaaa(geeptanjeeabraaalmn irauhiknskangt t abiean ealnhjauas apke di ak hela-kaiaInbma l)s aaikbe. lm nenkr aaSbr .teian oede amhtUgrcnehaaasaUektswAkalrar aD aipadnkak i a egnneieN pkammm mik unaedsoehoaa ngparrnann anlddaridu r sleeuaiisiintbkasbt tiaua g alae,Rsf. ma gan o ennastuespiu enamruypnkenndabnadabgiiilnndlyiutaiarkugaaattii frssakkkkbbdddpEmmaaeenaeeoeeiieegtougphshtrbrrnrrtohuararaeemkmaupuigeaadmsrhrnreparar laohamlualaaiudsusKMnait tr isn niku kea.k oas nA komabbdaaa saealryarln,Llee nnanmu ntleiatraaea,brnn, pe n le pkdhalldaeie.rsauyn tedkema nrsaSaiakhda anm aiseets esent ae aapynbbal,asbnna amIrrbiargualek,menakn ja -s agaactaaedj lnuaaj.naaandpden nunIanasgNtIirym aai tgimsit,a ka al naPnna baaann bakdayamaygrlaiiIa, aa nn naha InoaahfriuIhns,i,oa sancrlw kkankapiduara ru lehmeraa adaenais amd i dtni finiregdnnaieli basska dagnae ayghgnpaeeyre?h msaglai. jrtikaaa nmoak a dmnukAnmtbaaldjnag aueidlkudgaenjdii nn ruai ejg nnam baadum ,lsgsua b ggunerrkreaukealsugaaithraii keme tci nlrassnnduakraaitaiidtdea abes,iariahfu nk aaana krnank bjhgn atpib ydnu d ek au t ueaaagudsIaa(ansmytVttnanTunpkkaneugauad. nipaeaiba nslsnmva-nmnk tnaaaam bnge Ndrite ge n( erteaes aopaigaa sdtenwPgldsnrie(aaulasbaa i eiaim dr isallnrknran-,l aymukhu ainmaeieggu tyaseaail aiaaaaosihlnkailbepna idsiiantrI iesgmn u, n tIiai bi k gIlus d mlheas)haa u Bttep.angyarrlan iaekaiApulanadaae.rniih lannknanndltdanyaknaaatnuhggkgaaaga)iil,. 107 Pendidikan anti lItsaaykbbhhuddddppPODmmmmmmmmuneennaueeuuniiiaeeeelaraaaeeeeelkbdelnrrlnnnttlkktam aurlltsunnnaieiiehaduogaakdegauual ymtmpggyngu inak klghuua mmekkkadueggmuaas ekMaunm akkbkaoriiunuuimahn, sakurtka yaayr trouapartnnaiiay niie kultnaaan a rnun d pbki naaaaan na nuap dgtohceasmunpkkpn dtoPahhs pgsukaun nk.caadugek aean i ao asramled -ad,nnd nas lomleP yniinkfmnaakDrd p i okaydkrkedaecuudk a.hsdaaua ieutreisolian,ti/mtP sei skeadrmakjp ektmpapkresmduiplt lieeiriproae utuis,r auienddkagai melibr,cldr arinedpna a niafa laaan.nimouk t aerry bampis bhynmdnn eaAadkgsupglkilaateee a i rl.d kaaeuaedaasa tpen Piytllmimmlpnaiadmkknaei twro nnauegfaaK,s dnenuksj a a edpy unea ndd2naabadaenaPdt aadltnaeurndrganam0cataaoikendnnaia -apaajnajn hisnngr1nnduamb nu,rem ddeknneesi a m ,1gdaieg ukc kkmkii i km tmetieuk:lmt katiaadioknme e aoatkaipmnn2iianpnosbtonaakdat.dnlslanaya eginge3oir ea iknydupaaalMiktkna anmeugmad k)nhvpeaakst aeesnis .li pieieee.t rey eti ukb abdfKgsimhdsnaelk skn.adkkn adei eaup spaiankaasharedsuepln gire n desetnhaasnl nkpaakiiad e.s eguimtndakj nayu tadidrnu earaerur swrgairpigalnaPaaronbarthnrk ba atuntu eeklatetlnteareae.aaks naaads uu aarmonaamrntllainlodmt hnit a nar ksnlrd Deldkma gmibia j yekaejup atgtir aaeuninfemnesnaealb mdjpoeon ‘orn dgna emlimnr sdunaaksirat reaaadlasg khmgiatmitdanetjeoneadfl neu iaea aaa p sl,yanhn.skmati ba ynrarpnblslan aeyalgnMy iausaaualkea u eitdatnraa gareayknnp athb egmnakarmdpugyua b mpaas tula iiatsl aasnieinntnukn eaaetgmnua k k usnine ksgmtnseir an’snika ma m gureuinio kgbietaot sntj guorkrhuho udhekaeaeiaprm yayunr nrsvdkaaalaaalohujldaaaakndaainpagrttratrpuilawpwrallnuannaa auuyiyguastdtuuadaarsrninnhgkaagigaaialssstttifiiiiii... 108 Nilai-nilai Pancasila tttscaaaeykkdddddpnPPKmmmmmmiieeikddpaeeiiaaeaieeednpraaeeeoralcntsbaannnrnanbagahitrr knntiaribnllbgai gajadagkuseuaaaahryu auh iynaahtiap nralddphhlnedls.e abPKanana au ka kedb ai airgiTcnt g liaem gpemkaneapkaHeapase.usin, ismy ethg shaaarn peaabiakTaThuyaanaaaahk nKakhn aanmlaaedauahnudnlrn gnaaa ntekagn l inah aahaagkk hygnptn imrih omgsr,nkumanln asea-aat u daraasaNmndaaapn gsnaitlmeuamamtdmana ada nani,ni niy un penlrnira nbitd(t , aaanbja irl m iusr ehaatk ay atakm.Itmia.seisi snaud nunnaaeoka pneakaaientn ta lnirDnnalnyduntlaineti bkautia llennu atgtkotemeamu a y aao t ukre ug nyantkmlie ganpsjrk ekn iaeksnaadgerednadganahs pnnpimikdnahs saiiajilagad yijyd aadauapteemiigananPne khaaaaa a,lititlsaep d lii amaa buk aunenkaialnsnprataadnyaanemnraehT saeg hkkgpiabpmynaauebcrgnkylaran uaat abuaian iasm dhgieaah knlntmthemnhmiina sa,ainnunauaafa sn aip i gdnapbnkaa g nnnelamTnmbnyaeat einp nai mn Ky pgaue ml.ra,nunt e ai ehuuatudiaeidhimlnkkpindnigMunrdsea issollnt aai,elasuaatiueaatlii uliariaalrnngai a-ak aaariggnherirtkdahnib l ,ge,n. athne aauahP ukp kaaguen mBydurkmmmdladn areiaaknnatajiaa asa uamenaukatand e-ahneeaya innulngaptchlaclan annnal aa,net) id huh aaandai d ejh,mr id dly rp alkikas lta antsi akkaaaaadkY oitlnaupdukedhetlenruidnoelnkaaeas,anakau-uipaba,k bsy inh enrrgrnni nhaj mpnpkm asiayiiiaaar ktgngi dnhn aig aiemprlae kdk pa s eataamy ay nenonlaydiiankianemiapnMaiandtk l g klgadh ae i miaii in Ps,iahkmnn teunndna ikmnm,dmiag kkbkdaejaagnghsgau gs aian no okiahmaetgrgj es naeskdhhruae nrtrckiumaaiaebl ta uaaib anaunuinadmhnaalcsnapnEtyddkkakkalgsppsttaabligaggau.asuunaaiaaanaaiaak ssrtaanalgg aattnnnnnnnnunkkgiagaiattiiiili..,. 109 keadilan dijadikan ifsekbdpmmnoefeeaeeraeflmrnmoumksmk rrytubemamiiuadfleplPhi r eraikreada amliiakn kbni nd dabaea tmddaatnahad.iylin saaii adMdaaasmghu nkunyeuj kaae ap dnIknunlrnmaiu oaa ngndkarke g kn hoaurla labraingapaotlualeraaen.lsu keur isiddPi b.htsi aaeeah asmnsprr.aepn[aa e rbeegd]mnnun mansa sdaagdmym isi alaidyiddeiom kmiapdiakrikree niiaavaalann n nikn jsgbdaj aa iufaea dotdgrrn ditrunaay e mah neardnslg n asaiamy eaelgnna brjd imdangsamuiwaagi, et sstm a dats eajeinapdukenarnte ion .ua ngnldhtauaaataPihkidttmtmne aa aikdgnskmunaua d n bkaanipdd atad taaa nnreibdlllkeogtiaaananaansmmgnpngaa-i Daftar Pustaka KKeorhalef,b JaSekoragnr,n tLyaa,. w20re0n2c, eE, t1ik9a9 5L, inTgakhuanpg-taanh, aPpe Pneerrkbeitm Bbaunkgua Kn oMmopraasl,, TKMiuumsbw aPardCYTKMeanaeoeankajnnrgnou,k iy tniZnlMaesiaoasltirakauek , hasgBskry A,rySu tUYaar,aek rsoqn2,muai go2,i0 k viym1B0nPaea 8tuae,Jrk .u,rsn k aDi 2 ludNrtMie 0at i2apadAs0a0s.o it8j ik0aako,a 8r,nKI n L.s”a Iu lEeIlalA ,mti “mainMBkbh tiaaaio PngeKNeaKutnio seekPgrigaaeaueen n,pLm reeAisik bnrika,bag hrink2Stalagu 0ugFkan1naE,ng1 ma UBa,nK anuI Pen.” dep, inTKr HidPrabaaieldaiyikjndiaakeiigtanraiat”nngi,, PAKenenbtidu Kiddoairykuaapanns i RuITn. itnugkg Pi, ergKureumaenn tTeirnigagni , DPireenkdtoidriakta Jne ndedraanl 110 Wenz, ZubairJU,a nPkAiaevcrteehtrarms. iatSyd. , P Cr2eh0sa0sr,1 rN,i se,Ew n1 Yv9io9rro0kn,. m Keunltiaahl EEtthikicas, TRoadjaawy,a liO xPfeorrsd, 111 PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU A. ((sakkkbhddddpmmmmmmIteleoheiiiiaereaaeeeeeikdd nhrnrnumiPktrnnnnneuyakdlissnuuedmscgudsaaebpiiupo a-beesnFTAgnulasma ssbaetjrrlaioa mpdtepnnnaeeoatkrdabmohkyka ahgndanyk gnaea,a tatnn ithadaa iennagsnk ph)eao2 ipnmiuk k i dagkkro kkdlmm0euyaalkkpnao iaalbaaau r0anasndkeeIa ngbrannamnnina 5 hsendaien taun pginde)nmninjpya.aulagm da. imko a a igaIpksankamnuaeln aakritniampsijaapnkraeenMntaiany da n asa lsuiu na aadtpadiisd iinkcnsssurlahwepeesaaime taieaym.lsca nramahe npmyaltk iaaaknutng,ea- laea a ardnksuawygsb,nnttam niyaayni aa mmm.kugt aaueib a,n aea dd enneeamms algrnaakadi immkgnakata ynphessdti aa mon tseateeal iaa sesseeramd-krrp nklbk eekmibnaabtrnmesuecnaaaeitamsaa onuhahsihn bttait ln elrgefrikiiim utanon aaabeegpatsugdrikl utrmaaknki e iiiessaa nbgatan i mnedikbemln.siinnaeg tbmgalanbae ear,amn uIe enlmnkoubnmnurnaymb t uagltomasumu apooa eriai,ngbs hltdaefghamam nmaiyui,asnrai eannski kasnme tpan rnit uaug tuielnagnset eynm sbhmyruadn erai duapsisnaabu immg dnbeere hurr i atiuuynnpdaayyapn ii irlldapdhdkkdgeaaasimtmutrruuaatnnrnaaaaaiahriiitnnuutnkknnkkgggsssiii, itkkpneeolardhdsyiirevsdabtiudatu putstiao aonlsnsii se,a y.c mlananMreygaraa e tshkesiaahern mn syduataiedn rdriaidapehnaun p.dlg aaaaMstnpi eamtrbte eaketknemnaryo apalioektnign dkiuaa phmknei r eahssnloaaajaadts drlapaairen t mr mhdaaaeankkniuiingbksaaaainnatt 112 teknologi iIsykhdpnmmmnneaeaaeiaaelidgnsrnm asnneeougt iaafgr jins taad-aPhadb eemraa kariaksamtjkdoaamgi anhta irbseideoaa ,at a nlyikelnynepdn koganramt ae asgglnidionneesntiaagal.uibpy g omtp npm aeaeigDndak rlbnsmiuisaeaaai algntismprma bd ir psidkiaakad -bineetannparesku kyikigni inlod da-lnk ma aadgmsi.aien sisae,asuy haKpp Punjpaaa ikireaaa dan lrspekmnrtmtdua iuhre kcdhapdoulne eaaali aabr.naapsns iplnuinml siauK,lees mianimnfmmtre tm. yeugk kur aamaaek eesespt nsmiuhkri ytrekkgaanieiabfrdi.akn r tiprlaul ukamu aounpka k kksnigiaed ealot laina rmtdeflsn,dia msi ne ke mnyaeicuknaiurangala jeadnmmkgrishnn agaaayu ii p nadlks andaad ruuepsiitayaal tpdkpamkpsaiiaaadeganatanunhkaaartti B. Ilmu dalam perspektif historis jjtrsaybbdddppAaaeaedaeeiaeeebumlpgsnrrannrnaahiaetbk gaho ggdas llpae nae nao dehISMe mgentnMm lapmuaeksamar aylobpentahaiioeesae tfrsua ,inundn iaaa,liuanl ta adnes ts detamghannpfarpo uYttiiarn feymlauerrleuasanap,orpaan n utn yuh,gs an(n, gu faata elirn gsdTeiarmrnmnmjame pty,aaui. i g a peualYp nratbdda khm ae pakaa KuaaeeuarddciaarnulwiSd tbado li Aayiion,tiun a eba.akeb jkuoddf Byk a ,irai rng uyima1lamaabda,set na(dck9ngeat udaaranoKgeaea9grfankibnrag sn ikko 3km uaa,bt d ea nYm)a dksmawmi.nyiatnu ti l leenaa tumiea nbnmemkki sanrkatalu egetu uatjpinypne-e cuutdph 6aoirugoatkp ea dnua r lrnKkemokehesgaS udmamnagcr n u Minna bgnoitmgt ieeso ne hohr -aln.ae6l aota u,eino cadnnkMnloAnA agehaee mggslmikbph)unkarskuo eaa eoayaamiarnmdsinttns,ba h roai ic b o,pai Ta lsiodposeimeptebesd erug ntsenaepulfnayinuieecihsgnlubkglancaabm swatianaaaarttuinihunhnnhuukkgaafi, 113 besar iitaaSyykbbuddpPEAAAAAmmmlnelkiaaeaenieemaprrrbqanoeeectnnagrhiiatnntiauemasstnnarrucs unibggkggdalittieai,uijge nk r s,ooaaefaf mtIt Matrkbaiktim adntnbiattd:siliiTbk tateeakedsmnek,nai eiS u e.phdklle ,rneal t m m oueebmanipupnauuaim dkIdpssc deljl.en iRaegada .aki arapmurt ua sknsmgagnaan ouedncfdatr tBduaihagnu rt oipl sii isl ei peiolsekm n a s.y ykbtrakaa an,Psrragriiyaipa diedhnan ,aglsaurFflid a kemr,uaoya s Pat,aak hi ab ptAnAi dt lamtmknntltnaus n baaiaeegiilibet nshaost w gg YeatnmoeeGkafuaf uomamSaraaiptutlta(daaual opeks aaimkineestndrten zia.rhgpeams oa tn niamaasageieismniuifldyTYgksnaltn S a,kaaibi abu a.e(eaaueib,etc sa sa nA obABaj t ,nn,tynaemn ad pu gai lKmwanipgr maypgnkaeeegahaRtruicaunaoaengh.aernsiaeruu ioanminhbrgtlt nlo aim gtW,ailam otm odiu taryataindmttibmiy:eKe hua neikaneet a(deTtAal umaAlnuaw )lnaaeainpldraieh lku sikn bltnjha idgoeiaoks ae u gke oajKt d..nc iay kdod ma td uaehed AFBiineijatldiarihufatsanCao r ierrbyna iiilitldja iinldigos sia nkarsaiaglsnlskkd inemyiimrmaanryaeg t a,hepbimdu(a gktfomfeigraeuaA -ua ta uu eoastba 5emj)ekmts mte ul artsnvn. ar p pn sa delyardFepa aer Feeeyeegrjaaat niabkpaMlaspyiknoann iaannnlrsdj aen(aauanlsjmnaggl) ga ySaernknuainurl,gdeeT ,b pspa dhed e ea)isfy ttffifah irra, ri gm ie aaiii,a h pambkpsall l onihhmfss SsIiietaaakaebuimyllbkaaauuTkatlbtmrmusssuassooffnifaaaaahucaauinaauaamglalsunnnuunnaear ss)tttttiif,, addBOmdiiauepmaptlellaaaialnlkothuMae p ain u oBnloganragfkni cpk aHugaaonkliktlls naea tohhoyhml-ra elyeA”gah .ten bo( rga1 dga dk9 ee ka 5 raMhi1anl mk)or eadRminvaeeo hernlnn,Aau gmuis(saifasoaktabaknlanakaedeca rer nonu k,ry ndea“ag-inJ 1if gkia8l dabs-mi a1a ofd9uaar stabMl knmiame)gde- 1dmYa5keuda ennsa-dgu1alaaank8nnhii, 114 ttaelhaahp bdarilua kautkaaun m oodleerhn . Kaenpaekl-oapnoarka n Rreevnoaliusssaionnceer ydanang ftssyykobu1pADmmmmioeeaaelem)elueeaaeeskcg nnhsmfsmahrsnnaeaokeggicuifrd igdrtlhraen aikaC aapDtalui-rntgasmiaer mo tarntrpaey mior eapkadi yulameuasnkshamnaeaianlenn totmkdinuirt di gedlugseh dnana mlapena ni kasnlinipngknnluaecsi gousay gae i .uwmdaee l m Ia,arocph ssmimpkkb:albLra neu sike eeliedeebmbendii tarbm(r bpuaadagatndoKka(eraniapnaunb1a l:enboass egnngana 4mouaanenh kgyCns ym7lnsne ys a baeagboaa3il tuaineh da lanpone d-mK bnn in1ng enkda Wkaidg uf 5dreyslraldnboi manapila4ainelets ilbii-eo 3l,aud ancrnmk bmitsntm)iufsu-m egeekeia ieiousadapnlln l.utanma ,naal n.u iidi tanhhauhgDosdn duGalmMu amar ,aeiyu mau dm1nkamnsaeakelcti sg9neeig tsam naaa lfgomk8imgaeia nybntladudki5nodtusnaalabglaaloai) aa n enyk-eun slfsm dGpruaoigra a s a ,i egifs gaa te.arkhki nyieilssnK dsdaayniearatgilid inaakmarkeyennatdiokrri ai jiaggnrtiaban,iyen, muoi m.naag-m mot KssbAbfl ngpomeaiieueeesaag lylnmsnsirpuatldlaoiakioaakadndrnlami ulalfemnaaadeiyitugalrsrrunnhhgaeaat-iiiii, 2) iJdpRmVmoieeekhenvpnreaoglsminilemakuetlbatsaibiuas houinsnnul gkiya(abaaKn1kun 5eyas ps1 anraln4 eejgO aovr -, rloa 1ebmlth5uieu 6ast(mitaG41 pj) a5at ili7u iddlC1hjeaeua- oknd1ge ga6laiGahn s3ntaa 0dmi nlu)iik yl,em eaamni r dyad(aasty1ileyn aa5raymnk6nraga4ya. wakD1taaeak6ts e4aHmd2nue) u tmnideldgmaliaaaannhunni 3) ICpsoearrapsceo pNrisesiw dtaoFlawambnr ib(c1iad6 a4n2tg-e 1ala7nh2a 7to)m mmiee dllaaahlnui rbik Piaohnlio logsi.po epmie bNaahtaurruaalins Pdreifninciitpiifa b aMgai tmheemkaantiikcaa k ltaesliakh. menyumbangkan bentuk 115 ssSykbbu1ddpDmmmeoeaoaet8iiuoeeerbcasnmrhn5nsglnnaeimhgwakea7 aurreda amnrla)naidPMara oske at FipiedrtaadaceldpnC,ori aernia retleekgtontusnoar enufmlikeuamgaoii dg kg i nmafr laepeesaabemsnitmnkal optbt nanea i ks ureaIb hfoerdckGp,l isn f amabameu pgrimlaFgphkapi sakaetsburaekiaw enynaPnirae nriutlnadUtyh g aan rv emr p aeiiG ldacaTol u yutiosiaseMttllahsiaeinimsoip,nn sh ,nenom, cgeBukg yduoug1pgairaeeasaaarkga h 9kkihnkrcycbn naain9eaop-as aee l dmnyt7p ynmdde mnm aay)aenia Pbalur.n (abnra engroapa1 ai agnmie mysnna6ttjhd mtdiuutaadg bt5aweaiainng Aaaaeh1evnnsan ga dtumrue- t ta f 1iaa gyaamid feul6 suaidnihybskilnsianng2smuaa a,eeic stetkg6nfpnrmaeayuaul d.t)g i ap latkne apaaa irCrtaI py ,nmonpe s amoiaidfts leyBmk.m aati iaen alaabaktahalendiitgt raoetf then hgaeaa,sumnmd gananttes ti(a a jrmp upe u1akhmurtot(akr7niauaueesTlsrkna9trkmlnllaaiiuaaanayyt8mingsninhhhukaaa-ifi. Battle cry-nya Francis Bacon yang menyerukan bahwa t“rssahdpKDmikaeulieaaoitesncsddpnedntinaouaroadoatrjwnheknrna aaRmia uld,na sh eetnimlg ddpiakivkfg ktgraoo.aear rin eonrlnes ou el na jnetasrmditymahosi die anf ali anr o pnp(osgugaeauuoyihainl tbwnssam notka irttuea suebeuadr, ko bmkek ” prae t umeutbtkbi alpmryamaeeunuBeas-hneki-tna2nas gmtaanrg0gemunnma e bm-Ra testue sdeaeunslkanhaksaeayiameanuahk na bir eai d esraabdnmsarykbngaeaa naaaeagrnhrk nrnid) ca miu mganesmm,cum i eidea o iarammta-prassornaiambyauasn kiaheAs,kng, a urraeuaclbmkadkksmunfkeakaiial ea ratal nnsal imta ne s eibeasmoArpnyticluaevubkkaaaagnoanaamaasragsrdnpngaaiii., (rseelamtiuvliata ssu Edianhs tmeianp ayna)n gd it eslaamhp minegr otemobria kku failnstaufmatn Nyae wyatonng 116 telah liiit(ssssssaaybhh1dddpEmmmmWalllhciieoupskaeia9aaaammmnkkiaaaeedtbeisnaeirnrsnnk8sbaa rbltsntiouuuuhuaaktgiae aooe2appiiuakjl rgp. ftanss rt amlnos) iata PBOd laoa oms gsgttdd.o pdDgymos kyikaareidenaipge ailpatd iaakmauoiamphk r tsiijroet nnnneatpaa.snipndli aoaac sn,koidema idiIdpl geuh,agnapte1nakaapa glrsmtafi aanefbosm s pba-aiio 9 nao,ducenimn trsami)ggaksnsemkesmus8y aribf a margeein nmi niri iaea kma5kankklpsal jmmteiamgiinuge.naaut,ihaay)iak elt on rek ene lk k.Daja,hepanf tma tbas yemnm aAmi umuasikslnu i tis pielua f,j t faaeulaa mr iiagaaaarbiiesnmesmmk dktmgkssfgdss antktauralij eakiaeiamtbiiuaat uduiista isnmknahun,eoa lajnlumla es.tta,.aatgaues lkaa ,lnkeigt p ii nalemse kyhaeapimlbkiar iadsh samhymbA aaa ,iiaii ndi a er.pn bhdao kna ntu ddiml aeCabseS eglaaahyaia dgsaaornkknaodrenahnk,pamweaupku ngaciggmimdet ng becnn siakna lii taaa ne uabgan lmritud eabttpeiin mmomiegre mase aa ellsilinda laaead apalmos p hliuooeiiiieid ahnpnamaknelkcrwtilg-v uoCn ilba gesie niaiiymshimaapmpoalg aoainhtk tepgamenpnnaaneedraip rma ruaua ake gemd ik -sri auteubdltdri n ampbrsintkaeaaud,nanru maa aerueietenaarps,eusnen og ahepss nbpn,getfm. iin titegny dni ii sguhdcdaiNeauus bgtdkd agmetpu a tlanoaiaakstaaaoresiaa ekr nesaassnhelt i enamennnltlnceainria nmeamhgukd akhmgli ihc kpgmrniuhimeskiansaia ia lpa e auentnaney nmo(anntnnneu sme nnagsS ncagns riyiand(nmiiu ygueffi sgld u,bndKsa caasaaba eij,ae etau eu pkaaed,aesltkioamip d pm -yboknpsainbkiauirpeansiilembiadkulluukhgkaiagdaesnitnaaoritiafianaaaaaaantkarlajiattrtmanggaort atnhnunniunnnokgagas-t-i:iiii,, 117 Bersamaan isdppmlearemohonnduig ene krlgielot gsaimaailnan peym-apmpar,i e asomntsdemeiee,ml nlies tdeoneiamelbdionnnaapgi ggp iuilaa amhjnitum k uigjyat-aaauinalnl a mn lanogm u g ad: uips icltooroaedebs irpsai saaiolepaaldsr.s kmiivikta ai envsmi iys,d ambleaanaenklgna,sg mgypkkaea bairphteniue-mr l nlaseeeednbnlbagiitthulkaaiaaaasmhnhni, tsaakkkkkbuddddddpppAmeekbeeooueniiaeeeeeokrelmcabhrstnnnnnnnasagistaebmtrieine gggnfkgoeartrdr-iarlaaautirncnrdaaaamiLKuvhtiennmamtplktik fiknoiapirapsutiri s meaasky,gniana ksaddum httnurnaasitisii naiaael .clskaddk se ipaeadnt enro,tani.me esnem nai a ,k dDa k.irmdryygkM jl ksdaiaagaa.mpaaaaat uaacaaltaMnmakalKonnnnakaan adantrsuaasgghekd i,lmam s aa isnirsss be tnaeatknl eieedi b aateklkaluvema najckiaeitahn osamnihsprkaiahpasmhspe fuaritiiraum kn aeaae diwelerhay keare stns nyakured o aanaasleepbsmpningas upinbantm oijreepiongy fa,diaki gjum rann unaseagdenioa antadmija nk tngnjei nn tepnbdunge ra t idratklty etgaevariksgnaaupekaivsenha nnnitimkss perenasinrs saaa itaatnhunaeg i aadranki-db-huki t dlas ytdaehmn iami daaaha nkleavnpipagpimanrum epn nkgeay nugaiknd mknmaarggliaaytelui aepenanaa jmydt anbmaaehnsaom. nt ai sednniios aagtssnm Densdiraaeitjttnadi ilgd aaiaitaeasksb,aan tebd i dtek uytnaevnkan luaiikri a ghtdiusguyruk sra stviertaeiaikakifaamseemjibdaeus.nkaiktiula trmtr k eauKikaaaet edln.eresi a ne dupuynfae e mthk Litsppoaiearn arpja sakaabarea pramsnfebisrt annaaaessas-tne uietttisn tnaaiggd ylkidkc emeidsehdtddkknyaitaneiimlnarkaaaaaannaaaaayarntinsrssnnnuhhnkkkiagaaaltiii,,., vybaaunrkigaa nbd liepla, egdrial anpk eublkuaakknua nou lseteahbm ialamg ayui a dinnagdn e mpteeeknnndeoenlnottug vki.a a rni,a btelet.a pMi aonbujseika 118 membWagilih elmilm Dui lthekye (18d3a3la-1m9 11N) amtueunrgwajiusskeannc hkalafts ifikdaasni, Geisteswissenchaft. Kelompok pertama sebagai Science of tkheelo mWpoorkld kmedeunag gaudnaalkaahn Smcieentocdee ofE rGkleaisetr enm, ensgedguanngakkaann liitssceykkb1ddpminneeeamaloe9iaehaelritkobnrsnmaa 8etisperbaab ghtogl5iaidpe rnfa ek(d rd)inIA,kugpamgsk iel.la sagtmaredr t aml-uees eiraaisad uVsinalrstamtimnfnmaeat, lo ejis liy aka nrapar igkuakandlaarscgieeoi nnatensigtafa)nfh eiuiyhs aaam nssalgh miatki ak,edo ned ue nbmg-tsfanatn uraoagaiuapsnsao am.npkr g dhaoia lzl nauaiibtoeueshshK smkungliatgnnaktetaae i riiaigng uepbkylmk,tu as-aeh ore aa,k m knmduidisnrnFrsdasd,ag daegids trtuenutulainiehn auyapikka pnsrsh engmaknpe nauu a imgknirgkbr nnbat hutfgondaaagenpr siJen gn ysauugtnu erjaiatra :naaetumdcrmi aknk ,n rk mo imhasaage(yglekrnmiuJhntepngmaola e bsa mni aieilnmrust teb,s imumd uutga ,irabm aotfe dH nalseinianlairtnkkpi eaennaniegg iuga syphtangbjka)iso-saaaapei(t kennhiridnmeVnnaruur mnneore tg.a mnnm ireiyyld nne oIm bgsiaaaypanul gta amsa reetgcnisMsdnr,ei nmjn auaeu cuue,bkg ehbejrub-s.wpmuu lviiuaala askllkikknianrmmtlrlegviiaaaiagysingtnaakshnnuuhaaaa-iil,,, ssekkddmmeukeeiaaebcasdmlasnauttuaemuraytd nauj etu u rshnmbaaiikktnfannuaa,a tn nsshedngiynn a s(sadyinspar saisa r,aef ip lo.kmm agpaaFmydururteaea alankntshs asoiggyut)nm iasab l,er i uyeryagsdnaanuatia inganbtnan ug(sd ppnyt :a dare aknenaer e rmnuwsdeitbsfaeqai aegnsurhnda gitsas daeuiienyinrtb se asiaa )etakhsm ebnee ruu adhbstn eaui,(bd tbndpuauugaoknIpt ypw gm aatstemne eearmk nr).e c gansDeanectayrlceaumlaaaalpsmnarmiiahngaaii 119 1) 23)) issssaaekkkobbuddddppnnDMMMmmmmmmmniiaelfdeeolauniaaereaoasnaiaaaeaeeeeeeldcmabb naenmnsssdrtetlmtssshsnnnnnnauaeuinmimlraag aepaaaapoyear ocgguudmamsknnas slyam anahnaiasaaeetklhjjaitat ggtssaouurr ems irs aatrnnrrhr .i epk sstm iai kmigyi aanl aaraa. fu ana ae epk kyonida ngnmastkiifaMaatlengrnFaear enosinualnsassenna,neoe nbtaiyrd n reignkiariyds l m s muscs”bsaugmisnsr(, i ea(kai sdti akpysnaaaai atdm ni aba tabyleefariiliaelmrfnkulabgi a rlaskateaaaacaa-ydtomsrekamg ka uiymi tanabndtnnaasaaa,ld-alibu e bdaanree sgigndinkosg knsoudh.lu “iaaiaayrc, is nakpaaigesk n s nskan uldrayaadpbtimnr amieapaikkudntaPr kaasparb aaeens,tiihduaaotpi i aiy nfiuedananernana atr-naey nenwk alnnrk.lkekmo ial)i tajnmmaat n a.kk u naaa.e eonsl anpmk n fdptoaorenttan)bginakeaki aunVBgaiea e gPmvnso baine nmtvmteky tuavlarib-iuauuegnbne aelsg asdkaadbanespatuakge ,nrd i tadragnid iiieanidar ,gnaibsna,arfogb scatabie ssdkgin -ii yaikn uuaejajnulamam.kmtu s naoaaag akal-knnok rdbnalttr Sdleddrik sm o aueeri -s, lellaekgseie rptamiodipaa-uatu eha yoekrgae pkkbmyaiikgamunskknnwtkkartehasahaera aieolianet,npiteg ainn paifar ibagt uiuparhmartm.dicanglnaim un m saaal isjsarde sganknudaunnua a njiruik o e yrrak u eyi, uiuu,pemllgadj tg enbalr aaaku la nanessnit npaud askrrhaihn ed a ysaait gnttaeia lssiag nia bnasuutatuaaokndkm.atduiuau mt-hmunno,rdkklliPnpnek guitaai i idaaelgjk r an baake o tre eupmkkkmakk kmraeubhnisgruapmnmh deiee d neeesymae ekn dbdeeSgb nkkiunksssi spaormtutlaruaesasamiguuaaaekeaaiugaraeldsinanbnocydtttu naabigzaouyehnetoeuuuludaaaggndaattaiuakisianapatrrtlaaanaaaannaaayaosesurnaijnianansnnnnn nnnnhuhgigafalaarrttiill.,,.,, 120 tdBeiatgtaeaprs a-bmkaketaannst o olsleeerhma pnpasiith aammdea pnnojyasatd- im plotuedrrebirfuonkrismam, i.t ea ks lesketbisa,g aniammaunna sssakkkbbddmteozeeeaeiiae imasbhmrgmnmimskaeiaaduidepib lpakmaINud dmramneiroipinysyara ahbvaapa antn aoaingntlnaks pnairhad kg aomulgldnaiai dsamnsnnnidihasa edky,gkiatp b nb aiaika.mlte, un euenrabkt kiDrnb u splaelssigauineakha,e aggpatkdnbwunalstnakaiyoauiak lashia hagbalt br a.muiana ddediiisl d-n eeaiuDitnlsmdamaalprapiaainiinhp li pm syohadgdiei lsarika i.iria iknnkmlrktsNrieaayiakt i aleesnsaspioss aimgib ye lbeysmaoaduar maiur.klkid ereiakgd eadea anh leyamnnyeokau may aotbtabnnsaaa ltbaaea jorgu sulaptna gi aihnksa gpainali kgskapadeodsaaakan mmuirmintha nawapbna e angu a ra,m ha g rirdanna usgdepetki ani(sanayay-npsntljhkhagauaegauynnaaaadmmiblahnnngkga-i, tcyyddeuaaairslnnrgteigguu b rdusmeubit)r ree,sa rredsssebaeaikafkdraagiaat ant neiy g msmba eunedbpdgliaaa a gtwly aamkaaiie n nept at reepnantmsideyhairpena hbakgadat ad,ib mnpda kipa(unecr ngiog cpgeuwuiernrlarak tukhetatbrianun-anc, d h kudaaeltakten unwar-rn gpkaeeeke)tsr.irt enu ue r dbs, aaayhhdkaanaaannnng C. Beberapa aspek penting dalam ilmu pengetahuan ifppppmleeeeemnannnmsougggyam eeeaAMhtttperaaaasaenephhhmklnaauuueaalglk aaatunde ,nnn i tap tankmerhmi afnoatueejutsseinanaaep wnaonnsemm,um,g k hdj e puedissansanetdantrgkja/poau aklmparr knaitarstedn ohu mu td drmdenkauaiirekegrlnks.lin o ei.a funsbhdSeesnueusibtrjttbaauaaa a ytnksgagaiaa askandnsiiia gkpa snm aneup nk aaapd ,bts deuayabary lha aamkahrwhmeiaaatwmakuk s aya ibbkta a,aea rnnsiiitalllnpgtmmmkuayeanuuukkat 121 atau issaekkbb1ddppmleejkeeee)iaaemaesbb sgmrgnrn renuSpitaaii gakbatauga ggesenuputkdaAgsdaakrta, erateiia aiiiseng.ml nalr lphupmomi anhgp pueeasmnke eaakiarndsdaes tmsrokp n,iaaml iawdaMool nhad ynuemkdat eueiskau k rgkiamrtpeny ehi,mrstn sgoagldouepimki ink amitnankeaal ,g elmg tkdt nyae ualeeddaia manutsnkrlmtiiielniaide ajse utn,argm emb lapikapy d b hataetapeudsieunu-kdl enaaarkotgrkamamtskgln am kena aekeumideiarmr dbttpannnadyneaauanoa inuaam hshvtok rk- pnd yuie ,bkeu tl aajidarmehajuraeitrsenarlriki nklaamu kdalyi souka ktl ruaei nimmanasaa mbplntgtmshha auaea ug de.i dgnn unepnrrluSai,aa pet-u y nuieuklmsbaa bkubiba.kenaysn aolpieksa iesha .gmk raegtubS nwp uaihkarevauydespkaai mdgianii ntaar ksaa paaeie neeinausrllmnb titin ogynsietaaualnkadaismothtmrgaennuaayiruuanresnuukgaaitiii,,,, (Gegenstand) s234dmmme)))iaeekc tsSdpmmrnnaeJAOeuuaeeartjureedbaawakrlaaDusanmajdmth taieaksmuee uaiu pak bkarn r sic l eeusaBas,gaespa aarnunsbdaasalrattla aa -nreisaaadirrjlmfantar hnaaui au(ktpdrR wd y mme d abeeakemaobraanmarnenaekekebnt ret lsakasirabikuoa mnannip amnaansd tio nebyspyun n eootavtyaaaeag,)eut pyannhak rn diratattvc.cgwau ae iilnes aaf nmanrsj.ami gys unt.s- d ii ea mdts ges aeimintid, nl eknmrmtauidbeunuu pkn noau eA (aeatthgKr rsuarnuouawaoponmf kkpnsileekpa. e lu agnneada Mmh ntmsge igu mopeceeerena ulguekltWgeatamaarlneuenl khtlumginkpaagubui s n euu kipaittossnynaeadaeneopaanrinnir s,ntaukl m d ui yonrmasmt paaaia , in tmettnes1isi uudsniknadg9oem iel tets8nahd alenueayi5heealrt kgaisr)anpiiutunaaan.uant asnnnngiiss--t., 122 t(sssaakkbuddddpnnmmepeeukdeeeniaaeeielaeklcnrbahmrlannngaatoatnaekdudlsaih ggieamgrudmj teikteae araahntarCAKNiudmm imntn feb eng ayaii.apmko e kgrsnabaktliaherhhangs.isniknPtm eaa se nfu,an ai)ao gunnokhsr.dntea san uinklmaishigi knooeoi ,fnds ia ttyna uctrn giayduugiuenkafdsiyaomeinaaf.a k tp e raa,nninl ulyapthaak,en aigt sigtsadrlnd itadema ik mi danoo ta, alaarkae enayuvssg lon ukayenmkaskehae t pg rhaerms mmnnt akatadonetnkigoipnden enmetaapr ged ileen bunkuskpalom otiemlnirstieamprsiaagas mm)niiagtinbkaethi.fu aiia k e,adlnn i bp m nmbdtmpcsu tukuauysaaairemenimelphdnuaitnansa nrsmgnuueyaraianhug eg,a a tnyanadngg abned (naindggaui jadtga adhu ia lakashkhnelaphdak anhniai anaihdarlaianeb kmu. addsi g adpd ,aeamcidk uean laaDugbineikmaneipl t lidtlunam mam mntesiuldgdsmtnesumakyueepuuikuale mnlpaag kea ayarei hodarannkpppunta nksaluy lago aneee majeoenkapan hnlnnn gcmgseno kuoe aa ggg siudgyemmnh sunreeeemsbuimaiadigdtttc etaa s daaa iiouikaatnnmfn hhhftuyar rihujieuuliduuuudoskkanbmalllssieanaanaaaaaaatnakiiirinnunnnhnnnagagr---f, D. Pilar-pilar penyangga bagi eksistensi ilmu pengetahuan lkbdPmaeaiamedbhrmaaekasdn abaMyinaagrar enkmnalagiangalnuml u nsdipulie i makb daatuteranit daoe gsnkaroeuikegrk nri ai alroapmnablegenursrkhgeon ba llaafu suihtoustki bivdakijsanatedeha kaslsN etel biasesfema,uw riarE utatoibumsnnkia soeee htnysnbe kataeidinninltap, ag arusm rin i aynepp nagtaa noiirrlngdmaai oddlasumliibeo gglaigmmaaiditlhsuuiaa,,. 123 itskmleiamsrejthinueaac mndat,a raiditp iap ske,a knltlmoeeolrrguientiniksaag stnikid.f i-anane Iltt klueeserlppamnaehapsr t iiimrfds iesae.bprn iae, D bnmangbleyeaakammik ab n iaiplsnmmemgrueakenwne gnmakeynenbat aae inrd mbgituaaeunkslnapantlaeyuunkati ontologis epistemologis, maupun ontologis. fsavkdddppmiikaeiiaialsetplolisndtaeilmesiedma rmoormipltppKKftuuoaiae eisaaegknlsrbr narkias gsek.eru y ngorennna(a(/suaiKyvaicrtlidllnmfaa oaaaeaaignl,ntktni tiusk ji dte ageaoaeimywabtntxnnai yata.ba.tmi ) inotpbanpBP uoagln ktieoe fsuledag nragypgnnkafrgipjauer,ua, nae ir anennsln mabattptgg kieir(aeifbsfrarcs iiimiealckstot mle aneos nibmabtegnbutasibebuaote onexoinadtnrrllgt tlgido it) eota ioaa gaaldrngf miissml ii eda n,dp utamiraaiaes kul(pmnceknsmaraporpe eynanaeuuvlliaakakpris en an eltsaark uebqigynpdaom bigu) iaaldl.ediaioi l otislrip,ahgym inldstioh)ipaglee.a ug -ade /jsk irunasa datmpgarpaiiudldkdkipilliaaanaaaataannuhntkhgrt, 1. Pilar ontologi (ontology) (aobbbMmme)l)aaieeuk tgshmasliat adAm is Alisbit d-aSPsltmaubsampnieepepusatnlne neauiueoa ttppksnsga uk lriadul elaysg) iulkka knl u.aa amriuru otesnlhameimaunare i lrss.n lknoan (uciemtrtnMmmayi siaipn tdaesuseoiat in)o aa amsnss.(ngn tn am iumbak st:yj ok asmuaua(oAule.ntmt oen mmpuOtpg,eueka ,n dirustk okssotieunpi a,maor fbagnehdal,l olukmite aitds)gsniimypnm deamii:aa akt saamnebateanakt ,gaa,ir se ktmnp g-dkine daaal aoeylu admiepmitmmarsnaeoadaaa bntlbatlsaorei iitneat rhsnrgauralkmdainaai sakitnsbghetmseniauy a,i o k )pneatnabk real ,ngi aiedbstvnltghnaaiieaiesatwtnynrra,rla aa ,,d n a lidtsiald gasiddmaasfamuaaaadaannuanntnnaeil,,. 124 kenyataan seoksoinoolomgii,. mlaaikna ypaenrglu tibdaankt umana milpmuu dliajainn gskeapue rotile hp oillimtiku, 2. Pilar epistemologi (epistemology) isekkkdpmnapeeeieesortbbiniatsrvpeegotananneeldmSatimtaanio eafprr .lloh aaoai lllunnigleaolua,,imgn gs nki i tusm,rps i i mpirdtesoeeattnsarnseepusyiemgraaimas te tne ,k mb (mngebdekbtbpare)uua egmr nmtnoi bgas(kepaeebreninrrad)blgoi n mukeeb,rna mmiul,plnae m/rberm msomaausuasnnte bmert,gn iase(kkebt,cr aeana)isc ng tnaaui trgr.kmed kaaaeeana nern ynan atba ,gmna P adengkgeekamkgrinmse aebkgaa apsairabttue-lniasaadfmragc moa:hduk bsl(aaaaaeaeannnnnhrr) 3. Pilar aksiologi (axiology) sab2dppnmeke0aeeielosrlnna0anirsegi9omaig refl)n SLaaaom. ( ebcagtpge uln abaiats gidaipnlns aunark ,tn osgeeba aftg1mdeaeinnrg.sart a oaaikptor uaiapinafl ipt emlta ,ian dll unagpard, rene med amn lenefmigpbginm lerioeagiumeblnnsarmsoenggbe) frea u aqiipmnsnwukd r giaboasaaknianblitne alne lmi me.lg( mmIuk drBia uailaeynsmtasreias nakiuetnk riac.etau aottppteor erasPWsidr lpeetauiinbedkinmsmngutei srabetipual lmamaessnyamirueungarananaaaaytoninnnhgaf,, 125 Bagan 1. Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan E. Prinsip-prinsip berpikir ilm 12345))))) ltrSkkLbhddpROMmmmoeaieeoeeiaeabsegreeepsiirrnmgsjtllntiilnnatmeeiemikeo oioogsigghkpmnpankd:enitaguat a/dnaioaonianuamarsfrsaalrleta:ldnn uok in:kpiidun tsua nag ,aBaa:t knCnit eils.dsreyu Mokag amt i:arainut,g r (Sfenu/nfiolai niSmnaeonts k ng sseak ttggiis isuilduhr,tsigaamu e sorsiiaauplrkltt. irulp eaeis n p:kh-fp mlatr)faoeuaeeain.mdkr mnsc ammk era aalnsetaiaans rniiondnksksna dag rdaigetiag aao eornygunksnlannlaiuaagkue,a anb,a kmk n tbhheh elaiiya,j f mn rlm ep,kab fa komrnioaeasnkirtngsgiesoseii,ami f r eiatrdon,kn ti hlic(upategoagstmaoapa kglihn irsstdrsu uk ti aetil asrnttaeay banaiabatmiaafyadldn)i e,p kn fal a i.r:..iaa g n k kknf bnp itgneM jkie ee syfyamir.relira adatnSan Tdkie satsenycti aaienatnddooddapzsiayaaandabaaiaanaspnnnkkagest,,, 126 saling tu juan tyearnkga ijte lsaast.u s ama lain. Memiliki target dan arah F. Masalah nilai dalam IPTEK 1. Keserbamajemukan ilmu pengetahuan dan persoalannya jiiiiftskkkhddpppmmulltniieeeeueueeemmlumsaeishsebwrnnlnb tannuuaaikbkhrgguisnfaguht a.euuaaeeie nugs SPan s mat lttnagaglaikt.baaren aadpa anba olihhkiensha tsnien amsrauuaraihy nie nt iiatb aa da la,eesguapg inmsnni innnn eds-ra yand psatitctuoanta.ytaaaadaae ul bbii rarnphatKdrrat ildeuaiu.hiklgekuela pa rma in aean meaktrkgakNmyemzknesgn uedee anaauen el j masmbads amitltape ni-uagkaleb taeakarugnimhkeanyiabn nz-einlgsnuaaggnmnsaauabge ank aeaasgmaseshtrnu njni tda eintbasniua a .a n arae l a ii ,kjSahblen dnbemmadaee uekkpimaasklyme c aaasaiapengaamwataunljnan aaiyannuerrrukna ierg aa mpg a baassnnde tky esmiainehutyasaeaidarka rl a karnmske aieetiahitla.anegteukb kamkuduuornm miS nn ie a .naddh u uepdbtes pnbigBi up neeiedkhgsiaa ksetkerrtn aeaaatnudiuhbrr ajn mgld gaba atykpaamnsaaaimalnmeaet mee nan pminendn pnnae- sn iandnggau yaedgnnikyjmsig y eadnmeeig e atdrajantmkajaesaa iuaadd eg daa.mtmln hhuknaaaaaI triaulluaulkk lkkaegwapmmaasmtaaanaaaakdaimiainnnnnnnnuuaaastiil a) Mengapa timbul spesialisasi? ssdPepaelerlaabslmiueaMd lmiaieslamanensngui ag m peiklmaeme tdsbouopad kenedstg eiidkkaraaalainnrnsea mnpsdiaea akninclagm aneimlu mm islbmumea menuatgl aoaakddmniaenn.,l a yMommaba e jikletpuikunea r sdpjm?aae lnMreal lnuuitsua aadnjsluennnamyyynaaai. 127 itsscaakkkbhupCmmmmmmmleeeadneeeeansmotaaeeeeeombidmmkratntakrsnnnmmauruua euptau(yoaaarggun oksraSbbikaagljjnSeujs gh uuonusaeraia ipimdgak nmk egaaaaytrwnl esiieaai iaok.nniabilyl aae s adnrmmmSnmr a aahiind mugmae a tin t luugadj.lpnasliaoi omgaiaeu jm,eamtnegrsd u,knyk pma onAgar uyi1n adasaiaf-spsras mad aaa9atnndnauamoaiani akarjm u8 ilamag naiukia jt aieansp 2sal gmlgaumiaiam bimml n ) iaakbnomsnt .ee” ma i .maiaiuea r hlrtdhr umlhdm-ggob kdeaaubaa oS aiaammdeinennuj kkaeropdmnpusekdgynumg .eemkeaa aim ,akaaaiyk mmmistntT atmaal nua. iusoaa ja”ipan kiaeumdnnHmbmi silsnduu anmlikyag,mjpams egane ,se bakak plaebur inknye dnnau iamessiihan i ancgoa ,gii rnmy aa ui eigdslk i mia uriltdlskaiu daiaildmeutnmk ismaraunbenanupltisga igms nukppaeg pei u saaaarpjakia ntauiuts ar zrk pdi.nitiud ga-dnd awd kn eei dpSjmesasta diea umbna pubeast -kbtnigamaipaginrskdeepibs keu dnhzaeai bsadiaaaeknnot anaputrita syiuntiaagle dskatkyaomeoynaghshlu rk anaaniadg ea ausuniald n bnditebamalsanan.ntuii is gi uamsusi nor inaeun il,dvstishs Khdk inn tm g yukeayaaiuiiaaosaudkladmnrdmnlammarptullaisisaunaaaayeutrtammaiiaaruuununnphgiaaastli.., b) Persoalan yang timbul dalam spesialisasi jibbddppmunieaaeegsetkrpnneaamieaggn rbteedpsrS jtmeialeaupaferpls mhebbaaaasudajipmtahinaam aur mag nlfindie o a se amdknanllkaua saibienlimismma ni liwdn bmm lubmauyma eunaal unkhea . inagnnsanynphdKygntae eaaaayes.sn rnma bemigsd aigpaiaeualifSiais nt nsednakai cggaale uami nlg basma ubmuietl canietgm lf ahraemi.i r-alukigSsmanesawaee a.lntu ggaa ikS iik fn p,eed up roeptakojenroaraosragist niar nieitda tsifpgtkifoinaaf neak,ikghs tglju ipma un as eanau sinym mlwidddmnaaaunaaaayluirnnnungasi, 128 llliiittsssaaaaaykhdpppKNmaeullnieeepkkdppaeaareommaeainraiaghaneiamnnraaanhlp mbbgnsiuuiiiskn lgnygat neakautui- tiku a teayryaiplkgiigtilamPBedsdekenull tukanlaieg,pmmsmiriaeiim an an sa,aeysmalnebha .rh kaang sgumueans siguiaydbut no gl l nad o eddiaaPmnkadibbaru dmgaahlaltnd aaneaganiauaik aaeumknlpakslpagtrkal ai,aehaknae,o ar niael n inestpdksmat ukunrnak lhr st ueynep mmuaiiepaaijse aearpd tta mhagessbt nhmnaigneakle mees ulip as uru adprynm abnalmidsneseasiadlaae miingamgilaaalnadsb geu tjmltnaaian etinaiai un gbgaaee lasuagysngrgrpkm u aaka nrruke iliai ui taaetiei knnpkne b eteadyskuuanrtpinnl guaa myerlne aaaaatw b dem ginulmrlaarbtn,nrnaimuua tuaedaii j tasueiaaulgtg vakjepa mktnniemnakm ueyh i asdi dnbmaaang isn otmaa k haiiulimyan aiid sglm nnlankakamr ummganoneu yaaiu ug y eneainbnepsgydaanndb j e uamkad nunieign iaami aum.ak, s mh samr a k gddgihatalsaaeaulnapodiu aKib lanaiakie mpdlrnkaso te.amt ep.nlet alatoa ua k uintdri karpimureund hkonbk msiisrigceejir sbs aktaaaan ioaitaaesnlisupliaa a.hsantudo man ke tag li entkadnka m smalnrusn aDdnmmeuihei eakasdyd sngtroruepa pssuwpim iaiiauaaj amrilaunpnuutkaae,aan twaiepd pyaeirsens tesssmnp lasbrau-niaatariuiaean yeftp aaluienoims anna mmietlapm tlepra.amal atitndk pa,eebacspnB aeubsnakonyirhuraa ainrpr aaa naasn at mhis aahindanniyloktru.i.iiiok ks md alilll eaganay stHsmammiimahyiiainnnnanikaiyttupknaaiaaruunuuukggggaaiar---lil.,., 2. Dimensi moral dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan appeankgaeThtae hmaudaaa n i,kn ai( ibtm)a ne msaabnaatta wrmaaa nmkaiot ard aalkl aeam ta uap reeanthgi kepam edbmeainnkggiraaannn :ii llmm(auu) 129 tttsykkkbpKwMmmaeeeaieoaeeutekkheebntnrmtanmmejnnailagyu guggpoopmg aebdam aaU llalkri,ooneanp icnl u” kuggyugyaastnssiia aa kurdba ,meiic annatkpleimmumsakn geyr daiolsaula anm a. aum rn cknsglo peaa ampaapgudtenmphm ei ei iertpp jaermnk etp neler ilgauusamyrmenakene tslansgmiatbgaau pknseasniisadleiaagt otha ayniaann”e autnla ngheteya lan aia tnumpohsenj inynay asreat sap loainrnydyeatkum ta,a maern adihtn t nn aeadao.dg ggkispkr erl ebk aaiemnaamn mnPenrlldolaugiu/bgea uatplhaaaeroe ek nenartentrrgian icnnj ati ikapamudiie p dkl?m derlamtmae aaa eaniraa t,?pnarpuiA gidn sse na emkpa pepruknytAhlbeekeaoiiasa intprruenhirrhnatmaimat-agui i gl .akmmle maa b?ak adtnsm badeha uhKiaa nanhaai eldermna gugld aidhtkdgaaahbluiidaaapaaangnaiannnnhnaala?ti,. a) Permasalahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tsakkobbdppmmmaubeeraeeaenaeuanttahnntrsmeeoprnkdgwaganrrkaegg raulbbiKNai am-a unn)naeb nhaba hi iltgbe.tl-tlma e a akimipa nmyrkdmdsuinuaagaaanaua etgrenannnkkk on ann ppg g m akenyite aaenalpu eeramkmnn ndandkrkia g ltumueegeianmeiawnpm in tyakljpuyaaammp aanabeahkn asnnuauennaubjadpgs inn ngg ae a eigadeak gnp nksawt aui edpegaatniphtdannutierhe aaarlaag itmuhna ltrainpea alumiyhimmtaadmknlasaui tpurm k uehp iai2diip mtu eltnem0iia ummkkan.pp0sn s enaejeeeeo bm aBnnm tknrrdedaci temii”glbbaihaatttakn eaualaar ua n,gtr jins psnaa ohp aagmrhnms waennylikeuyabd1an aa anahamkaa8esfnndtnkkdpaher0ga aia piiora0 n hpnliewpts-amum aa 1ruel”sstun(aa9snna ii sad, eas n0gdd ekanpp aygu0iaacdillnadaaubpasamsandasyiirahhaarratnuagaartt--iii. 130 ii?sakbppMll ekeeeemminirrrnsbuuabdsacaon iliadcnrtpKagnnaiayleko.gary nan amkana ,g t o pseekpokkltaebeaaemnnkrahlto ete sgueligirniomtat beiaggnknabshi am te aakma tnddipasinegsanaae,nialpn ru amngpmi sm h riieaaoal nnmis.db lsijamallauoleapdaM aumihi ild e pap kdanmneeenign mtta aergtdlptiarueikea abntaikhl aarsarnihatp mdaoonuludsal r aopasnianspegnntni rieanpyd ginsauyla diig ans nase,.k netmtIeees ijamlakebra mnounabkurttnouuidauablgntmionnauaaygggtnhnaa-i,, b) Akibat teknologi pada perilaku manusia dalamA fkeinboamt etne kpneonleorgaip apna dkao ntpreorli ltainkguk amh alankuus i(ab ehmauvniocuurl cdmoieknnetrhgoaeltn)u.d rBa keohi raoavleniohgu srim cpeoelnnatgkrasoatlu nmra ke(tarhunep aatkbinialdnita ykk teaomn g aemste sppouemartnei ounyneat nutgok (dpm1oea) r”dm soipelaneasnleyankg’chPusyah ee benomnbit sdaieuasodbm nrpsikgnuueeaegsparnri)neaya .rs ’ ksPtiit ienee bmdinik neagnmafrneumoiem kslnopeumb”ggut a.aiaa n kknnygiii bmpaapannuietag lkratw eiaslmkniia ,n kesmouonyl bugoasaanrgettaics u fuye rblao noinrupytagasaen k rmgm itl eeamadrnkstiegueaula nlabatltiauhunuhr-ii. (2)t“abdEmmm eddaileraeeayratcdnntnuneutMiuda rnyarmsaiata bcillu dkaaaaiac.i aimlgl snn uTnies.a bpe tb tniadksdeam-ynningibscpugoatuha alaligasoo cnmsuittguaugienioann ra .nnkbay tu Kiepaappo l rhanaefuuyl kipnalt l”auadheut siianea n imnd bl,yg abi eea,maer glmaminmisd ittpbenbuiaakhui a nhda( iknu naEnegmnsg m b iSggkaeede aer,Bpb la maamsa)nnlk isuu keg:ea siomslp snnaalhe oiukankombghunglceiaaag ak rnnsnkh tsel . iiaei nnp smacbkdteatiraaraasritunnkkaai 131 (((345)))ttttceekkkobdpYmmmmm iiauikkeeelaieadnrenaeeeoljlssbhrncoiuagahsnnndg iiuoeegnkgssaikPBA agyue nbbnastti ntunaeekersk eeiaat,,ds m b anmitbhuo inn1srseaauhebdna aadkurass9he kakiraga b iivanrblni9 hj nsotainskniauksn j eg3oanyniecmb etemgas saum o)opakogjltenge.alaerrta n lmeara toaia takumkonstntdem inrkchuiuepi e lukognsmapoe b bm iaeksno,nsmndh nek “innaiaaesnogngarra atkeg nrgaanralb tmn jk,peaeo gnlr ouddyu iuipuinogSualumassiui md sukaracilniin smpa. ima aeiashoa eiaua.k ne taak dsenuniaaaKes”ok a na nand tmidnmdnpuoe na rlgntaa airnntadoo.ba iuag lrpyjhn dlfaratmceasdano laau gahahniki,onalcc .tkenknk e elu iltsbdd ge aarkgrirmel auiimhak.hm Pjrk adbahnneeu a eae ee.at wakny tnknlmennbdauB(tbsa Psc kairg gkiianneiauvmensa ashadukmkgggiltkrdtont ii eaam ie eaje raial u nismroonhurlssatnaasjesdjge, askpan nauatlbiSmiinniaa.r naak u siTcuhaankdhinluaeshPVa g e at nink smume aeamm)ebnmiadubbk m-ka tu aertaaasaeie bneuentsenialnnnrrudnuoa innnuncujkuyud ejhlkbaaahtsiaroaa(ssamualaaigi uedTaiinglksarnnnkaaaartiiiiii,.,, 3. Beberapa pokok nilai yang perlu diperhatikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan taypme)aeka nntsngegyRmo keaAultetnoramdinagdohakjiualau oadksmeatga i mnkiiinbtn e pu o mh apdltaetebea khtnanha ng apadhglz miktoalepaarsakomnnin nk gmsuaoogetslakeacoir arnag uawr ia gptdie aa.ak rdr klhoa aaanmilnladkm marsupipa t e ,r m nuampngnaeaeasnnsmu uyghrsbae-uiaurtakaann.u hkgsImauanutandr n uimv niaildadgmtaunaunukar132 cbd))) iiissssssscaSykkkkhdppnKNmmmmmllnieeeeouedoaaeeeaiaeimmeisaaeeekldbbbbnlsndsapnana dnataasunnnuiiuueeaaaadd lagutdyagiavii kpgud oma mgggg nh ei eatlilpilslmuasinlesuraaaauddra. maanempe. amd iisiiiiruy nusiantaann lganieaibapanauna m H wt nel kgtnNs hnteia,snrngr dpa muhe/auedtaipainra ui utni edbrltdhmkdslantalen loebg haaaasar ei aatnaaelrgyukalaatihlie l lahndisarlih iuamasaaiay nnswtannmuksa uttie nniunm siao m ua g,kiraaassjat enp m gd aslas see.in.s ah h ob la ingaeiiubadybkksbpmn.paalkigat btkihidiaAa esaiJriuniemangaidkd uaii.prmr ggumk ln nibmrkadeaa agoeas laemapaiita adsonaukuaabbnhi im eid .a nt ian gsanmaiaptbigmam ta Tmhlis kbutggta rne akmnp.atpni( epope iissnpkdidriE rbnoynaiotTranermud.imia akakdau tinainlnsgbrs.m arkesib daoaai shg eYgtofaPiua k ariianilr nauedkdyaanaekio lsmmendipaun,tntnaadc iar uto ,gnoiitra idgsoaknn bnk.aape dpipdaa ldip inieb.g oeka keaubmo nos ansasrDmur n,agoBpnwiilket lie as -s1isenii s lnaegkir sobaktk atiilni9 mdlnai,soubeeaathritea abkasg9t uramkigmm a ogneampke,eedsaup3 s hunlutkgnmirmed jdabeiahe)ib daaga.a-anryar hi.reepn hya rt aaaPnhrniadpa nr ap eg panattndeia ka u kttnignulebtkeuh ml tneeaiaanaaata migtnnnasumekeikneblanlaikinia agi iaynakknnbiknebya n bs mmpbibha oodbniroubw a aadhesaa.s asnni b ukonn nepyrati utvatioeh doonrrdihkklnaagngas tiadllowaammdunadaaaaaaaadaeyytigssnnnnnnnpnuuukhgaaaaaaiiiii 133 G. Pancasila sebagai Dasar Nilai Dalam Strategi iiiIIttttsssakdppnPPmmmmllmlnieeoieekoareimmaamdlkpeeeelldlbaosnnpnnapoaaPnnmmnauuiou a-sccagidklekoestgd-ouewg.n aateapr u , niln KDa sala loessamrdmoaesiatu nsigiiaasgtltaDbbiin rllg aakaibdfirellaaeimtdfaea ii uaairseubiaum n h Pria.m,.mlpsn barpn knakgamiddnau bmataa igmbetDig niikd lmaty iukaatj n apPakcdpimaaatu paenanmpnaeua aen daned nber erlgmgsd nmnr dki ea asmntemosimkaaaagu tnoill tbnugidemaaaknnrt iealtanspbeetamipblunmum r rn fineiteermairia ek kktelutbtusiaun grsimdmnd a .tiokabtpst eneasss uahkaraifnnsiairibe,in.umeraa r Dalks e t nmaama pn t aoo.na2Dkpbi gemmgleo umuPrnlat aaeagaoeiaobndiim nmha a nhgen,ininmenge ga n ktaamPifang netiregeuasdacmarasnoaatkinisnasettakeu la ka utnlaaaiamaarstiton as spupb luhcpn atnidiiiuggm atuuaeul s ue heyi iae dPnrisip ansn”paaeunss mnmaia aa,dkce n gil/ eniaikrnnsaasnar.mblebem sctk nteasi lr c n imneaeauou uaeuea iaa esu bnddm rslakrbl-ptnsebtiotnitecaagahualaoi aeibuuoagmfljaghskn nhngdkaaimkanrslitrana osa a hnu aeegsieagpTiinae,igntl tmao b s,a es.r ne steih .ilemnpube nase orkgoimtedmnI,lk teeagaca gdgldmleneaUaornnatuekakaaiian gsoufrn rnlgmokgaustsmisajmgia alihkiitoeynta l aokrlsanrobu baiuta a ur as sagrn agaksrai ride psui-dhinitayy nrn nncli auetdduudkdknnaageaiiuilrainnaalaayalaanaalyyrtldahaas”nnnnuunnthnggaaagiiiii,., 134 Bagan 2. Strategi Pengembangan IPTEK Pancasila Sebagai Dasar Nilai a123d))) atrsSSSSkudddpmelaiiiioeniaaeaslllreksmlnnnaaahitPtiineve edo g ebaKmseemnenarenumKrettarPba bsukamueinlpaametahsa tt.a ll raaugiin uiidedsasntsknah an aakaampiaiuantln ganknubadsune ne , is ie aaa an- imarld nnrnamtdaptiaiai knnemmadalsalanuy ladaiYnyie iotcaImkka aa.unnin. as pd nnsgd auntasigghaoflaba il,u ban la k-aanansdmeaadMigiysnansskii silaailltt aa laimsa ehdann:meprm a ayuu taey n ian raasam tiErpinbsmlusaase agsetkspmabenenr sa :elamimagg a l dnknakasiu danmeg gtoea llbead,dbmao entn:aa,aps mla pe nemlgehaalhnap ynaeu mekiigoantms namaiki kutbnngtleaaP.,bubag.g nrp aeg -a Satlisnri a ai aiiuulscpss anyuInnaaiiti llknaessrpttmmiunumiaaayrnlnhnuukgakaai. 135 ssaSkbbh45dpmmeeteheua))eeaeesb brrnnudtssSSykkkkkdpEKmmmurnebuaeagyaesaiiaeeeeeuiekeo jgllukleeessucmaayanlbpppnaasiapr Pat annnnkadkdndsapgi eeedargapeinjrsneeggona a ii nnnneaeiknyame kbapgsmkigyyllryrkttttgmaao anegiesuaaaaaaakiiitai es nannnmnnumgeapaurnnn.t h ebppa[mnmP iiamdggggnnen,kg rufn aaaee ]ddaaaa n,itgatugbasa n etdbranblki unnnniikkaaeauonanwannraggaeate tcnnry-essi ah gn imcr nsabimaaasaha aia msnaskwa nageeskniptd iaaikkktntailis aar mfiia aaneouri lbnaueetloednnpladsun agaptkaaiesttupdvsfija oelpanri s aneenvaudrmimo.gmi lbnadl ea,lonvnrapi giad ilaudsIegtnilakuluaihru aaemnn eyumitdrreudisoe dss.t- rtimea dapunumemim sb lirantau sknnam iehimtaja baortvmma ubkbeatghglpatrigaiikpka.eia s atu ai adknaeibndbp b rsen adn nldntsanu aai aanerlupejkige g ayad anastimklgnytdremnaana ipnhaeglaigi bsgapriiinfnd diulla arptad ad,kkel uaua yda kiimids nniaitdaeehr kvrdasmyalraa ihuhmnumak iau ean maApebhk d sin phmea watgabddukureounikais it ka itbseaulaa neakiiaessat ppeh.alv,dnrnidrnr lip etyr iaihjieenadiirmaoudaeeagi aatait Pnne mr a-kaktatpantkadrnubneelarygksydorsahnmaagiiu rtlaaisn,geie l amkla k nealed aats ednltai/beitsnaiansar,unytnlaah ka agipnaatme:iinn anhs nn ,,lparmejtI km pw,ePu buaunan jarPktioladebpnekaapanwat sd aueamknah alsknhnaoeini riokn eda a eankleinaiackv dualmnck kinnl t aduhoapayayaariitneomiidtlstisuaadnldkeataldassmasliiloiaaiistinnaalaaedaaan aili.rrlaigins raaannnnhunhnkgaaaaa figiiii ,,..,. 136 Daftar Pustaka IKruiynatnot o,PW aisWbciassso, anro2ja,0 n0a19, 9,S 8e5m , aBrAaanrhtgai n PeKruk elimahb anFgialsna faMt enIlumruut, SutardjoP, osi1ti9v9is2m, e, GPardojbalhe mMaatdikaa P resPse,r Ykoegmybaaknagrtaan. Ilmu TT.i mY aDcoobsPWe,e nan1 cg9aFe9nitl3aas,,ha YfuMaoatagn yn Idalumaksniaua rT ,t UaeIk.lG mnMoul, odg1ai9,n 9T 7aT,r esPkitenono, glBoaagnnit,d aPur nTFg. i.l T saiafarat Van MelIslemnu, , 1F9a8k5u,l tIalms Fui lsPaefnagt eUtaGhMu,a Yno gdyaank Taratnag. g ungjawab Van PeuYKrositegany, ,aK k1aan9ri8tsa7iu, sS, uYsougnyaank aIrltmau. Pengetahuan, Kanisius, 137
Diposting oleh Gun-Killer di 16.52
Tidak ada komentar: Posting Komentar Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Beranda
Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.