ONE EARTH SCHOOL (Under the Auspice of Anand Ashram Foundation)
Schooling for Life, Not for Living alone
Year Book 2017
Anand Krishna Education Foundation
Anand Krishna Education Foundation Project for the Development of Human Consciousness
ONE EARTH SCHOOL (Under the Auspice of Anand Ashram Foundation)
Schooling for Life, Not for Living alone
Our Founder ~ Swami Anand Krishna
From the Desk of Our Founder…
Bringing the Best in the Child “The highest education is that, which does not merely give us information but makes our life in harmony with all existence.” Rabindranath Tagore
The greatest tragedy today is that education has become a commodity. Like any other product, any other commodity, any other merchandise – it is being sold. And when it comes to selling a product, we cannot but compete with other vendors selling similar products. This unhealthy competition has given rise to different grades of schools. There are schools “built” exclusively for the haves, and there are schools for the have nots, with a sizeable chunk of schools for the in-betweens, the mediocre. Having Studied Our Present Education System and Schools I find it very, very disheartening that the very purpose of education – “why” to educate – is completely lost, totally forgotten. Education, as we all know, is meant to “bring out the best in the child.” But, what is the best in the child? Yes, in “the” child, not in “a” child. The best in “the" child is not related to the child’s inherent potential. What is the best in the child is the same as…
One Earth School
The Best in the Human Being it is not the same as the “hidden potential” in a child that makes him/her a good doctor, a good engineer, a prolific writer, a sane politician, or a successful professional in some other field. Such professions and such successes are merely to help them become worthy members of society and ensure them good living. Such material successes and achievements are not “the best” of and in the human being. Consider this... What was the best in Gandhi? What was the best in Martin Luther King, Jr? What was the best in Nelson Mandela? I deliberately choose the Trio, for all three of them studied law, they were lawyers, but do we remember them for their profession? We are not against their profession, not at all. We can ask the same question of Vivekananda, Krishnamurti, Baba; or Soekarno, Nehru – or, some other great leaders – some of them did not even complete their high school, like Baba and Krishnamurti. Vivekananda was a university drop-out. However, we still hold all of them in great esteem, why? The Best in All of Them was Their Humanity. Yes, we must always remember that the best in the child, in the human child – in each one of us – is our humanity. Do we respect, do we honor this human garb we are wearing; or, in fact disrespecting, dishonoring it? Lest you misunderstand, I am not trying to say that educating a child, a student in the sciences and arts is not important. Not at all. That aspect is equally important, but let us not forget that if a child grows to become a doctor, a lawyer, an engineer; or a politician, a member of parliament – anything – without humanity, without a sense of deep, deep respect for human values, rights, and dignity –
Hal
6
Year Book 2017
then he/she becomes a monster, who can only terrorize society for his/her own benefit. Let us, therefore, not misunderstand “the best” in the child as any particular skill or potential alone. The best in the child is his/ her humanness, humanity. This is important – very, very important – to remember. We need schools, educational institutions, colleges and universities that can give us humane doctors, humane lawyers, humane politicians, humane businessmen, humane industrialists, and most importantly, humane teachers, who can help bring out... The Best in the Children, that is Their Humanness! Humanness must be understood as the basic aroma, the basic flavor. All the skills, sciences, and arts learnt must further enhance the child’s humanness, and not compromise with it. In other words, professions, social status, and etcetera must all be humane. Remember, education is not the end by itself. My mentor always reminded us all that “the end of Education is Character”. The end or the purpose of education is not to produce beggars begging for job. Education is not for making living alone, but to live a life befitting to human beings, to human dignity. Yes, Education is for Life – to live life fully and glorify all life!
Source: Bringing The Best in the Child, Anand Krishna, 2016
Page
7
Dari Pendiri…
Memunculkan yang Terbaik dalam Diri Anak Pendidikan yang tertinggi adalah, bukan yang memberi“ informasi belaka namun yang membuat hidup kita ”.selaras dengan semua makhluk Rabindranath Tagore
Tragedi terbesar saat ini adalah, pendidikan telah menjadi komoditas. Layaknya barang atau komoditas perdagangan – pendidikan pun diperjualbelikan. Dan, kalau sudah menyangkut jual-beli, maka kita tidak bisa tidak bersaing dengan penjual lain yang menawarkan produk serupa. Kompetisi tidak sehat ini telah melahirkan sejumlah sekolah. Ada sekolah yang “dibangun” secara eksklusif bagi si kaya, ada pula sekolah yang dibangun bagi si miskin, dan yang jumlahnya paling besar, bagi mereka yang ada di tengah-tengah, sekolah untuk yang biasa-biasa saja.
Setelah Mempelajari Sistem Edukasi dan Sekolah yang ada Sekarang saya merasa sangat, sangat sedih bahwa tujuan pendidikan – “untuk apa” mendidik – telah hilang, benar-benar terlupakan.
Year Book 2017
Pendidikan, seperti yang kita semua tahu, dimaksudkan untuk “memunculkan yang terbaik yang ada dalam diri anak.” Tapi, apa yang terbaik yang ada dalam diri anak itu? Ya, yang ada “dalam diri” anak, bukan “dari seorang” anak. Yang terbaik dari “dalam diri” anak tidak ada kaitannya dengan potensi bawaan seorang anak. Hal terbaik dalam diri anak sama halnya seperti… Yang Terbaik yang ada dalam Diri Manusia ini tidaklah sama seperti “potensi tersembunyi” dalam diri anak yang kelak membuatnya menjadi dokter yang baik, insinyur yang masyhur, penulis produktif, politisi yang waras, atau seorang profesional sukses di bidang tertentu. Profesi dan kesuksesan semacam itu hanya membuatnya layak disebut anggota masyarakat dan memastikan hidup mereka berkecukupan. Kesuksesan materi dan pencapaian semacam itu bukanlah “yang terbaik” yang bisa dicapai oleh manusia dan dari diri manusia. Coba renungkan… Apa hal terbaik yang Anda lihat dari Gandhi? Apa hal terbaik yang Anda lihat dari Martin Luther King, Jr.? Apa hal terbaik yang Anda lihat dari Nelson Mandela? Saya sengaja memilih ketiganya, sebab ketiganya samasama belajar ilmu hukum, ketiganya juga adalah para pengacara. Tapi, apakah kita mengingat mereka karena profesi itu? Tidak ada masalah dengan profesi tersebut, tidak sama sekali. Tapi, apakah profesi itu yang membuat mereka terkenal? Pertanyaan yang sama dapat juga ditujukan kepada Vivekananda, Krishnamurti, Baba, Soekarno, Nehru – atau, para pemimpin terbaik lainnya – sebagian dari mereka bahkan tidak tamat SMA, contohnya Baba dan Krishnamurti. Vivekananda, yang menjadi sumber inspirasi bagi
Page
9
One Earth School
Bapak Bangsa kita, Bung Karno, dan para Pendiri Republik lainnya, adalah seorang mahasiswa yang drop-out. Namun, kita mengenang mereka dengan penuh penghormatan, kenapa? Yang Terbaik dalam Diri Mereka adalah Kemanusiaan Mereka. Ya, kita harus senantiasa ingat bahwa yang terbaik dalam diri anak, yang terbaik dari seorang anak manusia – dari dalam diri setiap orang – adalah kemanusiaan kita. Apakah kita menghargainya, apakah kita menaruh sikap hormat pada baju manusia yang kita pakai; atau kenyataannya justru meremehkan dan melecehkannya? Jangan salah paham, saya tidak mengatakan mendidik seorang anak, seorang siswa di bidang sains dan seni tidaklah penting, tidak sama sekali. Kemampuan di bidang itu juga dibutuhkan, tapi jangan sampai kita lupa, bahwa jika seorang anak tumbuh menjadi seorang dokter, pengacara, insinyur, politisi, sebagai anggota parlemen – apa pun itu – tanpa kemanusiaan, tanpa rasa yang mendalam, rasa hormat mendalam bagi nilai-nilai kemanusiaan, bagi hak, dan bagi martabat kemanusiaan – maka ia hanya akan menjadi seorang monster, yang meneror lingkungannya untuk kepentingannya sendiri. Tidak lebih. Kiranya, jangan sampai kita salah memahami “yang terbaik” yang ada dalam diri anak hanya sebatas keahlian tertentu atau sekadar potensi saja. Yang terbaik dari dalam diri anak adalah sisi manusiawi dalam dirinya, kemanusiaan. Ini sangat, sangatlah penting – untuk diingat. Kita butuh sekolah, institusi pendidikan, perguruan tinggi dan universitas yang dapat memberikan kita dokter yang manusiawi, pengacara yang manusiawi, politisi yang manusiawi, pebisnis manusiawi, industrialis manusiawi, dan yang terpenting dari semua
Hal
10
Year Book 2017
itu adalah, kita butuh guru yang manusiawi, yang membantu memekarkan… Yang Terbaik yang ada dalam Diri Seorang Anak, yaitu Kemanusiaan Mereka! Kemanusiaan harus dipahami sebagai aroma dasarnya, keharuman yang mendasari semuanya. Segala macam jenis keahlian, kebolehan di bidang sains, dan seni sematamata dipelajari hanya untuk menambah kemanusiaan yang memang sudah ada dalam diri anak, dan tidak ada komprominya dengan keahlian yang ia kuasai. Dengan kata lain, profesi, status sosial, dan seterusnya haruslah manusiawi. Ingat, pendidikan bukanlah tujuan. Mentor saya selalu mengingatkan kita, bahwa “tujuan akhir Pendidikan adalah Karakter”. Akhir dari atau tujuan pendidikan bukanlah mencetak para pengemis peminta-minta pekerjaan. Pendidikan juga bukan hanya untuk mencari sesuap nasi, tapi mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan kodrat kemanusiaan kita, untuk hidup sebagai manusia bermartabat. Ya, Pendidikan adalah untuk Kehidupan – untuk bisa hidup sepenuhnya dan memuliakan segala bentuk kehidupan!
Sumber: Bringing The Best in the Child, Anand Krishna, 2016
Page
11
Welcome to
One Earth School
"Yang terbaik dari dalam diri anak adalah sisi manusiawi dalam dirinya, kemanusiaan." ~ Swami Anand Krishna
Year Book 2017
This world, indeed, is our School, and Life is the very Lesson we have to learn. In other words, school is not merely a compound of buildings, but a place, an environment, and the circumstances, in which we live and grow. As the Founder of the School, Guruji Anand Krishna reminded us during the Parenting Seminar held on May 1st 2012, a child learns not only Putu Harumini Waras, SIP from or in the school, but also Chairperson of Anand Krishna Education Foundation from its parents, and from the society. So, the imparting of education is not solely the task of our educational institutions alone, but also of the parents, and society – the entire social system. Anand Krishna Education Foundation, through its pioneer project, the One Earth School, strives to unite all these forces and potentials for the betterment of students. We understand that each child is unique, in the sense that each child is gifted with certain unique qualities and potentials. So, at One Earth School, first and foremost we try to identify those hidden potentials in each child, this is something that is often neglected by other traditional, conventional schools – where all children are treated in a uniform manner.
"The best in the child is his/her humanness, humanity." ~ Swami Anand Krishna Page
13
One Earth School
Next, we facilitate each child to further develop those qualities and potentials for the betterment of not only his/her personal life, but also for the betterment of society, and the entire world. Through Awareness-Seminars and Workshops conducted by our Parents’ and Teachers’ Association (PTA), we are ever engaged in reminding ourselves - the teachers and parents - of our joint responsibility to bring up our children in such a manner that they grow holistically – physically, mentally, emotionally, intellectually, socially, and spiritually. Above all, what makes the One Earth School unique is that from very early childhood, we introduce our children to the beauties of diversity and differences. We encourage them, as our Founder often reminds us, “to appreciate such differences, not merely tolerate them.” All this, the entire learning process is undertaken, achieved, or rather, accompalished, very playfully and joyfully. It is learning without tears for our children, and teaching lovingly for our teachers. Our teachers come from different religious and ethnic backgrounds, so do our children. This is the strength of our school, of our system. Here, we work together in unison to practice the universal human value of unity. Yes, we believe in Unity. We believe that Unity is Strength. This is what “One Earth” is all about. This is how we try to prepare our children to meet the challenges of life collectively with fellow human beings, with self-confidence, and a smile on their lips. We heartly welcome you to One Earth School – an Experience, you, as a Teacher, a Parent, a Student, or just a visitor will always cherish with joy!
Hal
14
Year Book 2017
Selamat Datang di One Earth School Sesungguhnyalah, dunia ini adalah Sekolah kita, dan Kehidupan adalah Pelajaran utama yang harus kita pelajari dan kita selesaikan. Dengan kata lain, Sekolah bukanlah hanya sekelompok bangunan, tetapi adalah suatu tempat, suatu lingkungan dan suasana, di mana kita hidup dan tumbuh. Sebagaimana yang diRosanta Br. Sitepu, S.T. ingatkan kembali kepada kita oleh Principle of One Earth School Pendiri Sekolah, Guruji Anand Krishna, dalam Seminar Parenting tanggal 01 Mei 2012, seorang anak tidak hanya belajar dari dan di sekolah, tetapi juga dari orang tuanya dan masyarakat. Jadi, pemberian pendidikan pada anak bukan semata-mata tugas dari lembaga-lembaga pendidikan sendiri, tetapi juga tugas orang tua dan masyarakat – seluruh sistem kemasyarakatan kita . Yayasan Pendidikan Anand Krishna, melalui proyek perintisnya ini, One Earth School, berusaha keras untuk mempersatukan semua kekuatan dan potensi ini demi perbaikan dan kemajuan para murid. Kami menyadari bahwa setiap anak adalah unik, dalam pengertian bahwa setiap anak diberkahi dengan sifat dan potensi tertentu yang unik antara satu sama lain. Maka, di One Earth School, yang pertama-tama dan terutama kami lakukan adalah berusaha mengenali potensi-potensi terpendam dalam setiap anak, hal yang
Page
15
One Earth School
sering diabaikan oleh sekolah-sekolah tradisonal dan konvensional – dimana semua anak diperlakukan dengan cara yang sama. Selanjutnya, kami memfasilitasi setiap anak untuk mengembangkan lebih jauh kualitas dan potensinya bukan hanya demi kebaikan hidupnya sendiri, tetapi juga demi kebaikan masyarakat sekitarnya, dan seluruh dunia. Melalui berbagai Seminar dan Workshop Kesadaran yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Orangtua Murid dan Guru, kami setiap saat mengingatkan diri kami – para guru dan orangtua – tentang tanggung-jawab bersama kami untuk membesarkan anakanak kami dengan cara yang memungkinkan untuk mereka tumbuh secara holistik – fisik, mental, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual. Di atas semuanya, apa yang membuat One Earth School menjadi unik adalah karena sejak usia sangat dini, kami memperkenalkan anak-anak keindahan- keindahan keberagaman dan perbedaan. Kami mendorong mereka, sebagaimana selalu diingatkan oleh Pendiri kami, “untuk mengapresiasi perbedaanperbedaan tersebut, bukan hanya mentoleransi.” Semua ini, seluruh proses pembelajaran ini dilakukan, dicapai, atau lebih tepatnya, diselesaikan, dengan cara bermain dan penuh suka cita. Yaitu belajar tanpa air mata bagi anak-anak kami, mengajar dengan penuh cinta bagi guru-guru kami. Guru-guru kami datang dari berbagai latar belakang suku dan agama, begitu pula murid-murid kami. Inilah kekuatan dari sekolah kami, sistem kami. Di sini, kami bekerja sama dalam kesatuan untuk mempraktekkan nilai universal kemanusian tentang Persatuan. Ya, kami percaya pada Persatuan. Kami percaya bahwa Persatuan adalah Kekuatan. Inilah yang dimaksud “One Earth” –
Hal
16
Year Book 2017
“Satu Bumi”. Seperti inilah kami berusaha mempersiapkan anakanak kami untuk menghadapi tantangan-tantangan kehidupan secara kolektif bersama dengan sesama umat manusia, dengan penuh percaya diri, dan senyum di bibir mereka. Dengan sepenuh hati kami menyambut kedatangan Anda di One Earth School – sebuah pengalaman yang akan Anda, baik sebagai Guru, Orang Tua, Murid, ataupun hanya sebagai pengunjung, selalu kenang dengan punuh sukacita!
Welcome to Our World Selamat Datang di Dunia Kami Page
17
One Earth School
About One Earth School One Earth School, as also its founding body, the Anand Krishna Education Foundation, was founded in the year 2009 by Anand Krishna, a spiritualist, humanist, and author of more than 150 books to date, in response to the challenges in the field of education. He was disturbed by the fact that education had become an enterprise, and most of the educational institutions had turned into corporations, with moneymaking as their prime goal. Moral, ethical, and other values necessary to character building have been forgotten. The system has simply been producing skillful technocrats focused on short-time goals, thus widening the gap between the haves and the havenots; endangering not only the eco-system, but also life itself on this planet earth. Ban Ki-moon, the UN General Secretary, has time and again reminded us that we do not own this earth, we borrow them from our children and grandchildren. His concern has also been our concern, hence the establishment of Anand Krishna Education Foundation, and its first offsprint, the One Earth School.
Hal
18
Year Book 2017
Tentang One Earth School One Earth School, sebagaimana badan pendirinya, Yayasan Pendidikan Anand Krishna, didirikan tahun 2009 oleh Anand Krishna, seorang spiritulis, humanis, dan penulis lebih dari 150 buku hingga saat ini, sebagai respon terhadap berbagai permasalahan di bidang pendidikan. Beliau merasa sangat terganggu dengan kenyataan bahwa pendidikan sudah menjadi dunia usaha, dan kebanyakan lembagalembaga pendidikan sudah berubah menjadi perusahaan, dengan menghasilkan uang menjadi tujuan utamanya. Nilai-nilai moral, etika, dan nilai-nilai lain yang dibutuhkan untuk pembentukan karakter telah terlupakan. Sistem yang ada sekarang ini hanya menghasilkan teknokrat-teknokrat terlatih yang berfokus pada tujuan-tujuan jangka pendek, sehingga dengan demikian memperlebar jarak antara si kaya dan miskin; yang membahayakan bukan hanya ekosistem , tetapi kehidupan itu sendiri di bumi ini. Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal Perserikatan BangsaBangsa, telah berkali-kali mengingatkan kita bahwa kita tidak memiliki bumi ini, kita meminjamnya dari anak cucu kita. Keprihatinan Ban Ki-moon adalah juga keprihatinan kami, karenanya kemudian didirikan Yayasan Pendidikan Anand Krishna, dengan proyek perintisnya One Earth School.
Be Joyful and Share Your Joy With Others Jadilah Ceria Untuk Berbagi Keceriaan Dengan Yang Lain Page
19
One Earth School
Our Vision
One Earth, One Sky,One Humankind Visi kami: Satu Bumi, Satu Langit, Satu Kemanusiaan.
Appearing as many, essentially one…. Hal
20
Year Book 2017
Our Mission Holistic Education of a child to bring out the best in him/her by means of cultivating Will Power, developing their Inner Wisdom, and preparing them for Excellence in Action. Misi kami: Pendidikan holistik anak untuk mengeluarkan yang terbaik dari dirinya dengan cara menanamkan Kehendak yang Kuat, mengembangkan Pengetahuan dan Kebijaksanaan dalam dirinya, dan mempersiapkan mereka untuk Bertindak dengan Tepat.
Team Work Strengthening Our Power Bekerja sama memperkuat kita Page
21
One Earth School
Tomorrow Belongs to Them Mereka adalah penghuni rumah masa depan
We Run To Reach Our Dream Berlari menyongsong masa depan Hal
22
Word of Wisdom from The Founder
Universal Human Values “At the end of the day, the position is just a position, a title is just a title, and those things come and go. It's really your essence and your values that are important.” Queen Rania of Jordan
What is generally referred to as the “Golden Rule” is the foundation upon which the infrastructure of humane education, education system, and all educational institutions must be built, that is: “Do onto others as you would wish them do onto you.” This is not a monopoly of any one particular religion or belief system. As we shall shortly see, this is a universal rule. Ancient Egyptian: “Do for one who may do for you, that you may cause him thus to do.” (The Tale of the Eloquent Peasant, Translation by R.B. Parkinson)
Native American Spirituality: “All things are our relatives; what we do to everything, we do to ourselves. All is really One.” (Black Elk)
One Earth School
Ancient Roman Wisdom: “The law imprinted on the hearts of all men is to love the members of society as themselves.” Ancient Greek Wisdom: “What you wish your neighbors to be to you, such be also to them.” )Sextus, the Pythagorean(
Wiccan Rede (Mantra/Spell/Song of Wisdom): “And Ye Harm None, Do What Ye Will” (Do what ever you will, as long as it harms nobody, including yourself) :African Yoruba Wisdom “One going to take a pointed stick to pinch a baby bird should first try it on himself to feel how it hurts.” These pearls of wisdom have been collected from, what we normally call, the indigenous belief systems. Where do they differ from the so-called established religions? Hinduism: One should never do that to another which one regards as injurious to one’s own self. This, in brief, is the rule of dharma (righteousness). Other behavior is due to selfish desires. (Mahabharata, Anusasana Parva, Section CXIII, Verse 8) Buddhism: Hurt not others in ways that you yourself would find hurtful. (Udanavarga 5:18)
Hal
24
Year Book 2017
Confucianism: Never impose on others what you would not choose for yourself. (Analects XV.24) Judaism: That which is hateful to you, do not do to your fellow. That is the whole Torah; the rest is the explanation; go and learn. (Talmud, Shabbat 31a) Christianity: Do to others what you want them to do to you. This is the meaning of the law of Moses and the teaching of the prophets. (Matthew 7:12) Islam: None of you [truly] believes until he wishes for his brother what he wishes for himself. (An-Nawawi’s Forty Hadith 13) And, where do they differ from the following renowned philosophers: Epictetus: What you would avoid suffering yourself, seek not to impose on others. Kant: Act as if the maxim of thy action were to become by thy will a universal law of nature. Plato: May I do to others as I would that they should do unto me. Socrates: Do not do to others that which would anger you if others did it to you. Seneca: Treat your inferiors as you would be treated by your superiors. This “Golden Rule” is also the checkpoint for all other Human-Values. If those values are in line with this rule, then they
Page
25
One Earth School
are humane, universal. And, if, they are not in line, then they are demoniac, barbarian, inhuman, and not universal. My Mentor Originally Suggested Four Human Values. They are: Truth (Satya), Right Action or Righteousness (Dharma), Peace (Śānti), and Love (Prema). Later, one more value, i.e. Non-Violence (Ahiṁsā) was added. Actually, Non-Violence is the natural outcome of Love and related to Right Action. It does not mean, however, that these are the only Universal Human Values. There are many, many more. These values are the most basic. We can relate several other sub-values with each one of them. For instance, Integrity and Honesty can come under Truth; Non-Violence, Emphaty, Sharing, Caring – all under Love; Speaking softly, Togetherness and etcetera under Peace; and, Serving the Needy under Right Action. These are just few examples. Thus, These 4 Values are the Most Important and Basic Ones. Teachers and educators should always practise these values themselves before they teach them to the children. Walk the Talk, Practise before Preaching. Let us become the agents of change and transformation, by first transforming ourselves, changing ourself, and then, only then, venturing to serve others. Yes, to serve others by sharing these values with them. These values, as my Mentor always suggested, should be incorporated into the curriculum. All subjects must be taught having these values in mind, in view. The entire education system should be value-oriented.
Hal
26
Year Book 2017
So, a History Teacher, for example, will not only teach the facts and figures of history, but also the wisdom we learn from our past history, so we do not commit the same mistakes. Similarly, a Geography Teacher will try to make the students to not only learn about distant lands, but also about the planet earth as our common home. Even Mathematics, Physics, Chemistry, Biology – all science must be value oriented. In Addition, there should also be a class in Human Values, at least once-a-week. This is the least. For this class specially, there should be no homework. The children should not feel burdened, and should look forward to the next class. We shall not go into the methodology of teaching on detail. Just as a reminder, following are the most essential components in teaching human values: 1. Yoga/Meditation to Enhance the Intelligence. 2. Story Telling to Imbibe the various Values. 3. Singing to Culture the Emotions. 4. Role-Play to Develop Wisdom. 5. Joint/Group-Activities to Practice Togetherness, and Develop the ability to Work as a Team.
Source: Bringing The Best in the Child, Anand Krishna, 2016
Page
27
One Earth School
Renungan dari Sang Pendiri…
Nilai Kemanusiaan yang Universal Di penghujung hari, jabatan hanyalah sebuah jabatan“ sebuah gelar akan tetap menjadi sebatas gelar, ia datang dan pergi silih berganti. Esensi diri dan nilai-nilai yang kau terapkan ”.itulah yang paling penting Ratu Rania dari Yordania
Sesungguhnya, apa yang dianggap sebagai “Prinsip Dasar” adalah dasar yang diletakkan di atas pondasi pendidikan yang manusiawi, sistem pendidikan, maupun semua jenjang institusi pendidikan harus dibangun, yaitu: “Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan.” Ini bukanlah monopoli salah satu agama atau sistem kepercayaan. Seperti yang akan kita baca selanjutnya, ini adalah prinsip yang bersifat universal. Kebijakan Mesir Kuno: “Apa yang kau lakukan terhadap orang lain adalah sebab ia memperlakukan dirimu (dengan cara yang sama).” (Kisah Eloquent Peasant, Terjemahan Bahasa Inggris oleh R.B. Parkinson)
Hal
28
Year Book 2017
Spiritualitas Native Amerika: “Semua yang ada adalah saudara kita; apa yang kita perbuat pada semua, kita perbuat juga pada diri kita. Sesungguhnya Semua adalah Satu.” (Black Elk)
Kebijakan Romawi Kuno: “Hukum yang tertulis dalam hati semua manusia adalah untuk mencintai masyarakat seperti mereka mencintai diri mereka sendiri.” Kebijakan Yunani Kuno: “Apa yang kau harapkan dari tetanggamu untukmu, itu pula yang tetanggamu harapkan darimu.” )Sextus, Sang Pitagorian(
Wiccan Rede (Himne Kebijaksanaan): “Lakukan apa saja yang kau suka, asal tidak membahayakan siapa pun, termasuk dirimu.” Kebijakan Yoruba Afrika: “Ia yang akan mengambil tongkat runcing untuk mencubit seekor bayi burung mesti mencobanya dulu pada dirinya sendiri dan merasakan bagaimana sakitnya.” Mutiara-mutiara kebijakan ini diperoleh dari, apa yang biasa kita sebut sebagai, aliran kepercayaan. Di mana letak perbedaannya dengan sistem kepercayaan yang kita kenal sebagai agama?
Page
29
One Earth School
Hindu: Tidak seharusnya seseorang melukai orang lain, seperti ia pun merasa terluka jika diperlakukan dengan cara yang sama. Ini, secara garis besar, adalah dharma (kebajikan atau nilai luhur ketepatan dalam hal bertindak). Perilaku lain yang bertentangan adalah disebabkan oleh ego mementingkan diri belaka. (Mahabharata, Anusasana Parva, Bab CXIII, Ayat 8) Buddhis: Jangan lukai orang lain seperti kau pun tidak ingin dilukai. (Udanavarga 5:18) Konghucu: Jangan pernah memperlakukan orang lain seperti kau pun tidak ingin diperlakukan. (Analects XV.24) Yahudi: Apa saja yang tidak kau sukai, jangan kau perlakukan pula kepada sesamamu. Inilah Keseluruhan Isi Taurat; sisanya adalah penjelasan; lakukan dan pelajari. (Talmud, Shabbat 31a) Kristen: Perlakukan orang lain seperti kau pun ingin diperlakukan, inilah intisari hukum Musa dan ajaran para utusan. (Matthew 7:12) Islam: Tidaklah ia benar-benar beriman hingga ia berdoa untuk saudaranya seperti ia berdoa untuk dirinya sendiri. (AnNawawi’s Forty Hadith 13) Dan di manakah letak perbedaan ajaran tersebut dengan para filsuf mashyur berikut: Epictetus: Apa saja kesulitan yang kau coba hindari, janganlah kau timpakan pada orang lain.
Hal
30
Year Book 2017
Kant: Berbuatlah dengan penuh keyakinan serta ketekadan bahwa perbuatanmu itu bisa menjadi tolok ukur bagi hukum kebajikan yang bersifat universal. Plato: Biarlah aku berbuat untuk orang lain seperti apa yang kuharapkan mereka berbuat untukku. Socrates: Jangan lakukan kepada orang lain apa-apa yang dapat memancing amarahmu jika orang lain perbuat kepadamu. Seneca: Perlakukan bawahanmu seperti kau pun ingin diperlakukan oleh atasanmu. “Prinsip Dasar” ini juga adalah check point atau tolok-ukur untuk semua Nilai-Kemanusiaan lainnya. Jika nilai-nilai tersebut sejalan dengan prinsip ini, maka nilai itu manusiawi, dan bersifat universal. Dan, jika nilai-nilai itu tidak sejalan, maka ia bersifat raksasa, barbar, tidak manusiawi, dan tidak universal. Mentor Saya Menyarankan Empat Nilai Kemanusiaan. Nilainilai tersebut adalah: Kebenaran (Satya), Ketepatan Bertindak atau Kebajikan (Dharma), Kedamaian (Śānti), dan Kasih Sayang (Prema). Setelah itu, satu nilai lagi, yaitu Tanpa-Kekerasan (Ahiṁsā) baru ditambahkan. Sesungguhnya, Tanpa-Kekerasan merupakan hasil alami dari Kasih Sayang dan terkait dengan Ketepatan Bertindak. Tidak berarti, bahwa Nilai Kemanusiaan Universal hanya empat nilai itu saja. Masih ada banyak lagi lainnya. Yang paling dasar memang empat nilai di atas. Kita juga bisa tambahkan beberapa sub-nilai lainnya yang terkait dengan empat nilai dasar ini.
Page
31
One Earth School
Misalnya, Integritas dan Kejujuran menjadi sub-nilai dari Kebenaran; Tanpa-Kekerasan, Empati, Berbagi, Peduli–semua adalah sub-nilai dari Kasih Sayang; Berbicara dengan Lembut, Kebersamaan, dan seterusnya sub-nilai dari Kedamaian; dan, Melayani yang Membutuhkan menjadi sub-nilai Ketepatan Bertindak. Itu beberapa contoh saja. Demikian, Keempat Nilai ini adalah yang Paling Penting dan Paling Mendasar. Para Guru dan Pendidik harus senantiasa mempraktikkan keempat nilai dasar itu terlebih dahulu sebelum mengajarkannya ke anak-anak. Lakukan apa yang Kau Katakan, Lakoni sebelum Berkhotbah. Jadikan diri kita agen perubahan dan transformasi, dimulai dari transformasi diri, mengubah diri, baru kemudian, dan hanya kemudian, kita baru dapat melayani sesama. Ya, melayani sesama lewat berbagi nilai-nilai ini dengan anak-anak. Seperti yang mentor saya selalu ajarkan, nilai-nilai ini sebaiknya menjadi bagian dari, dan mewarnai seluruh kurikulum. Cara pandang dan cara pikir kita, semua hal yang dipelajari anakanak harus diajarkan dengan didasarkan pada nilai-nilai tersebut. Sehingga, seluruh sistem pendidikan berorientasi nilai. Jadi, seorang Guru Sejarah, misalnya, bukan hanya mengajar tanggal/hari bersejarah dan tokoh sejarah saja, tapi yang terpenting pelajaran dan kebijakan yang bisa dipetik dari masa lalu, sehingga kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Begitu juga, seorang Guru Geografi tidak hanya mengajarkan ke murid-muridnya tentang letak negara-negara, tapi, tentang planet bumi ini sebagai rumah kita bersama.
Hal
32
Year Book 2017
Bahkan, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi – semua pelajaran, termasuk sains – haruslah berorientasi nilai. Sebagai Tambahan, satu minggu sekali, adakan kelas tentang Nilainilai Kemanusiaan. Ini minimal. Dan, khusus di kelas ini tidak perlu ada PR. Anak-anak jangan sampai merasa terbebani. Mereka mesti menunggu-nunggu kelas berikutnya, dengan senang hati. Kita tidak sedang membahas metodologi mengajar di sini. Apa yang diberikan berikut adalah komponen-komponen yang paling esensial dalam mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, dan, supaya kita senantiasa mengingat: 1. Yoga/Meditasi berguna untuk Meningkatkan Inteligensia. 2. Bercerita berguna untuk membantu Menyerap Nilai yang disampaikan. 3. Bernyanyi berguna untuk Membudayakan Emosi. 4. Bermain-Peran (Role-Play atau Drama Singkat) berguna untuk Membangun Kebijaksanaan. 5. Aktivitas Kelompok/Bersama berguna untuk Melatih Kebersamaan, dan Membangun Kemampuan Bekerja dalam Tim.
Sumber: Bringing The Best in the Child, Anand Krishna, 2016
Page
33
One Earth School
The Teachers
Teaching lovingly…
Our Senior Teachers
Ms. L.P. Sri Agustini (Since 2009)
Hal
34
Ms. Sasanti Dewi (Since 2009)
Ms. Ayu Sumawati (Since 2010)
Year Book 2017
The teachers are performing a role play in front of the students and the Founder, Swamiji Anand Krishna
Teachers Practicing Yoga as part of Self Empowerment
Page
35
One Earth School
Workshop for Teachers and Adiministrators
Teachers Empowerment with Ma Archana
Workshop with Madam Rekha Agrawal of Sri Satya Sai Vidya Vihar, New Delhi Hal
36
Year Book 2017
Study Tour to Sri Satya Sai School, Prashanti Nilayam, India
"The end or the purpose of education is not to produce beggars begging for job. Education is not for making living alone, but to live a life befitting to human beings, to human dignity." ~ Swami Anand Krishna Page
37
One Earth School
At Sri Satya Sai School, Prashanti Nilayam, India
Hal
38
Year Book 2017
Morning Prayer I thank you, O Lord For Your Grace and Love For right understanding and attitude On this new day, new beginning… Amen, Amien, Sadhu, Om Shanti….
Doa Pagi Terima kasihku padaMu, Ya Tuhan Atas Berkah dan KasihMu Aku bisa memperoleh pemahaman dan sikap yang tepat Pada hari yang baru ini, awal yang baru… Damai, Damai, Damai, Damai……
I Thank You O Lord, for the New Day
Page
39
One Earth School
Growing Up Holistically
Developing Inner Peace…
Start with a smile, spread love around… Hal
40
Year Book 2017
Growing Up Holistically
Friendship and togetherness
Page
41
One Earth School
Growing Up Holistically
Sharing food in the Elderly home, expressing communal love...
To attain Global Harmony Hal
42
Year Book 2017
Growing Up Holistically Developing physical skills and endurance
Page
43
One Earth School
Hal
44
Year Book 2017
Growing Up Holistically The Efficacy of Yoga and Meditation in Physical/Mental/Emotional/Intellectual and Intuitive Development of a Child
Learning Physical/Mental Coordination and Teamwork trough Yoga
Coordination, Focus and Balance
Page
45
One Earth School
The purpose of Yoga/Meditation is to enhance intelligence
And to experience Happiness…
Hal
46
Year Book 2017
Self Development Cultivating discipline and Independency
Learning to queue
Filling the list of attendees Page
47
One Earth School
Be Prepared for Lunchtime - Self-Help
Lunch Gathering, Providing Healthy Vegetarian Food and Developing the Values of Sharing and Caring
Hal
48
Year Book 2017
Expressing Self through Music and Art….
Practicing Teamwork and Harmony
Practicing Singing and Dancing for School Celebration
Page
49
One Earth School
Drama Class with Ma Archana
Role Playing, An Effective Way to Learn Values
Hal
50
Year Book 2017
Photography Class, Capturing the Beauty in Every Thing
Dancing, to Express and to Share Joy. Teachers’ Participation in the School Celebration Page
51
One Earth School
Painting
Hal
52
Year Book 2017
Our Art Works/Creativity
Flowers made of peanut shell by the Kindergarten
Potteries by the Elementary Page
53
One Earth School
From scrap to craft, the power of creativity by the Elementary
Nature’s beauty, captured by the Junior High School Student Hal
54
Year Book 2017
Poetry
Page
55
One Earth School
Hal
56
Year Book 2017
Page
57
One Earth School
Schooling without tears
Nurturing the Tender Mind of the Young Child
Hal
58
Year Book 2017
Page
59
One Earth School
Developing Enthusiasm to Learn
Fun Learning through Game
Hal
60
Year Book 2017
Learning to Focus
Developing Cognitive Skill
Page
61
One Earth School
Presenting Project Confidently
Sharing Opinion Confidently, not Arguing... Hal
62
Year Book 2017
Playful and joyful Learning Process
Developing Fine Motoric Skill with Small Object
Playing Role as Vendor in Traditional Market Page
63
One Earth School
Love is the Only Solution Asah Asih Asuh Live life loving, Educating and Caring for One Another
Helping each other
Loving One Another Hal
64
Year Book 2017
Caring for the nature
Shall you sow, shall you reap
Page
65
One Earth School
We are Living on One Earth We are Living under One Sky We are Living as One Humankind We are All Family
One Earth, One Sky, One Humankind
Hal
66
Year Book 2017
Satu Bumi, Satu Langit, Satu Kemanusiaan
Page
67
One Earth School
THE CLEANLINESS OF ENVIRONMENT IS OUR RESPONSIBILITY
Cleaning up the Beach from Plastics
Keep the Floor Clean and Shiny
Hal
68
Year Book 2017
Page
69
One Earth School
The Students - Playgroup
Ari Sunarbawa
David
Felicia
Hiranmaya
Kaede
Kayla
Kelly
Kinara
Maruki
Patresia
Prabawa
Raka
Play Group Hal
70
Vrisa
Year Book 2017
Kindergarten 1 - The Students
Abhirama
Adhyakara
Anindya
Avika
Bebie
Clara
Daena
Destian
Mutiara
Nayara
Steven
Sunny
Surya
Wigangga
Kindergarten 1 | Taman Kanak-Kanak A Page
71
One Earth School
The Students - Kindergarten 2
Abyan
Aditya
Akbar
Armananda
Aryanendra
Benjamin
Bimanta
Darendra
Deva
Dobry
Limto
Malliqa
Mirah
Noa Denis
Priyanka
Radithya
Reysha
Riada
Risa
Ryan Sahadewa
Tenta
Kindergarten 2 | Taman Kanak-Kanak B Hal
72
Year Book 2017
Elementary Grade 1 - The Students
Abhikara
Andre
Avrilla
Dea
Dita
Divaya
Ethan
Haruki
Indira
Kevin
Khukai
Kinanti
Okie
Osho Milarepa
Prami
Rishi
Sena
Sergio
Taj Burmester
Tara
Elementary – Grade 1 | Sekolah Dasar – Kelas 1 Page
73
One Earth School
The Students - Elementary Grade 2
Aryadivka
Cerah Moest
Cesiya
Iga Pradnya
Indra
Luca Leihitu
Lucky Rachmat
Magenta
Paramita
Pedrosa
Yuga
Elementary – Grade 2 | Sekolah Dasar – Kelas 2 Hal
74
Year Book 2017
Elementary Grade 3 - The Students
Abi Bhakti
Al Messi
Duta
Dwi
Rama
Ari Anugrah
Dinda
Dipti
Hana
Karin
Pasya
Saskara
Satriya
Elementary – Grade 3 | Sekolah Dasar – Kelas 3 Page
75
One Earth School
The Students - Elementary Grade 4
Abhiseka
Ghea
Jyoti
Keira
Nikita
Putri
Rei
Roi
Satria
Teguh
Tomi
Elementary – Grade 4 | Sekolah Dasar – Kelas 4 Hal
76
Year Book 2017
Elementary Grade 5 - The Students
Adwaita
Anand
Angga
Chandra
deepa
Bagus
Kenny
Madu
Nino Leihitu
Nino Leihitu
rafael
Elementary – Grade 5 | Sekolah Dasar – Kelas 5 Page
77
One Earth School
The Students - Elementary Grade 6
Aan Giri
Akihiro
Herry
Michelle
Prameswara
Raditya
Wulan
Yogadivka
Elementary – Grade 6 | Sekolah Dasar – Kelas 6 Hal
78
Year Book 2017
Junior High School Grade 7 - The Students
Dewi Sukmawati
Satya Sadhaka
Jivanta
Lola Kirana
Kraanti
Junior High School – Grade 7 | SMP – Kelas 1 Page
79
One Earth School
Events & Activities
Experiential Learning: What is One Good Quality of Your Friend?
Hal
80
Year Book 2017
Making A Mind Mapping Chart before Starting the Essay
Medical Check
Video Project
Page
81
One Earth School
Visiting the Elderly Home
Learning about Public Transportation
Hal
82
Year Book 2017
Outing Class:Tracking Down the Hill
Page
83
One Earth School
Outdoor Class Science Experiment
Scout Camp and Inauguration
Hal
84
Year Book 2017
Student Expo
Student Bazaar Page
85
One Earth School
Parent Gathering
Cooking Class Hal
86
Year Book 2017
Agnihotra – Fire Purification ceremony at Secret Garden
Celebrating Anand Ashram Anniversary
Page
87
One Earth School
The 6th Anniversary
The Drama, Varuna blesses Bhima for his Obedience to his Guru
Hal
88
Year Book 2017
The 7th Anniversary
"Education is for Life – to live life fully and glorify all life!" "Pendidikan adalah untuk Kehidupan – untuk bisa hidup sepenuhnya dan memuliakan segala bentuk kehidupan!" ~ Swami Anand Krishna Page
89
One Earth School
Experiencing the Cultural Diversity
Learning to Read Balinese Script
Indonesian Multi-Ethnics Hal
90
Year Book 2017
Sharing joy through dance by the Japanese students
Ms. Surapsari Megumi - Visiting Bharatanatyam Dance Teacher from Florida, Shares Her Expertise with Our Students.
Page
91
One Earth School
The Sindhi steps with Ms.Fatima Laghari from California
Sharing Game by Madam Rekha Argawal of Sri Satya Sai Vidya Vihar - New Delhi
Hal
92
Year Book 2017
The Ogoh-Ogoh Parade before entering Balinese Silent Day (Nyepi)
"What is generally referred to as the “Golden Rule” is the foundation upon which the infrastructure of humane education, education system, and all educational institutions must be built, that is: 'Do onto others as you would wish them do onto you.'" ~ Swami Anand Krishna Page
93
One Earth School
The Guests and Dignitaries Visiting Us
Hal
94
Year Book 2017
Page
95
One Earth School
Hal
96
Year Book 2017
Page
97
One Earth School
Hal
98
Year Book 2017
In Our Loving Memory
AYU SRI PARAMITA
Page
99
One Earth School
Tridevi: Purity, Knowledge and Wisdom, Prosperity Hal
100
Words of Appreciation from Visiting Guests...
“Thank you for this wonderful opportunity to spend time with these beautiful little people!” ~ Andre Colbert, Australia “Coming to see things happen. Beautiful spirit and energy” ~ Abigail Madenia, Balikpapan “Cchool: Barbara von sell berugkoltes, ko ; in Germany” ~ Anya, Germany “Thanks for inspiring me” ~ Gaiazi Kande, Basque Country “Thanks for your energy. Very impressive what you have created and the benefit you do to the world” ~ Alex Navarro, Basque Country “I enjoyed doing yoga with the kids. It was very nice to visit. Thank You” ~ Leroy Pasco, South Africa “There are some good ideas that are used in this school” ~ Stuart Foncrieff, United Kingdom “Many thanks for our games. We hope to return again very soon.” ~ Julian Schimilier, Scotland
101
Page
One Earth School “muy veliz de compartir con ustedeis. Very happy to share with all of you” ~ Dora Barcenas, Mexico “Beautiful to see this calm and peaceful environment” ~ Zelah Dorestijn “I had so much fun with this beautiful kids and teachers. A beautiful place to this flowers to blossom. I feel blessed to be here. I wish this school achieve more milestones and success” ~ Fatima Gul, USA “Thanks for the wonderful hospitalities. Love what you do – you are the catalyst for change in this world” ~ Leon Beaton “Thank you very much for the experiences. It was lovely to see the school kids smiling and learning game activities. All the best! We will come back!” ~ Milan, Jana, Michael, Kamea, Adelka, Terezka & Naja “Beautiful school and adorable children. Thank you for giving me this opportunity” ~ Ruchika “An interesting morning. It is the best sort of education that we can give our children. Love the concept of the school” ~ Biswajik “Blessings!” ~ Br. Francis Mary, Australia
Hal
102
Year Book 2017 “Beautiful place and amazing work that you are doing. We hope we can help you in the future. Blessings to you all” ~ Kelly & Rawi Singh, UK “Thank you for the great experience. Magical place. Thank you for doing this work for humanity” ~ Elleke Baakman, Netherland
Words of Appreciation from Parents...
“Semenjak anak-anak saya bersekolah di OES, anak-anak bisa belajar mandiri, bisa bersosialisasi dan bercerita tentang kegiatan mereka di sekolah. Harapan dari kami itu bisa dipertahankan dan ditingkatkan, kedepannya agar ada layanan antar jemput di sekolah OES, disamping itu bahasa Inggris lebih diintensifkan lagi agar anak-anak lebih fasih berbahasa Inggris….Anandam.” ”In One Earth School my children learn to be independent, be able to socialize with others. And at home, the love to tell us their activities or what they have done at school. Learning English since young age will help the to get used with the language, we hope this can be continued and intensified….. Anandam” ~ Putu Roy Nurbhawa “Salah satu pertimbangan saya memilih OES karena di OES lebih menekankan pendidikan karakter. Mengawali proses belajar mengajar dengan assembly, di mana anak-anak diajarkan duduk tenang, melantunkan lagu-lagu ketuhanan, yoga dan pendidikan cinta kasih. Semoga ke depannya apa yang anak-anak pelajari dalam assembly menjadi kebiasaan baik dan karakter positif yang membentuk kepribadian mereka.” Page
103
One Earth School “One of my consideration to enroll my children in One Earth School because it’s emphasize on the character based education. Everyday starts the learning process with assembly where children learn to sit in silent and sing the devotional songs, practice Yoga, as well as learn about love and compassion. When these all become their habit, I am sure it will build their good character...” ~ Nyoman Sri Wikantari “Anandam miss Ocha. Kami sebagai orang tua Teguh dan Dinda, mempercayakan anak-anak kami di OES karena anak-anak dilatih mandiri, cara belajar mengajar yang menyenangkan, hubungan antara guru, orang tua dan siswa sangat dekat. Dan yang terpenting adalah di OES pendidikan budi pekerti menjadi dasar sebagai pembentuk moral dan prilaku, mengajarkan toleransi, dan mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter sehingga di masa depan siap menghadapi tantangan dan persaingan global tanpa meninggalkan jati diri. Terima kasih OES.” “We entrust our children in your hand. In One Earth School they learn to be independent yet caring to other. The fun and happy learning method; good relation of teacher, student, and parent; and above all the value based education system becomes the foundation of the character building, to prepare them with knowledge and wisdom to face the challenges in the global world without loosing their identity. Thank you One Earth School.” ~ Dayu Patalina “Bagi kami selaku orang tua, sekolah tidak hanya tempat bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga sarana berinteraksi secara sosial. Ukuran kami sederhana, sepanjang anak kami bisa pergi ke sekolah dengan tersenyum penuh kegembiraan, berinteraksi di sekolah dengan penuh tawa, dan pulang dari sekolah dengan memendam rasa kangen untuk segera kembali bersekolah. Itulah kebahagiaan kami dan di One Earth School-lah tempatnya.” “As parent, we believe school is not only a place for children to have formal education, but also a place to interact socially. We have a simple yardstick, when our children goes to school with happy smile, gets along at school with Hal
104
Year Book 2017 laugh and joy, and go back home with a longing heart to be back to school soon. That is our happiness, and One Earth School is the place…..” ~ IGA Darma Ariantha “Saya bangga dengan tumbuh kembang anak saya. Sistim pendidikan OES telah membantunya menjadi anak yang mandiri… Terima kasih kepada pengelola dan para guru OES.” “I am very proud of my son’s growth and development. The education system applied in One Earth School has help him to become independent….Thank you for all One Earth School’s teachers and management” ~ Sri Lestari “Kami memercayakan putra-putra kami di OES sejak umur 2 tahun… banyak perkembangan yang kami rasakan. Dari kurang lancar berbicara menjadi lancar dan komunikatif dengan orang yang belum mereka kenal dan mereka selalu menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka; Mereka lebih mudah bersosialisai dengan lingkungan yang baru; Mereka belajar berbagi; Kemampuan bahasa asing mereka menjadi lebih baik; Anak-anak dididik secara kekeluargaan; Lingkungan belajar yang nyaman dan aman; Jiwa berkreasinya dimunculkan dari dini.” “Since the very young age our children have become One Earth School’s student. The development is tangible, they are very communicative and friendly; adaptive to new environment; they learn to share with other; their English is improving significantly; and creative. In One Earth School they were taught in a family-like circumstance, save and secure…..” ~ I Made Astika “Untuk memperoleh tanaman yang sehat dan kuat serta dapat memberikan manfaat bagi kehidupan maka diperlukan pupuk dan perawatan yang baik pula. Maka ibarat bibit sebuah pohon, generasi muda sebuah bangsa, khususnya anak-anak sangat perlu diberikan dasar pendidikan yang berkualitas sebagai pupuk yang akan membantu mereka bertumbuh. OES
Page
105
One Earth School tidak hanya memberi bekal dasar pendidikan akademis namun juga dasar pendidikan mental yang sangat membantu anak-anak untuk bertumbuh menjadi manusia-manusia Indonesia yang berkualitas, dan yang terpenting adalah menjadi manusia-manusia yang terdidik untuk menghargai dan menghormati sesama manusia serta keberagaman di bumi Nusantara ini.” “One Earth School not only set the foundation of academic education, but mental education as well. Preparing them to become an excellence individu, and the most important is they learn to appreciate and respect fellow human being with all their diversity….” ~ Kadek Ernayanti “One Earth School offers the best of both worlds: a curriculum based on Cambridge enriched with Balinese culture; singing, dancing, meditating. Starting every day with yoga to get all the students in sync, sharing lunch prepared by school, the celebration of all kinds of cultures and religions and the warm and caring teachers make OES more than just a school to our kids. Good luck.” ~ Omar and Laura Leihitu “Satu setengah tahun kebersamaan dengan OES memberikan banyak kesan yang mendalam bagi saya. Rasa kekeluargaan dan keramahan yang begitu kuat, dan tentunya berpengaruh pada kemandirian, serta karakter anak-anak. Semoga selalu terjalin rasa ini di OES. Maju terus OES. Bersama kita munculkan yang terbaik dalam diri anak.” ~ Ni Putu Mira Kristin “Salah satu tolok ukur kesuksesan sekolah bagi saya adalah saat anak memiliki semangat untuk berangkat sekolah. Anak saya selalu semangat berangkat sekolah. Saya juga memperhatikan kedekatan emosional dengan guru-gurunya sangat baik. Anak saya tumbuh menonjol di antara anak
Hal
106
Year Book 2017 sebayanya dari segi tanggung jawab dan cara berpikirnya. Semua itu berkat OES. Terima kasih OES.” ~ Nyoman Sri Aryana, ayah Kraanti “OES adalah lembaga pendidikan yang bukan hanya memberikan pendidikan akademis tapi juga memupuk rasa tanggung jawab, kejujuran, dan sikap mental yang lainnya. Hal ini sangat kami rasakan manfaatnya pada anak-anak. Contohnya rasa tanggung jawabnya terhadap tugas-tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu yang membuat saya merasa beruntung dari segi kesehatan anak saya yang kedua dulunya sebelum sekolah di OES menderita asma. Sejak bersekolah di OES hanya dalam enam bulan pertama anak saya sudah tidak lagi menjadi langganan rumah sakit. Ini disebabkan karena adanya kelas Yoga secara rutin setiap hari. Yoga sangat membantu menghilangkan menghilangkan penyakit yang diderita anak saya. Terima kasih OES.” ~ Ibu Sumantari “OES adalah sekolah yang mengajarkan kesederhanaan dalam kebersamaan , memberikan materi dengan cara yang mudah dipahami setiap anak didik.” ~ Gusti Ayu Arie “Awalnya saya memilih OES karena Adit susah dikasih makan, sekarang dia sudah bisa makan makanan yang lebih bervariasi, dari yang awalnya cuma nasi dan kecap. Yoga membuat badannya lebih sehat, lebih ceria dan kreatif. Banyak hal-hal positif yang saya lihat dari Adit setelah bergabung dengan OES, muncul rasa menghargai, peduli terhadap orang lain, dan bisa berbagi, semua itu membuat saya ingin dia tetap menjadi anak OES. Rasa kemandirian juga sudah mulai tumbuh. Semoga guru-guru disini tidak bosan-bosannya membimbing anak-anak menjadi yang terdepan.” ~ Ni Putu Ariani
Page
107
One Earth School
Anand Krishna Education Foundation's Organizational Structure
Founders :
1. Anand Krishna, Ph.D 2. Liny Tjeris, B.A. 3. Maya Safira Muchtar, CI 4. Ni Putu Sri Yuliawati, S.E. 5. Dr. Ir. N.W. Suriastini, M.Phil. 6. Fatin Hammamah, S.T. 7. dr. Wayan Sayoga
Steering Committee : 1. Anand Krishna, Ph.D (Head) 2. Liny Tjeris, B.A. 3. Ni Putu Sri Yuliawati, S.E. Monitoring Commitee : 1. dr. Wayan Sayoga (Head) 2. Dr. Ir. N.W. Suriastini, M.Phil. 3. Maya Safira Muchtar, CI Director Secretary Treasurer .
Hal
108
: Putu Harumini Waras, SIP : Fatin Hammamah, S.T. : Ni Made Wija Kusumasari, S.E.
Thank You... Terima Kasih... Matur Suksma...